Sintesis kolestrol dimulai saant pemindahan Acetyl-CoA dari mitokondira ke sitosol. PAda saat ini 2 Acetyl-CoA berkondensasi membentuk asetoacetyl-CoA. Sintesis ini dibantu dengan enzim cytoplasmic enzyme ACAT2 gene (acetyl-CoA acetyltransferase 2). Selanjutnya acety-CoA ketiga ikut berkondensasi menjadi HMG-CoA (3-hydroxy-3methylglutaryl-coenzyme A) dengan bantuan HMG-CoA synthase (HMGCS1) sebagai kataslis. Sintesis HMG-CoA reduktase mengkatalisis produksi mevalonat dari HMG-CoA.
Tahap 2. Sintesis mevalonate membentuk 2 isoprena terkativasi
Tiga kelompok fosfat dari molekul ATP diberikan kedalam asam mevalonate membentuk 3-phospho-5-pyrophosphomevalonate. Selanjutnya gugus posphat dan gugus karboksil disekitarnya terlepas dan terbentuklah 3-isopentyl pyrophosphate (IPP).Isomerisasi 3isopentyl pyrophosphate akan membentuk dimethylallyl pyrophosphate.
Tahap 3. Kondenasis Enam Isoprena Teraktivasi untuk Membentuk Squalene
Kondensasi kepala-ekor dari isopentyl pyrophosphate dan dimethylallyl pyrophosphate akan membentuk geranly pyrophosphate yang akan bergabung lagi seacara kepala-ekor dengan isopentyl pyrophosphate membentuk farnesyl pyrophosphate. Kedua farnesyl pyrophosphate yang bergabung akan membentuk sqalene.
Tahap 4. Konversi Squalene menjadi Nukleus Steroid Bercincin 4
Squalene akan membentuk hubungan linear membentuk senyawa siklik membentuk
sterol dengan 4 cincin yang menyatu membentuk inti steroid. Penambahan squalene monooxygenase dengan satu atom oksigen dari O2 ke ujung rantai squalene akan membentuk epoksida. NADPH mengurangi atom oksigen lainnya dari O2 membentuk H2O. Ikatan ganda dari produk, squalene 2, 3 epoksida, diposisikan sedemikian
rupa
sehingga
reaksi
dapat
mengkonversi epoksida squalene linear ke struktur
siklik. Pada sel hewan, siklisasi ini membentuk lanosterol, yang berisi empat cincin karakteristik inti steroid. Lanosterol akhirnya diubah menjadi kolesterol dalam serangkaian sekitar 20 reaksiyang mencakup migrasi beberapa kelompok metil dan penghapusan lain.