Anda di halaman 1dari 11

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala sehingga
kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa kami juga
mengucapkan banyak terimakasih atas bantuan dari seluruh komponen yang
telah membantu dalam penyelesaian makalah yang berjudul “Dasar-dasar
Termodinamika”.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan
dan pengalaman bagi para pembaca, serta seluruh Masyarakat Indonesia
khususnya para mahasiswa untuk ke depannya dapat memperbaiki bentuk
maupun menambah isi makalah ini agar menjadi lebih baik lagi.
Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami, kami
yakin dalam pembuatan makalah kali ini masih banyak ditemukan
kekurangan, oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Bontang, 15 September 2022

Penulis

ii
Daftar Isi

Kata Pengantar...........................................................Error! Bookmark not defined.


Daftar Isi......................................................................Error! Bookmark not defined.
BAB I............................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN..........................................................Error! Bookmark not defined.
A. Latar belakang.....................................................Error! Bookmark not defined.
B. Tujuan..................................................................Error! Bookmark not defined.
C. Rumusan Masalah...............................................Error! Bookmark not defined.
BAB II...........................................................................................................................3
PEMBAHASAN............................................................................................................3
A. Pengertian Tegangan Gabungan.........................................................................3
B. Metode Analisis....................................................................................................4
C. Tegangan Pokok..................................................................................................5
D. Tegangan Geser..................................................Error! Bookmark not defined.
E. Lingkaran Mohr....................................................................................................7
BAB III..........................................................................................................................9
PENUTUP.....................................................................................................................9
A. Kesimpulan..........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................................10

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka
membangun konsep pemahaman penggunaan fisika dalam kehidupan
sehari-hari. Fisika merupakan fondasi dari ilmu alam maka sudah
sewajarnya para ilmuan, peneliti dan mahasiswa menjadikan fisika
sebagai ilmu yang wajib untuk dipelajari.
Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum
termodinamika. Termodinamika merupakan cabang fisika yang
mempelajari tentang temperatur, panas dan pertukaran energi. Untuk
dapat memahami teori termodinamika dengan baik, diperlukan
pemahaman tentang prinsip, sifat, hukum termodinamika dan
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.
Gas dan uap secara alami barkaitan dengan pangan dan sistem
pengolahan pangan. Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai
media pemanasan, dimana diperlukan pengetahuan tentang sifat-sifat gas
tersebut. Demikian juga dalam proses evaporasi atau penguapan air dari
bahan pangan akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap, dimana
sifat sifat dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Demikian juga dengan
gas yang terlarut dalam bahan pangan, seperti oksigen dan uap
mempengaruhi umur simpan produk. Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat
penting diketahui dalam perhitungan-perhitungan termodinamika.
Pada mulanya termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang
merangkaikan kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini makin
berkembang meraih bidang-bidang di luar mekanik. Pada tahap
perkembangan sekarang, termodinamika mempunyai penerapan praktis
dalam semua bidang IPA dan teknologi, seperti halnya dalam berbagai
aspek kehidupan sehari-hari, dan hubungannya dengan cuaca sampai
memasak.

4
Dalam termodinamika kita akan sering mendengar istilah “sistem”
dan “lingkungan”. Sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat
diperhatikan sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan
lingkungan.
Pada pembelajaran termodinamika kita mengenal empat hukum
yang menjadi landasan termodinamika yaitu Hukum 0 Termodinamika,
Hukum 1 Termodinamika, Hukum 2 Termodinamika dan Hukum 3
termodinamika.
Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang
perpindahan kalor. Panas kalor bergerak dari tempat bersuhu tinggi ke
tempat bersuhu rendah seperti halnya dengan air. Ketika terdapat dua
benda yang bersuhu berbeda dan dicampurkan maka perpindahan ini
akan terus terjadi sehingga tercapainya suhu seimbang. Dengan
perpindahan kalor ini kita dapat mempelajari tentang perpindahan kalor
dengan cara konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi

A. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Termodinamika?
2. Apa yang dimaksud dari Teori Kinetik Gas?
3. Apa yang dimaksud dari Gas Ideal?
4. Apa yang dimaksud dari Hukum-hukum Termodinamika?
5. Apa yang dimaksud dari Campuran Gas?

B. Tujuan
Penyusun makalah yang berjudul “ Dasar-dasar Termodinamika” ini
bertujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari Termodinamika.
2. Mendeskripsikan pengertian dari Teori Kinetik Gas.
3. Menjelaskan tentang Gas Ideal.
4. Menjelaskan tentang Hukum-hukum Termodinamika.
5. Menjelaskan tentang Campuran Gas.

5
C. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini:
1. Mengerti pengertian dari termodinamika.
2. Memperjelas pengetahuan tentang Teori Kinetik Gas.
3. Menambah pengetahuan tentang Gas Ideal.
4. Menambah pengetahuan tentang Hukum-hukum Termodinamika.
5. Menambah pengetahuan tentang Campuran Gas.

6
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Termodinamika
Termodinamika merupakan bagian dari cabang Fisika yang namanya
Termofisika (Thermal Physics). Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari
hubungan antara energi dan kerja dari suatu sistem. Termodinamika hanya
mempelajari besaran-besaran yang berskala besar (makroskopis) dari sistem
yang dapat diamati dan diukur dalam eksperimen. Besaran-besaran yang
berskala kecil (mikroskopis) dipelajari dalam Teori Kinetik Gas (Kinetic Theory of
Gas) atau Fisika Statistik (Statistical Physics).
Termodinamika juga dapat diartikan sebagai ilmu yang menjelaskan
kaitan antara besaran fisis tertentu yang menggambarkan sikap zat di bawah
pengaruh kalor. Besaran fisis ini disebut koordinat makroskopis sistem. Kaitan
atau rumus yang menjelaskan hubungan antar besaran fisis diperoleh dari
eksperimen dan kemudian dapat digunakan untuk meramalkan perilaku zat di
bawah pengaruh kalor. Jadi, Termodinamika merupakan ilmu yang berlandaskan
pada hasil-hasil eksperimen. Termodinamika dalam arti sempit merupakan salah
satu ranting dari Ilmu Alam, Ilmu Thobi’ah, atau Fisika yang mempelajari materi
yang ada dalam keadaan setimbang terhadap perubahan temperatur, tekanan,
volume, dan komposisi kimia. Termodinamika didasarkan pada empat konsepsi
empiris, yaitu: hukum ke nol, pertama (yang berkaitan dengan kerja suatu
sistem), kedua, dan ketiga Termodinamika. Oleh karena itu, sebagian ahli
menyatakan, Termodinamika merupakan ranting Fisika yang mempelajari
hubungan antara kalor dan kerja.

Teori Kinetik Gas


Teori kinetik adalah teori ilmiah tentang sifat gas. Teori berjalan dengan
banyak nama, termasuk teori kinetik gas, teori kinetik-molekul, teori tabrakan,
dan teori kinetik molekular gas. Ini menjelaskan sifat diamati dan diukur, juga
disebut makroskopik, dari gas dalam hal komposisi molekul dan aktivitas.
Sementara Isaac Newton berteori bahwa tekanan gas adalah karena tolakan

7
statis antara molekul, teori kinetik menyatakan bahwa tekanan adalah hasil dari
tabrakan antara molekul.
Teori kinetik gas adalah teori yang menjelaskan  perilaku sistem-sistem
fisis dengan menganggap bahwa sejumlah besar molekul yang bergerak sangat
cepat . Teori kinetik gas tidak mengutamakan kelakuan sebuah partikel , tetapi
meninjau sifat zat secara keseluruhan berbagai hasil rata-rata kelakuan partikel
tersebut. 
Teori Kinetik (atau teori kinetik pada gas) berupaya menjelaskan sifat-
sifat makroscopik gas, seperti tekanan, suhu, atau volume, dengan
memperhatikan komposisi molekular mereka dan gerakannya. Intinya, teori ini
menyatakan bahwa tekanan tidaklah disebabkan oleh gerakan vibrasi di antara
molekul-molekul, seperti yang diduga Isac Newton, melainkan disebabkan oleh
tumbukan antarmolekul yang bergerak pada kecepatan yang berbeda-beda.

Gas Ideal
Pengertian Gas Ideal" suatu gas hipotesis yang memiliki molekul yang
dipantulkan satu sama lain dalam batas-batas wadah mereka dengan elastisitas
sempurna dan memiliki ukuran yang diabaikan" dan di mana gaya antar molekul
yang bekerja antara molekul tidak  bersentuhan satu sama lain juga diabaikan.
Gas tersebut akan mematuhi hukum gas seperti hukum charles dan hukum
Boyle tepat pada semua su!u dan tekanan. Gas yang paling aktual bertindak
kurang lebih sebagai gas ideal" kecuali pada suhu yang sangat rendah ketika
energi potensial gaya antarmolekul mereka relative tinggi terhadap energi kinetik
dari molekul dan menjadi signifikan dan dibawah tekanan yang sangat tinggi
ketika molekul yang dikemas  begitu berdekatan bahwa kekuatan antarmolekul
jarak dekat menjadi signifikan.
Gas ideal didefinisikan sebagai salah satu di mana semua tumbukan
antara atom atau molekul bersifat elastis sempurna dan di mana tidak ada
kekuatan menarik antarmolekul. Sesuatu dapat memvisualisasikannya sebagai
kumpulan bola sempurna keras yang bertabrakan tetapi dinyatakan tidak
berinteraksi satu sama lain. Dalam gas seperti itu" semua energi internal dalam

8
bentuk energi kinetik dan perubahan energi internal disertai dengan perubahan
suhu.
Gas ideal dapat dicirikan oleh tiga variabel keadaan : tekanan mutlak
(P)", volume (V)," dan suhu mutlak (T). Hubungan antara mereka dapat
disimpulkan dari teori kinetik dan disebut :

PV + nRT+ NkT
n = banyaknya mol
R = Universal Gas Konstan = 8,3145 J/mol K
N = Jumlah Molekul
k = Konstanta Boltzmann
k = R/NA
NA = + Avogadro nomor =6.0221 x 1023 /mol

a. Sifat Gas Ideal


Sifat-sifat gas dapat dirangkumkan sebagai berikut.
1. Gas bersifat transparan.
2. Gas terdistribusi merata dalam ruang apapun bentuk ruangnya.
3. Gas dalam ruang akan memberikan tekanan ke dinding.
4. Volume sejumlah gas sama dengan volume wadahnya. Bila gas
tidak diwadahi, volume gas akan menjadi tak hingga besarnya, dan
tekanannya akan menjadi tak hingga kecilnya.
5. Gas berdifusi ke segala arah tidak peduli ada atau tidak tekanan
luar.
6. Bila dua atau lebih gas bercampur, gas-gas itu akan terdistribusi
merata.
7. Gas dapat ditekan dengan tekanan luar. Bila tekanan luar dikurangi, gas
akan mengembang.
8. Bila dipanaskan gas akan mengembang, bila didinginkan akan mengkerut.

Hukum-hukum Termodinamika
Hukum Termodinamika ada tiga bentuk, semuanya berasal dari pondasi
yang sama, yakni Hukum Awal alias Zeroth Law. Dalam Hukum Awal
Termodinamika ini menyatakan bahwa: “Jika dua sistem berada dalam

9
kesetimbangan termal dengan sistem ketiga, maka mereka berada dalam
kesetimbangan termal satu sama lain”.

Hukum Termodinamika 1
Pada Hukum Termodinamika I ini menyatakan bahwa “Energi tidak dapat
diciptakan ataupun dimusnahkan, melainkan hanya bisa diubah bentuknya saja.”
Sesuai dengan bunyinya, maka energi yang diberikan oleh kalor pasti sama
dengan kerja eksternal yang dilakukan, ditambah dengan pemerolehan energi
dalam karena adanya kenaikan temperatur. Secara tidak langsung, Hukum
Termodinamika I ini berkaitan dengan kekekalan energi.

Apabila kalor diberikan pada sistem, maka volume dan suhu sistem tentu
akan bertambah (terlihat dengan mengembang dan bertambah panasnya
sistem). Sebaliknya, jika kalor diambil dari sistem, maka volume dan suhu sistem
menjadi berkurang (terlihat dengan sistem akan mengerut dan terasa lebih
dingin). Prinsip inilah yang menjadi hukum alam dan bentuk dari hukum
kekekalan energi yang sejalan dengan Hukum Termodinamika I. Suatu sistem
yang telah mengalami perubahan volume nantinya akan melakukan usaha.
Sementara sistem yang mengalami perubahan suhu, akan cenderung
mengalami perubahan energi dalam. Jadi, keberadaan kalor yang diberikan
kepada sistem dapat menyebabkan sistem melakukan usaha dan mengalami
perubahan energi dalam.

Proses-Proses Dalam Termodinamika I


Dalam Hukum Termodinamika I ini akan mengalami 4 proses, yakni:

Proses Isotermal (Suhu Tetap)


Suatu sistem dapat mengalami proses termodinamika, dimana terjadi
perubahan-perubahan di dalam sistem tersebut. Proses termodinamika yang
berlangsung terutama dalam suhu konstan itulah yang disebut dengan proses
isotermal. Berhubung prosesnya berlangsung dalam suhu konstan, maka tidak
terjadi perubahan energi dalam. Proses isotermal ini dapat dibuktikan dalam
kegiatan sehari-hari, misalnya popcorn di dalam panci.

Proses Isokhorik (Volume Tetap)

Ketika gas melakukan proses termodinamika dalam volume yang konstan, maka
gas tersebut tengah dalam proses isokhorik. Hal tersebut karena gas berada
dalam volume konstan (∆V=0), sehingga gas tidak melakukan usaha (W=0) dan
kalor yang diberikan juga akan sama dengan perubahan energi di dalamnya.

10
Proses Isobarik (Tekanan Tetap)

Ketika gas melakukan proses termodinamika supaya menjaga tekanan tetap


konstan maka gas tersebut tengah melalui proses isobarik. Contoh penerapan
proses isobarik ini adalah air mendidih pada tekanan konstan. Hal tersebut
karena gas berada dalam tekanan konstan, sementara gas melakukan usaha
((W = p∆V). Keberadaan kalor dalam proses ini dinyatakan sebagai kalor gas
pada tekanan konstan (Qp ).

Proses Adiabatik (Kalor Tetap)


Proses adiabatik adalah proses termodinamika yang cara kerjanya
dilakukan oleh gas murni yang berasal dari perubahan energi internalnya. Tidak
ada energi apapun yang masuk maupun keluar selama proses ini berjalan.
Contoh penerapan proses adiabatik ini adalah penggunaan pompa sepeda
motor. Jika didasarkan pada Hukum Termodinamika I maka akan menjadi:
perubahan energi internal gas (dU) adalah banyaknya energi kalor yang disuplai
(Q) dikurangi kerja yang dilakukan oleh gas (P.dV).

Hukum Termodinamika II
Dalam Hukum Termodinamika II ini berkaitan dengan entropi dan memiliki
kecenderungan  yang dari waktu ke waktu, perbedaan suhu, tekanan, dan
menyeimbangkan potensi kimia dalam terisolasinya sistem fisik. Perlu
diketahui ya Grameds, entropi adalah keseimbangan termodinamis, terutama
mengenai perubahan energi yang hukumnya disebut dengan Hukum
Termodinamika II. Dalam Hukum Termodinamika II ini menyatakan
bahwa: “Kalor mengalir secara spontan dari benda bersuhu tinggi ke benda
bersuhu rendah dan tidak mengalir secara spontan dalam arah kebalikannya.”

Hukum Termodinamika III


Dalam Hukum Termodinamika III ini berkaitan dengan temperatur nol
absolut. Hukum ini juga menyatakan bahwa “pada saat suatu sistem mencapai
temperatur nol absolute, semua proses akan berhenti dan entropi sistem akan
mendekati nilai minimum”.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hamid, A. A. (2007). Kalor dan termodinamika. Universitas Negeri Yogyakarta.


TEORI KINETIK GAS - cobaberbagihttps://cobaberbagi.files.wordpress.com ›
2010/04
http://daudphysicseducation.blogspot.com/2019/06/makalah-teori-kinetik-
gas.html
https://www.coursehero.com/file/20069649/Sifat-dan-Cairan-Gas/
https://fdokumen.com/document/makalah-gas-idealdocx.html
https://www.gramedia.com/literasi/hukum-termodinamika/amp/

12

Anda mungkin juga menyukai