Anda di halaman 1dari 13

Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare

Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur


Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh:
Nama :Mugiono
NIS :5664
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare
Diajukan dalam Rangka Memenuhi Tugas Mandiri Terstruktur
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas XI Semester II
Tahun Pelajaran 2011/2012

Disusun Oleh:
Nama :Mugiono
NIS :5664
DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA
SMA NEGERI 1 KUTOWINANGUN
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Karya Ilmiah :Air Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diare
Disusun oleh :Nama :Mugiono
NIS :5664
Sekolah :SMA Negeri 1 Kutowinangun
Karya tulis ini telah disahkan pada:
Hari :
Tanggal :
Oleh:
Pembimbing:

Drs.Kirwanto
NIP.19630809.199512.1001
KATA PENGANTAR
Penulis bersyukur ke hadirat Tuhan atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudulAir Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat
Diaredengan baik.Dalam penyusunan karya ilmiah ini,penulis mendapat bantuan dan dukungan
dari berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada:
1) Bapak Drs.Kirwanto,guru Bahasa Indonesia,
2) Orang tua dan keluarga penulis yang telah memberikan dukungan,
3) Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah membantu dalam
penyusunan karya ilmiah ini
Karya ilmiah yang berjudulAir Rebusan Daun Singkong Sebagai Obat Diareini diajukan dalam
rangka memenuhi tugas mandiri terstruktur mata pelajaran Bahasa Indonesia di kelas sepuluh
semester II tahun pelajaran 2011/2012.
Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini tidak sempurna,oleh sebab itu penulis mengharapkan
kritik dan saran dari semua pihak.Semoga karya ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi
masyarakat.
Kebumen, 2012
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
Lembar Pengesahan.................................................................................................................... iii
Kata Pengantar........................................................................................................................... iv
Daftar Isi.................................................................................................................................... v
BAB 1 PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
1.1 Latar Belakang......................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................... 1

1.3 Metode Pengumpulan Data...................................................................................... 2


1.4 Tujuan....................................................................................................................... 2
BAB 2 TELAAH PUSTAKA................................................................................................... 3
1.
2.
1.1
2.1 Tanaman Singkong................................................................................................... 3
2.1.1 Taksonomi....................................................................................................... 3
2.1.2 Nama Daerah Singkong................................................................................... 4
2.1.3.Kandungan Daun Singkong.............................................................................4
2.1.3 Manfaat Singkong........................................................................................... 4
2.1.4 Cara Menanam dan Merawat Pohon Sinkong................................................. 4
2.2 Diare......................................................................................................................... 7
2.2.1. Macam Diare.................................................................................................. 7
2.2.2. Penyebab Diare............................................................................................... 7
BAB 3 METODOLOGI............................................................................................................ 8
4.1 Tempat dan Waktu................................................................................................... 8
4.2 Bahan dan Alat......................................................................................................... 8
4.3 Metode Pembuatan................................................................................................... 8
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................................... 10
BAB 5 PENUTUP..................................................................................................................... 11
5.1 Kesimpulan............................................................................................................... 11
5.2 Saran......................................................................................................................... 11
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................ 12

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Alam semesta mempunyai berbagai kekayaan alam. Sekecil apapun itu, diyakini dapat
memberikan manfaat yang sangat besar bagi manusia. Hal itulah yang mendorong manusia untuk
melakukan inovasi-inovasi baru dalam pemanfaatan kekayaan alam. Terobosan-terobosan baru
serta pemikiran yang matang tentang pemanfaatan alam memang sangat diperlukan. Hal ini
dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia yang semakin banyak, terutama kebutuhan
dalam bidang kesehatan.
Di Indonesia, akhir-akhir ini terdapat beberapa masalah dalam bidang kesehatan. Diare adalah
salah satu penyakit yang menyerang masyarakat Indonesia.Hal ini harus ditanggapi secara serius
oleh semua pihak.
Kekayaan alam di Indonesia sangatlah banyak, tetapi akan lebih baik jika kita ikut menggali
manfaat yang disediakan oleh alam untuk memenuhi kebutuhan kita. Tanaman-tanaman yang
kita jumpai sehari-hari sebenarnya memiliki manfaat yang tersembunyi, seperti tanaman
singkong yang berpotensi untuk mengobati penyakit diare.
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika
dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran. Pemanfaatan tanaman Singkong di
Indonesia belum maksimal, hal inilah yang melatarbelakangi penelitian tentang manfaat daun
Singkong Sebagai Obat Diare. Selain itu, melimpahnya tanaman Singkong di Indonesia menjadi
daya tarik bagi penulis untuk menggali manfaat yang dapat diambil dari tanaman ini.
1.2. Rumusan Masalah
1) Apakah penyakit diare itu?
2) Apakah Daun Singkong bisa mengobati diare?
3) Apakah manfaat lain dari Singkong?
1. 3. Metode Pengumpulan Data
1) Metode Kepustakaan
Penulis membaca buku-buku yang berkaitan dengan penelitian ini.
2) Metode Pengumpulan
Penulis memperoleh materi dari berbagai sumber buku dan internet.

1.4. Tujuan
1) Mengetahui lebih jauh tentang penyakit diare.
2) Menemukan fakta bahwa Daun Singkong dapat digunakan sebagai obat diare.
3) Menemukan manfaat-manfaat dari tanaman Singkong.
BAB 2
TELAAH PUSTAKA
2.1.Tanaman singkong
Singkong, yang juga dikenal sebagai ketela pohon atau ubi kayu, adalah pohon tahunan tropika
dan subtropika dari keluarga Euphorbiaceae. Umbinya dikenal luas sebagai makanan pokok
penghasil karbohidrat dan daunnya sebagai sayuran.. Jaman dulu, singkong adalah makanan
pokok masyarakat kuno sebelum ditemukan budidaya beras, jagung, atau gandum.
2.1.1.Taksonomi

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan:

Plantae

Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Malpighiales

Famili:

Euphorbiaceae

Upafamili:

Crotonoideae

Bangsa:

Manihoteae

Genus:

Manihot

Spesies:

M. esculenta

2.1.2. Nama Daerah Singkong


Di beberapa daerah, singkong (Manihot utilissima) dikenal dengan berbagai nama, seperti ubi
kayee (Aceh), kasapen (Sunda), tela pohong (Jawa), tela belada (Madura), boring kayu
(Makassar), pangala (Papua),dan lain-lain.
2.1.3. Kandungan Daun Singkong
Vitamin(A,B17,dan C)
Kalsium
Fosfor
Kalori
Protein
Lemak
Hidrat arang
Zat Besi
Serat
Serat inilah yang berperan dalam proses penyembuhan diare.
2.1.4. Manfaat Singkong

Kandungan pada Tanaman Sinkong dapat mengobati berbagai macam penyakit,diantaranya:


1. diet rendah kalori.
2. kesehatan pencernaan.
3. Mengatasi rematik.
4. Mengatasi sakit kepala.
5. Mengatasi luka bernanah.
6. Obat luka.
7. Obat cacingan.
8. Untuk meningkatkan stamina.
9. Mengatasi diare.
2.1.5.Cara Menanam dan Merawat Pohon Sinkong
Syarat Tumbuh
Tanaman ini tumbuh optimal pada ketinggian antara 10-700m dpl. Tanah yang sesuai adalah
tanah yang berstruktur remah, gembur, tidak liat juga tidak poros. Selain itu kaya akan unsure
hara. Jenis tanah yang sesuai adalah tanah alluvial, latosol, podsolik merah kuning, mediteran,
grumosol dan andosol. Sementara itu pH yang dibutuhkan antara 4,5-8, dan untuk pH idealnya
adalah 5,8.
Curah hujan yang yang diperlukan antara 1.500 2500 mm/tahun. Kelembaban udara optimal
untuuk tanaman antara 60%-65%. Suhu udara minimal 10C. Kebutuhan akan sinar matahari
sekitar 10 jam tiap hari. Hidup tanpa naungan.
Persiapan Bibit
Ubu kayu paling mudah untuk diperbanyak. Cara yang lazim digunakan adalah perbanyakan
dengan cara setek batang dari batang panenan sebelumnya. Setek yang baik diambil dari batang
bagian tengah tanaman agar matanya tidak terlalu tua maupun tidak terlalu tua. Batang yang baik
berdiameter 2-3 cm. Pemotongan batang stek dapat dilakukan dengan menggunakan pisau atau
sabit yang tajam dan steril. Jangan memakai gergaji untuk memotongnya karena gesekan gergaji
akan menimbulkan panas yang akan merusak bagian pangkal dari batang. Potongan batang untuk
setek yang baik adala 3-4 ruas mata atau 15-20 cm. Bagian bawah dari batang stek dipotong
miring dengan maksud untuk menambah dan memperluas daerah perakaran.
Persiapan lahan

Untuk menanam ubi kayu ini tidak begitu sulit. Untuk daerah yang mempunyai curah hujan
cukup tinggi ataupun terlalu banyak air, penanaman dilakukan dalam sebuah guludan atau
bedeng. Selain itu, dengan menggunakan guludan memudahkan kita dalam pemanenan.
Untuk daerah yang mempunyai curah hujan sedikit atau kering, penanaman tidak perlu dilakukan
dengan membuat guludan. Penanaman dapat dilakukan pada tanah yang rata. Tanah di cangkul
dan di remahkan kemudian diratakan dan pengguludan dapat dilakukan setelah tanaman berumur
2-3 bulan setelah tanam. Pada saat perataan dapat pula disebarkan pupuk kandang atau kompos
untuk penambahan unsure hara. Pengolahan tanah yang sempurna diikuti dengan pembuatan
guludan yang dibuat searah dengan kontur tanah sebagai upaya pengendalian erosi.
Penanaman.
Waktu penanaman yang baik dilakukan pada awal musim kering atau kemarau dengan maksud
untuk hasil penanaman dapat dipanen pada awal musim hujan.
Batang yang telah dipotong tadi kemudian ditanamkan dalam tanah. Jangan sampai terbalik,
tanda yang dapat kita lihat dari arah mata dari tiap ruas batang yang disetek. Arah mata menuju
ke atas dibawahnya bekas tangkai daun.
Batang setek di tanam agak miring dengan kedalaman 8-12 cm. Pada lahan tanaman yang subur
dapat digunakan populasi tanaman 10.000 batang/ha dan untuk lahan yang kurang begitu subur
dapat digunakan populasi 14.500 batang/ha. Jarak tanam dengan system monokultur adalah 100
x 50 cm. Untuk system tumpang sari, penanaman dapat menyesuaikan dengan lahan dan
tanaman lainnya.
Pemeliharaan
Tanaman ini termasuk tanaman yang dapat mandiri sehingga, tanaman ini menjadi mudah dalam
pemeliharaanya.
Penyulaman dapat kita lakukan 2-3 minggu setelah tanam. Bibit penyulaman seharusnya sudah
disediakan ketika pengadaan bibit tanaman yang dapat pula ditanam pada pinggir lahan
pertanaman. Hal ini untuk membuat tanaman ini seragam dalam pemanennya.
Agar tanaman dapat tumbuh baik dan optimal dilakukan dengan pengurangan mata tunas saat
awal tunas itu muncul atau 1-1,5 bulan setelah tanam. Sisakan maksimal 2 tunas yang paling
baik dan sehat dalam satu tanaman.
Penyiangan dilakukan pada umur 2-3 bulan setelah tanam dan menjelang panen. Hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pemanenan serta mencegah kehilangan hasil panen selain
mengendalikan populasi gulma yang tumbuh. Selain itu saat penyiangan dilakukan dengan
membumbuni batang tanaman sehingga dapat menjadi guludan.
Hama dan penyakit

Hama yang sering menyerang tanaman ini biasanya adalah hama tungau merah (Tetranus
urticae) dan serangan bakteri layu (Xanthomonas campestis) serta penyakit Hawar Daun
(Cassava Bacterial Bligh / CBB)
Panen.
Kriteria ubi kayu yang optimal adalah pada saaat kadar pati optimal. Yakni ketika tanaman itu
berumur 6-9 bulan apabila untuk konsumsi. Untuk pembuatan produk seperti tepung sebaiknya
ubi kayu dipanen pada umur lebih dari 10 bulan, dan itu juga tergantung akan varietas yang
ditanam. Ciri saat panen adalah warna daun menguning dan banya yang rontok.
2.2. Diare
Diare adalah buang air besar (defekasi) dengan jumlah tinja yang lebih banyak dari biasanya
(normal 100-200 cc/jam tinja). Dengan tinja berbentuk cair /setengah padat, dapat disertai
frekuensi yang meningkat.
2.2.1. Macam Diare
Diare terbagi 2 macam, yaitu :

Diare Akut : diare yang terjadi secara mendadak pada bayi dan anak yang sebelumnya
sehat.

Diare Kronik : diare yang berlanjut sampai 2 minggu atau lebih dg kehilangan BB atau
BB tidak bertambah selama masa diare tersebut.

2.2.2. Penyebab Diare


Penyebab Diare adalah infeksi virus, kuman-kuman patogen dan apatogen seperti shigella,
salmonela, E. Coli, golongan vibrio, B. Cereus, clostridium perfarings, stapylococus aureus.
Akibat masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil melewati rintangan asam
lambung, mikroorganisme tersebut berkembang biak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat
toksin tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan Diare.
Selain infeksi, Diare juga bisa disebabkan karena comperastaltik usus halus, yaitu gangguan
yang disebabkan bahan-bahan kimia makanan misalnya keracunan makanan, makanan yang
pedas, terlalau asam. Faktor makanan harus diperhatikan tingkat kebersihannya. Cuci tangan
sebelum makan dapat menghidari terjadinya Diare.
Diare juga dapat terjadi karena gangguan psikis (ketakutan, gugup), gangguan saraf, hawa
dingin, dan alergi.Sedangkan Penyebab Diare pada anak karena infeksi bakteri, infeksi virus
(enteovirus, polimyelitis, virus echo coxsackie), infeksi parasit seperti cacing (ascaris, trichuris,
oxyuris, strongxloides), dan jamur (canida albicous).
BAB 3

METODOLOGI
3.1 Tempat dan Waktu
Proses pembuatan dilaksanakan di rumah penulis(Desa Gondanglegi Rt 03/Rw 01).Waktu
pelaksanaan dilakukan pada 19 Februari sampai 20 Februari 2012.
3.2 Bahan dan Alat
4.2.1 Bahan
7 lembar daun singkong
800cc air
4.2.2 Alat
Ketel
Korek api
kompor
3. 3 Metode Pembuatan
Langkah-langkah pembuatan adalah sebagai berikut:
1) Pemilihan daun
Daun yang dipilih adalah daun singkong yang masih muda
2) Pembersihan daun
Penbersihan dengan cara dicuci.
3) Perebusan
Daun singkong direbus dengan 800cc air,ditunggu hingga air yang tersisa hanya 200cc.
BAB 4
Hasil dan Pembahasan
Air rebusan daun singkong yang sudah jadi, telah saya coba pada salah satu keluarga saya yang
menderita penyakit diare selama empat hari setiap pagi dan sore hari.

Pada percobaan tersebut terjadi penurunan kadar air pada feses.Hal ini menunjukan bahwa air
rebusan daun singkong bisa digunakan untuk obat alternatif bagi penderita diare.
Hari pertama :Encer
Hari kedua :Sedikit mengeras
Hari ketiga :agak keras
Hari keempat :Keras
BAB 5
PENUTUP
Bersyukur ke hadirat Tuhan yang telah melimpahkan rahmat-Nya,sehingga penulis dapat
menyelesaikan karya ilmiah yang berjudulManfaat Daun Singkong Sebagai Obat Diare dengan
baik.Dengan terselesainya karya ilmiah ini,penulis mengucapkan terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya ilmiah ini.Penulis menyadari banyak
kekurangan dan belum sempurna, oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
semua pihak. Semoga karya ilmiah ini dapat diterima dan bermanfaat bagi masyarakat.
5.1 Kesimpulan
Dengan mengenal tanaman Singkong,dapat diketahui tanaman Singkong adalah tanaman dengan
banyak manfaat didalamnya.Singkong adalah tanaman yang mempunyai kandungan gizi yang
tinggi.
Kandungan gizi yang tinggi pada tanaman Singkong mampu menyembuhkan berbagai penyakit,
5.2 Saran
1) Perlu dilakukanya penelitian lebih lanjut mengenai manfaat Tanaman Singkong.
2) Mengkomsumsi obat obatan herbal.
3) Meningkatkan variasi pengolahan Singkong sebagai obat herbal alami yang menarik.
DAFTAR PUSTAKA
http://anneahira.com/beranda/referensi/ilmu pasti/pertanian dan rekebunan pohon singkong.html
http://freeterbaru.web.id/home/health/manfaat daun singkong.html
http://ibujempol.com.html

http://wikipedia.co.id/singkong.html

Anda mungkin juga menyukai