SIDOARJO
2015/2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat-Nya,
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami tentang Metabolisme
Karbohidrat Bakteri ini dengan baik sesuai dengan waktu yang telah ditetapkan.
Adapun maksud pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Bakteriologi I.
Pada kesempatan ini kami juga ingin menyampaikan terima kasih kepada
semua pihak yang telah mendukung kami. Kami juga menyadari, bahwa dalam
penyusunan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan, sehingga dibutuhkan
kritik dan saran yang konstruktif dari berbagai kalangan agar menjadi makalah
yang baik dan sekaligus memperbesar manfaat tulisan ini sebagai bahan referensi.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............ii
DAFTAR ISI..........iii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang......1
1.2 Tujuan...1
BAB II ISI
2.1 Pengertian Metabolisme Karbohidrat..........2
2.2 Proses Metabolisme Karbohidrat
2.2.1 Macam Macam Glikolisis.........................................................7
2.2.2
Metabolisme
Monosakarida
Polisakarida.....................10
2.2.3
Siklus
Asam
Glioksilat................................................12
2.2.4
Lain
Dan
Sitrat
dan
Transport
Elektron......................................................................14
2.2.5
Fermentasi
Alkohol
dan
Asam
Laktat.........................................15
2.2.6
Respirasi
Anaerob......................................................................17
BAB I
PENDAHULUAN
perkembangan
susunan
enzim,
akan
individu
tetapi
memang
pada
terjadi
perubahan
pergantian
lingkungan
1.2
Tujuan
Makalah ini bertujuan untuk :
1. Mengetahui dan memahami proses metabolisme karbohidrat pada bakteri.
2. Mengetahui hasil proses metabolisme karbohidrat pada bakteri.
3. Mengetahui pengaruh pada setiap proses metabolisme yang berlainan.
BAB II
ISI
2.1
Metabolisme
Untuk dapat hidup dan berkembang, organisme harus makan. Makanan
menyediakan sumber energi dan sumber karbon untuk biosintesis komponen sel.
Pada organisme heterotrof sumber energi merupakan senyawa hidrokarbon (...-CC-C-...). Senyawa organik dapat berupa monomer maupun polimer. Pada
umumnya organisme heterotrof memerlukan glukosa sebagai sumber energi dan
sumber karbon, maka proses metabolisme glukosa disebut metabolisme sentral.
Metabolisme sentral pada organisme bail prokariota dan eukariota adalah
glikolisis dan siklus asam sitrat (Purwoko, 2009).
Metabolisme adalah reaksi kimiawi yang dilakukan oleh sel
yang menghasilkan energi dan yang menggunakan energi untuk
sintesis komponen-komponen sel dan untuk kegiatan-kegiatan
selular, seperti pergerakan (Pelczar dan Chan, 2008).
Metabolisme mempunyai empat fungsi spesifik, yaitu :
1.
2.
3.
Untuk
menggabungkan
unit-
unit
pembangunan
asam
dan
siklus
asam
sitrat
menyediakan
prekursor
jalur
Heksosa
Monofosfat
(HMP)
yang
disebut
yang
fruktosa
1,6
irreversibel
bisfosfat
adalah
menjadi
glukosa
menjadi
gliseraldehid
6-fosfat,
3-fosfat
dan
dengan
khamir
dan
bakteri
lainnya
yang
Tabel 2.1
Perbandingan
Produk
pada
jalur Glikolisis
Gambar
2.4 Glikolisis
jalurAkhir
PP dan
jalurempat
ED (Purwoko,
2007)
Metabolisme Karbohidrat Bakteri
Karakteristik
ATP
NAD(P)H
Senyawa
akhir
EMP
2
2
2 piruvat
HMP
1
3
1 piruvat
1 asetil
fosfat
1 CO2
PP
ED
1
3
1 piruvat
3 CO2
1
2
2 piruvat
(Purwoko,20
2.4 Metabolisme Monosakarida Lain Dan Polisakarida
1. Metabolisme Galaktosa
Galaktosa merupakan monosakarida sebagai hasil hidrolisis
laktosa. Galaktosa dapat secara langsung memasuki senyawa
antara di glikolisis yaitu dengan cara memfosforilasi galaktosa
menjadi galaktosa 6-fosfat melalui rute yang disebut jalur
Tagatosa.
2. Metabolisme Heksitol
Metabolisme manitol dan heksitol lainnya (glusitol, sorbitol
dan galaktitol) pada E. coli hampir sama rutenya yaitu manitol
terlebih dahulu didehidrogenase menjadi fruktosa, sehingga
dapat masuk ke glikolisis melalui fruktosa 6-fosfat.
Gambar
Gambar
MetabolismeFukosa
Galaktosa
dan
Metabolisme Heksitol
3.2.5
Metabolisme
dan
Rhamnosa
E. coli mampu memanfaatkan fukosa dan rhamnosa
sebagai sumber karbon. Keduanya dipecah menjadi dihidroksi
aseton fosfat dan laktaldehid. Dihidoksi aseton fosfat dapat
diubah menjadi gliseraldehid 3-fosfat, sehingga dapat masuk ke
glikolisis.
4. Metabolisme Pektin
Pektin merupakan pollisakarida, tepatnya
polimetilgalakturonat yang terikat secara -1,6. Pektin
Metabolisme Karbohidrat Bakteri
10
11
12
13
dengan
mitokondria
sistem
untuk
transpor
hasilkan
energi
elektron
pada
matriks
yang
sangat
efisien.
14
2
C = O + 2 NADH + 2H+
2H C OH +
COOH
COOH
2NAD+
CH3
CH3
Beberapa ciri proses metabolisme fermentasi menurut
Radji (2010) sebagai berikut :
karena
itu,
analisis
kimia
identifikasi
produk
akhir
15
Produk akhir
Streptococcus, Lactobacillus,
Bacillus
Saccharomyces (Khamir)
Propionilbacterium
Clostridium
Asam laktat
Etanol dan CO2
Asam Propionat, asam asetat,
CO2, dan H2
Asam
butirat,
butanol,
Escherichia, Salmonella
Enterobacter
asam
laktat,
asam
asam
laktat,
asam
(Radji, 2010).
Umumnya fermentasi yang dilakukan oleh bakteri untuk
fermentasi pangan ialah fermentasi asam laktat dan fermentasi
alkohol.
2.7.1 Fermentasi Alkohol
Fermentasi alkohol merupakan suatu reaksi pengubahan
glukosa menjadi etanol (etil alkohol) dan CO2. Organisme yang
berperan yaitu, Saccaromyces cerevisae (ragi) untuk pembuatan
tape, roti, atau minuman anggur. Fermentasi ini dimulai setelah
terbentuk asam piruvat (tahap akhir glikolisis), asam piruvat
mengalami
dekarboksilasi
(pengeluaran
molekul
CO2)
dan
16
etanol,
asetat,
asam
format
dan
CO 2
dengan
yang
tidak
membentuk
spora
dan
dapat
C6H12O6
Energi
2 C2H5OCOOH +
17
pada
kondisi
tersebut
sehinggaenergi
ATP
yang
KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan tentang proses metabolisme
karbohidrat pada bakteri bahwa bakteri satu dengan yang lain
memiliki
cara
yang
berlainan
dalam
memetabolisme
yang
dihasilkan.
Semua
jalur
pada
glikolisis
dapat
produk.
Glikolisis
menghasilkan
menuju
etanol.
proses
Bakteri
fermentasi
yang
tidak
18
Pustaka Utama.
Pelczar, J.M dan
Erlangga.
Purwoko, Tjahjadi. 2009. Fisiologi Mikroba. Jakarta : Bumi
Aksara.
Radji, Maksum. 2010. Buku Ajar Mikrobiologi. Jakarta : EGC.
Tjokroadikoesoemo, P. S . 1993. HFS dan Industri Ubi Kayu.
Chan.
E.C.S.
2008.
Dasar
Dasar
19