Anda di halaman 1dari 48

MAKALAH FARMASI-FISIKA

“TERMODINAMIKA”

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

JURUSAN FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA & ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS TULANG BAWANG

LAMPUNG
Kata Pengantar

Puja dan puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan
rahmat-Nya, Makalah Farmasi-Fisika yang berjudul “TERMODINAMIKA” ini dapat diselesaikan.

Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi tentang hukum-hukum termodinamika


dan serba-serbinya, sehingga diharapkan nantinya pembaca dapat lebih memahami materi
termodinamika dalam fisika.

Tentunya karya tulis ini selesai berkat bantuan dari berbagai pihak yang telah memberikan
kontribusi yang sangat berarti bagi penyusunan laporan ini, baik berupa moril maupun materiil.

Makalah ini sangat jauh dari sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan-kesalahan dalam
penyusunan makalah ini, maka dari itu, kami mohon maaf yang sebesar-besarnya. Selain itu, saran,
usul dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan demi penyempurnaan di masa yang
akan datang.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat berguna dan bermanfaat bagi semua pihak.
[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................................1
DAFTAR ISI.......................................................................................................................................2
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2 Tujuan.....................................................................................................................................4
2.1 Pengertian Termodinamika.....................................................................................................7
2.2 Gas Ideal.................................................................................................................................7
2.3 Proses Termodinamika..........................................................................................................10
a. Polytropic proses...............................................................................................................12
b. Proses isotermal ( suhu konstan )......................................................................................13
c. Isochoric proses ( volum konstan )....................................................................................15
d. Proses isobarik ( tekanan konstan )...................................................................................16
e. Proses adiabatik.................................................................................................................19
f. Proses isentropik...............................................................................................................27
g. Proses Isenthalpic.............................................................................................................30
h. Proses Quasistatic.............................................................................................................30
2.4 Hukum I Termodinamika.........................................................................................................32
2.5 Hukum II Termodinamika........................................................................................................35
2.6 Hukum Ketiga termodinamika................................................................................................39
2.7 Siklus Termodinamika.............................................................................................................40
BAB III PENUTUP..........................................................................................................................45
3.1 Kesimpulan..........................................................................................................................45
3.2 Daftar Pustaka......................................................................................................................46

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 2


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Setiap kali kita mengendarai kendaraan bermotor, menghidupkan AC atau pendingin


ruangan ataupun menggunakan peralatan elektronik lainnya, sebenarnya kita telah
memanfaatkan penerapan termodinamika. Di dalam termodinamika, nantinya kita akan
menemukan 3 hukum. Hukum ke nol termodinamika, kita mempelajari bagaimana
karakteristik-karakteristik berbagai benda ketika kita mengubah suhunya. Hukum pertama
termodinamika merupakan kelanjutan dari hukum kekekalan energi yang diperluas hingga
meliputi pertukaran energi, baik melalui perpindahan panas maupun kerja mekanik serta
memperkenalkan konsep energi dalam sebuah sistem. Hukum pertama termodinamika yang
akan kita pelajari ini memegang peranan yang sangat penting dalam berbagai aspek
kehidupan manusia sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari, banyak peristiwa yang berlangsung secara alami pada satu
arah tetapi tidak dapat berlangsung pada arah yang sebaliknya. Misalnya, panas selalu
mengalir dari suhu tinngi ke suhu rendah, tak pernah sebaliknya. Mengapa demikian? Kita
dapat mengubah seluruh energi mekanik menjadi panas dengan mudah, misalnya pada saat
kita menginjak rem untuk menghentikan kendaraan. Untuk arah sebaliknya, yaitu mengubah
panas menjadi energi mekanik, diperlukan peralatan yang cukup rumit. Misalnya, kita dapat
melihat contohnya pada mesin mobil. Bahkan, para ahli sekalipun belum berhasil
menciptakan mesin yang mampu mengubah seluruh panas menjadi energi mekanik.
Mengapa?
Jawaban kedua pertanyaan diatas berkaitan dengan arah proses dan merupakan salah satu
pokok pembahasan hukum kedua termodinamika. Hukum ini menjelaskan prinsip dasar
efisiensi mesin. Hukum ini juga mampu menjelaskan batas energi minimum yang diperlukan
untuk menjalankan mesin pendingin. Jadi, hukum kedua termodinamika selalu berkaitan
dengan persoalan praktis dalam kehidupan sehari-hari.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 3


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

1.2 Tujuan

Adapun tujuan atau indikator dari materi ini adalah:


 Dapat menganalisis keadaan gas karena perubahan suhu, tekanan dan volume.
 Dapat menggambarkan perubahan keadaan gas dalam diagram p – V, V – T, dan p – T.
 Dapat memformulasikan hukum I termodinamika dan penerapannya.
 Dapat memformulasikan hukum II termodinamika dan penerapannya.
 Dapat mengaplikasikan hukum I dan II termodinamika pada maslah fisika sehari-hari.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 4


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

BAB II

Pembahasan

2.1 Pengertian Termodinamika

Ada beberapa pengertian dari Termodinamika:


1. Termodinamika adalah cabang ilmu fisika yang mempelajari pertukaran energi dalam
bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas (boundary) serta lingkungan.
2. Termodinamika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara panas, kerja mekanik
serta aspek-aspek lain dari energi dan perpindahannya.
3. Termodinamika adalah suatu cabang ilmu fisika yang mempelajari hukum-hukum dasar
yang dipatuhi oleh kalor dan usaha.

Sistem Termodinamika

Dalam fisika, dikenal 3 macam sistem sebagai berikut:


1. Sistem Terbuka; ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungannya.
Contoh: lautan, tumbuh-tumbuhan.
2. Sistem Tertutup; ada pertukaran energi tetapi tidak terjadi pertukaran massa sistem
dengan lingkungannya. Contoh: Green house ada pertukaran kalor tetapi tidak terjadi
pertukaran kerja dengan lingkungan.
3. Sistem Terisolasi; tidak ada pertukaran massa dan energi sistem dengan lingkungan.
Contoh: tabung gas yang terisolasi.

Suatu sistem dapat berupa seperangkat mesin, refrigerant pada mesin pendingin, uap
air dalam turbin, jaringan otot makhluk hidup dan sebagainya. Jika pada sistem itu dapat
terjadi pertukaran energi dengan lingkungannya, misalnya melalui konduksi, maka sistem
itu disebut sebagai sistem termodinamika. Sebagai contoh, perhatikan sebuah panci tertutup
yang penuh berisi air. Ketika panci dipanaskan diatas kompor, energi diberikan ke dalam air
melalui peristiwa konduksi. Ketika air mendidih, air mampu mengangkat tutup panci.
Peristiwa ini dapat kita jumpai pada saat kita memanaskan air. Dalam peristiwa ini keadaan
air berubah, karena pada saat mendidih, volume, suhu dan tekanan berubah. Proses
semacam ini dikenal sebagai proses termodinamika. Dalam sistem termodinamika, kita
perlu mendefinisikan sistem dengan jelas. Misalnya, pada proses pemanasan air diatas, yang
dimaksud sistem adalah air, tetapi tidak termasuk panci, tutup dan kompor.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 5


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Dalam proses termodinamika, kita perlu mengetahui besarnya panas Q yang ditambahkan ke
sistem dan kerja W yang ditambahkan oleh sistem. Besaran Q dan W ini dapat bernilai
positif, negative atau nol. Nilai Q posistif melambangkan aliran panas yang masuk ke dalam
system, sedangkan Q negative melambangkan aliran panas yang keluar dari sistem. Nilai W
positif melambangkan kerja yang dihasilkan oleh ekspansi gas, dan berkaitan dengan energi
yang meningglkan sistem. Nilai W negative, seperti yang terjadi ketika gas mengalami
kompresi, dimana kerja diberikan terhadap gas oleh lingkungannya, melambangkan kerja
yang dilakukan terhadap sistem. Kita akan menggunakan perjanjian tanda ini secara
konsisten.

Pengertian Energi Dalam

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai hukum pertama termodinamika kita harus
memahami terlebih dahulu mengenai usaha, kalor dan energi serta energi dalam. Karena
sebelumnya kita telah membahas mengenai usaha, kalor dan energi, maka yang perlu
dibahas sekarang adalah mengenai energi dalam.
Setiap benda memiliki energi yang tidak tampak dari luar. Energi ini disebut energi
dalam. Energi dalam berhubungan dengan aspek mikroskopik zat. Kita ketahui bahwa setiap
zat terdiri atas atom-atom atau molekul molekul yang bergerak terus-menerus. Dari gerakan
ini, zat memiliki energy kinetik. Antara molekul-molekul zat juga terdapat gaya yang
disebut gaya antarmolekul. Karena gaya antarmolekul ini, molekul-molekul memiliki energi
potensial. Jumlah energi kinetik dan energi potensial yang berhubungan dengan atom-atom
atau molekul-molekul zat disebut energi dalam. Untuk gas ideal, gaya antarmolekul dapat
diabaikan, sehingga energi potensial molekul-molekul adalah nol. Dengan demikian, energi
dalam hanyalah total energi kinetik dari seluruh molekul.

Energi dalam adalah suatu sifat mikroskopik zat, sehingga tidak dapat diukur secara
langsung. Yang dapat diukur secara tidak langsung adalah perubahan energi dalam (notasi
ΔU), yaitu ketika sistem berubah dari keadaan awal (diberi indeks 1) ke keadaan akhir
(diberi indeks 2).
Perubahan energi dalam : ΔU = U2 – U1

Formulasi Usaha, Kalor dan Energi Dalam

a. Formulasi Usaha
Proses yang terjadi pada tekanan tetap disebut proses isobarik. Usaha W dapat
dihitung dari persamaan: W=F.s dengan F adalah besar gaya dan s adalah besar
perpindahan. Gaya F ditimbulkan oleh tekanan gas ρ yang bekerja pada bagian bawah
pengisap, yang besarnya F=p.A, sehingga usaha W dapat ditulis: W=(p.A).s. Karena As

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 6


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

sama dengan perubahan volum gas, ΔV=V2-V1, dengan V2 dan V1 adalah volum akhir dan
awal. Maka usaha W dapat dinyatakan oleh persamaan:
Usaha pada proses isobarik: W = p.ΔV = p(V2-V1)
Rumus W = p.ΔV pada persamaan diatas hanya dapat digunakan untuk menghitung usaha
gas pada tekanan tetap (proses isobarik). Jika tekanan gas berubah, usaha W harus dihitung
dengan cara integral. Secara umum, usaha dihitung dengan persamaan integral berikut:
Rumus umum usaha gas: W = ∫ p dV

Usaha diferensial dW yang dilakukan gas selama perpindahan :


dW = F.ds = ( pA )( ds ) = p ( A ds )
= p dV
b. Formulasi Kalor
Kalor yang diserap atau diberikan oleh sistem gas dapat dihitung dari rumus kalor:
Q = m.c.Δt atau Q = C.Δt
Dengan c adalah kalor jenis dan C adalah kapasitas kalor gas.

c. Formulasi Energi Dalam


Telah kita ketahui bahwa untuk gas ideal, energy dalam gas sama dengan total
energy kinetik dari seluruh molekul-molekul gas. Formulasi energy dalam adalah sebagai
berikut:
Gas monoatomik: U = 3/2 NkT = 3/2 nRT
Gas diatomik: U = 5/2 NkT = 5/2 nRT
Dengan n = jumlah molekul
N = besar mol
K = tetapan Boltzman (k = 1,38 x 1023 J/K)
R = tetapan umum gas (R = 8,31 J/mol = 8310 J/kmol).
Tentu saja perubahan energy dalam ΔU untuk system yang berubah dari suhu awal T 1 ke
suhu akhir T2 dapat dinyatakan sebagai berikut:
Gas monoatomik: ΔU = 3/2 nRΔT = 3/2 nR(T2-T1)
Gas diatomic: ΔU = 5/2 nRΔT = 5/2 nR(T2-T1)
Dengan ΔU = U2 – U1.
Persamaan diatas dengan jelas menunjukkan bahwa perubahan energi dalam sistem hanya
bergantung pada suhu awal dan suhu akhir. Dengan kata lain, perubahan energi dalam ΔU
hanya bergantung pada keadaan awal dan akhir sistem, dan tidak bergantung pada lintasan
yang ditempuh sistem untuk mencapai keadaan itu. Karena itu, energi dalam termasuk
fungsi keadaan.

2.2 Gas Ideal

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 7


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Sebuah gas ideal adalah teori gas yang terdiri dari satu set bergerak-acak, non-berinteraksi
titik partikel . Konsep gas ideal berguna karena mematuhi hukum gas ideal, yang disederhanakan,
dan setuju untuk analisis dalam.

Pada kondisi normal seperti suhu dan tekanan standar, paling nyata gas berperilaku
kualitatif seperti gas ideal. Banyak gas seperti udara, nitrogen, oksigen, hidrogen, gas mulia, dan
beberapa gas yang lebih berat seperti karbon dioksida dapat diperlakukan seperti gas ideal dalam
toleransi yang wajar. Secara umum, gas berperilaku seperti gas ideal pada tinggi suhu dan rendah
density (yaitu lebih rendah tekanan), sebagai pekerjaan yang dilakukan oleh gaya antarmolekul
menjadi kurang signifikan dibandingkan dengan partikel ' energi kinetik, dan ukuran molekul
menjadi kurang signifikan dibandingkan dengan ruang kosong di antara mereka.

Model gas ideal cenderung gagal pada suhu rendah atau tekanan yang lebih tinggi, ketika
pasukan antarmolekul dan ukuran molekul menjadi penting. Hal ini juga gagal untuk gas berat
kebanyakan, seperti banyak refrigeran , dan untuk gas dengan pasukan antarmolekul yang kuat,
terutama uap air. Pada beberapa titik suhu rendah dan tekanan tinggi, gas nyata menjalani fase
transisi, seperti ke sebuah cairan atau padat. Model gas ideal, bagaimanapun, tidak menggambarkan
atau mengizinkan transisi fase. Ini harus dimodelkan dengan lebih kompleks persamaan umum.

Model gas ideal telah dieksplorasi di kedua dinamika newton (seperti dalam " teori kinetik")
dan dalam mekanika kuantum (sebagai " gas dalam kotak"). Model gas ideal juga telah digunakan
untuk model perilaku elektron dalam logam (dalam model yang drude dan model elektron bebas),
dan itu adalah salah satu model yang paling penting dalam mekanika statik.

Jenis-jenis gas ideal

Ada tiga kelas dasar gas ideal:

 klasik atau Maxwell-Boltzmann gas ideal,


 kuantum yang ideal Bose gas , terdiri dari boson , dan
 kuantum yang ideal Fermi gas , terdiri dari fermion .

The gas ideal klasik dapat dipisahkan menjadi dua jenis: The gas ideal klasik termodinamika
dan gas kuantum yang ideal Boltzmann. Keduanya pada dasarnya sama, kecuali bahwa gas
termodinamika klasik yang ideal didasarkan pada klasik mekanika statistik , dan parameter
termodinamika tertentu seperti entropi hanya ditentukan ke dalam aditif belum ditentukan konstan.
Kuantum yang ideal Boltzmann gas mengatasi keterbatasan ini dengan mengambil limit dari
kuantum Bose gas dan kuantum gas Fermi dalam batas suhu tinggi untuk menentukan konstanta ini
aditif. Perilaku gas Boltzmann kuantum adalah sama seperti yang dilakukan oleh gas ideal klasik
kecuali untuk spesifikasi konstanta ini. Hasil dari gas Boltzmann kuantum digunakan dalam

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 8


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

sejumlah kasus termasuk persamaan Sackur-tetrode untuk entropi gas ideal dan ionisasi persamaan
Saha untuk lemah terionisasi plasma .

gas ideal klasik termodinamika

Sifat termodinamika The gas ideal dapat dijelaskan oleh dua persamaan: The persamaan
keadaan dari gas ideal klasik adalah hukum gas ideal

Persamaan ini berasal dari Hukum Boyle: (Pada T konstan dan n); Hukum Charles:
(Pada P konstan dan n), dan Hukum Avogadro: (Pada T konstan dan P). Dengan

menggabungkan tiga hukum, itu akan menunjukkan bahwa yang

berarti bahwa . Dalam kondisi ideal, atau lebih tepatnya

. The energi internal gas ideal diberikan oleh:

dimana

 P adalah tekanan
 V adalah volume yang
 n adalah jumlah zat gas (dalam mol)
 R adalah konstanta gas (8,314 J · K -1 mol -1)
 T adalah temperatur absolut
 k adalah konstanta yang digunakan dalam Hukum Boyle
 b adalah proporsionalitas konstan; sama dengan V / T
 adalah proporsionalitas konstan; sama dengan V / n
 U adalah energi internal
 adalah berdimensi spesifik kapasitas panas pada volume konstan, ≈ 3/2 untuk gas
monoatomik , 5/2 untuk diatomik gas dan 3 untuk molekul yang lebih kompleks.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 9


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Jumlah gas di J · K -1 adalah

dimana

 N adalah jumlah partikel gas


 adalah konstanta Boltzmann (1.381 × 10 -23 J · K -1).

Distribusi probabilitas dari partikel dengan kecepatan atau energi yang diberikan oleh
distribusi Boltzmann .

Hukum gas ideal merupakan perpanjangan dari eksperimen menemukan hukum gas . Nyata
cairan di low density dan tinggi suhu mendekati perilaku gas ideal klasik. Namun, di bawah suhu
tinggi atau kepadatan , cairan nyata menyimpang kuat dari perilaku gas ideal, terutama karena
mengembun dari gas menjadi cair atau padat. Penyimpangan ini dinyatakan sebagai faktor
kompresibilitas .

Model gas ideal tergantung pada asumsi sebagai berikut:

 Molekul-molekul gas yang bisa dibedakan, kecil, bola keras


 Semua tumbukan elastis dan gerak semua gesekan (tanpa kehilangan energi dalam
gerakan atau tabrakan)
 Hukum Newton berlaku
 Jarak rata-rata antara molekul jauh lebih besar dari ukuran molekul
 Molekul-molekul selalu bergerak dalam arah acak dengan distribusi kecepatan
 Tidak ada kekuatan menarik atau tolak antara molekul atau lingkungan

Asumsi partikel berbentuk bola sangat diperlukan agar tidak ada mode rotasi diperbolehkan,
tidak seperti dalam gas diatomik. Berikut tiga asumsi yang sangat terkait: molekul sulit, tabrakan
yang elastis, dan tidak ada antar-molekul pasukan. Asumsi bahwa ruang antara partikel jauh lebih
besar daripada partikel itu sendiri adalah sangat penting, dan menjelaskan mengapa pendekatan gas
ideal gagal pada tekanan tinggi.

2.3 Proses Termodinamika

Sebuah proses termodinamika adalah pengembangan energik dari sistem termodinamika


melanjutkan dari keadaan awal ke keadaan akhir. Jalan melalui ruang variabel termodinamika

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 10


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

seringkali ditentukan dengan memegang variabel termodinamika tertentu konstan. Sebuah fungsi
negara adalah variabel termodinamika yang hanya bergantung pada keadaan saat ini dari sistem,
bukan jalan yang diambil untuk mencapai keadaan itu. Sebaliknya suatu fungsi proses tidak
bergantung pada jalan.

Ikhtisar

Contoh dari serangkaian proses termodinamika yang membentuk siklus Stirling

Sebuah proses termodinamika dapat divisualisasikan dengan grafis merencanakan


perubahan sistem variabel negara . Dalam contoh ini, empat proses yang akan ditampilkan. Setiap
proses memiliki awal yang terdefinisi dengan baik dan titik akhir dalam tekanan-volume ruang
keadaan . Dalam contoh khusus ini, proses 1 dan 3 adalah isotermal , sedangkan proses 2 dan 4
isochoric . The diagram PV adalah visualisasi sangat berguna dari sebuah proses, karena area di
bawah kurva dari sebuah proses adalah jumlah pekerjaan yang dilakukan oleh sistem selama proses
tersebut. Dengan demikian kerja dianggap sebagai variabel proses , seperti nilai eksaknya
tergantung pada jalan tertentu yang diambil antara titik awal dan akhir dari proses. Demikian pula,
panas dapat ditransfer selama proses, dan juga merupakan variabel proses. Sebaliknya, tekanan dan
volume (serta berbagai properti lainnya ) dianggap variabel negara karena nilai-nilai mereka hanya
bergantung pada posisi titik awal dan akhir, bukan jalur khusus di antara mereka.

Tekanan - Volume

Para pasangan konjugasi tekanan-volume berkaitan dengan transfer energi mekanik atau
dinamis sebagai hasil dari pekerjaan.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 11


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

 Sebuah proses isobarik terjadi pada tekanan konstan. Sebuah contoh akan memiliki piston
bergerak dalam silinder, sehingga tekanan dalam silinder selalu pada tekanan atmosfer,
meskipun terisolasi dari atmosfer. Dengan kata lain, sistem ini secara dinamis terhubung,
dengan batas bergerak, ke reservoir yang bertekanan konstan.

 Sebuah proses isochoric adalah satu di mana volume tetap konstan, yang berarti bahwa
pekerjaan yang dilakukan oleh sistem akan menjadi nol. Oleh karena itu, untuk sistem yang
sederhana dari dua dimensi, setiap energi panas ditransfer ke sistem eksternal akan diserap
sebagai energi internal. Sebuah proses isochoric juga dikenal sebagai proses isometrik atau
proses isovolumetric. Sebuah contoh akan menempatkan kaleng tertutup dapat berisi udara
hanya ke dalam api. Untuk pendekatan pertama, bisa tidak akan berkembang, dan perubahan
hanya akan bahwa gas keuntungan energi internal, sebagaimana dibuktikan oleh
peningkatan dalam suhu dan tekanan. Secara matematis, . Kita bisa mengatakan
bahwa sistem secara dinamis terisolasi, dengan batas yang kaku, dari lingkungan.

Suhu - entropi

Para pasangan konjugasi temperatur-entropi berkaitan dengan transfer energi panas akibat
pemanasan.

 Sebuah proses isotermal terjadi pada suhu konstan. Sebuah contoh akan memiliki sistem
direndam dalam bak konstan suhu yang besar. Setiap pekerjaan yang dilakukan oleh energi
sistem akan hilang ke kamar mandi, tapi suhunya akan tetap konstan. Dengan kata lain,
sistem ini terhubung termal, dengan batas termal konduktif ke reservoir suhu konstan.

 Sebuah proses adiabatik adalah proses di mana ada tidak ada energi ditambahkan atau
dikurangi dari sistem dengan pemanasan atau pendinginan. Untuk proses reversible, ini
identik dengan proses isentropik. Kita bisa mengatakan bahwa sistem termal terisolasi dari
lingkungannya dan bahwa batasnya adalah isolator termal. Jika sistem memiliki entropi
yang belum mencapai nilai kesetimbangan maksimum, entropi akan meningkat meskipun
sistem termal terisolasi. Dalam kondisi tertentu dua negara dari sistem dapat dianggap
adiabatik accesisble .

 Sebuah proses isentropik terjadi pada konstan entropi . Untuk proses reversibel ini identik
dengan proses adiabatik. Jika sistem memiliki entropi yang belum mencapai keseimbangan
maksimum nilai, proses pendinginan mungkin diperlukan untuk mempertahankan bahwa
nilai entropi.

a. Polytropic proses

Sebuah proses polytropic adalah proses termodinamika yang mematuhi hubungan:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 12


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

di mana P adalah tekanan, V adalah volume, n adalah setiap bilangan real ("index
polytropic"), dan C adalah konstanta. Persamaan ini dapat digunakan untuk secara akurat
menggambarkan proses tertentu sistem , terutama kompresi atau ekspansi dari gas , tetapi
dalam beberapa kasus, cairan dan padatan .

b. Proses isotermal ( suhu konstan )

Sebuah proses isotermal adalah perubahan dari suatu sistem, di mana suhu tetap konstan: Δ
T = 0. Hal ini biasanya terjadi ketika sistem berada dalam kontak dengan reservoir termal luar (
mandi panas ), dan perubahan terjadi perlahan-lahan cukup untuk memungkinkan sistem untuk
terus menyesuaikan diri dengan suhu reservoir melalui panas pertukaran. Sebaliknya, suatu proses
adiabatik adalah di mana sistem pertukaran panas dengan nya lingkungan (Q = 0). Dengan kata
lain, dalam proses isotermal, nilai Δ T = 0 tapi Q ≠ 0, sedangkan dalam proses adiabatik, Δ T ≠ 0
tapi Q = 0.

Detail untuk gas ideal

Beberapa isoterm gas ideal pada diagram PV

Untuk kasus khusus dari gas yang hukum Boyle berlaku, produk pV adalah konstan jika gas
disimpan pada kondisi isotermal. Namun kasus-kasus di mana produk pv adalah istilah
eksponensial ini tidak sesuai. Nilai dari konstan nRT, dimana n adalah jumlah mol gas hadir dan R
adalah konstanta gas ideal . Dengan kata lain, hukum gas ideal pV = nRT berlaku. Ini berarti bahwa

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 13


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

memegang. Keluarga kurva yang dihasilkan oleh persamaan ini ditunjukkan dalam grafik yang
disajikan di bagian bawah kanan halaman. Setiap kurva disebut isoterm. Grafik tersebut disebut
diagram indikator dan pertama kali digunakan oleh James Watt dan lain-lain untuk memantau
efisiensi mesin. Suhu yang sesuai untuk setiap kurva pada gambar meningkat dari kiri bawah ke
kanan atas.

Perhitungan pekerjaan

Daerah biru merupakan "pekerjaan" untuk perubahan isotermal

Dalam termodinamika, pekerjaan yang terlibat ketika perubahan gas dari negara A ke negara B
hanya

Untuk, isotermal reversibel proses, terpisahkan ini sama dengan daerah di bawah tekanan-volume
yang relevan isoterm, dan ditandai dengan warna biru pada gambar (di bagian bawah kanan
halaman) untuk gas ideal. Sekali lagi, p = nRT / V berlaku dan dengan T yang konstan (karena ini
adalah proses isotermal), kita memiliki:

Dengan konvensi, kerja didefinisikan sebagai sistem kerja yang tidak pada lingkungannya. Jika,
misalnya, sistem mengembang oleh piston bergerak ke arah gaya yang diterapkan oleh tekanan
internal gas, maka pekerjaan tersebut dihitung sebagai positif, dan sebagai pekerjaan ini dilakukan
dengan menggunakan energi internal sistem, hasilnya adalah bahwa energi internal berkurang.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 14


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Sebaliknya, jika lingkungan tidak bekerja pada sistem sehingga meningkatkan internal energi,
pekerjaan dihitung sebagai negatif.

Hal ini juga diperhatikan bahwa, untuk banyak sistem, jika suhu tetap konstan, energi internal
sistem juga konstan, dan sebagainya . Dari Hukum Pertama Termodinamika ,
, Sehingga dapat dikatakan bahwa untuk proses isotermal yang sama.

Ketika tidak ada panas mengalir ke atau keluar dari gas karena suhu konstan, maka tidak ada
pekerjaan yang dilakukan. Dengan demikian, bekerja = 0 yang berarti tekanan eksternal adalah nol.
Ini disebut ekspansi bebas .

c.Isochoric proses ( volum konstan )

Sebuah proses isochoric, juga disebut proses konstan-volume, proses isovolumetric, atau
proses isometrik, adalah proses termodinamika yang selama itu jumlah dari sistem tertutup
menjalani proses tersebut tetap konstan. Sebuah proses isochoric dicontohkan oleh pemanasan atau
pendinginan isi wadah, disegel inelastis: Proses termodinamika adalah penambahan atau
penghapusan panas, isolasi isi wadah menetapkan sistem tertutup, dan ketidakmampuan kontainer
untuk merusak memaksakan kondisi konstan-volume.

Formalisme

Sebuah proses termodinamika isochoric ditandai dengan konstan Volume , yaitu, .


Proses ini tidak ada tekanan -volume kerja , karena pekerjaan tersebut didefinisikan oleh

di mana P adalah tekanan. Konvensi Tanda adalah sedemikian rupa sehingga kerja yang positif
dilakukan oleh sistem terhadap lingkungan.

Untuk proses reversibel , pada hukum pertama termodinamika memberikan perubahan dalam sistem
energi internal :

Mengganti bekerja dengan perubahan volume memberikan

Karena proses ini isochoric, , Persamaan sebelumnya sekarang memberikan

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 15


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Menggunakan definisi kapasitas panas spesifik pada volume konstan,

Mengintegrasikan kedua belah pihak menghasilkan

Dimana adalah kapasitas panas spesifik pada volume konstan, adalah awal suhu dan adalah
final suhu . Kami menyimpulkan dengan:

Isochoric Proses dalam diagram Volume Tekanan . Pada diagram ini, meningkatkan tekanan, tetapi
volume tetap konstan.

Pada diagram Volume tekanan , proses isochoric muncul sebagai garis vertikal lurus. Konjugat
termodinamika, sebuah proses isobaric akan muncul sebagai suatu garis horisontal.

Etimologi

The isochor benda dan kata sifat isochoric berasal dari kata Yunani ἴσος (isos) yang berarti
"sama", dan χώρος (Choros) yang berarti "ruang."

d. Proses isobarik ( tekanan konstan )

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 16


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Sebuah proses isobarik adalah proses termodinamika dimana tekanan tetap konstan. Istilah ini
berasal dari bahasa Yunani isos, (sama), dan barus, (berat). Panas ditransfer ke sistem tidak bekerja
tetapi juga mengubah energi internal sistem:

Daerah kuning merupakan kerja yang dilakukan

Menurut hukum pertama termodinamika , di mana W adalah kerja yang dilakukan oleh sistem, U
adalah energi internal, dan Q adalah panas. Tekanan-volume pekerjaan oleh sistem tertutup
didefinisikan sebagai:

di mana Δ berarti perubahan atas seluruh proses, sedangkan d menunjukkan sebuah diferensial.
Karena tekanan konstan, ini berarti bahwa

.
pada proses isobarik P = C. maka besarnya usaha adalah
V2

W = ∫ P . dv
V1

= P ( V2 – V1 ).
Menerapkan hukum gas ideal , ini menjadi

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 17


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

dengan asumsi bahwa jumlah gas tetap konstan, misalnya, tidak ada fase transisi selama reaksi
kimia . Menurut teorema equipartition , perubahan energi internal berkaitan dengan suhu sistem
dengan

dimana adalah panas spesifik pada volume konstan.

Mengganti dua persamaan terakhir ke persamaan pertama menghasilkan:

dimana adalah panas spesifik pada tekanan konstan.

kapasitas panas spesifik

Untuk menemukan kapasitas panas molar spesifik dari gas yang terlibat, persamaan berikut berlaku
untuk setiap gas umum yang calorically sempurna. Properti adalah baik disebut indeks adiabatik
atau rasio kapasitas panas . Beberapa sumber yang diterbitkan mungkin menggunakan k bukan .

Molar panas spesifik isochoric:

Molar panas spesifik isobaric:

Nilai-nilai untuk adalah untuk gas diatomik seperti udara dan komponen utamanya , dan

untuk gas monoatomik seperti gas mulia . Rumus untuk memanaskan spesifik akan
mengurangi dalam kasus khusus:

Monoatomik:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 18


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

dan

Diatomik:

dan

Sebuah proses isobarik ditunjukkan pada diagram PV sebagai garis horizontal lurus,
menghubungkan negara termostatik awal dan akhir. Jika proses bergerak ke arah kanan, maka itu
adalah ekspansi. Jika proses bergerak ke arah kiri, maka itu adalah kompresi.

Mendefinisikan entalpi

Sebuah proses isochoric dijelaskan oleh persamaan . Ini akan mudah untuk
memiliki persamaan yang sama untuk proses isobarik. Mengganti persamaan kedua ke dalam hasil
pertama

Kuantitas U + p V adalah fungsi keadaan sehingga dapat diberikan nama. Hal ini disebut
entalpi , dan dilambangkan dengan H. Oleh karena itu proses isobarik dapat lebih ringkas
digambarkan sebagai

Entalpi dan kapasitas panas spesifik isobaric konstruksi matematika sangat berguna, karena
ketika menganalisis proses dalam sebuah sistem terbuka , situasi kerja nol terjadi ketika cairan yang
mengalir pada tekanan konstan. Dalam sebuah sistem terbuka, entalpi adalah jumlah yang berguna
untuk menggunakan untuk melacak kandungan energi dari fluida.

e. Proses adiabatik

Sebuah proses adiabatik adalah setiap proses yang terjadi tanpa masukan atau output dari
panas dalam suatu sistem (yaitu selama proses sistem ini termodinamika terisolasi-tidak ada
perpindahan panas dengan lingkungan). Ini adalah kebalikan dari proses diabatic, di mana ada
perpindahan panas. Sebuah konsep kunci dalam termodinamika , banyak yang cepat proses kimia
dan fisika yang dijelaskan atau didekati dengan cara ini. Proses tersebut biasanya diikuti atau
didahului oleh peristiwa yang melakukan melibatkan panas transfer (yaitu non-adiabatik).
Contohnya termasuk transfer elektron .

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 19


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Proses adiabatik dapat terjadi jika wadah sistem memiliki dinding termal-terisolasi atau proses
yang terjadi dalam waktu yang sangat singkat, sehingga tidak ada kesempatan untuk pertukaran
panas yang signifikan. Meskipun istilah adiabatik dan isokalori seringkali dapat dipertukarkan,
Proses adiabatik dapat dianggap sebagai bagian dari proses isokalori , subset pelengkap sisa proses
isokalori menjadi proses di mana perpindahan panas bersih tidak menyimpang regional seperti
dalam kasus ideal dengan media konduktivitas termal terbatas atau tidak ada kapasitas termal.

Dalam proses ireversibel adiabatik, dQ = 0 tidak sama dengan TDS (TDS> 0) di mana Q
adalah energi panas, T adalah temperatur, dan S adalah entropi. dQ = TDS = 0 berlaku untuk proses
reversibel saja. Sebagai contoh, sebuah batas adiabatik adalah batas yang kedap perpindahan
panas dan sistem dikatakan adiabatik (atau termal) diisolasi, sebuah dinding terisolasi mendekati
suatu batas adiabatik. Contoh lain adalah temperatur nyala adiabatik , yang merupakan suhu yang
akan dicapai oleh api dengan tidak adanya kehilangan panas ke lingkungan. Sebuah proses
adiabatik yang reversibel juga disebut proses isentropik . Sebaliknya, proses adiabatik yang
ireversibel dan ekstrak pekerjaan tidak ada dalam isenthalpic proses, seperti tarik kental, maju
menuju perubahan non-negatif entropi.

Satu berlawanan ekstrim-yang memungkinkan perpindahan panas dengan lingkungan,


menyebabkan suhu tetap konstan-dikenal sebagai proses isotermal . Karena suhu termodinamika
konjugat ke entropi , proses isotermal adalah konjugasi untuk proses adiabatik untuk transformasi
reversibel.

Sebuah transformasi suatu sistem termodinamika dapat dianggap adiabatik ketika itu cukup
cepat bahwa tidak ada panas yang signifikan ditransfer antara sistem dan luar. Pada ekstrim yang
berlawanan, sebuah transformasi dari suatu sistem termodinamika dapat dianggap isotermal jika
cukup lambat sehingga suhu sistem tetap konstan dengan pertukaran panas dengan luar.

Istilah "adiabatik" secara harfiah berarti dilewati, berasal dari akar Yunani ἀ-("tidak"), διὰ-
("melalui"), dan βαῖνειν ("lulus"); etimologi ini sesuai di sini untuk ketiadaan perpindahan panas

Adiabatik pemanasan dan pendinginan

Perubahan adiabatik suhu terjadi karena perubahan tekanan dari gas sementara tidak
menambah atau mengurangi setiap panas . Sebaliknya, ekspansi bebas adalah isotermal proses
untuk gas ideal.

Pemanasan adiabatik terjadi ketika tekanan gas yang meningkat dari pekerjaan yang
dilakukan di atasnya oleh lingkungannya, misalnya piston . Mesin diesel mengandalkan pemanasan
adiabatik saat langkah kompresi untuk meningkatkan suhu cukup untuk menyalakan bahan bakar.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 20


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Pemanasan adiabatik juga terjadi di atmosfer bumi ketika massa udara turun, misalnya,
dalam angin katabatic atau Foehn atau chinook angin mengalir menurun selama pegunungan.
Ketika sebidang udara turun, tekanan pada peningkatan paket. Karena ini peningkatan tekanan,
volume paket ini menurun dan suhu yang meningkat, sehingga meningkatkan energi internal.

Pendinginan adiabatik terjadi ketika tekanan zat menurun karena tidak bekerja pada
sekitarnya. Pendinginan adiabatik terjadi di atmosfer bumi dengan mengangkat orografis dan
gelombang lee , dan ini dapat membentuk pileus atau awan lenticular jika udara didinginkan di
bawah titik embun . Ketika tekanan diterapkan pada sebidang menurun udara, udara dalam paket
diperbolehkan untuk memperluas, dengan meningkatnya volume, suhu turun dan energi internal
berkurang.

Pendinginan adiabatik tidak harus melibatkan cairan. Salah satu teknik yang digunakan
untuk mencapai suhu yang sangat rendah (seperseribu bahkan sepersejuta derajat di atas nol mutlak)
adalah demagnetisation adiabatik , di mana perubahan medan magnet pada bahan magnetik yang
digunakan untuk menyediakan pendinginan adiabatik. Juga, isi dari alam semesta yang
mengembang . (untuk urutan pertama) dapat digambarkan sebagai cairan pendingin adiabatik
(Lihat - kematian Panas alam semesta )

Magma naik juga mengalami pendinginan adiabatik sebelum letusan, sangat signifikan dalam kasus
magma yang naik dengan cepat dari kedalaman besar seperti kimberlites . [3]

Perubahan suhu tersebut dapat diukur dengan menggunakan hukum gas ideal , atau persamaan
hidrostatik untuk proses atmosfer.

Proses Tidak ada benar-benar adiabatik. Banyak proses yang dekat dengan adiabatik dan dapat
dengan mudah didekati dengan menggunakan asumsi adiabatik, tapi selalu ada beberapa kehilangan
panas, karena tidak ada isolator yang sempurna ada.

Ideal gas (proses reversible)

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 21


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Untuk zat yang sederhana, selama proses adiabatik yang meningkat volume, energi internal dari
substansi kerja harus menurunkan

Persamaan matematika untuk gas ideal menjalani (yaitu, tidak ada generasi entropi) reversibel
proses adiabatik adalah

di mana P adalah tekanan, V adalah spesifik atau volume molar , dan

menjadi panas spesifik untuk tekanan konstan, menjadi panas khusus untuk volume konstan,
adalah indeks adiabatik , dan adalah jumlah derajat kebebasan (3 untuk gas monoatomik, 5
untuk gas diatomik).

Untuk gas ideal monoatomik, , Dan untuk gas diatomik (seperti nitrogen dan oksigen ,
komponen utama dari udara ) . Perhatikan bahwa rumus di atas hanya berlaku untuk gas
ideal klasik dan tidak Bose-Einstein atau gas Fermi .

Untuk proses adiabatik reversibel, juga benar bahwa

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 22


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

di mana T adalah temperatur absolut.

Hal ini juga dapat ditulis sebagai

Penurunan rumus terus menerus untuk pemanasan dan pendinginan adiabatik

Definisi proses adiabatik adalah bahwa perpindahan panas ke sistem adalah nol, .
Kemudian, menurut hukum pertama termodinamika ,

dimana dU adalah perubahan energi internal sistem dan δW adalah kerja yang dilakukan oleh
sistem. Setiap pekerjaan (δW) dilakukan harus dilakukan dengan mengorbankan U energi internal,
karena tidak ada δQ panas sedang dipasok dari sekitarnya. Tekanan-volume pekerjaan δW
dilakukan oleh sistem didefinisikan sebagai

Namun, P tidak tetap konstan selama proses adiabatik melainkan berubah bersama dengan V.

Hal ini diinginkan untuk mengetahui bagaimana nilai-nilai dan dP dV berhubungan satu sama lain
sebagai hasil proses adiabatik. Untuk gas ideal energi internal diberikan oleh

dimana adalah jumlah derajat kebebasan dibagi dua, R adalah konstanta gas universal dan n
adalah jumlah mol dalam sistem (konstan).

Persamaan Membedakan (3) dan penggunaan hukum gas ideal , , Hasil

Persamaan (4) sering dinyatakan sebagai karena .

Sekarang persamaan pengganti (2) dan (4) ke dalam persamaan (1) untuk mendapatkan

menyederhanakan:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 23


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

dan membagi kedua sisi dengan PV:

Setelah mengintegrasikan sisi kiri dan kanan dari V ke dan dari untuk p dan mengubah sisi
masing-masing,

Exponentiate kedua belah pihak,

dan menghilangkan tanda negatif untuk memperoleh

Oleh karena itu,

dan

Penurunan rumus diskrit

Perubahan energi internal dari suatu sistem, diukur dari negara ke negara 1 2, sama dengan

Pada saat yang sama, kerja yang dilakukan oleh tekanan-perubahan volume sebagai akibat dari
proses ini, sama dengan
UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 24
[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Karena kita memerlukan proses untuk menjadi adiabatik, persamaan berikut harus benar

Dengan derivasi sebelumnya,

Mengatur ulang (4) memberikan

Mensubstitusikan ini ke (2) memberikan

Mengintegrasikan,

Mengganti ,

Mengatur ulang,

Menggunakan hukum gas ideal dan dengan asumsi jumlah molar konstan (seperti yang sering
terjadi dalam kasus-kasus praktis),

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 25


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Dengan rumus terus menerus,

Atau,

Mensubstitusikan ke dalam ekspresi sebelumnya untuk ,

Mengganti ungkapan ini dan (1) dalam (3) memberikan

Menyederhanakan,

Menyederhanakan,

Menyederhanakan,

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 26


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Dalam proses adiabatik tidak ada kalor yang masuk (diserap) ataupun keluar (dilepaskan)
oleh sistem (Q = 0). Dengan demikian, usaha yang dilakukan gas sama dengan perubahan energi
dalamnya (W = ∆U).

Jika suatu sistem berisi gas yang mula-mula mempunyai tekanan dan volume masing-
masing p1 dan V1 mengalami proses adiabatik sehingga tekanan dan volume gas berubah menjadi p2
dan V2, usaha yang dilakukan gas dapat dinyatakan sebagai

Dimana γ adalah konstanta yang diperoleh perbandingan kapasitas kalor molar gas pada tekanan
dan volume konstan dan mempunyai nilai yang lebih besar dari 1 (γ > 1).

f. Proses isentropik

Dalam termodinamika , proses proses atau isoentropic isentropik (ισον = "sama" (Yunani),
εντροπία entropi = "gangguan" (Yunani)) adalah satu di mana untuk tujuan analisis teknik dan
perhitungan, seseorang dapat berasumsi bahwa proses berlangsung dari inisiasi sampai selesai tanpa
peningkatan atau penurunan entropi sistem, yaitu, entropi sistem tetap konstan. Hal ini dapat
dibuktikan bahwa setiap reversibel proses adiabatik adalah proses isentropik.

Penurunan hubungan isentropik

Untuk sistem tertutup, perubahan total energi dari sebuah sistem adalah jumlah dari pekerjaan yang
dilakukan dan panas yang ditambahkan,

Pekerjaan reversibel dilakukan pada sistem dengan mengubah volume,

dimana adalah tekanan dan adalah Volume . Perubahan entalpi ( ) Diberikan


oleh,

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 27


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Kemudian untuk proses yang bersifat reversibel dan adiabatik (yaitu tidak ada perpindahan panas

terjadi), , Dan sebagainya . Semua proses adiabatik


reversibel yang isentropik. Hal ini menyebabkan dua pengamatan penting,

, Dan

Selanjutnya, banyak dapat dihitung untuk proses isentropik dari gas ideal. Untuk setiap transformasi
gas ideal, itu selalu benar bahwa

, Dan .

Menggunakan hasil umum yang berasal di atas untuk dan , Kemudian

, Dan
.

Jadi untuk gas ideal, rasio kapasitas panas dapat ditulis sebagai,

Untuk gas ideal adalah konstan. Oleh karena itu pada mengintegrasikan persamaan di atas, dengan
asumsi gas yang sempurna, kita mendapatkan

yaitu

Menggunakan persamaan keadaan untuk gas ideal, ,

juga, untuk konstan (Per mol),

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 28


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

dan

Jadi untuk proses isentropik dengan gas ideal,

Tabel hubungan isentropik untuk gas ideal

Berasal dari:

Dimana:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 29


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

 = Tekanan
 = Volume
 = Rasio spesifik memanaskan =
 = Suhu
 = Massa
 = Gas konstan untuk gas tertentu =
 = Konstanta gas Universal
 = Berat molekul gas tertentu
 = Density
 = Panas spesifik pada tekanan konstan
 = Panas spesifik pada volume konstan

g. Proses Isenthalpic

Sebuah proses isenthalpic proses atau isoenthalpic adalah proses yang berlangsung tanpa
perubahan entalpi , H, atau entalpi spesifik , h.

Dalam proses tunak, steady-aliran, perubahan yang signifikan pada tekanan dan suhu dapat
terjadi pada cairan dan belum proses akan isenthalpic jika tidak ada transfer panas ke atau dari
lingkungan, tidak ada kerja yang dilakukan pada atau oleh lingkungan , dan tidak ada perubahan
energi kinetik dari cairan. (Jika proses tunak, steady-aliran dianalisis dengan menggunakan kontrol
volume segala sesuatu di luar kendali volume dianggap lingkungan. )

The Proses throttling adalah contoh yang baik dari proses isenthalpic. Pertimbangkan
pencabutan katup lega atau katup pengaman pada bejana tekan. Entalpi spesifik dari cairan di dalam
bejana tekan adalah sama dengan entalpi spesifik rumit karena lolos dari katup. [2] Dengan
pengetahuan tentang entalpi spesifik dari cairan, dan tekanan luar bejana tekan, itu adalah mungkin
untuk menentukan suhu dan kecepatan dari fluida melarikan diri.

Dalam proses isenthalpic:


Proses Isenthalpic pada gas ideal mengikuti isoterm sejak .

h. Proses Quasistatic

Dalam termodinamika , proses quasistatic adalah proses termodinamika yang terjadi jauh
perlahan-lahan. Namun, sangat penting untuk dicatat bahwa tidak ada proses yang sebenarnya

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 30


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

adalah quasistatic. Oleh karena itu dalam prakteknya, proses tersebut hanya dapat didekati dengan
melakukan mereka amat sangat lambat.

quasistatic dan reversibilitas

Sebuah proses quasistatic memastikan bahwa sistem akan pergi melalui urutan negara yang
amat dekat dengan keseimbangan (sehingga sistem tetap dalam keseimbangan quasistatic ), dalam
hal proses ini biasanya reversibel . Setiap proses reversibel adalah selalu satu quasistatic. Namun,
beberapa proses quasistatic yang ireversibel, jika ada panas yang mengalir (dalam atau keluar dari
sistem) atau jika entropi sedang dibuat dalam beberapa cara lain. Contoh dari proses quasistatic
yang tidak reversibel adalah kompresi terhadap sistem dengan piston tunduk gesekan - Meskipun
sistem selalu dalam kesetimbangan termal, gesekan memastikan generasi entropi disipatif, yang
secara langsung bertentangan dengan definisi reversibel. Sebuah contoh penting dari sebuah proses
yang bahkan tidak quasistatic adalah lambat pertukaran panas antara dua mayat di dua temperatur
finitely berbeda, di mana nilai tukar panas dikendalikan oleh kurang adiabatik partisi antara dua
badan (Sears dan Salinger, 1986) - di kasus ini, tidak peduli seberapa lambat proses berlangsung,
negara-negara dari dua mayat yang pernah amat dekat dengan keseimbangan, karena
kesetimbangan termal mensyaratkan bahwa dua mayat berada tepat pada suhu yang sama.

Beberapa ambiguitas ada dalam literatur mengenai perbedaan antara proses quasistatic dan
reversibel, karena ini kadang-kadang diambil sebagai sinonim ( Bernard H Lavenda , 1978).
Alasannya justru karena teorema terbukti bahwa setiap proses reversibel juga merupakan salah satu
quasistatic, meskipun kami juga telah menunjukkan bahwa Kebalikannya tidak benar. Hal ini
praktis tidak berguna untuk membedakan antara kedua karena insinyur pun akan ingat untuk
memasukkan gesekan ketika menghitung generasi entropi disipatif. Definisi di atas lebih dekat
dengan pemahaman intuitif dari kata "quasi-" (hampir) "statis", namun tetap secara teknis berbeda
dari proses reversibel .

PV-Work di berbagai kuasi-statis proses

1. Konstan tekanan: proses isobaric ,

2. Konstan volume: proses isochoric ,

3. Suhu konstan: proses isotermal ,

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 31


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Hubungan dengan proses yang ideal

Untuk nilai-nilai tertentu dari indeks polytropic, proses akan identik dengan proses umum lainnya.
Beberapa contoh dampak dari berbagai nilai indeks diberikan dalam tabel.

Variasi indeks polytropic


Polytropic
Hubungan Efek
indeks
Meskipun tidak berlaku untuk sistem sehari-hari, eksponen negatif
dapat berarti dalam beberapa kasus khusus yang tidak didominasi oleh
-
interaksi termal, seperti dalam proses plasma tertentu dalam astro-
fisika. [1]

Setara dengan proses isobarik (konstan tekanan )


(Konstan)

Setara dengan proses isotermal (konstan suhu )


(Konstan)
Sebuah proses kuasi-adiabatik seperti dalam mesin pembakaran
- internal selama ekspansi, atau dalam refrigerasi kompresi uap selama
kompresi

- adalah indeks adiabatik , menghasilkan suatu proses


adiabatik (tidak ada panas yang ditransfer)
- Setara dengan proses isochoric (konstan Volume )

Ketika indeks n adalah antara dua nilai mantan (0, 1, gamma, atau tak terhingga), itu berarti bahwa
kurva polytropic [ klarifikasi diperlukan ] akan dibatasi oleh kurva dari dua indeks yang sesuai.

Perhatikan bahwa , Karena .

Sebuah solusi untuk persamaan Lane-Emden menggunakan cairan polytropic dikenal sebagai
polytrope .

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 32


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

2.4 Hukum I Termodinamika

a. Pernyataan Hukum I Termodinamika


Hukum pertama termodinamika berhubungan dengan cara suatu sistem memperoleh
energi dalam dari lingkungan atau kehilangan energi dalam ke lingkungan. Jika suatu sistem
memperoleh energi Q dalam bentuk kalor dan pada saat yang sama kehilangan energi W
dalam bentuk usaha, perubahan energi dalam karena kedua faktor ini dinyatakan oleh
persamaan: ΔU = U2 – U1 = Q – W. Jadi, hukum pertama termodinamika adalah prinsip
kekekalan energi yang diaplikasikan pada kalor, usaha, dan energi dalam.
Hukum pertama termodinamika:
Energi dalam suatu system berubah dari nilai awal U1 ke nilai akhir U2 sehubungan
dengan kalor Q dan usaha W:
ΔU = U2 – U1 = Q – W
(perubahan energi dalam (ΔU) sistem = kalor (Q) yang ditambahkan ke sistem dikurangi
dengan kerja yang dilakukan oleh sistem)
Q adalah usaha positif jika sistem memperoleh kalor dan negatif jika kehilangan
kalor. Usaha W positif jika usaha dilakukan oleh sistem dan negatif jika usaha dilakukan
pada sistem.
Beberapa sumber lain menuliskan hukum pertama termodinamika sebagai berikut:
ΔQ = ΔU + ΔW
ΔQ = kalor yang masuk / keluar sistem
ΔU = perubahan energi dalam
ΔW = usaha luar.

b. Hukum I pada Berbagai Proses Termodinamika Gas


 Proses Isotermal
Pada proses isothermal, suhu awal gas T1 sama dengan suhu akhir gas T2 (atau T2 =
T1).
Dengan demikian, ΔU = 3/2 nRT = 0. Hukum pertama termodinamika memberikan:
ΔU = Q – W; 0 = Q – W atau Q = W
Pada proses isothermal: ΔU = 0 dan Q = W
 Proses Isokhorik
Pada proses isokhorik, volum gas tetap (V1 = V2 atau ΔV = 0), sehingga usaha W =
0.
Hukum pertama termodinamika memberikan:
ΔU = Q – W; ΔU = Q – 0 atau ΔU = Q
Pada proses isokhorik: W = 0 dan ΔU = Q
 Proses Adiabatik
Pada proses adiabatik, Q = 0, sehingga hukum pertama memberikan:
ΔU = Q – W; ΔU = 0 – W atau ΔU = -W
UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 33
[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Pada proses adiabatik: Q = 0 dan ΔU = -W


Karena D Q = 0 maka O = D U + D W
U2 -U1 = - D W
Bila D W negatif ( -W = sistem ditekan ) usaha dalam sistem ( D U ) bertambah. Sedangkan
hubungan antara suhu mutlak dan volume gas pada proses adibatik, dapat dinyatakan dengan
persamaan :
-1 -1 -1
T.V = konstan atau T1.V1 = T2.V2

Usaha yang dilakukan pada proses adiabatik adalah :


P1 . V 1

W = m . cv ( T1 - T2 ) atau W = 1− g ( V2
-1
- V1
-1
)
 
Juga berlaku persamaan : P1.V1 = P2.V2

 Proses Isobarik
Pada proses isobarik: Q = ΔU + p.ΔV

Kapasitas Kalor Gas

a. Pengertian Kapasitas Kalor


Ada tiga besaran yang umum digunakan untuk menghitung kalor yang diterima atau
dilepaskan oleh suatu gas: kalor jenis, kapasitas kalor dan kapasitas kalor molar. Ketiga
besaran ini saling berhubungan, sehingga jika rumus salah satu rumus besaran diketahui,
maka rumus kedua besaran lainnya dapat diperoleh.
Kapasitas kalor suatu zat (C) adalah banyaknya kalor (Q) yang diperlukan untuk menaikkan
suhu suatu zat sebesar 1 kelvin.
C = Q/ΔT atau Q = C.ΔT
Satuan SI untuk kapasitas kalor adalah J/K atau J.K-1.
Kapasitas kalor gas pada tekanan tetap, Cp, didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 kelvin pada tekanan tetap.
Kapasitas kalor pada tekanan tetap: Cp = Qp/ΔT atau Qp = Cp.ΔT
Kapasitas kalor gas pada volum tetap, CV, didefinisikan sebagai kalor yang
diperlukan untuk menaikkan suhu suatu zat 1 kelvin pada volum tetap.
Kapasitas kalor pada volum tetap: CV = QV/ΔT atau QV = CV.ΔT
Hubungan Cp dan Cv adalah sebagai berikut:
Cp – Cv = nR
Dengan n adalah banyak zat dalam mol dan R adalah tetapan umum gas.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 34


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

b. Nilai Kapasitas Kalor dan Tetapan Laplace


Untuk gas monoatomik : Cv = 3/2 nR
Cp = 5/2 nR
Untuk gas diatomik : Cv = 5/2 nR
Cp = 7/2 nR

Tetapan Laplace (notasi γ) didefinisikan sebagai nilai perbandingan antara kapasitas


kalor pada tekanan tetap dengan kapasitas kalor pada volum tetap:
γ = Cp/Cv
Perhatikan, Cp > Cv maka pastilah γ > 1.
Untuk gas monoatomik: Cp = 5/2 nR dan Cv = 3/2 nR, sehingga:
γ = 5/2 nR : 3/2 nR = 5/3 = 1,67
Untuk gas diatomik: Cp = 7/2 nR dan Cv = 5/2 nR, sehingga:
γ = 7/2 nR : 5/2 nR = 7/5 = 1,4

c. Kapasitas Kalor Molar


Selain besaran kapasitas kalor yang digunakan di fisika, dalam kimia lebih sering
digunakan besaran kapasitas kalor molar. Kapasitas kalor molar (notasi Cm) adalah kapasitas
kalor per mol.
Kapasitas kalor molar: Cm = C/n atau C = n.Cm
Dengan demikian dapat kita tulis:
Kalor pada tekanan tetap Qp = Cp . ΔT ; Qp = n . Cp,m . ΔT
Kalor pada volum tetap Qv = Cv . ΔT ; Qv = n . Cv,m . ΔT

2.5 Hukum II Termodinamika

Hukum kedua termodinamika mengatakan bahwa aliran kalor memiliki arah.


Dengan kata lain, tidak semua proses di alam adalah reversible (arahnya dapat dibalik). Jika
kita berbaring di atas tumpukan salju, kalor dari tubuh kita akan dapat mencairkan salju,
tetapi kita tidak dapat mengambil energi dari salju untuk menghangatkan tubuh kita. Dengan
demikian, aliran energi kalor memiliki arah, yaitu dari panas ke dingin. Satu aplikasi penting
dari hukum kedua termodinamika adalah studi tentang mesin kalor (carnot), seperti
misalnya mesin bensin pada mobil dan prinsip-prinsip yang membatasi efisiensinya.

a. Mesin Carnot
Mesin Carnot merupakan mesin panas yang didefinisikan sebagai mesin yang dapat
mengubah energi panas menjadi energi mekanik.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 35


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Selain mesin Carnot, terdapat mesin-mesin lain yang digolongkan ke dalam mesin panas,
antara lain mesin uap, mesin diesel, dan mesin jet.
Jika suatu gas yang mengalami siklus Carnot menerima kalor Q 1 dari reservoir bersuhu
tinggi, dan melepas kalor Q2 ke reservoir yang bersuhu rendah, usaha yang dilakukan oleh
gas sesuai dengan hukum Termodinamika I sebagai berikut:
Q = ΔU + W, untuk proses siklus ΔU = 0.
Dengan demikian, Q = 0 + W atau W = Q1 – Q2
atau W = Q1 (1 - T2/T1 )

Siklus Carnot
Siklus Carnot dibatasi oleh garis lengkung isotherm dan dua garis lengkung adiabatik. Hal
ini memungkinkan seluruh panas yang diserap ( input panas ) diberikan pada satu suhu
panas yang tinggi dan seluruh panas yang dibuang ( panas output ) dikeluarkan pada satu
suhu rendah.

p AB=pemuaian/pengembang
P1 A an/ekspansi isotermis
Q1
BC = pemuaian / ekspansi
P2 B
P4 D Q2 adiabatik
P3 C CD = penampatan/kompresi
isotermis

V1 V4 V2 V3 V DA = penempatan/kompresi
adiabatik

Siklus Carnot bekerja dengan mengubah kalor panas (heat) dan membuangnya dalam
bentuk kalor dingin (cold)

Mesin Pemanas
Mesin yang menggunakan siklus ini misalnya seperti mesin pemanas ruang dalam rumah
seperti di negara-negara sub tropis pada musim dingin.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 36


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Gambar: Skema siklus Carnot

Disini kalor panas (QH) sebagai Q1, dan kalor dingin (QC) sebagai Q2.
W = Q1 – Q2
Daya guna /efisiensi mesin kalor
W
η=
Q1 x 100%
Q1 −Q2
η=
Q1 x 100%
Q2
η =1 Q1 x 100% atau
T2
η =1 T 1 x 100%
Untuk mesin Carnot ideal efisiensinya selalu maksimum.

Mesin Pendingin
Mesin pendingin seperti air conditioner (AC) maupun kulkas/refrigerator menggunakan proses yang
berbeda dengan proses mesin pemanas yang menggunakan siklus Carnot. Mesin pendingin
menyerap kalor dingin sebagai sumber dan membuangnya dalam bentuk kalor panas.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 37


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Gambar mesin kulkas Gambar mesin AC

Gambar: Skema mesin pendingin

Di sini kalor panas (QH) sebagai Q1, dan kalor dingin (QC) sebagai Q2.
Berlaku pula
W = Q1 – Q2
Efisiensi mesin pendingin sebagai berikut.
Daya guna /efisiensi mesin pendingin:
W
η=
Q2 x 100%
Q 1 −Q2
η=
Q2 x 100%
Q1
η = Q2  1 x 100% atau

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 38


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

T1
η = T 2  1 x 100%
Koefisien Performance mesin pendingin / koefisien daya guna sebagai berikut.
1
K= η
Q2
K= W
Q2
Q 1 −Q2
K=

Hukum kedua termodinamika dapat dinyatakan dengan dua formulasi sebagai berikut:

1. Formulasi Kelvin-Planck
Tidak mungkin untuk membuat sebuah mesin kalor yang bekerja dalam suatu siklus
yang semata-mata mengubah energy panas yang diperoleh dari suatu sumber pada suhu
tertentu seluruhnya menjadi usaha mekanik.
T2
η=(1− )×100 %
T1

2. Formulasi Clausius
Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, mengambil kalor
dari suatu reservoir rendah dan memberikannya ke reservoir suhu tinggi tanpa dilakukan
usaha dari luar.

2.6 Hukum Ketiga termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkadang dinyatakan sebagai berikut:

The entropi dari sempurna kristal di nol mutlak adalah persis sama dengan nol.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 39


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Pada nol kelvin sistem harus dalam keadaan dengan kemungkinan minimal energi , dan pernyataan
dari hukum ketiga berlaku jika kristal yang sempurna hanya memiliki satu keadaan energi minimum
. Entropi berkaitan dengan jumlah microstates mungkin, dan dengan hanya satu microstate tersedia
di nol kelvin, entropi adalah persis nol.

Sebuah bentuk yang lebih umum dari hukum ketiga berlaku untuk sistem seperti kacamata yang
mungkin memiliki lebih dari satu keadaan energi minimum:

Entropi dari suatu sistem mendekati nilai konstan karena suhu mendekati nol.

Nilai konstan (tidak selalu nol) disebut entropi sisa dari sistem.

Secara fisik, hukum menyiratkan bahwa tidak mungkin untuk prosedur apapun untuk membawa
sistem ke nol mutlak suhu dalam jumlah terbatas langkah.

Pernyataan Hukum Ketiga Termodinamika :

• Suatu kristal sempurna pada temperatur nol mutlak mempunyai keteraturan sempurna →
entropinya adalah nol.
• Entropi suatu zat yang dibandingkan dengan entropinya dalam suatu bentuk kristal
sempurna pada nol mutlak, disebut Entropi Mutlak
• Makin tinggi temperatur zat, makin besar entropi mutlaknya

Penjelasan

Dalam istilah sederhana, menyatakan hukum ketiga bahwa entropi dari kristal sempurna
mendekati nol sebagai suhu mendekati nol mutlak. Undang-undang ini memberikan titik acuan
mutlak untuk penentuan entropi. Entropi ditentukan relatif terhadap titik ini adalah entropi mutlak.
Secara matematis, entropi mutlak sistem apapun pada suhu nol adalah log alami dari jumlah B
konstanta k tanah negara kali Boltzmann.

Entropi dari suatu kisi kristal yang sempurna seperti yang didefinisikan oleh teorema Nernst
ini adalah nol asalkan keadaan dasar adalah unik, karena ln (1) = 0.

Sebuah contoh dari sistem yang tidak memiliki keadaan dasar yang unik adalah salah satu
yang mengandung setengah-bulat berputar , yang waktu pembalikan simetri memberikan dua
merosot keadaan dasar. Untuk sistem tersebut, entropi pada suhu nol setidaknya ln (2) k B (yang
diabaikan pada skala makroskopis). Beberapa sistem kristal menunjukkan frustrasi geometris , di
mana struktur kisi kristal mencegah munculnya keadaan dasar yang unik. Ground-state helium
(kecuali di bawah tekanan) tetap cair.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 40


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Selain itu, gelas dan solusi yang solid mempertahankan entropi besar di 0K, karena mereka
adalah koleksi besar negara hampir merosot, di mana mereka menjadi terperangkap keluar dari
keseimbangan. Contoh lain yang solid dengan banyak hampir-degenerate keadaan dasar,
terperangkap keluar dari keseimbangan, adalah es Ih , yang memiliki "gangguan proton" .

Untuk entropi nol mutlak untuk menjadi nol, momen magnetik dari kristal sempurna
memerintahkan harus diri mereka sempurna memerintahkan, memang, dari perspektif entropis, ini
dapat dianggap sebagai bagian dari definisi "kristal sempurna". Hanya feromagnetik ,
antiferromagnetik , dan diamagnetik bahan dapat memenuhi kondisi ini. Bahan yang tetap
paramagnetik pada 0K, sebaliknya, mungkin memiliki keadaan dasar banyak hampir-merosot
(misalnya, dalam kaca spin ), atau dapat mempertahankan gangguan dinamis (a cairan berputar ).

2.6 Siklus Termodinamika

Sebuah siklus termodinamika terdiri dari serangkaian proses termodinamika mentransfer


panas dan kerja, sementara memvariasikan tekanan, temperatur, dan variabel negara lainnya,
akhirnya mengembalikan sistem ke keadaan awal. Dalam proses melalui siklus ini, sistem dapat
melakukan bekerja pada sekitarnya, sehingga bertindak sebagai mesin panas .

Jumlah negara tergantung hanya pada keadaan termodinamika , dan variasi kumulatif sifat
tersebut menambahkan hingga nol selama siklus. Proses kuantitas (jumlah atau path), seperti panas
dan kerja adalah proses tergantung, dan panas kumulatif dan pekerjaan non-nol. The hukum
pertama termodinamika menyatakan bahwa masukan panas yang bersih adalah sama dengan output
kerja bersih atas setiap siklus. Sifat mengulangi dari jalur proses memungkinkan untuk terus
beroperasi, membuat siklus konsep penting dalam termodinamika . Siklus termodinamika sering
menggunakan proses quasistatic untuk model kerja dari perangkat yang sebenarnya.

Panas dan bekerja

Dua kelas utama siklus termodinamika adalah kekuatan siklus dan siklus pompa panas.
Siklus Power siklus yang mengubah beberapa masukan panas menjadi kerja mekanik output,
sedangkan siklus panas pompa mentransfer panas dari rendah ke suhu tinggi menggunakan
masukan kerja mekanik. Siklus seluruhnya terdiri dari proses quasistatic dapat beroperasi sebagai
kekuatan atau siklus pompa panas dengan mengendalikan arah proses. Pada diagram Volume
tekanan atau diagram temperatur entropi , yang searah jarum jam dan berlawanan arah
menunjukkan kekuasaan dan siklus pompa panas, masing-masing.

Hubungan dengan bekerja

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 41


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Contoh diagram PV dari siklus termodinamika.

Karena variasi bersih properti negara selama siklus termodinamika adalah nol, membentuk loop
tertutup pada diagram PV. Sebuah diagram PV sumbu Y menunjukkan tekanan (P) dan sumbu X
menunjukkan volume (V). Daerah tertutup oleh loop adalah kerja (W) yang dilakukan oleh proses:

Pekerjaan ini sama dengan keseimbangan panas (Q) ditransfer ke dalam sistem:

Persamaan (2) membuat proses siklus mirip dengan proses isotermal : meskipun perubahan energi
internal selama proses siklik, ketika proses siklik selesai energi sistem adalah sama dengan energi
itu ketika proses dimulai.

Jika proses siklus bergerak searah jarum jam di sekitar loop, maka W akan positif, dan itu
merupakan mesin panas . Jika bergerak berlawanan, maka W akan negatif, dan itu merupakan
pompa panas .

Kekuatan siklus

Diagram Panas mesin.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 42


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Siklus kekuasaan Termodinamika merupakan dasar untuk pengoperasian mesin panas, yang
memasok sebagian besar dunia tenaga listrik dan menjalankan sebagian besar kendaraan bermotor .
Siklus daya dapat dibagi sesuai dengan tipe mesin panas mereka berusaha untuk model. Yang
paling umum bahwa model siklus mesin pembakaran internal adalah siklus Otto , yang model
mesin bensin dan siklus Diesel , yang model mesin diesel . Siklus bahwa model mesin pembakaran
eksternal meliputi siklus Brayton , yang model turbin gas , dan siklus Rankine , yang model turbin
uap .

Siklus termodinamika searah jarum jam ditunjukkan oleh panah menunjukkan bahwa siklus
merupakan mesin panas. Siklus ini terdiri dari empat negara (titik ditunjukkan oleh salib) dan
proses termodinamika empat (baris).

Misalnya tekanan-volume kerja mekanik dilakukan dalam siklus mesin panas, terdiri dari 4
proses termodinamika, adalah:

Jika tidak ada perubahan volume yang terjadi dalam proses 4 -> 1 dan 2 -> 3, persamaan (3)
disederhanakan menjadi:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 43


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

siklus pompa panas

Siklus panas Termodinamika pompa adalah model untuk pompa panas dan lemari es . Perbedaan
antara keduanya adalah bahwa pompa panas dimaksudkan untuk menjaga tempat yang hangat saat
lemari es dirancang untuk mendinginkannya. Siklus refrigerasi yang paling umum adalah siklus
kompresi uap , yang model sistem yang menggunakan refrigeran yang fase perubahan. The siklus
refrigerasi absorpsi merupakan alternatif yang menyerap refrigeran dalam larutan cair daripada
menguap itu. Gas siklus refrigerasi termasuk siklus Brayton terbalik dan siklus Hampson-Linde .
Regenerasi dalam pendingin gas memungkinkan untuk pencairan gas .

Pemodelan sistem nyata

Contoh sistem nyata dimodelkan dengan proses ideal: PV dan TS diagram siklus Brayton dipetakan
ke proses aktual dari mesin turbin gas

Siklus termodinamika dapat digunakan untuk model perangkat nyata dan sistem, biasanya
dengan membuat serangkaian asumsi. asumsi penyederhanaan sering diperlukan untuk mengurangi
masalah ke bentuk yang lebih mudah dikelola. Sebagai contoh, seperti yang ditunjukkan pada
gambar, perangkat seperti turbin gas atau mesin jet dapat dimodelkan sebagai siklus Brayton .
Perangkat yang sebenarnya terdiri dari serangkaian tahap, masing-masing itu sendiri dimodelkan
sebagai proses termodinamika ideal. Meskipun setiap tahap yang bekerja pada fluida kerja adalah
perangkat nyata yang kompleks, mereka dapat dimodelkan sebagai proses ideal yang mendekati
perilaku nyata mereka. Asumsi selanjutnya adalah bahwa gas buang akan diteruskan kembali
melalui inlet dengan kerugian yang sesuai panas, sehingga menyelesaikan siklus ideal.

Perbedaan antara siklus ideal dan performa sebenarnya dapat menjadi signifikan. [2] Sebagai contoh,
gambar berikut menggambarkan perbedaan dalam output kerja diprediksi oleh ideal siklus Stirling
dan kinerja aktual dari mesin Stirling:

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 44


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

Aktual dan ideal dilapis,


Ideal Stirling siklus Realisasi kinerja menunjukkan perbedaan
dalam output kerja

Sebagai hasil kerja diwakili oleh interior siklus, ada perbedaan yang signifikan antara output kerja
prediksi siklus ideal dan output kerja yang sebenarnya ditunjukkan oleh mesin nyata. Hal ini juga
dapat diamati bahwa proses individu nyata menyimpang dari rekan-rekan ideal mereka, misalnya,
ekspansi isochoric (proses 1-2) terjadi dengan beberapa perubahan volume aktual.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 45


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

BAB III

Penutup

3.1 Kesimpulan

Terdapat empat Hukum Dasar yang berlaku di dalam sistem termodinamika, yaitu:

 Hukum Awal (Zeroth Law) Termodinamika

Hukum ini menyatakan bahwa dua sistem dalam keadaan setimbang dengan sistem ketiga, maka
ketiganya dalam saling setimbang satu dengan lainnya.

 Hukum Pertama Termodinamika

Hukum ini terkait dengan kekekalan energi. Hukum ini menyatakan perubahan energi dalam dari
suatu sistem termodinamika tertutup sama dengan total dari jumlah energi kalor yang disuplai ke
dalam sistem dan kerja yang dilakukan terhadap sistem.

 Hukum kedua Termodinamika

Hukum kedua termodinamika terkait dengan entropi. Hukum ini menyatakan bahwa total entropi
dari suatu sistem termodinamika terisolasi cenderung untuk meningkat seiring dengan
meningkatnya waktu, mendekati nilai maksimumnya.

 Hukum ketiga Termodinamika

Hukum ketiga termodinamika terkait dengan temperatur nol absolut. Hukum ini menyatakan bahwa
pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan berhenti dan entropi
sistem akan mendekati nilai minimum. Hukum ini juga menyatakan bahwa entropi benda
berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol absolut bernilai nol.

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 46


[TERMODINAMIKA] KELOMPOK 1

3.2 Daftar Pustaka

HALLIDAY, RESNICK, WALKER. “ DASAR – DASAR FISIKA “


http://hyperphysics.phy-astr.gsu.edu/hbase/thermo/firlaw.html
http://thermodynamicslaw.blogspot.com/2011/12/about-thermodynamics-2.html
http://bowlesphysics.com/images/AP_Physics_B_-_Thermodynamics.ppt
http://en.wikipedia.org/wiki/Thermodynamic_process
http://www.transtutors.com/physics-homework-help/thermal-physics/thermodynamic-process.aspx
http://www.britannica.com/EBchecked/topic/591572/thermodynamics/258543/Isothermal-and-
adiabatic-processes
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Carnot%27s_theorem_
%28thermodynamics%29&usg=ALkJrhhjGR0dbJfOPksDTa28M7Vb3TQ7TA
http://en.wikipedia.org/wiki/Thermodynamics
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=1&hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.co.id&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Pressure&usg=ALkJrhhXCqhmEjd0Yfm_ej3yZy0v_-S9nA
http://www.fisikanet.lipi.go.id/utama.cgi?cetakartikel&1112756344
http://didot4com.wordpress.com/animasi-fisika/
http://subkioke.wordpress.com/download/download-animasi-flash/
http://blogfisikaku.wordpress.com/category/animasi-fisika/
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=6&hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.com&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Entropy&usg=ALkJrhiWhhcRmymmctC6nuXAZgzmds97XQ
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=6&hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.com&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/
Free_entropy&usg=ALkJrhiD5ZCpKZSFYSijDSWQuVVlNMW3YQ
http://translate.googleusercontent.com/translate_c?depth=6&hl=id&langpair=en|
id&rurl=translate.google.com&twu=1&u=http://en.wikipedia.org/wiki/Entropy_
%28classical_thermodynamics%29&usg=ALkJrhio3ebSUjZj1zB7FLgwzw48hN0ugA

UTB | FMIPA | FARMASI-FISIKA Page 47

Anda mungkin juga menyukai