Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM Kevin Antonio

M. Raihan Fuad
1406567091
1406564452
EVAPORATOR Taqi Aufa 1406572435
TUJUAN
Memahami prinsip evaporasi secara keseluruhan baik faktor-
faktor yang mempengaruhi evaporasi maupun fenomena-
fenomena yang terjadi dalam proses evaporasi.
Mengetahui variabel-variabel proses seperti tekanan sistem dan
perbedaan suhu sistem dengan steam terhadap proses evaporasi.
Membandingkan jenis evaporasi sirkulasi alami dan sirkulasi
paksa
Menentukan neraca elati untuk operasi evaporator sirkulasi alami
dan sirkulasi paksa.
DASAR TEORI
Evaporasi adalah suatu proses yang bertujuan untuk memeperbesar konsentrasi zat
terlarut didalam larutan campuran (pelarut dan zat terlarut).
Evaporasi dilaksanakan dengan menguapkan sebagian dari pelarut sehingga
didapatkan larutan zat cair pekat yang konsentrasinya lebih tinggi.
Faktor yang mempengaruhi evaporasi:
Jumlah kalor yang tersyaratkan untuk mengevaporasi setiap kg air
Suhu dan tekana operasi
Konsentrasi zat
Waktu operasi
DASAR TEORI (CONT1)
Evaporasi sirkulasi alami adalah evaporasi yang terjadi karena kesetimbangan
fasa cair dan vapor pada larutan, misalnya pada air laut di samudra. Hal ini terjadi
secara natural karena adanya perbedaan densitas antara substansi vapor yang
panas dari pendidihan tepat di atas permukaan larutan mendidih.
Evaporasi sirkulasi paksa adalah adalah evaporasi yang terjadi karena bantuan
alat, misal pompa.
LANGKAH PERCOBAAN

Persiapan
Mengosongkan tangki kondensat (L2 dan L3)
dan memastikan bahwa sumber listrik, uap,
dan air pendingin telah tersedia.
Valve terbuka: V1, V4, V6, V8, C1, C4
Valve tertutup: V2, V3, V5, V7, C5, C6, C7,
C9
Start Up
Menyalakan feed pump (5) dan S2 serta C8 dibuka penuh.
Menyalakan feed pre-heater (S3)
Ketika cairan telah terlihat di aliran F2, menyesuaikan C8 untuk mendapatkan laju feed
yang diinginkan pada F2.
Membuka dan menyesuaikan C2 untuk mengatur aliran di F1, dimana F1 = 40xF2.
C10 dapat digunakan untuk mengatur besar tekanan sistem yang diinginkan pada P2.
Menyalakan recirculation pump (S4) saat aliran terlihat pada level vessel (10).
Mengatur termostat pada feed pre-feater (S3) sehingga temperatur T6 dan T7 sedekat
mungkin.
Menyalakan vacum pump (S5) untuk kondisi vakum lalu menyesuaikan C1 untuk
Mengatur tekanan sistem yang diinginkan pada P1. untuk kondisi tekanan sistem pada
tekanan atmosfer, C1 dibiarkan terbuka penuh.
Sirkulasi Alamiah
Mengikuti prosedur pendahuluan dan start-up seperti di atas.
Membuka V7 dan menyesuaikan C4 dan C5 sehingga
menghasilkan laju resirkulasi yang diinginkan pada F3.
Sirkulasi Paksa
Mengikuti prosedur pendahuluan dan start-up seperti di atas.
Membuka V7 dan menyesuaikan C4 dan C5 sehingga
menghasilkan laju resirkulasi yang diinginkan pada F
Prosedur Pengaturan Variabel
Mengatur P1 = 0 mmHg; F2 = 10 L/hr; F1 = 40 x F2; F3 = 5
L/hr
Mencatat nilai L1, L2, dan L3; T3, T5, T7, dan T8, P2 serta
jumlah uap yang terkondensasi
Mengulangi prosedur di atas untuk sirkulasi alamiah dan
sirkulasi paksa, untuk P1=0, 100, dan 200 mmHg. Data
diambil setiap 2 menit.
DATA PENGAMATAN
PENGOLAHAN DATA
Untuk menghitung laju evaporasi, langkah-langkah yang dilakukan:
Menghitung nilai rata-rata dari P2, P1, dan T7
Mencari nilai suhu steam (Ts) dengan menggunakan steam table
Menghitung nilai TE melalui persamaan: =7
Memplot waktu vs ketinggian tangki kondensat (L2) dan mencatat nilai slope (S2)
dari grafik yang terbentuk.
Menghitung nilai laju evaporasi (E) melalui persamaan: =60 2 2. Dengan nilai
C2 merupakan faktor kalibrasi tangki kondensat, yaitu sebesar 17,6 kg/m.
HASIL HITUNG KONVEKSI ALAMI
HASIL HITUNG KONVEKSI PAKSA
HUBUNGAN TEKANAN DENGAN LAJU
PENGERINGAN (E)
VARIASI LAJU SIRKULASI DAN
EVAPORASI DENGAN PERBEDAAN SUHU
PERBANDINGAN KEEKONOMISAN UNTUK
SIRKULASI ALAMIAH DAN PAKSA
PERHITUNGAN NERACA ENERGI UNTUK
SIRKULASI ALAMIAH DAN PAKSA
Langkah-langkah yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut:

Menghitung nilai rata-rata dari P2, P1, T5, T3, T8, F2, dan F3.

Mencari entalpi uap pada T3 (HE), entalpi feed (liquid) pada T5 (hF), entalpi kondensat (liquid) pada T8 (hC), entalpi
steam pada P2 (HS), dan entalpi liquid pada P2 (hS) dengan menggunakan steam table. Seluruh variabel tersebut
dinyatakan dalam satuan kJ/kg.

Menghitung nilai perubahan ketinggian air pada tangki umpan, tangki kondensat, dan tangki konsentrat (L1, L2,
dan L3).

Menghitung nilai WF, WE, dan WC dan mencari nilai rata-ratanya:

=11; =22; =33


Nilai C1, C2, dan C3 merupakan faktor kalibrasi tangki kondensat, yaitu sebesar 110 kg/m; 17,6 kg/m; dan 17,6 kg/m
PERHITUNGAN NERACA ENERGI UNTUK
SIRKULASI ALAMIAH DAN PAKSA (CONT1)
Menghitung neraca massa sistem dan persen kesalahan relatifnya

=+
Menghitung neraca energi sistem dan persen kesalahan relatifnya

+=++
Kesalahan Relatif dapat dihitung melalui persamaan berikut:

=|()|/

Dengan LH merupakan hasil sisi kiri dari persamaan neraca massa atau energi (left hand) dan RH
merupakan hasil sisi kanan dari persamaan neraca massa atau energi (right hand).
ANALISIS
KESIMPULAN
Pada percobaan ini, semakin besar tekanan sistem, laju evaporasinya semakin cepat.
Hasil tersebut menyimpang dari teori yang seharusnya peningkatan tekanan sistem
menyebabkan laju evaporasinya akan menurun.
Laju evaporasi berbanding lurus dengan pebedaan temperatur antara steam
dengan titik didih.
Pada tekanan sistem yang sama, laju evaporasi dengan sirkulasi paksa lebih besar
daripada sirkulasi alami.
Keekonomisan steam pada evaporator sirkulasi paksa lebih besar daripada
evaporator sirkulasi alami.

Anda mungkin juga menyukai