Kelompok 7 :
Andersen (14065)
Faracitra Akuwalifah (1406607861)
Fianna Utomo (1406552894)
Kevin Antonio (1406568091
Struktur
Asam Nukleat
nukleat
yang
unit-unit
pembangunnya
Nukleotida
Nukleosida merupakan senyawa
yang memiliki purin atau pirimidin
yang berikatan secara kovalen
dengan
D-ribofuranosa
(Deoksiribonukleosida)
dalam
ini
melibatkan
gugusan
nitrogen
N-9
dari
suatu
Ribonukleosida
Deksiribonukleosida
Adenin
Adenosin
Deosiadenosin
Guanin
Guanosin
Deoksiguanosin
Urasil
Uridin
Deoksiuridin
Sitosin
Sitidin
Deoksistidin
Timin
Ribotimidin
DEoksitimidin/timidin
Nukleotida
Nukleotida
adalah
nukleosida
dengan sebuah atau lebih gugus
fosfat. Sebagai contoh, molekul
ATP (adenosine trifosfat) adalah
nukleosida dengan tiga gugus
fosfat.
Deoksinukleosidase 5-fosfat
Adenosin 5-monofosfat
Deoksiadenosin 5-monofosfat
Guanosin 5-monofosfat
Deoksiguanosin 5-monofosfat
Sitidin 5-monofosfat
Deoksistidin 5-monofosfat
Uridin 5-monofosfat
Deoksitimin 5-monofosfat
Basa Nitrogen
Basa nitrogen atau basa asam
nukleat
adalah
heterosiklik
berasal
dari
aromatic
pirimidin
suatu
yang
atau
purin.
Basa purin teridiri dari adenine
(A) dan guanine (G) sementara
basa pirimidin sitosin (C)
atau
purin
adalah
mempunyai
pirimida
dan
lingkar
imidazol
yang
Purina
yang
berimit.
.
Turunan
merupakan
penyusun
asam
atau
pirimidin
termasuk
atom
nitrogen
sebagai
pirimidina
yang
heteroatomnya.
Turunan-turunan
merupakan
adalah
penyusun
sitosin
asam
nukleat
atau
2-oksi-
2,4-dioksi-metilpirimida
T
dan
urasil
atau
yang
2,4-
Gula Pentosa
Pentosa
yang
menyusun
asam
dan
2-deoksiribosa
penyusun DNA.
merupakan
Fosfat Penyusun
Fosfat penyusun asam nukleat
adalah asam fosfat atau asam
ortofosfat.
Fosfat ini berupa kristal berbentuk
orto-rombik,
tak
stabil,
dan
Ikatan Fosfodiester
Pada asam nukleat terdapat ikatan
kovalen melalui gugus fosfat yang
menghubungkan antara gugus hidroksil
(OH) pada posisi 5 gula pentose dan
gugus hidroksil pada posisi 3 gula
pentose nukleotida berikutnya.
Ikatan ini dinamakan ikatan
fosfodiester karena secara kimia gugus
fosfat berada dalam bentuk diester.
DNA
DNA merupakan makromolekul
polinukleotida
atas
polimer
berulang-ulang,
yang
tersusun
nukleotida
yang
tersusun
Struktur Sekunder
S. Primer
S. Sekunder
S. Tersier
Berdasarkan bentuk dan struktur fisiknya, DNA terbagi menjadi 3 bentuk yaitu :
DNA-B
Tipe DNA ini adalah bentuk yang umumnya
diamati pada kromosom.
B-DNA adalah heliks tangan kanan dengan 10
pasangan basa per putaran.
B-DNA direplikasi dan digunakan dalam
transkripsi dan translasi RNA, yang merupakan
molekul yang digunakan untuk sintesis protein.
B-DNA dapat terdenaturasi, yang berarti
ikatan hidrogen dihilangkan. Ini pada dasarnya
adalah langkah pertama dalam replikasi DNA
dalam sel.
DNA-A
DNA-A memiliki 11 pasangan basa per
DNA-Z
RNA
RNA merupakan rantai
tunggal polinukleotida.
RNA (ribonucleic acid) atau
asam ribonukleat berfungsi
sebagai penyimpan dan
penyalur informasi genetik.
Struktur RNA
mRNA
molekul
paling
besar
dibandingkanmRNAdan tRNA.
Terdapat dua jenis rRNA yaitu large
subunit (LSU) dan small subunit (SSU).
RNA ini berupa pita tunggal, tidak
bercabang, dan fleksibel.
Biosintesis
Asam Nukleat
Sintesis DNA
Sintesis DNA atau bisa juga disebut proses replikasi DNA adalah proses
pengkopian dari sel DNA induk untuk menghasilkan DNA anak yang mempunyai
urutan-urutan nukleotida yang identik. Adapun replikasi DNA dibagi menjadi
replikasi DNA pada sel eukariotik dan sel prokariotik, penjelasannya adalah
sebagai berikut:
Sintesis DNA
1. Inisiasi
proses
unwiding
(pembukaan
seperti
wilayah
garpu
replikasi.
Enzim
primase
ini
yang
berkomplementer
dengan
untaian
membentuk
untaian
DNA
baru
dengan
enzim
primase.
DNA
polimerase
III
hanya
Sintesis RNA
Sintesis RNA disebut juga sebagai transkripsi DNA menjadi molekul mRNA,
dimana salah satu rantai DNA digunakan sebagai cetakan/sense untuk mecetak
RNA. Rantai DNA komplemennya disebut rantai antisense. Rentangan DNA yang
ditranskripsi menjadi molekul RNA disebut unit transkripsi. RNA dihasilkan dari
aktivitas ensim RNA polimerase. Enzim RNA polimerase membuka pilinan kedua
rantai DNA hingga terpisah dan merangkaikan nukleotida RNA. Enzim RNA
polimerase merangkai nukleotida-nukleotida RNA dari arah 5 ke 3, saat terjadi
perpasangan basa di sepanjang cetakan DNA. Urutan nukleotida spesifik di
sepanjang DNA menandai di mana transkripsi suatu gen dimulai dan diakhiri.
Sintesis RNA
Misalnya pencetak memiliki urutan basa G-A-G-A-C-T, dan yang berfungsi
sebagai gen memiliki urutan basa komplemen C-T-C-T-G-A. Karena
pencetaknya G-A-G-A-C-T, maka RNA hasil cetakannya C-U-C-U-G-A. Jadi,
RNA C-U-C-U-G-A merupakan hasil kopian dari DNA C-T-C-T-G-A (gen), dan
merupakan komplemen dari pencetak.
Transkripsi
mensintesis
baik
mRNA,
tRNA,
maupun rRNA. Namun,
hanya basa nitrogen yang
terdapat pada mRNA saja
yang
nantinya
diterjemahkan
menjadi
asam
amino
(protein)
Gambar 13. Basa Nitrogen dan Komplementernya
pada proses translasi.
(sumber: brainly.co.id)
Inisasi
Elongasi
Pada saat RNA bergerak di sepanjang DNA, pilinan heliks ganda DNA
tersebut terbuka secara berurutan kira-kira 10 hingga 20 basa DNA
sekaligus. Enzim RNA polimerase menambahkan nukleotida ke ujung 3
dari molekul RNA yang sedang tumbuh di sepanjang heliksa ganda DNA
tersebut. Setelah sintesis RNA berlangsung, DNA heliks ganda terbentuk
kembali dan molekul RNA baru akan lepas dari cetakan DNA-nya.
Transkripsi
RNA
Sel
Prokariotik
Terminasi
Transkripsi berlangsung sampai RNA polimerase mentranskripsi urutan DNA
yang disebut terminator. Terminator merupakan suatu urutan DNA yang
berfungsi menghentikan proses transkripsi. Terdapat beberapa mekanisme yang
berbeda untuk terminasi transkripsi, yang perinciannya sebenarnya masih
kurang jelas. Pada sel prokariotik, transkripsi biasanya berhenti tepat pada saat
RNA polimerase mencapai titik terminasi. Sebaliknya, pada sel eukariotik, RNA
polimerase terus melewati titik terminasi.
Pada prokariotik, hasil transkripsi primer memberikan mRNA fungsional, yang
siap untuk melakukan proses translasi. Dengan demikian, bakteri dapat
memulai translasi mRNA menjadi protein walaupun mRNA belum selesai
ditranskripsikan dari DNA.
secara
tepat,
dan
ekson-ekson
harus
disambungkan.
dan
tidak
terjadi
pemrosesan
mRNA.
Kecuali
pada
Biosintesis
Asam Nukleat
Analisis Kuanitatif
Polymerase Chain Reaction (PCR)
Microarray
Single Analysis of Gene Expression (SAGE)
Spektroskopi UV-VIS
Prinsip
percobaan
sequencing
dengan
beberapa
mRNA
diekstrak
dan
Percobaan
Menentukan
Prinsip
dasar
Aplikasi
dari
Analisis Kualitatif
Elektroforesis Gen agrarosa
Hibridisasi in situ
Metode RFLP
(Restriction Fragment Length Polymorphosm)
Sequencing
Bleaching
ddengan
rantai
mengamati
dan
perbedaan
muatan
listrik.
Hibridisasi in situ
Metode analisis kualitatif paling umum untuk deteksi asam nukleat untuk
membandingkan 2 DNA dari sumber berbeda.
Terbagi atas Fluoresence in situ hybridization dan Genomic in situ hybridization.
Prinsip dasar :
1. Memanfaatkan probe untuk mendeteksi nukleaotida pada DNA dan RNA.
Pembuatan probe dengan PCR
2. Kemudian probe yang dihasilkan diberi tanda dengan reaksi radioaktif atau
fluorosensi. (agar penanganan sampel lebih mudah) dan kemudian
denaturasi agar terhibridisasi
Sequencing
Bleaching
1. Pewarnaan Sederhana : mempelajari kegunaan pewarnaa untuk
mempertinggi kontras antar sel dan ciri-cirinya
2. Pewarnaan Gram : Memahami reaksi kimiawi yang terlibat
3. Pewarnaan Tahan Asam : Memahami bakteri yang tahan asam
atau tidak
4. Pewarnaan Granula : Mempelajari
prosedurnya
Fungsi
Asam Nukleat
adalah
bentuk
yang
umumnya
diamati
pada
basa
per
putaran.
B-DNA
direplikasi
dan
fungsinya
mempertahankan
sel
sama.
dari
kode
RNAi
sangat
nukleotida
penting
parasite
(virus
untuk
dan
Aplikasi
Asam Nukleat
kedalam
tabungEppendorf,
kemudian
dilakukan
produksi
yang
secara
hewan
genetic
ternak
identik.
biasanya
mengandung
Dengan
akan
peternak
teknik
seekor
anak.
klona
embrio
memungkinkan
untuk
hanya
bagi
meningkatkan
serum
darah
hewan
tersebut
diambil
karena
banyak
Elektroporasi
Elektroporasi adalah metode transfeksi fisik yang
menggunakan sinyal listrik untuk membuat pori-pori
sementara di membran sel dimana zat seperti asam
nukleat dapat masuk ke dalam sel. Ini bertujuan
memasukkan asam nukleat asing ke berbagai jenis
sel, termasuk bakteri dan sel mamalia.
yang
dilakukan
dalam
proses
rekayasa
sifat
dari
suatu
organisme.
Semua
DNA Fingerprint
DNA fingerprint / tes DNA adalah teknik untuk mengidentifikasi
seseorang berdasarkan pada profil DNA-nya. Teknik ini didasarkan
pada kenyataan bahwa setiap individu, walaupun mempunyai gen
yang sama, tapi pasti punya perbedaan pada materi genetiknya
(DNA).
Prosedur
DNA
fingerprinting
memiliki
kesamaan
dengan
DNA Fingerprint
DNA fingerprint / tes DNA adalah teknik untuk mengidentifikasi
seseorang berdasarkan pada profil DNA-nya. Teknik ini didasarkan
pada kenyataan bahwa setiap individu, walaupun mempunyai gen
yang sama, tapi pasti punya perbedaan pada materi genetiknya
(DNA).
Prosedur
DNA
fingerprinting
memiliki
kesamaan
dengan