DOSEN PENGAMPUH
1
SEKAPUR SIRIH
Puji syukur kehadirat Allah SWT., karena atas ijin-Nya sehingga penyusunan Modul
Panas. Mata Kuliah Fisika Terapan dapat kami selesaikan. Penyusunan modul ini
dimaksudkan untuk tugas kelompok mahasiswa yang terprogram untuk mata kuliah fisika
terapan di Pogram Studi D3 Teknik Konstruksi Bangunan Gedung. Mata kuliah fisika terapan
merupakan mata kuliah yang wajib diselesaikan untuk menjadi seorang Ahli Madya di
Konstruksi Bangunan Gedung.
Modul Panas disusun dari referensi yang terkait yang dilengkapi dengan ilustrasi,
contoh dan penyelesaian soal yang berhubungan dengan pembahasan yang melibatkan semua
anggota. Atas selesainya penyusunan modul ini, tidak lupa kelompok kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang membantu.
Semoga modul ini dapat meningkatkan pengetahuan pembaca dan menambah sumber
pengetahuan untuk mata kuliah Fisika Terapan dalam belajar mandiri dengan lebih efektif.
Kritikan terhadap isi dari Modul ini yang sifatnya membangun sangat kami harapkan untuk
perbaikan di masa yang akan datang.
i
Daftar Isi
SEKAPUR SIRIH.............................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II
2.1 PEMBAHASAN.........................................................................................................4
BAB III
3.1 PENUTUP................................................................................................................35
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Fisika adalah ilmu yang mempelajari gejala alam dengan mengumpulkan dan
mencari hubungan di antaranya untuk memperoleh manfaat. Pemahaman Fisika
ditujukan kepada kemampuan mahasiswa untuk memahami hokum-hukum
Fisika. Penerapan Fisika dalam kehidupan sehari-hari pe nerapan Fisika dalam
teknologi, pengembangan Fisika dan pengembangan kemampuan diri dalam
bidang keahlian khusus.
1
Pada dasarnya, termodinamika adalah ilmu yang mempelajari tentang panas
sebagai energi yang mengalir. Oleh karena itu, sejarah berkembangnya ilmu
termodinamika berawal sejak manusia mulai “memikirkan” tentang panas.
Orang yang pertama kali melakukannya adalah Aristoteles (350 SM). Dia
mengatakan bahwa panas adalah bagian dari materi atau materi tersusun dari
panas.
2
1.2 MAKSUD DAN TUJUAN
Sesuai dengan topik yang ingin dibahas, kompetensi yang hendak dicapai
adalah :
1. Standard Kompetensi
Mahasiswa dapat memahami konsep Ilmu Fisika terapan mengenai hokum
termodinamika.
2. Kompetensi dasar
1. Mahasiswa mampu memahami teori-teori dasar termodinamika serta
perbandingan jenis-jenis kalor dalam Ilmu Fisika Terapan.
2. Mahasiswa mampu menjelaskan teori-teori dalam kehidupan sehari-hari
mengenai perpindah kalor jenis dan perbandingan suhu.
3. Mahasiswa mampu menghitung teori suhu, perpindahan kalor jenis pada
pengaplikasian dalam kehidupan sehari-hari
4. Mahasiswa mampu menganalisis perbedaan antara celcius, farenheit dan
kelvin serta perpindahan kalor jenis.
BAB II
3
MENERAPKAN KONSEP SUHU DAN KALOR
2.1.1 TEORI PANAS
A. Pengertian Kalor
Kalor adalah suatu bentuk energi yang diterima oleh suatu benda yang
menyebabkan benda tersebut berubah suhu atau wujud bentuknya. Kalor
berbeda dengan suhu, karena suhu adalah ukuran dalam satuan derajat panas.
Kalor merupakan suatu kuantitas atau jumlah panas baik yang diserap maupun
dilepaskan oleh suatu benda.
Dari sisi sejarah kalor merupakan asal kata caloric ditemukan oleh ahli kimia
perancis yang bernama Antonnie laurent lavoiser (1743 - 1794). Kalor memiliki
satuan Kalori (kal) dan Kilokalori (Kkal). 1 Kal sama dengan jumlah panas
yang dibutuhkan untuk memanaskan 1 gram air naik 1 derajat celcius.
3. Kalor adalah salah satu bentuk energi , Ditemukan oleh Robert Mayer
(1814 - 1878)
4. Kesetaraan antara satuan kalor dan satuan energi disebut kalor mekanik
digagas oleh James Prescott (1818 - 1889)
4
1. Termos
Termos berfungsi untuk menyimpan zat cair yang berada di dalamnya agar
tetap panas dalam jangka waktu tertentu. Termos dibuat untuk mencegah
perpindahan kalor secara konduksi, konveksi, maupun radiasi. Dinding termos
dibuat sedemikian rupa, untuk menghambat perpindahan kalor pada termos,
yaitu dengan cara:
permukaan tabung kaca bagian dalam dibuat mengkilap dengan lapisan perak
yang berfungsi mencegah perpindahan kalor secara radiasi dan memantulkan
radiasi kembali ke dalam termos,
dinding kaca sebagai konduktor yang jelek, tidak dapat memindahkan kalor
secara konduksi, dan
ruang hampa di antara dua dinding kaca, untuk mencegah kalor secara konduksi
dan agar konveksi dengan udara luar tidak terjadi.
2. Setrika
Setrika terbuat dari logam yang bersifat konduktor yang dapat memindahkan
kalor secara konduksi ke pakaian yang sedang diseterika. Adapun, pegangan
seterika terbuat dari bahan yang bersifat isolator.
3. Panci Masak
Panci masak terbuat dari bahan konduktor yang bagian luarnya mengkilap. Hal
ini untuk mengurangi pancaran kalor. Adapun pegangan panci terbuat dari
bahan yang bersifat isolator untuk menahan panas.
Cara Kerja
6
refrigeran yang berbentuk cair masuk ke sistem yang ingin didinginkan. Dalam
proses pendinginan itu, refrigeran mengambil panas sehingga refrigeran
kembali menguap dan sistem menjadi dingin.
Dalam sistem seperti ini, sangat penting bagi refrigeran untuk mencapai suhu
tinggi ketika diberi tekanan, karena panas sulit bertukar dari fluida dingin ke
lokasi yang lebih panas secara spontan. Dalam hal ini, refrigeran harus bersuhu
lebih tinggi dari temperatur penukar panas. Dengan kata lain, fluida harus
bertekanan rendah jika ingin mengambil kalor dari suatu sistem dan menguap,
dan fluida harus bertekanan tinggi jika ingin membuang kalor dan mengembun.
Hal ini sesuai dengan persamaan gas ideal yang menyatakan bahwa temperatur
berbanding lurus dengan tekanan. Jika hal ini tercapai, efisiensi tertinggi akan
tercapai.
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
sistem ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem.
7
C. Hukum kedua Termodinamika
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol
1. Sistem Terisolasi : tak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkuangan. Contoh seperti sistem terisolasi adalah wadah terisolasi, seperti
tabung gas terisolasi.
2. Sistem Tertutup: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak
terjadi pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari
8
sistem tertutup di mana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran
kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terbuka: terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) dan benda
dengan lingkungannya. Sebuah pembatas memperbolehkan pertukaran benda
disebut permeabel. Samudra merupakan contoh dari sistem terbuka.
Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan
system ketiga, maka ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainya.
Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan
energi dalam dari suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari
jumlah energi kalor yang disuplai ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan
terhadap sistem. Hukum pertama termodinamika adalah suatu pernyataan
mengenai hukum universal dari kekekalan energi dan mengidentifikasikan
perpindahan panas sebagai suatu bentuk perpindahan energi. Pernyataan paling
umum dari hukum pertama termodinamika ini berbunyi: Kenaikan energi
internal dari suatu sistem termodinamika sebanding dengan jumlah energi panas
yang ditambahkan ke dalam sistem dikurangi dengan kerja yang dilakukan oleh
sistem terhadap lingkungannya.
Pondasi hukum ini pertama kali diletakkan oleh James Prescott Joule yang
melalui eksperimen-eksperimennya berhasil menyimpulkan bahwa panas dan
kerja saling dapat dikonversikan. Pernyataan eksplisit pertama diberikan oleh
Rudolf Clausius pada 1850: "Terdapat suatu fungsi keadaan E, yang disebut
9
'energi', yang diferensialnya sama dengan jumlah kerja yang dipertukarkan
dengan lingkungannya pada suatu proses adiabatik."
Hukum kekekalan energi: Energi tidak dapat diciptakan dan tidak dapat
dihancurkan/dihilangkan. Tetapi dapat ditransfer dengan berbagai cara.
Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini
menyatakan bahwa pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut,
semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum.
Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda berstruktur kristal sempurna
pada temperatur nol absolut bernilai nol.
Contoh soal
Jawab
11
Perubahan entropi reservoir panas:
Total perubahan entropi total adalah jumlah aljabar perubahan entropi setiap
reservoir:
b. Mesin Pendingin
Mesin yang menyerap kalor dari suhu rendah dan mengalirkannya pada suhu
tinggi dinamakan mesin pendingin (refrigerator).Misalnya pendingin rungan
(AC) dan almari es (kulkas). Perhatikan Gambar 9.9! Kalor diserap dari suhu
rendah T2 dan kemudian diberikan pada suhu tinggi T1. Berdasarkan hukum II
termodinamika, kalor yang dilepaskan ke suhu tinggi sama dengan kerja yang
ditambah kalor yang diserap (Q1 = Q2 + W)
Hasil bagi antara kalor yang masuk (Q 1) dengan usaha yang diperlukan (W)
dinamakan koefisien daya guna (performansi) yang diberi simbol Kp. Secara
umum, kulkas dan pendingin ruangan memiliki koefisien daya guna dalam
jangkauan 2 sampai 6. Makin tinggi nilai Kp, makin baik kerja mesin tersebut.
Kp = Q2 /W
Keterangan
Contoh Soal
Mesin pendingin ruangan memiliki daya 500 watt. Jika suhu ruang -3 oC dan
suhu udara luar 27 oC, berapakah kalor maksimum yang diserap mesin
pendingin selama 10 menit? (efisiensi mesin ideal).
Penyelesaian:
Jawab:
Kp = T2/(T1-T2)
Q2/W = T2/(T1-T2)
Mesin diesel
Mesin diesel adalah sejenis mesin pembakaran dalam; lebih spesifik lagi,
sebuah mesin pemicu komprei, dimana bahan bakar dinyalakan oleh suhu tinggi
gas yang dikompresi,dan bukan oleh alat berenergi lain (seperti busi).
13
Mesin ini ditemukan pada tahun 1892 oleh Rudolf Diesel, yang
menerima paten pada 23 Februari1893. Diesel menginginkan sebuah mesin
untuk dapat digunakan dengan berbagai macam bahan bakar termasuk debu
batu bara.Dia mempertunjukkannya pada Exposition Universelle (Pameran
Dunia) tahun 1900 dengan menggunakan minyak kacang
(lihat biodiesel).Kemudian diperbaiki dan disempurnakan oleh Charles F.
Kettering.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja motor diesel adalah merubah energi kimia menjadi energi
mekanis. Energi kimia di dapatkan melalui proses reakasi kimia (pembakaran)
dari bahan bakar (solar) dan oksidiser (udara) di dalam silinder (ruang
bakar). Pada motor diesel ruang bakarnya bisa terdiri dari satu atau lebih
tergantung pada penggunaannya dan dalam satu silinder dapat terdiri dari satu
atau dua torak. Pada umumnya dalam satu silinder motor diesel hanya memiliki
satu torak.
Tekanan gas hasil pembakaran bahan bakan dan udara akan mendorong torak
yang dihubungkan dengan poros engkol menggunakan batang torak, sehingga
torak dapat bergerak bolak-balik (reciprocating). Gerak bolak-balik torak akan
diubah menjadi gerak rotasi oleh poros engkol (crank shaft). Dan sebaliknya
gerak rotasi poros engkol juga diubah menjadi gerak bolak-balik torak pada
langkah kompresi. Berdasarkan cara menganalisa sistim kerjanya, motor diesel
dibedakan menjadi dua, yaitu motor diesel yang menggunakan sistim airless
injection (solid injection) yang dianalisa dengan siklus dual dan motor diesel
yang menggunakan sistim air injection yang dianalisa dengan siklus diesel
(sedangkan motor bensin dianalisa dengan siklus otto).
Pada mesin Diesel, dibuat ”ruangan” sedemikian rupa sehigga pada ruang itu
akan terjadi peningkata suhu hingga mencapai ”titik nyala” yang sanggup
”membakar” minyak bahan bakar. Pemampatan yang biasanya digunakan
hingga mencapai kondisi ”terbakar” itu biasanya 18 hingga 25 kali dari volume
ruangan normal. Sementara suhunya bisa naik mencapai 500⁰ C . Cara kerjanya
mudah, minyak solar yang sudah dicampur udara (seperti yang keluar dari
14
semprotan obat nyamuk) disemprotkan ke dalam ruangan yang telah ”mampat”
dan bersuhu tinggi, sehingga dapat langsung membuat ”kabut solar” tadi
meledak dan mendorong ”piston” yang kemudian akan menggerakkan poros-
poros roda, singkatnya menjadi TENAGA. Kejadian ini berulang-ulang dan
tenaga yang muncul pun dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan mobil,
generator listrik, dan sebagainya.
Untuk aplikasi generator listrik, komponen penting dari mesin diesel adalah
governor, yang mengontrol suplai bahan bakar agar putaran mesin selalu para
putaran yang diinginkan. Apabila putaran mesin turun terlalu banyak kualitas
15
listrik yang dikeluarkan akan menurun sehingga peralatan listrik tidak dapat
berkerja sebagaimana mestinya, sedangkan apabila putaran mesin terlalu tinggi
maka bisa mengakibatkan over voltage yang bisa merusak peralatan listrik.
Mesin diesel modern menggunakan pengontrolan elektronik canggih mencapai
tujuan ini melalui elektronik kontrol modul (ECM) atau elektronik kontrol unit
(ECU) – yang merupakan “komputer” dalam mesin. ECM/ECU menerima
sinyal kecepatan mesin melalui sensor dan menggunakan algoritma dan mencari
tabel kalibrasi yang disimpan dalam ECM/ECU, dia mengontrol jumlah bahan
bakar dan waktu melalui aktuator elektronik atau hidrolik untuk mengatur
kecepatan mesin
16
2.2.1 SUHU ( TEMPERATUR)
Suhu adalah suatu besaran untuk menyatakan ukuran derajat panas atau
dinginnya suatu benda. Suhu termasuk besaran pokok. Satuan suhu dalam SI
adalah Kelvin ( K ).
Untuk mengetahui besar suhu suatu benda secara tepat , kita memerlukan alat
ukur suhu yaitu thermometer. Termometer memanfaatkan perubahan sifat fisik
benda atau zat akibat adanya perubahan suhu. Sifat ini disebut sifat
termometrik. Berbagai jenis thermometer dibuat berdasarkan sifat- sifat
termometrik zat.
Termometer zat cair dibuat dengan menggunakan pipa kapiler yang diisi
dengan raksa atau alcohol. Jika pipa kapiler terkena panas maka raksa atau
alcohol di dalam pipa akan memuai. Posisi raksa atau alcohol dalam pipa
kapiler yang terbaca pada skala thermometer menunjukkan suhu suatu benda.
17
2. Perbandingan skala dari berbagai thermometer
C R F K
1 8 1 1
0 0 8 0
0 0 0
5 4 9 5
18
TR = Tc = ( Tf – 32)
Tc = ( Tf – 32 ) = TR
Tf = TC + 32 = TR + 32
Dalam sistem Internasional ( SI) satuan suhu adalah Kelvin ( K).
Hubungan derajat Celcius
TK = Tc + 273
KALOR
Kalor ( Q ) adalah energy panas yangmerambat dari benda yang suhunya tinggi
ke benda yang suhunya rendah. Satuan kalor dalam SI adalah Joule.1 kalori
( kal ) = 4,2 J atau 1 J = 0,24 kalori. 1 kalori adalah jumlah panas yang
PERPINDAHAN KALOR
19
1. Perpindahan Kalor Secara Konduksi
kalor
Contoh konduksi
20
∆T
H=kA
L
Dengan :
H = arus kalor(J/s)
Massa jenis yang kecil akan ke atas dan massa jenis yang besar akan ke
bawah
Kita katakan kalor telah berpindah dari bagian bawah ke bagian atas
Keterangan:
22
Laju kalor dalam peristiwa radiasi,kemudian diberi nama
Hukum Stefan Boltzmann: W = e σ T4
Keterangan:
W = daya/laju kalor(W )
E = emisivitas benda
23
2.3 MENGUASAI PENGARUH KALOR TERHADAP ZAT
1. Kalor Jenis
Kalor jenis adalah besarnya kalor yang dibutuhkan untuk meningkatkan 1°C
dalam setiap 1 kg massa. Kalor jenis dinyatakan dengan persamaan:
Dengan
∆Q = jumlah kalor ( J )
24
Kapasitas Kalor
Kapasitas kalor adalah besar kalor yang diperlukan untuk meningkatkan suhu
zat tanpa memperhatikan massa zat. Kapasitas kalor dilambangkan dengan C
(perhatikan perbedaan simbol C dan c). Kapasitas kalor dinyatakan dengan
persamaan:
1. Asas black
Qlepas = Qditerima
Dalam kehidupan sehari- hari kita mengenal tiga wujud zat, yakni padat, cair ,
dan gas. Zat- zat tersebut dapat berubah wujud jika diberikan kalor. Kalor yang
diserap zat menyebabkan:
Jika gerakan makin cepat lagi (suhu makin tinggi) partikel-partikel yang
semula berada pada posisi seimbang masing-masing (zat) padat menjadi
menempati posisi yang acak (zat cair). Tetapi secara rata-rata jarak antar
partikel tidak berubah banyak. Peristiwa ini disebut peleburan.
Jika gerakan makin cepat lagi sehingga gaya antar partikel tidak sanggup
lagi mengumpulkan partikel-partikel tersebut maka benda berubah menjadi gas
Jika gerakan partikel makin cepat lagi sehingga elektron-elektron yang ada
di atom terlepas dan materi berubah menjadi kumpulan partikel bermuatan
positif dan negatif maka materi berubah menjadi plasma
Melebur adalah perubahan wujud dari padat menjadi cair, membeku adalah
perubahan wujud dari cair menjadi padat, menguap adalah perubahan wujud
26
dari cair menjadi gas, menyublim adalah perubahan wujud dari padat langsung
langsung menjadi gas ( tanpa melalui wujud cair ), deposisi adalah kebalikan
dari menyublim yaitu perubahan langsung dari wujud gas ke wujud padat. Pada
gambar, panah ke bawah menyatakan dilepaskan kalor dan panah ke atas
menyatakan diperlukan kalor.
Melebur adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi cair. Kalor yang
diperlukan untuk mengubah wujud 1 kg zat padat menjadi zat cair dinamakan
kalor laten lebur atau kalor lebur. Kalor yang dilepaskan pada waktu zat
membeku dinamakan kalor laten beku atau kalor beku. Untuk zat yang sama,
kalor lebur = kalor beku. Kedua jenis kalor laten ini disebut kalor lebur dan
diberi simbol Lf. Jika banyak kalor yang diperlukan oleh zat yang massanya m
kg untuk melebur adalah Q Joule, maka:
27
Menguap adalah perubahan wujud zat dari cair menjadi uap. Pada waktu
menguap zat memerlukan kalor. Peristiwa yang memperlihatkan bahwa pada
waktu menguap memerlukan kalor adalah mendidih. Pada waktu mendidih,
suhu zat tetap sekalipun pemanasan terus dilakukan. Semua kalor yang
diberikan pada zat cair digunakan untuk mengubah wujud dari cair menjadi
uap. Suhu tetap ini disebut titik didih yang besarnya sangat bergantung pada
tekanan di permukaan zat itu. Titik didih zat pada tekanan 1 atm disebut titik
didih normal
Kalor yang diperlukan untuk mengubah wujud zat 1 kg zat cair menjadi uap
pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten uap atau kalor uap. Kalor uap
disebut juga kalor didih. Sedangkan kalor yang dilepaskan untuk mengubah
wujud 1 kg uap menjadi cair pada titik didih normalnya dinamakan kalor laten
embun atau kalor embun. Kalor didih = kalor embun. Jika banyaknya kalor
yang diperlukan untuk mendidihkan zat yang massanya m kg adalah Q Joule,
maka:
3. Menyublim
Menyublim adalah perubahan wujud zat dari padat menjadi gas atau sebaliknya
dari gas langsung menjadi padat. Contoh menyublim adalah berubahnya wujud
kapur barus menjadi gas.
28
PEMUAIAN ZAT
1. Pemuaian Panjang
Pemuaian panjang terjadi pada zat padat yang berbentuk batang atau silinder
yang lebar penampangnya lebih kecil daripada panjangnya. Pada pemuaian
panjang dikenal istilah koefisien muai panjang ( α ), yaitu perbandingan antara
pertambahan panjang terhadap panjang awal benda per satuan kenaikan suhu.
Pertambahan panjang suhu benda jika suhunya dinaikkan dapat ditulis dengan
persamaan:
∆l = l α ∆T atau lt = l ( 1 + α ∆T )
2. Pemuaian Luas
Pemuaian luas terjadi pada zat padat yang berbentuk lempengan atau pelat tipis.
Pertambahan luas bidang suatu benda jika suhu dinaikkan dapat ditulis sebagai:
29
∆A = Aß ∆T atau At = A ( 1 + ß ∆T)
Keterangan :
∆A = pertambahan luas ( m2 )
3. Pemuaian Volume
Pemuaian volume juga disebut muai ruang. Muai volume terjadi pada zat padat,
cair, dan gas. Pertambahan volume suatu benda jika suhunya dinaikkan dapat
ditulis sebagai berikut :
∆V = Vγ ∆T atau Vt = V ( 1 + γ ∆T)
Keterangan :
30
Contoh Soal
1. Berapa banyak kalor diperlukan untuk mengubah 10gr es pada 0⁰C menjadi
air 50⁰C?
penyelesaian:
Kalor yang diterima es 0°C untuk melebur semua menjadi air 0°C
Q1 = meLf
= 3,3 x 103 J
Kalor yang diterima air 0° C untuk menjadi air pada suhu 50° C Q2 =
mec∆T
= 2,1 x 103J
QT = Q1 + Q2
31
= 5,4 x 103 J
Penyelesaian:
Dik: ma = 50 g = 50 x 10-3kg
Lv = 2256 x 103J/kg
T = 1000C
Dit: Q?
Jawab:
Q = mLv
= 112800 J
Diketahui: m = 2 kg
∆ T =T 2−T 1=80−32=48
Penyelesaian: Q=….?
Penyelesaian:
32
Vair 1L, mair = air Vair 1.000kg / m3 1L 1kg
Penyelesaian:
Qb=mb c b ∆ T
= 1x 470x (100 - T )
Qa =m a c a ∆ T a =1 X 4.200 X (T −27)
33
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Qlepas = Qditerima
34
Lf = Q/m atau Q = mLf
Pemuaian panjang terjadi pada zat padat yang berbentuk batang atau
silinder yang lebar
penampangnya lebih kecil daripada panjangnya.
Pemuaian luas terjadi pada zat padat yang berbentuk lempengan atau
pelat tipis.
Pemuaian volume juga disebut muai ruang. Muai volume terjadi pada
zat padat, cair, dan gas.
35
Daftar Pustaka
Hamid Ahmad Abu (2013) . Kalor dan Termodinamika. Universitas Negeri Yogyakarta.
Holman J.P (1984). Perpindahan Kalor / Edisi Kelima : Erlangga, Jakarta. Koestoer, Artono
(2013). Perpindahan Panas. Salemba, Jakarta.
Satriawan Mirza (2013). Termodinamika. Bahan ajar mahasiswa fisika. Universitas Gadjah
Mada.
Donald Pitts R dan Leighton Sissiom E. (2011). Perpindahan Kalor/Edisi Kedua : Erlangga,
Jakarta.
36
i