Timbulnya dampak negative dari gaya hidup tersebut diantaranya disebabkan oleh
adanya pergeseran nilai yang dianut masyarakat, pertama-tama oleh masyarakat maju,
yang tingkat ekonominya tinggi dan tatanan masyarakat nya sudah mapan. Mereka
menganggap itulah pola hidup yang sesuai dengan status di zaman modern ini.
Akibatnya, pola hidup mereka bertentangan dengan norma yang ada di dalam
masyarakat setempat.
a.@ adalah pandangan hidup yang mencari dasar segala sesuatu,
termasuk kehidupan manusia, di dalam alam kebendaan semata-mata dengan
mengesampingkan segala sesuatu yang mengatasi alam indera. Bagi para
penganut paham ini, segala aktivitas hidup mereka diarahkan dengan harta
benda. Seperti di dalam injil (iRaj. 21:1-29), Karena itu alkitab sangat
menentang gaya hidup seperti ini.
b.@ -
adalah pandangan hidup yang menganggap bahwa kesenangan
dan kenikmatan materi adalah tujuan utama hidup. Bagi para penganut paham
ini, bersenang-senang, pesta pora, dan pelesiran merupakan tujuan hidup,
entah itu menyenangkan bagi orang lain atau tidak. Gaya hidup seperti ini
dengan tegas bertentangan dengan Alkitab. Dalam Roma 13:12-14.
c.@
adalah paham yan menganggap manusia secara pribadi perlu
diperhatikan. Paham ini juga berarti paham yang menghendaki kebebasan
berbuat dan menganut kepercayaan bagi setiap orang. Namun, paham ini juga
berarti paham yang menganggap diri sendiri lebih penting dari pada orang lain.
d.@
adalah gaya hidup yang suka menghabiskan waktu dan
terutama uang untuk berbelanja secara berlebihan (berfoya-foya), bukan hanya
benda melainkan juga makanan dan kesenangan. Dampak buruk hoidup
seperti ini, antara lain mereka tidak di didik untuk hidup sederhana atau
hemat, dan menabung. Dampak yang lebih buruk lagi adalah mereka dapat
menghalalkan segala cara demi mencapai kepuasannya, mereka rela
melakukan apa saja agar dapat mendapatkan uang dan guna memuaskan
kehidupannya untuk hidup berfoya-foya. (2 ptr.2:13)
@
@
@
r
@
@
@ Di dalam membahas citra pelajar Kristen, kita perlu bertanya: adakah
tokoh yang menampilkan citra Kristen yang dapat dijadikan teladan ? Tentu,
Tuhan Yesus adalah teladan utama (Rm.8:29). Kita juga dapat belajar dari
beberapa tokoh seperti Abraham Lincoln, Martin Luther King, Jr., Bunda
Theresa, Uskup Belo, John Wesley, John Sung dan tokoh lainnya. Dari cerita
dan biografi yang pernah di tulis tentang mereka, kita dapat beberapa titik
mencolok, yang dapat kita jadikan sebagai bahan pelajaran bagi kehidupan
kita:
1.@ Kesadaran bahwa menampilkan citra Kristus merupakan tugas utamanya
di dalam kehidupannya,
2.@ Meneliti kehidupan Tuhan Yesus dan menjadikan-Nya sebagai teladan
utama.
3.@ Memetik dari beberapa aspek keteladanan Yesus dan perkataan-perkataan
hikmat dalam Alkitab untuk dijadikan arah perkembangan diri dan
karyanya.
4.@ Membedakan dengan sadar nilai-nilai Kristiai dengan yang bukan.
5.@ Memiliki gaya hidup, penampilan, dan gaya kerja yang unik serta
keberanian menggambil risiko besar.
6.@ Mampu mengkomunikasikan visi dan panggilannya (misi)
Hidup yang bersaksi adalah hidup yang melalui pikiran, perkataan, dan
perbuatan memberitakan karya Kristus yang sudah mati karena dosa kita
(bnd.yoh. 14:7). Alkitab memberikan beberapa ciri dan sekaligus identitas
gaya hidup yang bersaksi dari orang-orang percaya antara lain:
@ Kebudayaan adalah semua yang di dapatkan dan di pelajari oleh manusia sebagai
anggota masyarakat.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi serta Seni sebagai Bagian dari Kebudayaan
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi adalah bagian dari kebudayaan. Ilmu Pengetahuan
berhubungan dengan dorongan manusia atas pengetahuan, pengenalan, dan
pemahaman. Kesandaran akan keindahan disebut kesadaran etetis atau kesadaran
keindahan, dan dorongan atas penyetaan atau pemberian wujud itu disebut dorongan
ekspresi etetis. Di sinilah kemudian timbul seni, yaitu keahlain mewujudkan keindahan
mewujudkan keindahan itu dengan alat-alat tertentu.
Hubungan iman Kristen dan Kebudayaan
Sikap antagonistis atau oposisi terhadap kebudayaan ialah sikap yang melihat
pertentangan yang tidak terdamaikan antara agama Kristen dan kebudayaan.
Sebab akibatnya, sikap ini menolak dan menyingkirkan kebudayaan pada semua
ungkapannya. Gereja dan umat beriman memang harus berkata tidak atau
menolak ungkapan kebudayaan tertentu, yakni kebudayaan yang ; (1. Menghina
Tuhan 2. Menyembah berhala dan 3. Yang merusak kemanusiaan )
Sikap pengudusan adalah sikap yang tidak menolak, namun tidak juga menerima,
tetapi sikap keyakinan yang teguh bahwa kejatuhan manusia kedalam dosa tidak
menghilangkan kasih Allah atas manusia. Manusia dapat menerima kebudayaan
selama hasil hasilitu memuliakan Allah, tidak menyembah berhala, mengasihi
sesama dan kemanusiaan. Sebaliknya, bila kebudayaan itu memenuhi salah satu
atau keempat sikap budaya yang salah satu itu, umat beriman harus
menggunakan firman Tuhan untuk mengkudusan kebudayaan itu, sehingga terjadi
trasformasi budaya kearah budaya yang, memuliakan Allah.
@
@
Tujuan ideal dari kebudayaan adalah, ujuan manusia adalah utik memuji
Tuhan dalam mencapai tujuan kebudayaan itu, manusia harus senang tiasa
mendasarkan segala upaya dan pemikirannya pada hukum kasih.
Hukum kasih memiliki dua dimensi, yaitu dimensi vertical yang bertujuan
untuk memuliakan Tuhan Horizontal yang ditujukan untuk melayani sesame
manusia, kedua dimensi kebudayaan itu sangat penting daam menentukan
dimana kebudayaan itu diarah. Kuasa dosa dan iblis dalam kebudayaan, sejak
kejatuhan manusia didalam dosa kia melihat betapa manusia dapat
mengarahkan kebudayaan bukan untuk memuliakan Allah.
Selain sebagai berhala, kebudayaan dan hasil-hasilnya dapat juga diarahkan
untuk kesombongan diri atau kelompok pencipta atau orang yang menguasai
teknologinya. Bagaimana dan dimana kuasa dosa itu kelihatan dalam
kebudayaan? Tidaklah mudah untuk melihat dimana dan bagaimana kuasa
dosa itu kelihatan didalam kebudayaan. Kadang-kadang kuasa dosa itu
kelihatan pada hasil kebudayaan itu sendiri. Para nabi dan rasul sering kali
mengkritik kebudayaan dan tugas yang tidak sesuai dengan Allah. Amos
mengecam segala mamonisme, kemabukan dan nabsu kemewahan dan
bercambuk disamaria. Nabi Yunus jug mengecam hawa napsu yang merajalela
dalam kebudayaan masyarakat niniwe.
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
@
Sejak awal manusia berupaya untuk mengali pengetahuan dan akan menciptakan
teknologi demi meningkatkan mutu kehidupan dan kesejahteraannya. Perkembangan
iptek selalu dibarengi oleh perkembangan penyalahgunaan iptek itu sendiri.
Penyalahgunaan itu jelas bertujuan untu kepentingan-kepentingan egoistis yang berpusat
pada kepenting itu sendiri baik pribadi maupun kelompok.
System dan kekuatan otak manusia akan terus berkembang, sehingga akan
menghasilkan revolusi dan teknologi dalam berbagai bidang kehidupan. Beberapa sikap
yang berkembang dalam orang-orang percaya diberbagai tempat:
1.@ Bersikap positif atas semua temuan iptek yang bertujuan untuk peningkatan mutu
dan kesejahteraan kehidupan manusia dan lingkungannya.
2.@ Turut serta dalam pengembangan Iptek, sebagai jawaban kita terhadap
perkembangan iman kita untuk meningkatakan mutu dan kesejateraan manusia
dan lingkungannya.
3.@ Menolah hasil-hasil iptek yang merupakan rekayasa hasil kegelapan yang
mendorong manusia untuk meragukan bahkan menyingkirkan kuasa Allah dan
meragukan dan menyingkirkan kuasa Allah dan merusak kemanusian dan
lingkungan.
@ Hal-hal yang berhubungan dengan Tuhan tidaklah sepenuhnya dapat diterima dan
dimengerti dengan sikap yang objektif saja, tetapi melalui hidup dan pengalaman
kehidupan manusia di bumi ini. Namun demikian, iman pada Allah, tidak akan membuat
kita menjadi ilmuan yang lebih cakap dibandingan dengan orang yang tidak memiliki
iman.
Iptek modern memiliki potensi yang luar biasa yang manusia belum dapat
menduga dengan pasti mana batas-batasnya. Dengan potensi luar biasa yang
terkandung didalamnya, iptek itu mengandung dua kemungkinan: iptek mungkin
akan menghancurkan kemanusiaan atau manusia mungkin akan meleburkan dan
memusnahkan iptek, karena khawatir iptek akan menghancurkan manusia.
Karena itu, iptek harus dikait eratkan dengan sesuatu yang akan dapat menolong
agar perkembangan dan pemanfaatannya menuju kebaikan bagi manusia dan
kemanusiaan. Berdasarkan ketiga pokok diatas kita dapat menarik kesimpulan;
@
@
Ada orang yang mempertentangan iptek dengan firman Tuhan. Iptek dinilai
bertentangan dengan iman kepada Allah, padahal Iptek itu lahir dari proses
secara ilmiah, sikap ini pertentangan dengan sikap alkitab sendiri. Sebaliknya,
sikap menerima iptek dengan begitu saja juga tidak sesuai dengan iman Kristen;
pengembangan iptek harus diwaspadai. Firman Allah didalam kejadian 2 ayat 15
dengan jelas merupakan mandate utama yang diberikan Allah kepada manusia
dalam mengembangkan iptek yang meliputi seluruh alam semesta. Didalam
matius 22 ayat 37 secara tegas Tuhan Yesus menyatakan supaya mengasihi
Tuhan dengan, akal budi yang diberikan kepadanya, inilah dasar pemahaman kita
untuk menolak sikap yang negative terhadap iptek.
Jika kita meninjau dari kemungkinan yang ada pada iptek, maka dalam hal ini
sangatlah sukar untuk mengatakan suatu batas karena itu, hal-hal yang elama ini
tidaku tidak mungkin tergapai menjadi kenyataan, seringkali kita terlambat dalam
kemungkinan dan pengembangan pemanfaatan iptek itu ternyata lebih sering dan
masih akan menabrak nilai-nilai etis. Oleh karena itu, etika harus secara tegas
menetapkan batas-batas pmbangan dan pemanfaatan iptek itu. Dalam amsal 3
ayat 6 firman Tuhan mengatakan: akuilah Dia dalam segala jalanmu, maka Dia
akan meluruskan jalanmu. Firman diatas menyuruh kita mengetahui, mengenal
dan memberlakukan kehendak Tuhan dalam setiap segi kehidupan kita termasuk
dalam bidang iptek artinya kehendak Tuhan itu menjadi patokan, arah, petunjuk
bagi dunia iptek. Pengembangan dan pemanfaatan iptek diluar kehendak Tuhan
tidak dapat kita setujui.