Anda di halaman 1dari 39

MAKALAH TERMODINAMIKA TEKNIK KIMIA

PEMICU 2
FIRST LAW OF THERMODYNAMICS

Oleh:
Kelompok 12

Andersen (1406604626)

Apryani Lestari N. (1406531725)

Evan Libriandy (1406607722)

Nur Safitrah S. (1406607741)

Yoga Wiranoto (1506800350)

Program Studi Teknik Kimia


Departemen Teknik Kimia
Fakultas Teknik, Universitas Indonesia
Depok
Maret 2016
Kata Pengantar

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmatNya-
lah penulis dapat menyelesaikan Makalah Termodinamika Teknik Kimia ini tepat waktu. Tim
penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Ir. Praswasti Pembangun Dyah
Kencana Wulan, M.T., sebagai pengajar mata kuliah Termodinamika Teknik Kimia yang
telah membimbing penulis dalam pembuatan makalah ini.

Tim penulis mengucapkan terima kasih juga kepada kedua orang tua, teman-teman, dan
pihak-pihak terkait yang telah membantu dan memberi dukungan dalam penyusunan makalah
ini.

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas makalah pemicu 2: First Law of
Thermodynamics mata kuliah Termodinamika Teknik Kimia dan untuk menambah ilmu
bagi penulis dan para pembaca dalam memahami apakah itu Hukum Pertama Termodinamika,
aplikasinya, serta analisis lainnya terkait topik tersebut.

Diakhir kata, tiada gading yang tak retak. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu penulis mengharapkan adanya kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan makalah penulis yang berikutnya. Penulis berharap
supaya makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang membacanya.

Depok, Maret 2016

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Halaman Cover ................................................................................................................... i

Kata Pengantar .................................................................................................................. ii

Daftar Isi ............................................................................................................................iii

Jawaban Pertanyaan ......................................................................................................... 2

Zero Problem ................................................................................................................. 2

First Problem .................................................................................................................. 2

Second Problem ............................................................................................................. 5

Third Problem .............................................................................................................. 14

Fourth Problem ............................................................................................................ 14

Fifth Problem ............................................................................................................... 14

Sixth Problem............................................................................................................... 14

Seventh Problem .......................................................................................................... 14

Eight Problem .............................................................................................................. 14

Daftar Pustaka ................................................................................................................. 20

iii
ISI

JAWABAN PERTANYAAN

Zero Problem
Scientist and engineers, with careful measurments and analysis of non-nuclear
processes, have consistenly observed that mass and energy are conserved. Due to
its overall applicability and generally these observations have been known as the
first law of thermodynamics energy can not be created nor destroyed, it can only
transform from one form to another. Energy comes in many forms. List all kind of
energy and give real-life example of each.

Jawaban:
Energi Mekanik

Energi yang tersimpan dalam objek dengan ketegangan. Kompresi pegas dan karet
gelang yang diregangkan adalah contoh-contoh energi mekanik yang tersimpan.

Energi Potensial

4
Energi yang dimiliki suatu benda karena posisi atau kedudukannya, artinya saat
benda tersebut diam pada posisi tertentu. Salah satu contohnya yaitu pada saat kita
sedang meregangkan karet, terjadi perubahan sifat fisik karena adanya gaya elastik,
dan inilah yang disebut dengan energi potensial plastik

Energi Kinetik

Energi yang dimiliki oleh suatu benda karena pergerakkan atau kelajuannya. Energi
kinetik secara jelas dapat diartikan sebagai seuatu kemampuan untuk melakukan
usaha agar bias menggerakkan benda dengan massa tertentu. Semakin tinggi
kecepatan suatu benda maka semakin besar pula energi kinetiknya. Salah satu
contohnya adalah ketika sebuah mobil melaju, semakin kencang kecepatan mobil
tersebut, maka semakin besar pula energi kinetiknya.

Energi Radiasi

Energi elektromagnetik yang bergerak dalam gelombang transversal. Energi radiasi


termasuk cahaya tampak, sinar-x sinar gamma, dan gelombang radio. Cahaya
adalah salah satu jenis energi radiasi. Sinar matahari adalah energi radiasi yang
memasok bahan bakar dan panas yang membuat kehidupan di Bumi terjadi.

Energi Nuklir

5
Energi yang tersimpan dalam inti atom. Jumlah energi yang sangat besar dapat
dilepaskan ketika inti atom (nuklei) digabungkan atau dipecah. Pembangkit listrik
tenaga nuklir membelah inti atom uranium dalam proses yang disebut fisi. Matahari
menggabungkan inti atom hidrogen dalam proses yang disebut fusi.

Energi Gerak

Energi yang tersimpan dalam gerakan benda. Semakin cepat mereka bergerak,
semakin banyak energi yang disimpan. Dibutuhkan energi untuk membuat objek
bergerak, dan energi akan dilepaskan ketika sebuah objek melambat. Angin adalah
contoh energi gerak. Sebuah contoh angin menggerakan kincir angin lalu energi tsb
di transformasikan ke dalam bentuk energi lain seperti energi listrik.

Energi Gravitasi

6
Energi yang tersimpan oleh obyek di ketinggian. Semakin tinggi dan berat objek,
semakin banyak energi gravitasi disimpan. Ketika Anda bersepeda menuruni bukit
curam dan menambah kecepatan, energi gravitasi diubah menjadi energi gerak.
PLTA adalah contoh lain dari energi gravitasi, dimana bendungan "mengalirkan"
air dari sungai ke reservoir.

Suara/Bunyi

Pergerakan energi melalui zat dalam gelombang longitudinal (kompresi /


penghalusan). Suara dihasilkan ketika gaya menyebabkan suatu benda atau
substansi bergetar - energi ditransfer melalui zat dalam gelombang. Biasanya,
energi dalam suara jauh lebih kecil dari bentuk-bentuk energi lainnya.

Energi Listrik

Merupakan salah satu bentuk energi yang paling banyak digunakan. Energi ini
dipindahkan dalam bentuk aliran muatan listrik melalui kawat logam konduktor
yang disebut Arus Listrik. Energi listrik dapat diubah menjadi bentuk energi yang
lain seperti energi gerak, energi cahaya, energi panas, atau energi bunyi.
Sebaliknya, energi listrik dapat berupa hasil perubahan energi yang lain, misalnya
dari energi matahari, energi gerak, energi potensial air, energi kimia gas alam,
energi uap

7
Energi Panas

Energi Panas yang sangat besar berasal dari Matahari. Sinar matahari dengan
panasnya yang tepat dapat membantu manusia dan makhluk hidup lainnya untuk
hidup dan berkembang biak. Energi panas dimanfaatkan untuk membantu manusia
melakukan usaha seperti menyetrika pakaian, memasak, dan mendidihkan air.

Energi Kimia

Energi yang tersimpan dalam ikatan atom dan molekul. Baterai, biomassa, minyak
bumi, gas alam, dan batubara adalah contoh dari energi kimia yang tersimpan.
Energi kimia diubah menjadi energi termal ketika kita membakar kayu di perapian
atau membakar bensin dalam mesin mobil.

Masing-masing zat narkoba memiliki waktu yang berbeda-beda untuk ada di dalam
urin. Oleh karena itu, diperlukan waktu yang berbeda-beda pula untuk mengambil
sampel urin seseorang yang ingin diidentifikasi kandungan urinnya.

First Problem

8
You are planning a birthday party for your niece and need to make at least 4 gallons
of Kool-Aid, which you would like to cool down to 32 oF (0 oC) before the party
begins. Unfortunately, your refrigerator is already so full of treats that you know
there will be no room for the Kool-Aid. So, with a sudden flash of insight, you
decide to start with 4 gallons of the coldest tap water you can get, which you
determine is 50 oF (10 oC), and then cool it down with a 1-quart chunk of ice you
already have in your freezer. The owner's manual for your refrigerator states that
when the freezer setting is on high, the temperature is -20 oC. Will your plan work?
State all of your assumptions!

Jawaban:
Diasumsikan bahwa massa jenis Kool-Aid adalah sama dengan massa jenis air,
maka :

Truang = 25oC

Tpendinginan pertama = 15oC (25oC 10oC)

tpendinginan kedua = 20oC (0oC (-20oC))

air = 1,0 g/cm3

es = 0,9 g/cm3

Cair = 4200 J/KgoC

Ces = 2100 J/KgoC

Lf air = 3,4x105 J/Kg

Hitung massa Kool-Aid :

= = .

13 1 1
= 400 . 2,2104 . 3 . 1000

9
= 1,8 103

Hitung berapa energi yang dibutuhkan untuk mendinginkan Kool-Aid dari suhu
ruang ke suhu 0oC, maka :

= (025)

4200
= 1,8 103 . . (25)

= 189 106 (Energi yang dibutuhkan)

Pendinginan pertama menggunakan air dari keran sebanyak 400 gal hingga
10oC, maka massa air yang digunakan :

= .

13 1 1
= 400 . 2,2104 . 3 . 1000

= 1,8 103

Dan energi yang dihasilkan untuk menurunkan suhu hingga 100C, adalah :

= (2510)

4200
= 1,8 103 . . (10)

= 113,4 106

Pendinginan kedua menggunakan balok es sebanyak 1 Quart dengan suhu -


20oC, maka massa air yang digunakan :

10
= .

13 0,9 1
= 1. 8,8104 . . 1000
3

= 1,023

Dan energi yang dihasilkan untuk menurunkan suhu hingga 00C, adalah :

= (0(20))

2100
= 1,023 . . (20)

= 0,043 106

Ditambah energi penggabungan es dengan air pada 00C

3,4105
= 1,023 .

= 0,348 106

= + + +

= (189 + 113,4 + 0,043 + 0,348) 106

= 75.209 106

Jumlah energi yang dibutuhkan masih tersisa, ini menunjukkan rencana ini tidak
berhasil. Solusinya adalah perlu ditambhakan balok es lebih banyak untuk
mendinginkan Kool-Aid hingga 0oC.

11
Second Problem

Steam is contained in a closed rigid container with a volume of 1 3 . Initially, the


pressure and temperature of the steam is 7 bar and 500 degrees C, respectively.
The temperature drops as a result of heat transfer to the surroundings. Determine:

the temperature at which condensation starts

the fraction of the total mass that has condensed when the pressure reaches
0.5 bar

the volume occupied by the saturated liquid at the final state.

Jawaban:

= 1 3
= 7
Q = 5000

Steam Asumsi :
1. Close system
2. Specific Volume Constant

Temperature at which condensation starts


Berdasarkan Tabel F.2 Superheated Steam pada buku introduction to chemical
engineering thermodynamics, yaitu :
Volume specific at P = 7 bar and = 5000 adalah 506.89 3 /
Berdasarkan Tabel F.1 Saturated Steam pada buku introduction to chemical
engineering thermodynamics, yaitu :
Pada saat volume specific saturated adalah sebesar 506.89 3 /, temperaturnya
adalah sebesar 140.120 dimana temperatur tersebut menunjukkan kondisi saat
kondensasi dimulai.

Fraction of the total mass that has condensed when the pressure reaches 0.5 bar

12
Menentukan kualitas
Pada P = 0.5 bar

V sat liquid V sat vapor

1.030 /3 3282.6 /3

506.89 1.030
= = = 0.1542
3282.6 1.030
Fraksi yang terkondensasi = 1 0.1542 = 0.8458

Volume occupied by the saturated liquid at the final state


13
= = = 1.973
0.50689 3 /
= = 1.973 1.03 103 3 /

V = 2.032 103 3

Third Problem
Students of the thermodynamics class are excited. The instructor had spent two
class sessions to discuss about transferable skills needed in the work place and how
PBL is a suitable learning method for students to improve their skills. The instructor
told them that if they improve their problem solving, interpersonal communication,
group and self-directed learning skills. They will understand thermodynamics
better. The first law of thermodynamics is about conservation of mass and energy.
This law is the results of careful observations of physical and chemical processes
that lead to the conclusion that mass and energy can not be created nor destroyed
and they could only transform from one point to another. Please read a paper on
the development of a calorimeter to measure head capacity and enthalpy of fluids (
An automated flow calorimeter for the determination of liquid and vapor isobaric
heat capacities : Test result for water and n-pentane. J.A. Sandarusi, K.Mulia and
V.F. Yesavage. Rev. Sci. Instrum, 62,2. (1992), 1810:1821). Please read only the
first two pages (1810-1811) of the paper and then try to answer the following
question.

13
1. One need to understand the concept of conservation of energy and mass in
order to understand how a calorimeter works. Start from the general
formula of the first law of thermodynamics and describe all of the terms in
the equation (equation 1) given on the paper. State all of your assumption
clearly. Apparently heat loss term Qlst is not included in the final working
equation for heat capacity measurement (equation 3). Consider all kind of
heat transfer modes that potentially contribute to this term and explain how
they were minimized in the experiment.
2. The steam table listed in introductory chemical engineering
thermodynamics books contain data of enthalpy as a function of
temperature and pressure. The data were obtained using calorimeters such
as the one reported in the paper by Sandarusi et al. Decribe how you carry-
out the experiment to determine h=h(T,P)

Jawaban:
1. = + + Persamaan Neraca Energi

Energi Panas Energi Sistem

Asumsi :
Tidak ada perbedaan kinetik dan potensial di dalam kalorimeter
(, = 0)
Tidak ada usaha yang masuk atau keluar dari sistem kalorimeter ( = 0)
Steady state = 0 karena tidak dipengaruhi oleh waktu.
Oleh karena itu didapatkanlah persamaan :
= =

= =
[(,)(,)]
= =
()

Yang merupakan fungsi dari keadaan kalorimeter pada jurnal J.A.Sandarusi.


Konsep dari perpindahan panas yang terjadi pada sistem kalorimeter pada jurnal
tersebut adalah :
a. Konduksi

14
Konduksi itu adalah peristiwa berpindahnya kalor melalui medium (zat
perantara) tanpa disertai dengan perpindahan partikel medium tersebut.
Konduksi biasanya dapat terjadi pada zat padat seperti berbagai jenis logam
dan gelas. Pada calorimeter, konduksi terjadi ketika logam yang terdapat di
dalam kalorimeter dipanaskan sehingga menyebabkan merambatnya kalor
di dalam kalorimeter.
b. Konveksi
Konveksi pada kalorimeter terjadi ketika perpindahan panas pada fluida
yang sedang dipanaskan di dalam kalorimeter sehingga menyebabkan
adanya aliran kalor di dalam.
Pada sistem kalorimeter ini, perpindahan kalor dapat diminimalisasi dengan cara
membuat lapisan isolasi di dinding dan juga meningkatkan resistansi kontak termal
sehingga panas di dalam calorimeter tidak merambat keluar.
2. Pada paper yang terlampirkan di pemicu dengan judul An automated flow
calorimeter for the determination of liquid and vapor isobaric heat capacities:
Test results for water and n-pentane oleh J. A. Sandarusi, K. Mulia dan V. F.
Yesavage, pada tahun 1992 adalah flow calorimeter otomatis yang digunakan
untuk mengukur nilai kapasitas kalor dari liquid (air) dan liquid-vapor (n-
pentana). Pertama-tama, yang kita tinjau adalah hukum I Termodinamika, yang
menyatakan kekekalan energi, di mana energi tidak dapat diciptakan ataupun
dimusnahkan (energi hanya mengambil bentuk lain) yang menghasilkan rumus
= + ( + + ) (1)
E menyatakan selisih energi yang keluar masuk sistem. Q menyatakan
energi kalor/panas yang ada pada sistem (contoh: panas dari steam). W menyatakan
kerja yang dilakukan di sistem (contoh: gerakan mengaduk air dalam panic,
pengaduk dalam reactor). H menyatakan selisih entalpi (energi di dalam suatu
materi yang berkaitan dengan tekanan dan temperaturnya) pada sistem (contoh:
perbedaan entalpi pada steam setelah energinya digunakan untuk pemanasan). K
dan P menyatakan energi mekanik: kinetik dan potensial.

15
Gambar 1. Prinsip dasar sistem kalorimeter. Sumber: J. A. Andarusi et. al, 1991


= = ( ) =

Nilai H berarti selisih entalpi pada outlet dengan inlet, dan karena entalpi
sangat bergantu dengan tekanan dan temperature, maka penulisannya dapat sebagai
berikut:
[( , ) (, )]
=

Pada steam table terdapat nilai entalpi yang merupakan fungsi dari tekanan
dan temperatur. Entalpi merupakan penjumlahan dari energi dalam dan energi yang
dihasilkan oleh perkalian tekanan dengan volume.
Percobaan James Joule dan William Thomson pada tahun 1852 menyatakan
bahwa ada perubahan temperatur pada fluida sebagai hasil dari perubahan tekanan
melalui suatu valve. Jika menggunakan eksperimen di mana suatu gas dilewatkan
pada suatu poros dengan insulasi (proses adiabatik), kemudian menerapkan
persamaan kesetimbangan energi pada sistem tersebut, maka akan didapatkan
persamaan yang mengindikasikan nilai entalpi sama di keadaan inlet dan outlet.
Jika nilai entalpi sama, maka artinya nilai temperatur di dua keadaan pun sama

( = ).
Pernyataan tersebut berbeda dengan hasil penemuan Joule-Thomson.
Analisis dari adanya perbedaan pada peristiwa ini dijelaskan merupakan efek dari
gas ideal dan gas nyata, di mana dalam perhitungan entalpi nanti akan ada koreksi
untuk perilaku dari gas nyata. Oleh karena itu, nilai entalpi pun ditentukan dari 2
fungsi, yaitu temperatur dan tekanan, atau h = h(T,P).
Cara mendapatkan nilai entalpi pada eksperimen (), sebagai berikut :

16
Dalam melakukan eksperimen untuk mendapatkan nilai entalpi, pertama
tekanan pada fluida dijaga konstan dalam sistem. Dengan eksperimen
menggunakan kalorimeter ini, yang pertama terbaca dan sudah kita ketahui datanya
yaitu nilai Qin, massa, serta suhu masuk dan keluar. Dari data yang kita dapatkan
ini, kita dapat menghitung nilai Cp dengan persamaan :
[( , ) (, )]
= =
( )

Setelah mendapat data suhu, tekanan, dan Cp, nilai entalpi bisa dihitung

dengan persamaan = . Percobaan kemudian dilakukan lagi dengan
variasi tekanan. Data-data entalpi yang didapat sebagai hasil dari variasi tekanan
dan suhu itu kemudian bisa dimasukkan ke tabel .

Fourth Problem
An evacuated tank with 1 3 capacity is initially empty with no fluid inside. Water
in the amount of 2 L and at 25 degree Celcius is transferred into the tank. At midday,
thermal equilibrium is assumed to be attained and fluid temperature of 60 degree
Celcius is uniform throughout the tank.
At this condition do we find water in the tank as a mixture of liquid and
vapor?
If only as water vapor, how much additional water we have to add so that
water in the tank exist only as saturated water vapor.

Jawaban:

Water 2L at 25oC
Celcius

Equilibrium 60 oC

17
Asumsi :
1. Close system
2. W=0
3. Volume specific constant
of water at 25 degree Celcius = 1.003103 /3
2103 3
= = = 1.994
1.003103 /^3
13 3
= = 0.502
1.994

Pada 60oC

V sat liquid V sat vapor

0.001017 /3 7.6785 /3

Nilai di antara V sat liquid dan V sat vapor maka kondisi saturated water
(fase liquid dan fase vapor)
Quality
0.502 1.017103
= = = 0.065
7.6785 1.017103

= = 1.994 0.065

= 0.13
Jika kita menginginkan hanya terdapat vapor dalam tank maka massa water
harus dikurangi sebanyak . . = .

Fifth Problem
Internal energy and enthalpy are two thermodynamics quantities of variables that
are used in energy balance equations. Thermal energy added to a gas of polyatomic
molecules can appear as rotational and vibrational, as well as translational
energiesof the gas molecule. Describe the internal energy of a gas molecule in terms
of its different modes of motion: translational, rotational, and vibrational modes,
in addition to electronic contributions. Use the following diagram showing the

18
Boltzmann distribution of populations for rotation, vibration, and electronic energy
levels at room temperature.

Fig. F.2 The energy levels Fig. F.6 The Boltzmann distribution of
separation expressed as populations for rotation, vibration, and
wavenumbers typical of four electronic energy levels at room
types of system temperature

Jawaban:
Internal Energy
Setiap zat memiliki bentuk energi yang disebut sebagai internal energy.
Sebagai illustrasi, kita merasakan perbedaan ketika menyentuh besi identik pada
200C dan 1000C. Padahal kedua benda memiliki jumlah molekul yang sama dan
massa yang sama. Perbedaan itu merupakan bentuk internal energy dalam besi
tersebut.
Internal energy suatu zat tidak termasuk energi yang membuat zat itu
mengalami perubahan posisi atau pergerakkan. Melainkan, merupakan energi
internal dalam zat tersebut. Molekul dalam benda selalu bergerak tak henti sehingga
seluruh molekul memiliki energi kinetik tranlasi (kecuali monoatomic), selain itu
molekul juga memiliki energi kinetik rotasi dan vibrasi. Internal energy

19
dipengaruhi oleh suhu, sebab kenaikan suhu akan meningkatkan aktivitas molekul
sehingga internal energy juga meningkat.

Entalpi
Ketika proses berjalan dalam kondisi constant pressure (isobaric), kalor
(baik dilepaskan maupun diterima) sama dengan perubahan entalpi. Entalpi (H)
merupakan jumlah internal energy dan perkalian antara tekanan dan volume (PV).
= +
Entalpi dipengaruhi oleh suhu, kenaikan suhu akan meningkatkan aktivitas
molekul sehingga internal enegy meningkat. Peningkatkan internal energy ini akan
meningkatkan entalpi.

Distribusi Partikel (Distribusi Boltzmann)


Pada suatu sistem tertutup dengan N molekul, jumlah energi memang selalu
tetap, namun distribusi energinya susah untuk dijelaskan. Seiring dengan terjadinya
tabrakan, energi bukan hanya terdistribusi ke molekul molekul yang ada,
melainkan terdistribusi pula ke tiap gerakan molekul. Maka dari itu pendekatan
terbaik untuk mendeskripsikan distribusi energi adalah dengan menggunakan
populasi keadaan (population of states), yaitu jumlah rata-rata molekul yang
menempati keadaan tertentu.

Diagram sebelah kanan menunjukkan distribusi populasi untuk beberapa


keadaan (states) pada suhu kamar, baik dalam gerak rotasi, vibrasi, maupun
elektronik. Sedangkan diagram sebelah kiri menunjukkan jarak tingkatan energi
pada setiap gerakan molekul. Garis-garis hitam menunjukkan tingkatan energi itu
sendiri, dengan garis yang berada paling bawah menunjukkan tingkat energi dasar
(ground state).

Dari diagram dapat terlihat untuk gerak translasi, tingkatan energi tidak
dapat digambarkan dengan jelas karena saking dekatnya jarak antara tingkat energi
satu dengan tingkat energi lain, sehingga membentuk virtual continuum. Karena
jarak tingkatan energinya sangat kecil, maka hampir semua tingkat energi terisi oleh
atom / molekul

20
Untuk gerak rotasi, jarak antar tingkat energi sangat berdekatan satu sama
lain, namun masih bisa digambarkan dengan garis-garis yang berdekatan. Separasi
akan meningkat seiring dengan meningkatnya keadaan eksitasi. Jarak pemisahan
antar tingkatan bergantung pada momen inersia molekul. Untuk rata-ratanya, jarak
tingkatan energi rotasi sebesar 1 cm-1 . Tingkat energi rotasi berjarak lebih dekat
satu sama lain dibandingkan energi vibrasi (sekitar 100 hingga 1.000 kali lebih
dekat). Maka dari itu, kita dapat melihat banyak keadaan rotasi (rotation state) yang
terpopulasi.

Gerak vibrasi juga terkuantisasi, namun perhatikan pula perubahan skala


antar tingkatan. Tingkat energi bergantung pada massa atom dalam molekul dan
rigiditas (kekakuan) ikatan yang menyatukan atom-atom tersebut. Namun kisaran
tingkat energinya berjarak sekitar 102-103 cm-1 atau sekitar 0,1 eV (setara dengan
10 kJ/mol). Untuk gerak ini, walaupun jarak antar tingkatan energinya hanya 0,1
ev, namun tetap saja pada suhu ruang hanya tingkat energi terbawah yang terisi
secara signifikan, meskipun ada beberapa molekul yang berada pada keadaan
tereksitasi

Tingkatan energi elektronik juga terkuantisasi, dan jarak pemisahannya


biasanya sangat besar, yakni sekitar 3 eV (setara dengan 300 kJ/mol). Untuk gerak
ini, rasio populasi antara keadaan dasar dan keadaan tereksitasi secara elektronis
adalah 1:1053. Dengan kata lain, hampir semua atom atau molekul adalah dalam
keadaan dasar elektronis (electronic ground state). Agar populasi pada keadaan
tereksitasi bisa mencapai 1% dari populasi ground state, dibutuhkan kenaikan suhu
hingga 10.000oC.

Maka dari itu, ketika mempertimbangkan kontribusi dari gerak rotasi /


translasi dalam sifat suatu sampel, perlu diperhatikan bahwa molekul menempati
banyak keadaan (state), dengan gerak rotasi / translasi secara cepat maupun
perlahan. Lebih jauh lagi, lebih banyak state yang akan ditempati seiring dengan
meningkatnya temperatur. Dari diagram sebelah kanan dapat dilihat sebaran
populasi untuk gerak rotasi bentuknya khas. Ini dikarenakan tiap tingkatan energi
menunjukkan jumlah keadaan degenerasi dimana molekul berotasi dengan

21
kecepatan yang sama namun arah yang berbeda atau bertranslasi dengan
kecepatan yang sama, namun dengan komponen kecepatan x, y, z yang berbeda.

Boltzmann merumuskan distribusi energi sebagai berikut :

dengan adalah fraksi molekul yang berada pada keadaan i; adalah


energi pada keadaan i ; k merupakan konstanta Boltzmann; T adalah temperatur;
serta dan q dirumuskan sebagai :

q disebut juga sebagai fungsi partisi molekul. Fungsi partisi molekul


memberi indikasi jumlah keadaan (state) yang dapat diakses secara termal oleh
suatu molekul pada temperatur tertentu dari sistem. Pada T = 0, hanya keadaan
dasar saja yang dapat diakses, sedangkan pada suhu yang amat tinggi, hampir
semua keadaan dapat diakses.

Seperti pada teori ekuipartisi, energi dalam total adalah jumlah energi dalam
masing-masing gerakan:

= + + +

Distribusi Boltzmann dalam aplikasinya untuk tingkat energi, terdapat hal


hal penting yang perlu diperhatikan, antara lain:

- Semakin tinggi keadaan energi suatu molekul, semakin sedikit populasi


molekul yang menempati keadaan tersebut.
- Semakin tinggi suhu suatu molekul, semakin banyak populasi molekul yang
menduduki keadaan energi tinggi.

22
- Tingkat energi akan semakin banyak terpopulasi apabila perbandingan
antara Ei Ej dengan kT dekat (seperti dalam gerak translasi dan rotasi).

Dari gambar pemicu, ditunjukkan bahwa tingkat energi pada gerak rotasi lebih
banyak terpopulasi daripada gerak vibrasi dan gerak elektronik pada suhu ruangan.
Hal ini bersesuaian dengan poin ketiga dari pernyataan mengenai distribusi
Boltzmann diatas. Lalu, pada diagram dapat dilihat bahwa semakin tinggi tingkat
energinya, akan semakin sedikit populasi molekul yang menempati tingkat energi
tersebut. Hal ini bersesuaian dengan poin pertama dan poin kedua dari pernyataan
mengenai distribusi Boltzmann diatas.

Sixth Problem
Explain how we could estimate the isobaric heat capacity of methane as an ideal
polyatomic gas as a function of temperature from 300 to 800 K based on the
equipartition principle. Plot the theoritical values of methane heat capacity and
compare them with the values you obtained using the ideal gas heat capacity
equation and parameters given in the book by Smith et al. or by Moran and Saphiro.
Do you think it is reasonable to assume a constant ideal gas heat capacity for the
whole temperature range?

23
Jawaban:
Teorema ekuipartisi, atau yang disebut juga dengan ekuipartisi
energi,menyatakan bahwa setiap derajat kebebasan yang muncul pada energi total
memiliki nilai rata-rata energi senilai 12 kBT pada kesetimbangan termal dan

menyumbang 12 kB ke dalam sistem kapasitas panas. Dalam konteks ini, kB


merupakan konstanta Boltzmann dan T merupakan temperatur yang dinyatakan
dalam satuan Kelvin. Teorema ini dihubungkan dengan molekul-molekul gas
monoatomik dan poliatomik.

Nilai energi dalam dari gas monoatomik ideal yang mengandung sebanyak
n partikel, dinyatakan dengan 32 nkBT. Hal ini berarti bahwa setiap partikel

memiliki rata-rata 32 kBT unit energi.Partikel monoatomik memiliki tiga derajat


kebebasan translasional, sesuai dengan gerakannya dalam tiga dimesi. Partikel
monoatomik tidak memilki derajat kebebasan dari gerak rotasi ataupun vibrasi.Oleh
karena itu, energi dalam yang ditunjukkan untuk setiap derajat kebebasan dari gas
ideal monoatomik adalah kBT.

Seperti yang tertera pada pernyataan diatas, untuk molekul yang terdiri dari
lebih dari satu atom, maka terdapat tiga gerakan yang mungkin dimiliki molekul
tersebut. Perbedaan yang sangat signifikan antara molekul monoatomik, diatomik,
dan poliatomik adalah perhitungan energi dalamnya. Energi dalam dapat
dinyatakan sebagai

1 1
= (2 ) = (2 )...(1)

dimana f adalah derajat kebebasan untuk setiap gerakan tersebut. Maka, energi
internal total dari sistem dapat dinyatakan sebagai

= + + ...(2)

Penentuan derajat kebebasan untuk masing masing gerakan pada molekul dapat
dipelajari melalui contoh berikut :

1. Molekul Monoatomik

24
Molekul monoatomik hanya memiliki satu gerakan yang mungkin yaitu
translasi pada sumbu x,y, dan z. Molekul monoatomik memiliki derajat kebebasan
sebesar 3 (karena kedua gerakan lain diabaikan). Persamaan energi dalam untuk
molekul ini adalah

3
= 2 (3)

2. Molekul Poliatomik dengan Bentuk Linear

Pada molekul poliatomik bentuk linear, terdapat gerakan translasi pada arah
x,y,z sehingga nilai derajat kebebasan untuk gerak translasi ini adalah :

doftrans = 3

Pada molekul ini, terdapat pula dua kemungkinan gerakan rotasi, yaitu
berimpitan dengan ikatannya dan tegak lurus dengan ikatannya , sehingga nilai
derajat kebebasan untuk gerak rotasi ini adalah :

dofrot = 2

Untuk gerak vibrasi, formula dari derajat kebebasannya adalah :

dof = (3N 5)

Berdasarkan ketiga gerakan tersebut, total energi dalam untuk molekul poliatomik
dengan bentuk linear adalah :

3 1
= + + (3 5) (2 )...(4)
2

3. Molekul Poliatomik dengan Bentuk Non-Linear

Pada molekul poliatomik non-linear, terdapat kemungkinan gerak


translasional pada arah x, y,dan z. Perbedaan antara molekul poliatomik linear dan
non-linear terletak pada kemungkinan banyak gerak rotasinya.

25
Gambar 6.1. Ilustrasi molekul poliatomik non-linear

Apabila dilihat dari gambar diatas, terdapat tiga sumbu rotasi pada molekul
poliatomik non-linear, yakni saat berimpitan dengan AB, berimpitan dengan BC,
dan saat tegak lurus dengan AB dan BC. Oleh karena itu, nilai derajat kebebasan
untuk gerak rotasi ini adalah :

dofrot = 2

Selanjutnya, jumlah gerakan vibrasi dapat ditentukan dengan formula :

dof = (3N 6)

Berdasarkan ketiga gerakan tersebut, total energi dalam untuk molekul poliatomik
dengan bentuk non- linear adalah :

3 1
= + + (3 6) (2 )(5)
2

Gas Monoatomik

Untuk gas monoatomik, penentuan nilai kapasitas panas (cp) dapat diperoleh
melalui rumus :

= + R(6)

3
= 2 ...(7)

U = T(8)

Nilai cv bagi gas monoatomik ialah 32 R, sehingga

3 5
= R+R= R(9)
2 2

Gas Poliatomik Linear

Untuk gas poliatomik linear, penentuan nilai kapasitas panas (cp) dapat
diperoleh melalui persamaan (6), sedangkan energi dalamnya dapat diperoleh
melalui persamaan (4). Nilai cv bagi gas monoatomik ialah 52 R, sehingga :

26
5 7
= R+R= R(10)
2 2

Gas Poliatomik Non-Linear

Untuk gas poliatomik linear, penentuan nilai kapasitas panas (cp) dapat
diperoleh melalui persamaan (6), sedangkan energi dalamnya dapat diperoleh
melalui persamaan (5). Untuk CH4 sebagai salah satu molekul poliatomik non-
linear, jika terdapat 1 mol CH4 maka nilai cv adalah :

3 3 1
= R + 2 R + (3.5 6) (2 R) = 7.5 R(11)
2

15 17
= R+R= R...(12)
2 2

Berdasarkan perhitungan ekuipartisi diperoleh nilai cp/R = 8,5.

Berdasarkan prinsip ekuipartisi energi, tampak bahwa pada tekanan tetap,


suatu molekul CH4 memiliki nilai kapasitas kalor tekanan tetap (cp) sebesar 8,5R.
Nilai tersebut dianggap konstan di setiap suhu.

Menghitung Nilai Kapasitas Kalor Teoritis pada Keadaan Isobarik

T (K) cp/R
300 8,512
350 9,049
400 9,656
450 10,336
500 11,048
550 11,755
600 12,451
650 13,124
700 13,774
750 14,401
800 15,002

27
Tabel 6.1. Kapasitas Kalor Isobarik Metana Teoritis

Kapasitas Kalor Metana


16
14 y = 0,0133x + 4,418
cp/R (kal/mol K) R = 0,9993
12
10
8
Series1
6
4 Linear (Series1)
2
0
0 500 1000
Suhu (K)

Grafik 6.1. Kapasitas Kalor Isobarik Metana Teoritis

Menghitung Nilai Kapasitas Panas (cp) Berdasarkan Persamaan Kapasitas


Kalor Gas Ideal

Nilai cp dapat dihitung menggunakan persamaan


= + + 2 + 2 (13)

dengan nilai T (temperatur) dalam satuan Kelvin. Nilai A, B, C, dan D adalah


konstanta yang berbeda untuk masing masing gas dalam keadaan ideal.

Menghitung Kapasitas Kalor Metana dari 300-800 K

Kapasitas kalor metana untuk suhu 300 800 K dapat dihitung dengan
menggunakan persamaan (13) serta konstanta-konstanta metana yang terdapat pada
Tabel C.1 (Van Ness, 1998). Konstanta A,B,C, dan D yang diperoleh adalah
sebagai berikut :

A = 1,702

B = 9,081 x 10-3

C = -2,164 x 10-6

D=0

28
T(K) cp/R
300 4,23154
350 4,61526
400 4,98816
450 5,35024
500 5,7015
550 6,04194
600 6,37156
650 6,69036
700 6,99834
750 7,2955
800 7,58184

Tabel 6.2. Kapasitas Kalor Isobarik Metana Berdasarkan Persamaan Kapasitas


Kalor Gas Ideal

Kapasitas Kalor Metana


9
8
y = 0,0067x + 2,3025
7
R = 0,998
cp/R (J/mol)

6
5
Series1
4
3
2
1
0
0 500 1000
T (K)

Grafik 6.2. Kapasitas Kalor Isobarik Metana Berdasarkan Persamaan


Kapasitas Kalor Gas Ideal

Jika dibandingkan, Grafik 1 dan Grafik 2 memiliki kemiripan yang


menandakan bahwa kapasitas kalor teoritis memiliki nilai yang hampir sama
dengan kapasitas kalor yang dihitung dengan menggunakan persamaan kapasitas

29
kalor gas ideal. Selain itu, jika dihubungkan dengan cp dari prinsip ekuipartisi
energi, diketahui bahwa pada suhu dibawah 300 K, molekul sudah dapat melakukan
gerak translasi. Pada suhu sekitar 450 K, molekul sudah melakukan gerak rotasi,
sedangkan pada suhu di atas 800 K, molekul baru dapat melakukan gerak vibrasi.

Apakah kita bisa menganggap bahwa nilai kapasitas panas konstan untuk
semua jangkauan temperatur?

Dengan demikian, kita tidak bisa mengasumsikan bahwa di setiap


temperatur nilai kapasitas panas adalah konstan. Hal ini dikarenakan umumnya,
pada setiap senyawa, ketika temperaturnya dinaikkan, maka nilai kapasitas
panasnya pun akan naik seperti yang terjadi pada gas diatomik maupun poliatomik,
sesuai dengan teorinya bahwa dengan meningkatnya suhu maka kalor yang
diberikan akan terdistribusi menjadi gerakan, sehingga nilai energi dalam akan
bertambah.

Dari grafik pemicu diatas, terlihat bahwa untuk beberapa jenis gas dan pada
range temperatur tertentu, nilai dari kapasitas panasnya memiliki nilai yang konstan
atau tidak begitu berubah terhadap temperatur, namun untuk range temperatur
tertentu maka sedikit saja perubahan temperatur dapat menyebabkan perubahan
nilai kapasitas panas yang cukup berarti. Sebenarnya dengan menganggap nilai

30
kapasitas panas konstan, kita dapat mempermudah perhitungan dan hal itu dapat
dilakukan selama range temperatur yang kita gunakan tidak begitu besar.

Seventh Problem
Reproduce Figure E4.2b shown in Morans book (7th Ed.) using data for water
and benzene. Compare the two plots you obtain.

Jawaban:

Figure E4.2b shown in Morans book (7th Ed.)

Persamaan pada gambar E4.2b pada buku Moran diawali dengan:


9
= 3,33 [1 exp( )]

Dengan merubah liquid water(=62,4 lb/ft3) menjadi benzene(=54,7 lb/ft3), maka
persamaan
= 3,33[1 exp(0,048)]
Menjadi:
= 3,33[1 exp(0,055)]

31
t(s) Heightwater (ft) Heightbenzene (ft)
0 0 0
5 0,710529 0,800625
10 1,269451 1,408757
15 1,709115 1,870677
20 2,054967 2,221539
25 2,327023 2,488044
30 2,541031 2,690474
35 2,709375 2,844234
40 2,841799 2,961025
45 2,945967 3,049737
50 3,027909 3,11712
55 3,092367 3,168302
60 3,143071 3,207179
65 3,182957 3,236709
70 3,214332 3,259138
75 3,239012 3,276176
80 3,258426 3,289116
85 3,273698 3,298946
90 3,285711 3,306412
95 3,295161 3,312083
100 3,302595 3,316391
105 3,308442 3,319663
110 3,313042 3,322148
115 3,316661 3,324036
120 3,319507 3,32547

32
3,5

2,5
Height, ft

Water
1,5
Benzene
1

0,5

0
0 20 40 60 80 100 120
Time, s

Dari kurva perbandingan water dan benzena pada kondisi yang sama
didapatkan perbedaan sedikit di awal pengisian, dimana benzena lebih cepat
menuju kondisi steady state yaitu setelah 85 s, sedangkan water lebih lama setelah
100 s. Ini menunjukkan bahwa massa jenis suatu fluida mempengaruhi suatu sistem
operasi dalam hal ini kesetimbangan laju alir masssa dalam pengisian tangki.

Eight Problem
A tank containing 45 kg of liquid water initially at 45C has one inlet and one exit
with equal mass flow rates. Liquid water enters at 45C and a mass flow rate of
270 kg/h. A cooling coil immersed in the water removes energy at a rate of 7.6 kW.
The water is well mixed by a paddle wheel so that the water temperature is uniform
throughout. The power input to the water from the paddle wheel is 0.6 kW. The
pressures at the inlet and exit are equal and all kinetic and potential energy effects
can be ignored.

1. Plot the variation of water temperature with time.

2. Again, Plot the variation of water temperature with time.but change the
liquid to benzene.

33
Jawaban:

8.1. Plot variation of water temperature with time

Engineering Model :

1. Volume Kontrol di definisikan bersarakan pplot diagram yang sudah dibuat


nantinya

2. Air Incompressible fluida (densitas dan tekanan tetap)

3. Temperatur air seragam disegala posisi dan variasi hanya berdasarkan


waktu T = T(t)

Neraca Masa Energi

dU cv
Qcv Wcv m(h1 h2 )
dt

Massa didalam volume kontrol akan selalu konstan, sehingga rumus menjadi :
dU cv d (mcvu ) du
mcv ...........(i)
dt dt dt
Karena air diasumsikan sebagai incompressible fluid, sehingga energi dalam
spesifiknya hanya dipengaruhi oleh perubahan suhu, sehingga rumus menjadi :
du du dT dT
c ..........(ii)
dt dT dt dt
Digabungkan persamaaan (i) dan (ii), menjadi :

34
dU cv du
mcv c
dt dt
Persamaan untuk entalpi sistem, menjadi :
h1 h2 c(T1 T2 ) v( p1 p o2 )
h1 h2 c(T1 T )

Tekanan diasumsikan selalu sama dan temperatur dikeluaran (T2) sama dengan
overall temperature setelah pengadukan yang dilakukan terus-menerus.

Rumus kesetimbangan laju alir energi setelah penurunan rumus entalpi dan laju
alir massa menjadi :
dT
mcv mcv mcv mc(T1 T2 )
dt

C1 diganti dengan menggunakan inisial kondisi : pada t = 0,T = T1


m Qcv wcv
T C1 exp t T1
mcv mc

Q w m
T T1 cv cv 1 exp t
mc mcv

Memasukkan data dari yang diketahui

Q w m
T T1 cv cv 1 exp t
mc mcv


7,6 (0,6)kJ / s 270 kg / h
T 318 K .1 exp t
270 kg (4,2 kJ
) 45 kg
kg .s
3600 s
318 221 exp(6t )

Memplot grafik temperatur vs waktu menggunakan excel

T(K) t (jam)
0 318
0,1 308,0739
0,2 302,6263
0,3 299,6366
0,4 297,9958

35
0,5 297,0953
0,6 296,6011
T (K)
0,7 296,3299 320
0,8 296,1811 315
0,9 296,0994
1 296,0545
310
1,1 296,0299 305
1,2 296,0164 300
1,3 296,009
1,4 296,0049 295
1,5 296,0027 290
1,6 296,0015 0 1 2 3 t (jam)
1,7 296,0008
1,8 296,0004
1,9 296,0002
2 296,0001
2,1 296,0001
2,2 296 Konstan = sistem memasuki sistem tunak (setelah transient)
2,3 296
2,4 296

8.2. 1. Plot variation of Benzene (Liquid) temperature with time

Sama dengan air untuk penurunan rumus , tetapi data yang dimasukkan ke dalam
rumusnya yang berbeda.

Yang berbeda dengan air

Massa yang masuk (s.g =0,876)

Benzene 236,52 kg/jam

Kapasitas Panas (C) = 1,728 kJ/kg.s

36
Q w m
T T1 cv cv 1 exp . t
mc mcv

7,6 (0,6)kJ / s 236 .52kg / h
T 318 K .1 exp t
236 .52 kg (1,728 kJ 45 kg
kg .s
)
3600 s
318 61,6581 exp(5,256t )

t (jam) T (K)
0 318
0,1 292,7942
0,2 277,8926
0,3 269,0827
0,4 263,8743 T(K)
0,5 260,7951
400
0,6 258,9747
0,7 257,8985
300
0,8 257,2622
0,9 256,886
200
1 256,6636
1,1 256,5322
1,2 256,4544
100
1,3 256,4085
1,4 256,3813
0
0 1 2 3 4 t
1,5 256,3652
1,6 256,3557
(Ja
1,7 256,3501 m)
1,8 256,3468
1,9 256,3449
2 256,3437
2,1 256,343
2,2 256,3426
2,3 256,3424
2,4 256,3422
2,5 256,3421
2,6 256,3421
2,7 256,3421
2,8 256,342 Konstan = sistem memasuki sistem tunak (setelah transient)
2,9 256,342
3 256,342

37
DAFTAR PUSTAKA

Anonymous. Unknow Year. Benzene Liquid-Thermal Properties: [ONLINE]


Available At : http://www.engineeringtoolbox.com/benzene-thermal-
properties-d_1762.html [Diakses pada: 13 Maret 2016, pkl. 17:48).
Atkins, P.W. 2010. Physical Chemistry 9th Edition. USA: W.H. Freeman and
Company.
Boles,M.A., Cengel, Y.A., 2002. Thermodynamics: An Engineering Approach.
New York: McGraw-Hill.
Boundless. 2015. Internal Energy of an Ideal Gas. Boundless Physics. [ONLINE]
https://www.boundless.com/physics/textbooks/boundless-physics-
textbook/temperature-and-kinetic-theory-12/kinetic-theory-105/internal-
energy-of-an-ideal-gas-383-5642/ [Diakses pada: 10 Maret 2016].
Grima, J. N. 2001. Statistical Thermodynamics. [ONLINE]
http://staff.um.edu.mt/jgri1/teaching/che2372/notes/06_ST/01/intro_stat_t
hermo.html [Diakses pada: 10 Maret 2016].
Moran, Michael. J. et al. Principle of Engineering Thermodynamics, 8th edition SI
version. Hoboken : Wiley (2015).
Smith, Van ness, Abbot. Introduction to Chemical Engineering Thermodynamics
7th edition. New York : Mc Graw Hill (2005).
Tripier, P. A. 1998. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (terjemahan). Jakarta :
Penerbit Erlangga.

38
1

Anda mungkin juga menyukai