BAB 1
PENDAHULUAN
1.2 Tujuan
- Untuk mengetahui tahapan biosintesis pirimidin
- Untuk mengetahui regulasi biosintesis pirimidin
- Untuk mengetahui turunan pirimidin
3
BAB II
ISI
Pirimidin adalah senyawa aromatik sederhana yang tersusun dari atom karbon
dan nitrogen dalam cincin beranggota enam.Istilah pirimidin juga digunakan untuk
merujuk pada turunan pirimidin, terutama tiga basa nitrogen yang, bersama dengan
dua purin, adalah bahan penyusun dari asam deoksiribonukleat (DNA) dan asam
ribonukleat (RNA).Basa nitrogen pirimidin berasal dari senyawa organik pirimidin
melalui penambahan berbagai gugus fungsi.Tiga pirimidin adalah timin yang hanya
ditemukan di DNA, urasil yang hanya ditemukan di RNA, dan sitosin yang
ditemukan di DNA dan RNA.
Protonasi dan tambahan elektrofilik lain akan terjadi pada hanya satu nitrogen
karena deaktivasi lebih lanjut oleh nitrogen kedua. Posisi 2-, 4-, dan 6- pada cincin
pirimidina merupakan analog kekurangan elektron dari senyawa pyridina dan nitro-
serta dinitrobenzena.Posisi 5 lebih rendah tingkat kekurangan elektronnya dan
substituen di sana sangat stabil. Namun, substitusi eletrofilik relatif lancar pada posisi
5, termasuk nitrasi dan halogenasi.
Ada dua fungsi seluler utama untuk pirimidin . pertama, pirimidin sitosin,
timin dan urasil semua digunakan untuk produksi DNA & RNA dan fungsi kedua,
5
penyimpan energi jangka pendek . Senyawa aromatik, dan turunannya, ada di mana-
mana.Mereka ditemukan dalam asam nukleat, vitamin, asam amino, antibiotik,
alkaloid, dan berbagai racun.Turunan-turunan ini memainkan berbagai fungsi, dari
produksi asam amino dan protein, berkontribusi terhadap kesehatan organisme,
menyediakan nutrisi penting, meningkatkan sistem kekebalan tubuh, atau memusuhi
dan menghancurkan sel-sel. Misalnya, tetrodotoksin neurotoksin adalah turunan
pirimidin.Ini ditemukan di sejumlah spesies termasuk ikan buntal Jepang, gurita
cincin biru, dan kadal oranye.Tetrodotoksin mencegah transmisi sinyal saraf dan
dapat menyebabkan kelumpuhan dan kematian.
2.4.1 Sitosin
Sitosin adalah salah satu basis nitrogen yang ditemukan dalam DNA dan
RNA. Ini adalah turunan pirimidin yang memiliki satu struktur cincin karbon
aromatik heterosiklik. Rumus molekul sitosin adalah C4H5N3O. Basis komplementer
dari sitosin adalah guanin, dan membentuk tiga ikatan hidrogen untuk dipasangkan
dengan guanin selama pasangan dasar komplementer pada heliks DNA. Sitosin
memiliki dua kelompok yang terikat pada cincin heterosikliknya. Pada posisi C4, ada
kelompok amina, dan pada posisi C2 ada kelompok keto.Sitosin membawa informasi
genetik organisme. Ini ada baik dalam DNA dan RNA dan berpartisipasi dalam kode
genetik gen. Sitosin juga memainkan peran lain yang berbeda dalam sel. Ini bertindak
sebagai pembawa energi dan cofaktor cytidine triphosphate (CTP) .
6
2.4.2 Timin
Timin merupakan salah satu basis nitrogen yang ditemukan pada DNA. Ini
adalah turunan pirimidin yang memiliki satu cincin karbon aromatik heterosiklik
dalam strukturnya. Formula kimia timin adalah C5H6N2O2. Pada RNA, timin diganti
dengan urasil. Timin berikatan dengan adenin dengan membentuk dua ikatan
hidrogen selama pasangan dasar komplementer. Timin memiliki dua gugus keto pada
posisi C2 dan C4 dan kelompok CH3 pada posisi C5 pada cincin aromatik
heterosiklik . Timin merupakan bagian dari kode genetik organisme. Namun, dimer
timin adalah mutasi yang paling umum terjadi pada DNA saat terpapar radiasi
ultraviolet. Hal ini terjadi ketika dua timin berdampingan satu sama lain di tulang
punggung DNA.Timin dapat membentuk turunan yang disebut timidin trifosfat (TTP)
yang merupakan perantara penting dalam transfer energi kimiawi dalam sel hidup .
2.4.3 Urasil
Urasil merupakan satu dari dua basa N pirimidina yang dijumpai pada RNA
rumus kimia C4H4N2O2, urasil hampir-hampir tidak terdapat pada DNA.Urasil dapat
berikatan dengan adenin melalui dua ikatan hidrogen.Meski urasil bukan penyusun
DNA, deoksiuridina trifosfat (dUTP) -- suatu nukleotida urasil -- bersama-sama
dengan enzim urasil-N-glikosilase (UNG) dapat diikutsertakan dalam PCR sebagai
suatu cara pencegahan kontaminasi pindah-silang, yang penting
dalam assay diagnostik klinis (Rosana, D.2010).
2.5 Biosintesis Basa Pirimidin dari Asam Aspartat dan ribosa posfat
Pada saat ini rantai samping D-ribosa 5-Fospat, yang diberikan oleh 5-
Fosporibosol-1-Pi-rofospat, dilekatkan pada orotat, menghasilkan asam
orotidilat.Orotidilat kemudian didekarboksilasi menjadi uridilat, yang selanjutnya
difosforilasi menjadi UTP dan kemudian menerima gugus amino dari glutamin,
membentuk sitidin trifospat, atau CTP (Lehninger A,1982).
8
Gambar 2.5 . Biosintesis nukleotida pirimidin dari asam aspartat dan ribosa posfat
(Harper,2001)
9
Gambar 2.6 . Pengaruh modulator alosterik CTP dan ATP terhadap kecepatan
pengubahan aspartat menjadi karbamoilaspartat oleh aspartat transkarbamoilase .
10
S
SH
NADPH + H+ + tioredoksin NADP+ + tioredoksin
S SH
NH2
C
N
N C
CH
HC C
N
N
O- O-
-
O P O P O CH2 O
O O
H H H H
OH HO
NH2
C
N
N C
CH
HC C
N
N
O- O-
-
O P O P O CH2 O
O O
H H H H
OH H
SH S
Tioredoksin + NDP tioredoksin + dNDP + H2O
SH S
12
DNA mengandung residu timidilat atau TMP, sebagai penganti residu uridilat
atau UMP yang terdapat pada RNA. Untuk membuat senyawa timidilat, deoksiuridin
diposfat (dUDP), yang dibentuk dari uridin diposfat(UDP), dihidrolisis menjadi
dUMP (Lehninger A,1982).
BAB III
13
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
- Berikutnya terjadi reaksi penutupan rantai sambil membebaskan H2O dari molekul
karbamoil-aspartat sehingga dihasilkan asam dehidro orotat (DHOA= dihidroorotic
acid). Reaksi tersebut dikatalisis oleh enzim dihidroorotase.
- Berikutnya melalui reaksi yang dikatalisis oleh enzim DHOA dehidrogenase dengan
koenzim NAD+, DHOA menghasilkan asam arotat (OA=orotic acid).
- Selanjutnya terjadi reaksi penambahan gugus ribosa-P pada asam orotat. Reaksi ini
dikatalisis oleh enzim orotat fosforibosil transferase dan dihasilkan orotidilat OMP
(orotidin mono posphate).
3. Turunan pirimidin :
- Sitosin
- Timin
- Urasil
15
DAFTAR PUSTAKA
Rosana, D., 2010 . Struktur dan Fungsi RNA dan DNA . Modul 3 .