Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH TERMODNIAMIKA DALAM TEKNOLOGI KEFARMASIAN

DISUSUN OLEH KELAS 1F :

Antoni Rachman 2004015205

Bunga Widuri 2004015108

Inda Nurfitri 2004015126

Khaeriyah Puspa Aulia 2004015193

Kelompok : Georg Ohm

Nama Dosen : Dra. Yulia Rahmadar, M.Pd

PROGRAM STUDI FARMASI

FAKULTAS FARMASI DAN SAINS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF. DR.HAMKA JAKARTA 2021


KATA PENGANTAR

Assalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan ridhaNya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dan salam serta
salawat kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan manusia dari
kegelapan menuju cahaya ridha Allah SWT.

Dalam makalah ini kami melampirkan beberapa penjelasan tentang Termodinamika


dalam teknologi kefarmsian. Kami masih dalam proses belajar, jika ada masukan dan kritik
kami akan menerima dengan terbuka. Akhir kata kami ucapkan terima kasih.

Wassalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh

I
Daftar Isi
KATA PENGANTAR........................................................................................i

Daftar Isi.............................................................................................................ii

BAB I Pendahuluan...........................................................................................1
A. Latar belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................2
C. Manfaat....................................................................................................2
D. Tujuan......................................................................................................2
BAB II Pembahsaan..........................................................................................4
A. Pengertian Termodinamika......................................................................4
B. Hukum Termodinamika...........................................................................5
C. Perpindahan kalor...................................................................................15
D. Kegunaan dan Aplikasi Pemakaian Teori Termodinamikadalam Kehidupan
Sehari-hari................................................................................................... 17

BAB III Penutup...............................................................................................19

A.Kesimpulan..............................................................................................19

B. Saran.......................................................................................................19

Daftar Pustaka .................................................................................................20

II
III
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Pengertian fisika dasar sangat diperlukan dalam rangka membangun konsep


pemahaman penggunaan fisika dalam kehidupan sehari-hari. Fisika merupakan fondasi
dari ilmu alam maka sudah sewajarnya para ilmuan, peneliti dan mahasiswa menjadikan
fisika sebagai ilmu yang wajib untuk dipelajari.

Aspek penting dalam pembahasan energi adalah hukum termodinamika.


Termodinamika merupakan cabang fisika yang mempelajari tentang temperatur, panas dan
pertukaran energi. Untuk dapat memahami teori termodinamika dengan baik, diperlukan
pemahaman tentang prinsip, sifat, hukum termodinamika dan penerapannya dalam
kehidupan sehari-hari.

Gas dan uap secara alami barkaitan dengan pangan dan sistem pengolahan pangan.
Diantaranya adalah penggunaan uap air sebagai media pemanasan, dimana diperlukan
pengetahuan tentang sifat-sifat gas tersebut. Demikian juga dalam proses evaporasi atau
penguapan air dari bahan pangan akan terjadi perubahan fase dari air menjadi uap, dimana
sifat sifat dari fase cair dan fase uap akan berbeda. Demikian juga dengan gas yang terlarut
dalam bahan pangan, seperti oksigen dan uap mempengaruhi umur simpan produk.
Prinsip-prinsip sifat gas ini sangat penting diketahui dalam perhitungan-perhitungan
termodinamika.

Pada mulanya termodinamika merupakan ilmu pengetahuan yang merangkaikan


kalor dengan usaha mekanik. Tetapi ilmu ini makin berkembang meraih bidang-bidang di
luar mekanik. Pada tahap perkembangan sekarang, termodinamika mempunyai penerapan
praktis dalam semua bidang IPA dan teknologi, seperti halnya dalam berbagai aspek
kehidupan sehari-hari, dan hubungannya dengan cuaca sampai memasak.
1
Dalam termodinamika kita akan sering mendengar istilah “sistem” dan
“lingkungan”. Sistem merupakan kumpulan benda-benda yang dapat diperhatikan
sedangkan semua yang ada disekitar benda disebut dengan lingkungan.

Pada pembelajaran termodinamika kita mengenal empat hukum yang menjadi


landasan termodinamika yaitu Hukum 0 Termodinamika, Hukum 1 Termodinamika,
Hukum 2 Termodinamika dan Hukum 3 termodinamika.

Termodinamika merupakan ilmu yang mempelajari tentang perpindahan kalor.


Panas kalor bergerak dari tempat bersuhu tinggi ke tempat bersuhu rendah seperti halnya
dengan air. Ketika terdapat dua benda yang bersuhu berbeda dan dicampurkan maka
perpindahan ini akan terus terjadi sehingga tercapainya suhu seimbang. Dengan
perpindahan kalor ini kita dapat mempelajari tentang perpindahan kalor dengan cara
konduksi, konveksi, radiasi dan evaporasi

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan termodinamika?
2. Apa yang dimaksud dari masing-masing hukum termodinamika?
3. Bagaimana perpindahan kalor dalam termodinamika?
4. Bagaimana aplikasi penggunaan termodinamika dalam kehidupan sehari-hari?

C. Tujuan
Penyusun makalah yang berjudul “Termodinamika” ini bertujuan sebagai berikut:
1. Menjelaskan pengertian dari termodinamika
2. Mendeskripsikan penegrtian dari masing-masing hukum termodinamika
3. Menjelaskan tentang perpindahan kalor
4. Menjelaskan kegunaan dan aplikasi pemakaian teori termodinamikadalam kehidupan
sehari-hari

D. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah
2
ini:
1. Mengerti pengertian dari termodinamika
2. Memperjelas pengetahuan tentang hukum-hukum termodinamika
3. Memahami tentang perpindahan kalor
4. Mempermudah pengenalan terhadap prinsip-prinsip termodinamikadengan
menghubungkannya dalam kehidupan sehari-hari

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Termodinamika
Termodinamika berasal dari bahasa Yunani dimana Thermos yang artinya panas dan
Dynamic yang artinya perubahan. Termodinamika adalah suatu ilmu yang
menggambarkan usaha untuk mengubah kalor (perpindahan energi yang disebabkan
perbedaan suhu) menjadi energi serta sifat-sifat pendukungnya. Termodinamika
berhubungan erat dengan fisika energi, panas, kerja, entropi dan kespontanan proses.

Termodinamika juga berhubungan dengan mekanika statik. Cabang ilmu fisika ini
mempelajari suatu pertukaran energi dalam bentuk kalor dan kerja, sistem pembatas dan
lingkungan. Aplikasi dan penerapan termodinamika bisa terjadi pada tubuh manusia,
peristiwa meniup kopi panas, perkakas elektronik, Refrigerator, mobil, pembangkit listrik
dan industri.

Prinsip Termodinamika
Prinsip termodinamika sebenarnya yaitu hal alami yang terjadi dalam kehidupan sehari-
hari. Dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, termodinamika direkayasa
sedemikian rupa sehingga menjadi suatu bentuk mekanisme yang bisa membantu manusia
dalam kegiatannya.

Sistem dapat dibagi menjadi tiga berdasarkan jenis pertukaran yang terjadi
1. Sistem terisolasi
Pada sistem ini tidak terjadi pertukaran panas, benda atau kerja dengan
lingkungan. Jika tidak ada energi dalam bentuk kalor yang dapat masuk atau keluar
dari sistem,perubahan energi secara keseluruhan dalam sistem dan kandungan kalor
adalah nol. Contohnya adalah wadah terisolasi, seperti tabung gas terisolasi.

4
2. Sistem tertutup
Pada sistem ini terjadi pertukaran energi (panas dan kerja) tetapi tidak terjadi
pertukaran benda dengan lingkungan. Rumah hijau adalah contoh dari sistem tertutup
dimana terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran kerja dengan
lingkungan. Apakah suatu sistem terjadi pertukaran panas, kerja atau keduanya
biasanya dipertimbangkan sebagai sifat pembatasnya.
*pembatas adiabatik : tidak memperbolehkan pertukaran
panas
*pembatas rigid : tidak memperbolehkan pertukaran kerja

3. Sistem terbuka
Sistem dan lingkungan sekitar menjadi bebas berinteraksi dan berganti bentuk
energi.

B. Hukum Termodinamika
Termodinamika mempunyai hukum-hukum pendukungnya. Hukum-hukum ini
menerangkan bagaimana dan apa saja konsep yang harus diperhatikan. Seperti peristiwa
perpindahan panas dan kerja pada proses termodinamika.
Sejak perumusannya, hukum-hukum ini sudah menjadi hukum penting dalam dunia
fisika yang berhubungan dengan termodinamika. Penerapan hukum-hukum ini juga
digunakan dalam berbagai bidang seperti bidang ilmu lingkungan, otomotif, ilmu pangan,
ilmu kimaia dan lain-lain. Berikut hukum-hukum termodinamika :
1. Hukum Pertama Termodinamika
Energi tidak bisa diciptakan maupun dimusnahkan. Manusia hanya bisa mengu
bah bentuk energy dari bentuk satu ke energi lainya. Dalam termodika, jika sesuatu
diberikan kalor, maka kalor tersebut akan berguna untuk usaha luar dan mengubah e
nrgi dalam.
 Bunyi hokum termodika 1
“untuk setiap proses apabila kalor Q diberikan kepada sistem dan sistem melak
ukan usaha W, maka5akan terjadi perubahan energi dalam ΔU = Q – W”.
Dimana U menunjukkan sifat dari sebuah sistem, sedangkan W dan Q tidak. W
dan Q bukan fungsi Variabel keadaan, tetapi termasuk dalam proses termodinamika
yang bisa merubah keadaan. U merupakan fungsi variabel keadaan (P,V,T,n). W ber
tanda positif bila sistem melakukan usaha terhadap lingkungan dan negatif jika men
erima usaha lingkungan.
Q bertanda positif jika sistem menerima kalor dari lingkungan dan negatif jika
melepas kalor pada lingkungan. Perubahan energi dari sebuah sistem hanya tergantu
ng pada transfer panas ke dalam sistem dan kerja yang dilakukan oleh sistem dan tid
ak bergantung pada proses yang terjadi. Pada hukum ini tidak ada petunjuk adanya a
rah perubahan dan batasan-batasan lain.

Rumus Hukum Termodinamika 1

Secara matematis hukum I termodinamika dapat dirumuskan sebagai berikut:

Q = ∆U+W

Dengan ketentuan, jika:

Q(+) → sistem menerima kalor

OR → sistem melepas kalor

W(+) → sistem melakukan usaha

W(-) → sistem dikenai usaha

∆U(+) → terjadi penambahan energi dalam

∆U(-) → terjadi penurunan energi dalam

ΔU = Q − W

Keterangan :

ΔU = perubahan energi dalam (joule)

Q = kalor (joule)

W = usaha (joule)

Proses-proses
6
Isobaris → tekanan tetap

Isotermis → suhu tetap → ΔU = 0


Isokhoris → volume tetap (atau isovolumis atau isometric) → W = 0

Adiabatis → tidak terjadi pertukaran kalor → Q = 0

Siklus → daur → ΔU = 0

Persamaan Keadaan Gas


Hukum Gay-Lussac
Tekanan tetap → V/T = Konstan → V1/T1 = V2/T2
Hukum Charles
Volume tetap → P/T = Konstan → P1/T1 = P2/T2
Hukum Boyle
Suhu tetap → PV = Konstan → P1V1 = P2V2
P, V, T Berubah (non adiabatis)
(P1V1) / (T1) = (P2V2) / (T2)

Adiabatis
P1V1 γ= P2V2γ
T1V1 γ − 1= T2V2γ − 1
γ = perbandingan kalor jenis gas pada tekanan tetap dan volum tetap → γ = Cp/Cv
Usaha
W = P(ΔV) → Isobaris
W = 0 → Isokhoris
W = nRT ln (V2 / V1) → Isotermis
W = − 3/2 nRΔT → Adiabatis ( gas monoatomik)
Keterangan :
T = suhu (Kelvin, jangan Celcius)
P = tekanan (Pa = N/m2)
V = volume (m3)
n = jumlah mol
1 liter = 10−3m3
7
1 atm = 105 Pa ( atau ikut soal!)
Jika tidak diketahui di soal ambil nilai ln 2 = 0,693
Mesin Carnot
η = ( 1 − Tr / Tt ) x 100 %
η = ( W / Q1 ) x 100%
W = Q1 − Q2
Keterangan :
η = efisiensi mesin Carnot (%)
Tr = suhu reservoir rendah (Kelvin)
Tt = suhu reservoir tinggi (Kelvin)
W = usaha (joule)
Q1 = kalor masuk / diserap reservoir tinggi (joule)
Q2 = kalor keluar / dibuang reservoir rendah (joule)

Contoh Soal
Suatu gas mempunyai volume awal 2,0 m3 dipanaskan dengan kondisi isobaris
hingga volume akhirnya menjadi 4,5 m3. Bila tekanan gas yaitu 2 atm, tentukan
usaha luar gas tersebut ??
(1 atm = 1,01 x 105 Pa)
Pembahasan
Diketahui :
V2 = 4,5 m3
V1 = 2,0 m3
P = 2 atm = 2,02 x 105 Pa
Isobaris → Tekanan Tetap
Ditanya W ??
Dijawab :
W = P (ΔV)
W = P(V2 − V1)
W = 2,02 x 105 (4,5 − 2,0) = 5,05 x 105 joule.

2. Hukum Kedua Termodinamika


Memberikan batasan-batasan
8 terhadap perubahan energi yang mungkin terjadi
dengan beberapa perumusan.
1. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam satu siklus, menerima kalor
dari sebuah reservoir dan mengubah seluruhnya menjadi energi atau usaha luas
(Kelvin Planck).
2. Tidak mungkin membuat mesin yang bekerja dalam suatu siklus mengambil
kalor dari sebuah reservoir rendah dan memberikan pada reservoir bersuhu
tinggi tanpa memerlukan usaha dari luar (Clausius).
3. Pada proses reversibel, total entropi semesta tidak berubah dan akan bertambah
ketika terjadi proses irreversibel (Clausius).
 Bunyi Hukum II Termodinamika
Untuk menjelaskan tidak adanya reversibilitas para ilmuwan merumuskan
prinsip baru, yaitu Hukum II Termodinamika, dengan pernyataan : “kalor mengalir
secara alami dari benda yang panas ke benda yang dingin, kalor tidak akan mengalir
secara spontan dari benda dingin ke benda panas”.
1. Pengertian Entropi
Termodinamika menyatakan bahwa proses alami cenderung bergerak
menuju ke keadaan ketidakteraturan yang lebih besar. Ukuran ketidakteraturan
ini dikenal dengan sistem entropi. Entropi merupakan besaran termodinamika
yang menyerupai perubahan setiap keadaan, dari keadaan awal hingga keadaan
akhir sistem. Semakin tinggi entropi suatu sistem menunjukkan sistem semakin
tidak teratur. Entropi sama seperti halnya tekanan dan temperatur, yang
merupakan salah satu sifat dari sifat fisis yang dapat diukur dari sebuah sistem.
Apabila sejumlah kalor Q diberikan pada suatu sistem dengan proses reversibel
pada suhu konstan, maka besarnya perubahan entropi sistem adalah :

dengan:
ΔS = perubahan entropi ( J/K)
Q = kalor ( J)
T = suhu (K)

2. Mesin Pendingin
9
Mesin pendingin merupakan peralatan yang prinsip kerjanya berkebalikan
dengan mesin kalor. Pada mesin pendingin terjadi aliran kalor dari reservoir
bersuhu rendah ke reservoir bersuhu tinggi dengan melakukan usaha pada
sistem. Contohnya, pada lemari es (kulkas) dan pendingin ruangan (AC). Bagan
mesin pendingin dapat dilihat pada gambar berikut.

Ukuran kinerja mesin pendingin yang dinyatakan dengan koefisien daya guna
merupakan hasil bagi kalor yang dipindahkan dari reservoir bersuhu rendah Q2
terhadap usaha yang dibutuhkan W.

dengan:

Kp = koefisien daya guna


W = usaha yang diperlukan ( J)
Q1 = kalor yang diberikan pada reservoir suhu tinggi ( J)
Q2 = kalor yang diserap pada reservoir suhu rendah ( J)
T1 = suhu pada reservoir bersuhu tinggi (K)
T2 = suhu pada reservoir bersuhu rendah (K)

Penerapan Hukum Termodinamika II dalam Bidang Farmasi


1. Penggunaan Energi Panas dalam Pengobatan, misalnya diagnostik termografi
(mendeteksi temperatur permukaan kulit)
Termografi dengan prinsip fotokonduktivitas:
Dengan menggunakan kamera infra merah, panas yang dipancarkan kulit
berupa radiasi infra merah oleh susunan optis yang dijatuhkan ke detektor infra
merah menjadi diskontinu.
10
Oleh transduser, infra merah diubah menjadi pulsa listrik. Kemudian, diperkuat
dengan amplifier dan ditampilkan gambar di layar Cathode Ray Tube (CRT).
Untuk mendapatkan hanya berkas infra merah saja pada transduser dipakai
filter transparan yang hanya melewatkan radiasi infra merah.
2. Pembuatan emulsi dengan bantuan emulgator
Prinsipnya dengan bantuan emulgator untuk mencampurkan zat-zat yang tidak
saling campur. Contohnya pada pembuatan emulsi dari campuran balsam peru
dengan oleum sesami. Kedua senyawa itu tidak saling campur. Dengan adanya
emulgator, yaitu gom arab maka kedua senyawa tersebut tercampur dan setelah
tercampur sulit untuk dipisahkan lagi karena terjadi gerakan-gerakan yang bebas
dalam sistem.
3. Termometer bimetal mekanik
Keping Bimetal memiliki dua buah keping logam. Kepingan ini dapat
melengkung jika terjadi perubahan suhu. Prinsipnya, apabila suhu berubah menjadi
tinggi, keping bimetal akan melengkung ke arah logam yang keoefisien muainya
lebih rendah. Sedangkan jika suhu menjadi rendah, keping bimetal akan
melengkung ke arah logam yang keofisien muainya lebih tinggi. Logam dengan
koefisien muai lebih besar (tinggi) akan lebih cepat memanjang sehingga kepingan
akan membengkok (melengkung) sebab logam yang satunya lagi tidak ikut
memanjang. Pada termometer, keping bimetal dapat difungsikan sebagai penunjuk
arah karena jika kepingan menerima rangsanag berupa suhu, maka keping akan
langsung melengkung karena pemuaian panjang pada logam.
4. EKG
Tubuh manusia memiliki potensial listrik, denyut jantung manusia dapat
teramati dengan adanya perubahan potensial listrik tersebut. Sensor ditempatkan
pada lengan tangan dan kaki, karena ditempat tersebut pulsa potensial denyut dapat
menggambarkan kerja jantung mendekati sebenarnya. Pulsa denyut analog akan
diubah ke pulsa listrik dengan rangkaian ADC dan kemudian data-data tersebut akan
diolah dengan prosesor yang ada di PC.
5. Thermometer Maksimum
Termometer air raksa ini memiliki pipa kapiler kecil (pembuluh) didekat
tempat/ tabung air raksanya, sehingga air raksa hanya bisa naik bila suhu udara
meningkat, tapi tidak11dapat turun kembali pada saat suhu udara mendingin. Untuk
mengembalikan air raksa ketempat semula, thermometer ini harus dihentakan
berkali-kali atau diarahkan dengan menggunakan magnet. Apabila temperatur naik
dan kolom air raksa tidak terputus, maka air raksa terdesak melalui bagian yang
sempit. Ujung kolom menunjukkan temperatur udara. Apabila suhu turun, kolom air
raksa terputus pada bagian yang sempit setelah air raksa dalam bola temperatur
menyusut. Ujung lain dari kolom air raksa tetap pada tempatnya. Untuk pengamatan
suhu udara ujung kolom ini menunjukkan suhu udara karena penyusutan air raksa
kecil sekali dan dapat diabaikan. Termometer maksimum menunjukkan suhu udara
tertinggi setelah terakhir dikembalikan.
6. Termometer Minimum
Termometer minimum biasanya menggunakan alkohol untuk pendeteksi suhu
udara yang terjadi. Hal ini dikarenakan alkohol memiliki titik beku lebih tinggi
dibanding air raksa, sehingga cocok untuk pengukuran suhu minimum. Prinsip kerja
termometer minimum adalah dengan menggunakan sebuah penghalang (indeks)
pada pipa alkohol, sehingga apabila suhu menurun akan menyebabkan indeks ikut
tertarik kebawah. Namun, bila suhu meningkat maka indek akan tetap pada posisi
dibawah. Selain itu peletakan termometer harus miring sekitar 20-30 derajat, dengan
posisi tabung alkohol berada di bawah. Hal ini juga dimaksudkan untuk
mempertahankan agar indek tidak dapat naik kembali bila sudah berada diposisi
bawah (suhu minimum). Untuk mengembalikan posisi indeks ke posisi aktual dapat
dilakukan dengan memiringkan/ membalikkan posisi thermometer hingga indek
bergerak ke ujung dari alkohol (posisi suhu aktual).
7. Air Conditioner (AC)
Air Conditioner (AC) alias Pengkondision Udara merupakan seperangkat alat
yang mampu mengkondisikan ruangan yang kita inginkan, terutama
mengkondisikan ruangan menjadi lebih rendah suhunya dibanding suhu lingkungan
sekitarnya. Filter (penyaring) tambahan digunakan untuk menghilangkan polutan
dari udara. AC yang digunakan dalam sebuah gedung biasanya menggunakan AC
sentral. Selain itu, jenis AC lainnya yang umum adalah AC ruangan yang terpasang
di sebuah jendela. Kunci utama dari AC adalah refrigerant, yang umumnya
adalah fluorocarbon, yang mengalir dalam sistem, menjadi cair dan melepaskan
panas saat dipompa (diberi tekanan), dan menjadi gas dan menyerap panas ketika
tekanan dikurangi. Mekanisme berubahnya refrigerant menjadi cairan lalu gas
dengan memberi atau
12 mengurangi tekanan terbagi mejadi dua area. Sebuah
penyaring udara, kipas, dan cooling coil (kumparan pendingin) yang ada pada sisi
ruangan dan sebuah kompresor (pompa), condenser coil (kumparan penukar panas),
dan kipas pada jendela luar.
Udara panas dari ruangan melewati filter, menuju ke cooling coil yang
berisi cairan refrigerant yang dingin, sehingga udara menjadi dingin, lalu
melalui teralis/kisi-kisi kembali ke dalam ruangan. Pada kompresor, gas
refrigerant dari cooling coil lalu dipanaskan dengan cara pengompresan. Pada
condenser coil, refrigerant melepaskan panas dan menjadi cairan, yang
tersirkulasi kembali ke cooling coil. Sebuah thermostatmengontrol motor
kompresor untuk mengatur suhu ruangan.
 Mekanisme AC
Sistem kerja AC terdiri dari bagian yang berfungsi untuk menaikkan dan
menurunkan tekanan supaya penguapan dan penyerapan panas dapat
berlangsung.
Jadi, cara kerja sistem AC dapat diuraikan sebagai berkut :
Kompresor yang ada pada sistem pendingin dipergunakan sebagai alat
untuk memampatkan fluida kerja (refrigent), jadi refrigent yang masuk ke
dalam kompresor dialirkan ke condenser yang kemudian dimampatkan di
kondenser.
Di bagian kondenser ini refrigent yang dimampatkan akan berubah fase
dari refrigent fase uap menjadi refrigent fase cair, maka refrigent mengeluarkan
kalor yaitu kalor penguapan yang terkandung di dalam refrigent. Adapun
besarnya kalor yang dilepaskan oleh kondenser adalah jumlahan dari energi
kompresor yang diperlukan dan energi kalor yang diambil evaparator dari
substansi yang akan didinginkan.
  Pada kondensor tekanan refrigent yang berada dalam pipa-pipa kondenser
relatif jauh lebih tinggi dibandingkan dengan tekanan refrigent yang berada
pada pipi-pipa evaporator.
Setelah refrigent lewat kondenser dan melepaskan kalor penguapan dari
fase uap ke fase cair maka refrigent dilewatkan melalui katup ekspansi, pada
katup ekspansi ini refrigent tekanannya diturunkan sehingga refrigent berubah
kondisi dari fase cair ke fase uap yang kemudian dialirkan ke evaporator, di
dalam evaposrator ini refrigent akan berubah keadaannya dari fase cair ke fase
uap, perubahan13 fase ini disebabkan karena tekanan refrigent dibuat
sedemikian rupa sehingga refrigent setelah melewati katup ekspansi dan
melalui evaporator tekanannya menjadi sangat turun.
Hal ini secara praktis dapat dilakukan dengan jalan diameter pipa yang ada
dievaporator relatif lebih besar jika dibandingkan dengan diameter pipa yang
ada pada kondenser.
Dengan adanya perubahan kondisi refrigent dari fase cair ke fase uap maka
untuk merubahnya dari fase cair ke refrigent fase uap maka proses ini
membutuhkan energi yaitu energi penguapan, dalam hal ini energi yang
dipergunakan adalah energi yang berada didalam substansi yang akan
didinginkan.
Dengan diambilnya energi yang diambil dalam substansi yang akan
didinginkan maka entalpi, substansi yang akan didinginkan akan menjadi turun,
dengan turunnya enthalpi maka temperatur dari substansi yang akan
didinginkan akan menjadi turun. Proses ini akan berubah terus-menerus sampai
terjadi pendinginan yang sesuai dengan keinginan.
Dengan adanya mesin pendingin listrik ini maka untuk mendinginkan atau
menurunkan temperatur suatu substansi dapat dengan mudah dilakukan.
8. Lemari Es (Kulkas)
Adalah suatu unit mesin pendingin di pergunakan dalam rumah tangga,
untuk menyimpan bahan makanan atau minuman. Untuk menguapkan bahan
pendingin di perlukan panas.                 
Lemari es memanfaatkan sifat ini. Bahan pendingin yang digunakan sudah
menguap pada suhu -200C. panas yang diperlukan untuk penguapan ini diambil
dari ruang pendingin, karena itu suhu dalam ruangan ini akan turun. Penguapan
berlangsung dalam evaporator yang ditempatkan dalam ruang pendingin.
Karena sirkulasi udara, ruang pendingin ini akan menjadi dingin seluruhnya. 
         Lemari Es merupakan kebalikan mesin kalor. Lemari Es beroperasi untuk
mentransfer kalor keluar dari lingkungan yang sejuk kelingkungn yang hangat.
Dengan melakukan kerja W, kalor diambil dari daerah temperatur rendah
TL (katakanlah, di dalam lemari Es), dan kalor yang jumlahnya lebih besar
dikeluarkan pada temperature tinggi Th (ruangan).
Sistem lemari Es yang khas, motor kompresor memaksa gas pada
temperatur tinggi
14melalui penukar kalor (kondensor) di dinding luar lemari Es
dimana Qhdikeluarkan dan gas mendingin untuk menjadi cair. Cairan lewat dari
daerah yang bertekanan tinggi , melalui katup, ke tabung tekanan rendah di
dinding dalam lemari es, cairan tersebut menguap pada tekanan yang lebih
rendah ini dan kemudian menyerap kalor (QL) dari bagian dalam lemari es.
Fluida kembali ke kompresor dimana siklus dimulai kembali.
Lemari Es yang sempurna (yang tidak membutuhkan kerja untuk
mengambil kalor dari daerah temperatur rendah ke temperatur tinggi) tidak
mungkina ada. Ini merupakan pernyataan Clausius mengenai hukum
Termodinamika kedua. Kalor tidak mengalir secara spontan dari benda dingin
ke benda panas. Dengan demikian tidak akan ada lemari Es yang sempurna.
3. Hukum Ketiga Termodinamika
” pada saat suatu sistem mencapai temperatur nol absolut, semua proses akan
berhenti dan entropi sistem akan mendekati nilai minimum”. Hukum ini juga
menyatakan bahwa entropibenda berstruktur kristal sempurna pada temperatur nol
absolut bernilai nol”
Contoh aplikasi hukum termodinamika ketiga adalah kebanyakan logam bisa
menjadi super konduktorpada suhu sangat rendah, karena tidak banyak
keacakangerakan kinetik dalam skala molekular yang mengganggu aliran elektron.

C. Perpindahan Kalor

Kalor merupakan suatu bentuk energi yang berpindah karena adanya perbedaan
suhu.Satuan Internasional untuk panas adalah Joule. Seperti air yang akan mengalir dari
tempat tinggi menuju tempat yang rendah, panas (kalor) juga demikian. Panas (kalor) akan
bergerak dari tempat bersuhu tinggi menuju tempat bersuhu lebih rendah.Ketika terdapat
dua benda dengan suhu yang berbeda dan dicampurkan, misalnya saja air panas dengan air
dingin maka keduanya akan menjadi air hangat. Hal ini terjadi karena jika air panas dan air
dingin dicampurkan maka akan terjadi perpindahan kalor dari air panas menuju air dingin,
perpindahan ini akan terus terjadi hingga tercapainya suhu seimbang yakni posisi dimana
air menjadi hangat.

Perpindahan kalor dapat terjadi melalui empat cara, yaitu konduksi, konveksi,
radiasi dan evaporasi. Berikut penjelasan perpindahan kalor

1. Konduksi
15
Pada konduksi perpindahan energi panas tidak di ikuti dengan perpindahan
partikelnya. Misalnya saja anda menaruh batang besi membara ke batang besi lain
yang dingin. Anda tidak akan melihat besi membara itu bergerak namun tiba-tiba besi
yang semula dingin akan menjadi panas. Atau dengan contoh yang lebih simpel, yakni
satu logam panjang yang dipanaskan. Satu ujung logam panjang yang di beri nama A
dipanaskan maka beberapa saat kemudian ujung yang lain (kita sebut ujung B) juga
akan ikut panas. Pemanfaatan Konduksi dalam kehidupan sehari-hari sendiri bisa
dengan mudah kita temukan, misalnya saja saat memasak air maka kalor berpindah
dari api (kompor) menuju panci dan membuat air mendidih.
2. Konveksi

Merupakan perpindahan kalor dengan diikuti oleh perpindahan


partikelnya.Merupakan perpindahan kalor (panas) yang disertai dengan berpindahnya
zat perantara. Konveksi sebenarnya mirip dengan Induksi, hanya saja jika Induksi
adalah perpindahan kalor tanpa disertai zat perantara sedangkan konveksi merupakan
perpindahan kalor yang di ikuti zat perantara. Contoh konveksi dalam kehidupan
sehari-hari dapat anda lihat pada proses pemasakan air, apakah anda tau apa yang
terjadi saat air dimasak? Saat air dimasak maka air bagian bawah akan lebih dulu
panas, saat air bawah panas maka akan bergerak ke atas (dikarenakan terjadinya
perubahan masa jenis air) sedangkan air yang diatas akan bergerak kebawah begitu
seterusnya sehingga keseluruhan air memiliki suhu yang sama. Selain itu contoh
konveksi yang lain juga dapat anda temui pada ventilasi ruangan dan cerobong asap.

3. Radiasi

Merupakan proses terjadinya perpindahan panas (kalor) tanpa menggunakan zat


perantara. Perpindahan kalor secara radiasi tidak membutuhkan zat perantara,
contohnya anda bisa melihat bagaimana matahari memancarkan panas ke bumi dan api
yang memancarkan hangat ke tubuh anda. Kalor dapat di radiasikan melalui bentuk
gelombang cahaya, gelombang radio dan gelombang elektromagnetik. Radiasi juga
dapat dikatakan sebagai perpindahan kalor melalui media atau ruang yang akhirnya
diserap oleh benda lain. Contoh radiasi dalam kehidupan sehari-hari dapat anda lihat
saat anda menyalakan api unggun, anda berada di dekat api unggun tersebut dan anda
akan merasakan hangat.

4. Evaporasi 16
Dalam pemindahan panas yang didasarkan pada evaporasi, sumber panas hanya dapat
kehilangan panas. Misalnya panas yang dihasilkan oleh tubuh manusia, kelembaban
dipermukaan kulit menguap ketika udara melintasi tubuh.
D. Kegunaan dan Aplikasi Pemakaian Teori Termodinamikadalam Kehidupan Sehari-
hari
Prinsip dari ilmu termodinamika banyak terjadi di alam ini. Bumi yang menerima
energi radiasi dari matahari, dimana energi tersebut berubah menjadi bentuk lain seperti
angin, gelombang laut dan sebagainya. Tidak terkecuali manusia. Prinsip termodinamika
berupa konversi energi yang sangat kkompleks terjadi di dalam diri manusa. Mulai dari
bahan makanan yang dikonsumsi kemudian berubaha menjadi tenaga, itu merupakan
konsep termodinamika.
Prinsip termodinamika juga digunakan untuk mempermudah manusia dalam
bekerja. Di dukung dengan teknologi yang semakin berkembang. Prinsip termodinamika
digunakan diberbagai dunia industri, automotif, pembangkit listrik dan sebagainya.
Termodinamika telah merubah sistem industri dunia, dari yang mulanya
menggunakan kayu bakar untuk memasak sampai menggunakan listrik untuk memasak.
Hal ini karena termodinamika merupakan hukum-hukum yang menyangkut banyak hal
dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu contoh yang paling sederhana yaitu es didalam
gelas yang menyebabkan terjadinya pengembunan diluar gelas, padahal dipisahkan oleh
medium gelas, yang memisahkan permukaan luar dan permukaan dalam.
Proses timbulnya air pada permukaan gelas menandakan adanya suatu sistem yang
terjadi pada peristiwa ini, sistem yang terjaadalah bahwa udara yang ada disekeliling
gelasmengandung uap air. Ketika gelas diisi oleh es, gelas menjadi dingin. Udara yang
bersentuhan dengan gelas dingin iniakan turun suhunya. Uap air yang ada di udarapun ikut
mendingin. Jika suhunya sudah cukup dingin, uap air ini akan mengembun membentuk
tetes-tetes air di bagian luar gelas.
Hal ini meerupakan peristiwa termodinamikayang sesuai dengan hukum
termodinamikayang kedua yang berbunyi “hukum termodinamika terkait dengan entropi.
Hukum ini menyatakan bahwa total entropi dari suatu sistem termodinamika terisolasi
cendrunguntuk mengikat seiring dengan mengikatnya waktu, mendekati nilai maksismum”.
Dari hukum ini proses yang terjadi di dalam gelas merupakan proses penyerapan panas
dengan kata lain udara akan berubah menjadi dingin, sementara udara yang engandung
kadar air yang tinggi pada kelembaban yang tinggi, sehingga ketika udara dingin akan
membuatnya mengembun sehingga
17 timbul air pada permukaan luar pada gelas.
Dari contoh es pada gelas di atas merupakan sistem pertukaran secara tertutup
karena terjadi pertukaran panas tetapi tidak terjadi pertukaran benda dengan menggunakan
media pembatas rigid (tidak boleh mempertukarkan kerja) dengan mempertukarkan panas
melalui medium gelas.

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Termodinamika merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari tentang
energi. Membahas tentang energi panas dan kerja yang dihasilkan oleh energi
tersebut.
2. Energi itu dapat berubah menjadi bentuk lain secara alami maupun melalui
rekayasa teknologi. Selain itu energi juga tidak dapat diciptakan dan
dimusnahkan.
3. Kesetimbangan energi pada suatu sistem didasarkan pada prinsip atau
hukum .kekekalan energi akan berkesinambungan dengan prinsip
kesetimbangan masa , sehingga prinsip yang digunakan kesetimbangan energi
mirip dengan kesetimbangan masa, yaitu :Energi yang masuk = energi yang
keluar _+ akumulasi dalam sistem
4. Dalam kehidupan sehari – hari pun kita sering mengaplikasikan hukum
termodinamika baik yang secara sederhan maupun secara modern.
B. Saran
1. Meningkatkan teori termodinamika untuk kehidupan sehari-hari
2. Memperbanyak pengetahuan tentang termodinamika.

19
DAFTAR PUSTAKA

Agoes, G.. 2008. Pengembangan Sediaan Farmasi, Edisi Revisi dan Perluasan.


Bandung: Penerbit ITB. 

D.J.Mcclements, E.A. Decker, And J. Weiss. 2007. Emulsion-Based Delivery


Systemsfor Lipophilic Bioactive Components. USA: Journal Food of Science.
Diakses 20 Oktober 2019: http://doi:10.1111/j.1750-3841.2007.00507.x

20

Anda mungkin juga menyukai