Anda di halaman 1dari 17

AMINA

Diajukan Sebagai
Tugas Mata Kuliah Kimia Organik

Kelompok 7

Calvin Apredo 2007113918

Devika Faradina Siregar 2007113926

Muhammad Adzin Fariq 2007113921

Natasya Falda Dani 2007110690

Widiasti Sukmaningrum 2007110682

DosenPengampu:

Drs.Irdoni,HS.MS

Program Studi Sarjana Teknik Kimia


Fakultas TeknikUniversitasRiau
Pekanbaru

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa. Shalawat dan salam kepada
Nabi Muhammad SAW. Dan atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Amina” dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata kuliah Kimia Organik.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah Kimia
Organik yaitu Bapak Irdoni, HS., MS. yang telah memberi penulis ilmu serta
tugas mengenai Amina sebagai materi pada makalah ini.

Diharapkan makalah ini dapat menambah wawasan pembaca menganai


definisi amina, rumus umum amina, contoh dari amina, klasifikasi dan contohnya,
sifat fisika dan sifat kimia amina, tata nama amina, reaksi-reaksi pembuatan
amina, reaksi dari senyawa amina, serta informasi terkini terkait amina.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dari
segi materi maupun penyusunan sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca agar makalah ini bisa lebih sempurna dan lebih
baik di masa yang akan datang.

Pekanbaru, 25 Mei 2021

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….
DAFTAR TABEL………………………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang…………………………………………………………
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………...
1.3 Tujuan……………………………………………………………….....

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Amina…………………………………………………………
2.2 Klasifikasi Amina……………………………………………………...
2.3 Sifat Fisika dan Kimia Amina…………………………………………
2.4 Tata Nama Amina……………………………………………………...
2.5 Reaksi Pembuatan Amina……………………………………………...
2.6 Reaksi dari Senyawa Amina…………………………………………...
2.7 Informasi Terkini Amina……………………………………………....

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan…………………………………………………………….
3.2 Saran…………………………………………………………………...

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………

DAFTAR TABEL
Tabel
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1.1 Rumus Struktur Efedrina


Gambar 2.1.1 Rumus Struktur Efedrina
Gambar 2.1.3 Rumus Struktur Amfetamina
Gambar 2.1.4 Pohon Apium
Gambar 2.1.5 Kaktus Peyote
Gambar 2.2.1 Aniline
Gambar 2.3.1 Perbandingan Titik Didih Amina
BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Nitrogen merupakan unsur keempat yang biasa dijumpai dalam protein,


dan asam nukleat, maupun dalam banyak senyawa lainnya baik dalam tumbuhan,
maupun hewan. Dalam makalah ini akan dibahas tentang senyawa amina,senyawa
organik yang mengandung atom-atom nitrogen yang terikat pada satu atom
karbon atau lebih: R-NH2,R2-NH, atau R3N.
Diantara golongan senyawa organik yang memiliki sifat basa, yang
terpenting adalah amina. Disamping itu, sejumlah amina memiliki keaktifan
fisiologis, misalnya efedrina berkhasiat sebagai peluruh dahak, meskalina yang
dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi, dan afetamina mempunyai efek
stimulan. Kelompok senyawa alkaloid yang berasal dari tumbuhan secara kimia
juga merupakan bagian dari golongan basa organik amina. Amina merupakan
senyawa organik yang terpenting dalam kehidupan sehari-hari dan memiliki
urutan yang paling penting dalam senyawa organik. Oleh karenaitu, amina tidak
terlepas dari semua unsur organik yang lain dan sifat-sifat yang dipelajari dalam
senyawa amina akan sangat membantu dalam memahami aspek kimiawi
kelompok alkaloid yang mempunyai peran penting dalam pembuatan obat-obat
sintetik saat ini.

1.2. Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan senyawa amina?
2. Apa saja yang termasuk dalam klasifikasi amina?
3. Apa saja sifat-sifat dari senyawa amina?
4. Bagaimana aturan dan cara penamaan senyawa amina?
5. Apa saja dan bagaimana metode pembuatan senyawa amina?
6. Apa saja reaksi yang terdapat pada senyawa amina?
7. Apa saja informasi terkini yang berkaitan dengan amina?
1.3. Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan senyawa amina.
2. Mengetahui apa saja yang termasuk dalam klasifikasi amina.
3. Mengetahui sifat-sifat dari senyawa amina.
4. Mengetahui aturan dan cara penamaan senyawa amina.
5. Mengetahui metode pembuatan senyawa amina.
6. Mengetahui reaksi yang terdapat pada senyawa amina.
7. Mengetahui informasi terkini yang berkaitan dengan amina.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Amina


Amina merupkan senyawa organik dan gugus fungsiona yang isinya terdiri
dari senyawa nitrogen atom dengan pasangan sendiri. Amina adalah turunan
organik dari amonia (NH3) dimana satu atau lebih atom hidrogen pada nitrogen
telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu amina memiliki sifat mirip
dengan ammonia seperti alcohol dan eter yang terhadap air.
Senyawa amina dapat berupa alifatik, siklik, heterosiklik, dan aromatik.
Penggolongan amina didasarkan pada berapa atom H pada ammonia yang
digantikan dengan gugus alkil atau aril. Apabila satu atom H pada ammonia
digantikan dengan gugus alkil disebut amina primer, apabila dua atom H pada
ammonia digantikan dengan gugus alkil disebut amina sekunder, dan apabila
ketiga atom H pada aminia digantikan dengan gugus alkil disebut dengan amina
tersier.
Aminomerupakan derivatif amoniak.Yangtermasuk amino ialah asam
amino, aminobiogenik, trimetilamina, dan anilina. Gugusan amino mengandung
nitrogen terikat, kepada satu sampai tiga atom karbon (tetapi bukan gugusan
karbonil). Senyawa amina memiliki Rumus umum adalah CnH2n+3N.
Di antara sejumlah golongan senyawa organik yang memiliki sifat basa,
yang terpenting adalah amina. Kelompok senyawa alkaloid yang berasal dari
tumbuhan secara kimia juga merupakan bagian dari golongan basa organik amina.
Di samping itu sejumlah amina memiliki keaktifan faali (filosofi), misalnya :
1. Efedrina berkhasiat sebagai peluruh dahak. Dengan rumus C10H15NO

Gambar 2.1.1Rumus Struktur Efedrina


2. Meskalina yang dapat mengakibatkan seseorang berhalusinasi. Dengan
rumus C11H17NO3

Gambar 2.1.2 Rumus Struktur Meskalina

3. Amfetamina yang mempunyai efek stimulant, yaitu menaikkan tingkat


kewaspadaan seseorang dalam rentang waktu yang singkat. Dengan rumus
C9H13N

Gambar 2.1.3 Rumus Struktur Amfetamina

Amina bersumber dari beberapa tumbuhan ataupun hewan mati, seperti:


a. Morfina adalah alkaloid analgesic yang sangat kuat dan merupakan agen
aktif utama yang ditemukan pada opium, yaitu getah kering biji mentah
tumbuhan apiun (Papaver samniferum). Senyawa ini bekerja langsung
pada saraf pusat untuk menghilangkan nyeri. Rumus strukturnya C17
H19NO3.

Gambar 2.1.4 Pohon Apium

b. Putresina adalah senyawa organic yang berbau busuk yang berhubungan


dengan kadaverina, keduanya dihasilkan melalui pemecahan asam amino
dalam organisme hidup atau mati dan keduanya merupakan racu dalam
dosis besar. Rumus struktur C4H12N2

c. Efedrina merupakan obat untuk peluruh dahak atau decongestantyang aktif


didalam obat tetes hidung ataupun obat flu yang diekstrak dari tanaman
ma-huang. Secara kimia, senyawa ini adalah alkaloid yang diturunkan dari
berbagai tumbuhan bergebus Ephedra (keluarga Ephedraceae). Rumus
struktur C10H15NO

d. Nikotina adalah senyawa kimia organic kelompok alkaloid yang


dihasilkan secara alami oleh berbagai tumbuhan, seperti suku terung-
terungan atau tembakau. Rumus struktur C10H14N2  

4. Meskalina adalah salah satu obat penenang yang dapat mengakibatkan


seseorang berhalusinasi. Yang diisolasi dari kaktus peyote. Dengan rumus
C11H17NO3

Gambar 2.1.5 Kaktus Peyote

2.2 Klasifikasi Amina


Klasifikasi amina didasarkan atas jumlah atom hidrogen dalam molekul
NH 3 yang digantikan oleh gugus alkil atau aril. Amina dikategorikan menjadi tiga
jenis, yaitu:
A. Amina Primer (R-NH2)

Amina primer adalah senyawa amina dimana nitrogen hanya mengikat


satu gugus alkil atau aril. Sebagai contoh yaitu sebagai berikut:

CH 3 NH 2  Metil Amina
Pada contoh diatas, NH 2 hanya terikat pada CH 3 maka disebut dengan amina
primer. Contoh lainnya yaitu:

Gambar 2.2.1 Aniline

B. Amina Sekunder (R2-NH)


Amina sekunder adalah senyawa amina dimana dua gugus alkil atau aril
terikat pada atom nitrogen. Contoh:
CH3NHCH3dimetil amina.

Dari rumus diatas, dilihat bahwa NH terikat pada CH 3 dikiri dan dikanan sehingga
jika pada amina primer tertulis NH 2 maka pada amina sekunder tertulis NH
karena ikatannya pada gugus alkil atau aril. Contoh lainnya yaitu:

H3C NH Etil metil amina

CH2 CH3

C. Amina Tersier (R3-N)


Amina tersier terbentuk apabila pada atom nitrogen terikat tiga gugus alkil
atau aril. Contohnya yaitu sebagai berikut:
N(CH₃)₃ Trimetilamina

Pada contoh diatas, atom N terikat dengan tiga senyawa CH₃. Maka dari itu,
contoh diatas termasuk amina tersier.
2.3. Sifat-Sifat pada Amina

 Sifat Fisika Amina


1. Amina alifatik yang lebih rendah bersifat gas dan memiliki
bauamis.
2. Amina primer dengan tiga atau empat atom karbon merupakan
cairan pada suhu kamar sedangkan yang lebih tinggi adalah
padatan.
3. Anilin dan arylamin lainnya umumnya tidak berwarna. Namun,
warnanya berubah ketika kita menyimpannya di tempat terbuka
karena oksidasi atmosfer.
4. Amina alifatik yang lebih rendah dapat membentuk ikatan
hidrogen dengan molekul air. Oleh karena itu, amina tersebut larut
dalam air.
5. Peningkatan ukuran bagian alkil hidrofobik (Gugus alkil bersifat
non polar karena elektronegativitas karbon dan hidrogen yang
hampir serupa) meningkatkan massa molar amina. Ini biasanya
menghasilkan penurunan kelarutannya dalam air.
6. Amina yang lebih tinggi tidak larut dalam air. Pelarut organik
seperti alkohol, benzena, dan eter siap melarutkan amina.
7. Alkohol memiliki polaritas yang lebih tinggi dibandingkan dengan
amina dan karenanya, mereka membentuk ikatan hidrogen
antarmolekul yang lebih kuat.
8. Amina primer dan sekunder sering terlibat dalam hubungan antar
molekul sebagai akibat ikatan hidrogen antara nitrogen satu dan
hidrogen dari molekul lainnya.
9. Hubungan antar molekul lebih menonjol dalam kasus amina primer
dibandingkan dengan sekunder karena ketersediaan dua atom
hidrogen.
10. Dalam amina tersier, tidak ada hubungan antar molekul karena
tidak adanya atom hidrogen bebas untuk ikatan.
11. Urutan titik didih amina adalah Amina Primer > Amina Sekunder >
Amina Tersier.

Gambar 2.3.1 Perbandingan Titik Didih Amina

 Sifat Kimia Amina


1. Amina berperan sebagai nukleofil karena adanya pasangan elektron yang
tidak bersama.
2. Perbedaan elektronegativitas antara atom nitrogen dan hidrogen serta
adanya pasangan elektron yang tidak berbagi di atas atom nitrogen
membuat amina menjadi reaktif.
3. Amina primer, sekunder dan tersier berbeda dalam reaksi karena jumlah
hidrogen yang terikat pada nitrogen.

Tata Nama

Amina diberi nama dalam beberapa cara. Biasanya, senyawa tersebut diberikan
awalan "amino-" atau akhiran: ".-Amina" Awalan "N-" menunjukkan substitusi
pada atom nitrogen. Suatu senyawa organik dengan gugus amino beberapa disebut
diamina, triamine, tetraamine dan sebagainya.

Sistematis nama untuk beberapa amina umum:

Amina lebih rendah diberi nama dengan akhiran-amina.

Methylamine.png
metilamin

Amina lebih tinggi memiliki awalan amino sebagai kelompok fungsional.

2-amino-pentane.png

2-aminopentane

(atau kadang-kadang: terpendam-2-il-amina atau pentan-2-amina).

 Tata Nama IUPAC (Sistematik)

Nama sistematik untuk amina alifatik primer diberikan dengan cara seperti nama
sistematik alkohol, monohidroksi akhiran –a dalam nama alkana induknya diganti
oleh kata amina

Contoh :

1. CH3-CH-CH3,2-propanamina.

NH2

2. CH3-CH2-CH-CH2-CH3,3-pentanamina.

NH¬3

Untuk amina sekunder dan tersier yang asimetrik (gugus yang terikat pada atom N
tidak sama), lazimnya diberi nama dengan menganggapnya sebagai amina primer
yang tersubtitusi pada atom N. Dalam hal ini berlaku ketentuan bahwa gugus
sustituen yang lebih besar dianggap sebagai amina induk, sedangkan gugus
subtituen yang lebih kecil lokasinya ditunjukkan dengan cara menggunakan
awalan N (yang berarti terikat pada atom N).
 Tata Nama Trivial

Nama trivial untuk sebagian besar amina adalah dengan menyebutkan gugus-
gugus alkil/aril yang terikat pada atom N dengan ketentuan bahwa urutan
penulisannya harus memperhatikan urutan abjad huruf terdepan dalam nama
gugus alkil/aril kemudian ditambahkan kata amina di belakang nama gugus-gugus
tersebut.

Contoh :

CH3

CH3——NH2 CH — C — NH2

CH3

Metilamina tersier-butilamina

D. Klasifikasi

Amina digolongkan menjadi amina primer (RNH2), sekunder (R2NH), atau


tersier (R3N), tergantung kepada jumlah atom karbon yang terikat pada atom
nitrogen (bukan pada atom karbon, seperti pada alkohol)

Beberapa (10) Amin Primer (suatu karbon Terikat kepada N).

CH3

CH3-NH2-CH3-C-NH2-NH2

CH3
Beberapa (20) Amin sekunder (Dua Korbon terikat kepadaN)

CH3-NH-CH3-NH-CH3

Beberapa (30) Amin Tersier (Tiga karbon Terkait kepada N):

CH

CH3 — N — CH3 N

CH3 N

CH3
DAFTAR PUSTAKA

Amina-wikipedia bahasa Indonesia

Efedrina – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Hadi Kesoema,Sapta. Amina. Makalah Kimia Organik.

Mirfan. 2012. Makalah Amina_blogspot.com

Morfina – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Nikotina – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Putresina – Wikipedia Bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Wardiyah. 2016. Kimia Organik. Jakarta Selatan: Pusdik SDM Kesehatan.

McMurry, John. 2012. Organic Chemistry. Canada: Brooks/Cole

Anda mungkin juga menyukai