Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat, karunia dan hidayah-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini
dengan lancar dan tepat pada waktunya.Dalam Makalah ini, penulis menjelaskan tentang “
sereh wangi”.
Dalam menulis dan menyusun makalah ini, penulis banyak mendapatkan bimbingan,
bantuan serta dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan
banyak terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penyusan makalah ini baik secara
lansung maupun tidak secara lansung. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah
ini masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan pengetahuan, wawasan dan kemampuan
yang dimilki oleh penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritikan dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan penyusunan makalah ini. Semoga makalah ini bisa
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca umumnya.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Serai wangi (Cymbopogon nardus. L) merupakan salah satu jenis tanaman minyak atsiri,
yang tergolong sudah berkembang. Dari hasil penyulingan daunnya diperoleh minyak serai
wangi yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella Oil. Minyak serai wangi
Indonesia dipasaran dunia terkenal dengan nama “Citronella Oil of Java”. Volume ekspor
minyak serai wangi beberapa tahun terakhir mengalami penurunan, Pada tahun 2002 mencapai
142 ton dengan nilai 1.066.000 US $ dan pada tahun 2004 sebesar 114 ton dengan nilai ekspor
sebesar 700.000 US $ (Direktorat Jenderal Perkebunan, 2006).
Tanaman serai wangi berasal dari kelompok jenis rumput-rumputan. Klasifikasi tanaman ini
sebagai berikut:
Divisi Spermatophyta
Subdivisi Angiospermae
Kelas Angiospermae
Subkelas Monocotyledonae
Ordo Graminales
Famili Panicodiae
Subfamili Panicodiae
Tribe Andropoginae
Genus Cymbopogon
1. Tumbuh berumpun.
2. Akar serabut dengan jumlah yang cukup banyak. Akarnya mampumenyerap unsur hara di
dalam tanah cukup baik sehingga pertumbuhannya lebih cepat.
3. Daun pipih memanjang menyerupai daun alang-alang. Panjang daun dapat mencapai
1meter. Melengkung antara pertengahan daun hingga ujung. Bile pertumbuhan normal, lebar
daun berkisar 1-2 cm.
4. Bila daunnya diremas tercium aroma khas serai wangi.
Sumatra : Aceh: sere mangat2, Gayo: sere, Toba: sange-sange, Minangkabau: serai, Lampung:
sorai.
Nusa Tenggara: Bali: see, Bima: pataha’mpori, Sumba: kendoung witu, Roti: nau sina, Timor:
bu muke, Leti: tenian nalai
Sulawesi: Bantam: tonti, Gorontalo: timbuala, Buol: langilo, Baree: tiwo embane, Makasar dan
Bugis: sare
Maluku: Kai: rimanil, Goram: dirangga, Seram: tapisa-pisa, Ambon: hisa-hisa, Ulias: hisa,
Nusalaut: isalo, Buru: bisa, Halmahera: hewuwu, Ternate: garama kusu, Tidore: baramakusu
Sedangkan di mancanegara, tanaman serai wangi dikenal dengan nama Citronella Gross.
Para petani penanam serai sitronella di Jawa Barat, masih membedakan “Java Type” kedalam
4 subvarietas, yaitu:
1) Wangi : garis warna tepi daun tidak jelas, warna daun hijau muda, lemas, pendek
(kurang dari 1 m), rendemen minyak tinggi (1-
1,5%),kadar citronellol dan geranioltinggi;
2) Rose : garis tepi daun merah muda, daun lebar, rendemen minyak sedang (0,8-
1%), kadar tinggi.
3) Tembaga : garis tepi daun ungu, daun kaku, rendemen minyak rendah, kadar di
batas mutu persyaratan ekspor.
4) Balon : daun kaku, warna hijau keabuan, aroma tercium, rendemen minyak
rendah, tahan pada cuaca kering, kadar tidak memenuhi kualitas ekspor.
a. Ketinggian Tempat
Tanaman serai wangi dapat hidup pada ketinggian 200 – 1.000 m dpl.
Ketinggian yang ideal 350 – 600 m dpl dimana serai wangi dapat menghasilkan
rendemen dan mutu minyak atsiri yang baik.
b. Iklim
Tanaman serai wangi menghendaki suhu panas dan lembab serta curah hujan merata
sepanjang tahun. oSuhu yang cocok 180 – 250 C.
Tanaman serai wangi menyukai sinar matahari yang jatuh langsung karena mampu
meningkatkan kadar minyaknya.
Bila daun serai wangi berwarna kekuningan dan mengecil, berarti tingkat
transpirasinya lebih tinggi dari absorbsi air oleh akar tanaman serai wangi.
Curah hujan yang ideal untuk tanaman serai wangi 1.800 – 2.500 mm/tahun.
Curah hujan bermanfaat bagi tanaman serai wangi sebagai pelarut zat nutrisi,
pembentukan saripati dan gula serta membantu pembentukan sel dan enzim , juga
menjaga stabilitas suhu tanaman.
c. Jenis Tanah
Tanaman serai wangi cocok tumbuh di tanah subur, gembur dan banyak mengandung
bahan organic.
Untuk mendapatkan kondisi tanah yang diinginkan dapat dilakukan pemupukan
dengan pupuk kandang.
Pada kondisi tanah berat (tanah liat) dengan tekstur ringan tidak baik untuk budidaya
tanaman serai wangi.
Tanaman serai wangi dapat ditanam pada berbagai kontur tanah (datar, miring atau
berbukit-bukit).
Tanah mediteran kuning coklat atau coklai berpasir sangat cocok untuk media tumbuh
serai wangi. opH tanah yang cocok untuk budidaya tanaman serai wangi 6 – 7,5.
Daun : daun sereh dapur mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang
terdiri dari sitral, sitronelol (66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren, p-simen,
limonen, cis-osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, α-terpineol, geraniol, farnesol,
metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil
asetat, sitronelil asetat, geranil asetat,β-elemen, β-kariofilen, β-bergamoten, trans-
metilisoeugenol, β-kadinen, elemol, kariofilen oksida.1,2,15)
Pada penelitian lain pada daun ditemukan minyak atsiri 1% dengan komponen utama (+)
sitronelol, geranial (lebih kurang 35% dan 20%), disamping itu terdapat pula geranil butirat,
sitral, limonen, eugenol, dan metileugenol.)
Minyak serai wangi jenis mahapengiri memiliki komponen sebagai berikut ; Sitronelal
32-45%, Geraniol 12-18%, Sitronelol 11-15%, Geranil asetat 3-8%, Sitronelil asetat 2-4%,
Sitral, Khavikol, Eugenol, Elemol, Kadinol, Kadinen, Vanilin, Limonen dan Kamfen4.
Minyak serai wangi memiliki 3 komponen utama yaitu sitronelal, geraniol dan sitronelol
serta senyawa ester dari geraniol dan sitronelol. Bahan-bahan tersebut merupakan bahan dasar
pembuatan minyak wangi/parfum dan juga produk-produk farmasi. Abu dari daun dan
tangkainya mengandung 49% silica yang merupakan penyebab desikasi (keluarnya cairan
tubuh secara terus-menerus) pada kulit serangga sehingga serangga akan mati kekeringan.
Komponen kimia dalam minyak sereh wangi cukup komplek, namun komponen yang
terpenting adalah sitronellal, sitronellol dan geraniol. Ketiga komponen tersebut menentukan
intensitas bau harum, serta nilai dan harga minyak sereh wangi. Kadar komponen kimia
penyusun utama minyak sereh wangi tidak tetap, dan tergantung pada beberapa faktor.
Biasanya jika kadar geraniol tinggi, maka kadar sitronellal juga tinggi.
Berikut adalah hasil analisa minyak atsiri dibandingkan dengan standar SNI :
2.6 Penanaman
Seminggu setelah penyemprotan herbisida penanaman sudah dapat
dilakukan. Penanaman sebaiknya dilakukan di awal atau diakhir musim hujan ini menghindari
penyiraman. Bibit yang ditanam pada musim hujan akan tumbuh dengan cepat. Bibit serai
wangi ditanam 1 atau 2 batang per lubang tanam. Bila ukuran batang bibit yang akan ditanam
cukup besar, cukup ditanam 1 batang per lubang, tetapi bila kecil-kecil ditanam 2 batang per
lubang. Penanaman dilakukan sampai sedikit diatas pangkal batang, lalu tanah disekitar bibit
dipadatkan.
2.7 Penyiangan dan Penyulaman
Penyiangan pertama dilakukan 1 bulan setelah tanam selanjutnya tiga bulan
sekali atau 4 kali dalam setahun tergantung pertumbuhan gulma. Sedangkan penyulaman
dilakukan bila ada bibit yang belum tumbuh atau mati dalam kurun waktu satu bulan Setelah
tanam. Penyulaman ini sangat penting untuk mempertahankan jumlah populasi dan produksi.
Bibit yang digunakan untuk penyulaman dapat berasal dari anakan yang sudah ditanam dan
hidup disampingnya atau dari rumpun induk yang sejenis.
2.8 Pemupukan
Untuk menjaga kesuburan tanah dan kestabilan produksi, tanaman serai wangi perlu
dipupuk. Pupuk berpengaruh pada produksi daun dan banyaknya minyak atsiri yang dihasilkan
per hektar (Rusli et al., 1990). Umur satu bulan setelah tanam, beri pupuk Urea sebanyak 25
gram atau satu sendok makan per rumpun. Pupuk diberikan dengan cara melingkari rumpun
sejarak 25 cm atau satu jeng-kal. Pemupukan dilakukan bersamaan dengan pengemburan. Dosis
pupuk yang dipakai tergantung dari kondisi tanah baik sifat fisik maupun kesuburannya. pupuk
NPK (37 ; 65 ; 65) dengan dosis 150 - 200 kg/ha, 50 kg KCl/ha (Risfaheri, 1990). Pupuk
kandang 2 kg per rumpun yang di berikan 6 bulan sekali.
2.9 Panen
Panen pertama dilakukan pada saat tanaman serai wangi sudah berumur 5 - 6 bulan
setelah tanam dengan cara memotong daun serai wangi pada 5 cm diatas ligula (batas pelepah
dengan helaian daun) dari daun paling bawah yang belum mati atau kering. Panen selanjutnya
dapat dilakukan setiap 3 bulan pada musim hujan dan setiap 4 bulan pada musim
kemarau. Produksi serai wangi sejak dari panen 1 sampai ke 3 meningkat, tetapi panen
berikutnya sampai panen ke 7 produksi turun hampir 50%. Terjadinya penurunan produksi daun
segar dan minyak setelah tahun ketiga adalah karena dengan meningkatnya umur rumpun
tumbuhnya makin ke atas, sehingga akar baru yang tumbuh tidak dapat mencapai tanah yang
menyediakan hara. Oleh karena itu untuk meningkatkan produksi daunnya diperlukan tindakan
budidaya terutama pembum-bunan sekitar rumpun (Mansur, 1990). Untuk tanah yang subur
dan tanaman terpelihara dengan baik, hasil daun segar berkisar 50 – 70 ton/ha/th. Sedangkan
untuk tanaman yang tidak terpelihara dengan baik, Produksinya hanya antara 15 - 20 ton daun
segar/ha/ th. (Rusli at al., 1990).
Uap yang dihasilkan oleh perebusan air dan bahan dialirkan melalui pipa menuju ketel
kondensator yang mengandung air dingin sehingga terjadi pengembunan (kondensasi)5.
Selanjutnya air dan minyak ditampung dalam tangki pemisah. Pemisahan air dan minyak ini
berdasarkan perbedaan berat jenis.
Metode penyulingan ini baik untuk penyulingan bahan yang berbentuk tepung dan
bunga-bungaan yang mudah membentuk gumpalan jika terkena panas tinggi. Namun karena
dicampur menjadi satu, waktu penyulingan menjadi lama. Selain jumlah dan mutu minyak yang
dihasikan sedikit, metode penyulingan ini juga tidak baik dipergunakan untuk bahan fraksi
sabun dan bahan yang larut dalam air. Jika tidak diawasi, bahan yang akan disuling dapat
hangus karena suhu pemanasan yang tinggi.
Metode ini juga disebt dengan sistim kukus. Pada metode pengukusan ini bahan
diletakkan pada piringan besi berlubang seperti ayakan yang terletak beberapa centi diatas
permukaan air. Pada prinsipnya, metode ini menggunakan uap bertekanan rendah.
Dibandingkan dengan cara pertama (water distillation) perbedaanya hanya terletak pada
pemisahan bahan dan air. Namun penempatan keduanya masih dalam satu ketel. Air
dimasukkan kedalam ketel hingga 1/3 bagian. Lalu bahan dimasukkan kedalam ketel sampai
padat dan tutup rapat.
Saat direbus dan air mendidih, uap yang terbentukakan melalui sarangan lewat lubang-
lubang kecil dan melewati celah-celah bahan. Minyak atsiri yang terdapat pada bahan pun ikut
bersama uap panas tersebut melalui pipa menuju ketel kondensator. Kemudian, uap air dan
minyak akan mengembun dan ditampung dalam tangki pemisah. Pemisahan dilakukan
berdasaran berat jenis.
Keuntungan dari metode ini adalah uap yang masuk terjadi secara merata kedalam
jaringan bahan dan suhu dapat dipertahankan sampai 100°C. bila dibandingkan dengan
penyulingan air, rendemen minyak lebih besar, mutunya lebih baik dan waktu yang digunakan
lebih singkat.
Sistim penyulingan ini mengunakan tekanan uap yang tinggi. Uap air yang dihasilkan
tekanannya lebih tinggi daripada tekanan udara luar. Air sebagai sumber uap panas terdapat
dalam “boiler”4 letaknya terpisah dari ketel penyulingan. Proses penyulingan uap cocok
dikakukan untuk bahan tanaman seperti kayu, kulit batang maupun biji-bijian yang relatif keras.
Mula-mula penyulingan ini dipergunakan tekanan uap yang rendah (kurang lebih
1atm), kemudian lambat laun tekanan menjadi 3atm. Jika pada awal penyulingan tekanannya
sudah tinggi, maka komponen kimia dalam minyak akan mengalami dekomposisi. Jika minyak
dalam bahan diperkirakan sudah habis, maka tekanan uap perlu diperbesar lagi dengan tujuan
menyuling komponen kimia yang bertitik didih lebih tinggi.
1. Kolesterol sehat:
2. Detoksifikasi:
Sereh dapat membantu membersihan racun berbahaya keluar dari tubuh, karena sifat
diuretiknya. Detoksifikasi akan membantu kelancaran fungsi berbagai organ tubuh, termasuk
hati dan ginjal serta membantu menurunkan kadar asam urat. Efek diuretik serai akan
membantu meningkatkan jumlah dan frekuensi buang air kecil, sehingga membantu menjaga
kesehatan pencernaan.
3. Anti Kanker:
Sereh efektif untuk mengobati berbagai jenis kanker tanpa mempengaruhi sel-sel tubuh
yang normal dan sehat. Penelitian membuktikan aktivitas anti kanker sereh yang telah
menunjukkan hasil menjanjikan dalam pencegahan kanker kulit. Penelitian lain juga telah
menunjukkan sereh juga membantu untuk menghambat pertumbuhan sel kanker hati fase awal
dan mencegah pembentukan lebih lanjut. Efek lainnya Yang diketemukan adalah juga dapat
menghambat pertumbuhan sel kanker pay* dara.
Studi telah membuktikan bahwa minyak atsiri dalam sereh memiliki aktivitas anti
biofilm , yang bermanfaat pencegahan terhadap infeksi yang disebabkan oleh Staphylococcus
aureus. Sereh mengandung fenol yang memiliki kemampuan menyebar dengan cepat melalui
jaringan tubuh, dan menyembuhkan biofilm yang terletak di mana saja pada tubuh. Sereh akan
mengganggu pertumbuhan dan komunikasi kuman, sehingga akan membantu menghambat
pembentukan biofilm. Minyak esensial dari sereh berguna untukpenggunaan topikal maupun
internal untuk penyakit yang didiagnosis dengan biofilm seperti penyakit Lyme.
5. Gangguan Perut:
Penelitian telah menunjukkan bahwa minyak atsiri dalam sereh memiliki sifat anti
mikroba dan anti-bakteri yang membantu memerangi infeksi yang disebabkan oleh berbagai
bakteri patogen seperti Helicobacter pylori dan Escherichia coli. Sereh bermanfaat untuk
pencegahan gangguan gastro intestinal seperti ulkus lambung, membantu merangsang fungsi
usus dan memperbaiki pencernaan. Sifat anti inflamasi sereh bermanfaat untuk mengobati
sembelit, ulcerative colitis, diare, mual dan perut nyeri.
6. Menyembuhkan Insomnia:
Sereh juga bermanfat untuk menenangkan otot dan saraf, sehingga dapat membantu
mendorong tidur yang nyenyak. Penelitian telah menunjukkan bahwa teh sereh memiliki sifat
sedatif dan hipnotik, yang membantu meningkatkan waktu dan kualitas tidur.
7. Gangguan Pernapasan:
Sereh banyak digunakan sebagai obat untuk pengobatan batuk dan pilek. Seiring dengan
senyawa sehat lainnya, yaitu vitamin C dalam serai membantu mengatasi penyumbatan hidung
karena flu dan gangguan pernafasan lainnya seperti asma bronkial.
8. Mengatasi Demam:
Sereh juga dikenal sebagai obat penurun panas, yaitu memilik efek yang
menguntungkan untuk menurunkan demam. Efek anti-piretik(mengeluarkan keringat) sereh
secara luas digunakan dalam pengobatan untuk menyembuhkan demam, yaitu untuk
merangsang keluarnya keringat.
9. Infeksi:
Sereh juga dapat bekerja sebagai antiseptik, dan efektif mengobati infeksi seperti kurap,
luka, kaki atlet, kudis dan infeksi saluran kemih yang dihubungkan dengan sifat anti-mikroba
dan anti-jamur dari sereh. Penelitian menunjukkan bahwa serai memiliki efek penyembuhan
pada infektivitas dermatologi, seperti infeksi jamur dengan jalan menghambat pertumbuhan
patogen. Studi lain memberikan bukti kemanjuran sereh yang mendukung atas thyme, nilam
dan minyak kayu cedar untuk mengobati berbagai penyakit seperti candidias lisan atau gatal
karena jamur pada organ intim wanita.
Sereh bisa membantu mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang disebabkan
oleh sakit kepala dan migrain karena sifat analgesik yang dimilikinya. Fitonutrien yang terdapat
pada serai dapat meningkatkan sirkulasi darah dan membantu dalam mengurangi kejang, kram
otot, keseleo dan sakit punggung. Sereh sangat membantu untuk mengobati luka dan memar.
Sereh telah terbukti bisa menjadi tonik yang sangat baik untuk sistem saraf. Sereh dapat
merangsang pikiran dan membantu untuk mengatasi kejang-kejang, gugup, vertigo dan
berbagai gangguan saraf seperti Alzheimer dan penyakit Parkinson. Sereh digunakan untuk
mandi terapi, yang akan membantu untuk menenangkan saraf, mengurangi gejala depresi dan
kelelahan yang disebabkan oleh stres.
12. Diabetes tipe 2:
Sereh telah terbukti bermanfaat untuk mengobati diabetes tipe-2. Penelitian telah
menunjukkan bahwa serai dapat membantu menjaga tingkat insulin dan meningkatkan toleransi
glukosa dalam tubuh.
13. Rematik:
Sereh efektif digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan ketidaknyamanan yang
disebabkan oleh rematik. Sereh dapat dioleskan pada pinggang dan bagian yang sakit karena
rematik atau keseleo.
Sereh dapat membantu memulihkan sistem penting dalam tubuh, seperti pencernaan,
respirasi, ekskresi dan sistem saraf. Sereh juga membantu penyerapan nutrisi yang lebih baik,
serta memperkuat mekanisme sistem kekebalan tubuh.
Sereh bermanfat sebagai tonik kulit, dan sebagai pembersih yang efektif untuk kulit
berminyak atau berjerawat karena sifat astringent dan antiseptik. Hal ini karena sereh
memperkuat jaringan kulit dan mengencangkan pori-pori , serta sifat sterilisasinya.
Sereh mengandung zat antioksidan , sehingga membantu melindungi sel-sel tubuh dari
kerusakan akibat radikal bebas. Sereh membantu membersihkan darah dan memperkuat limpa
untuk membuang sel-sel darah merah yang kotor. Mendukung fungsi kelenjar timus yang
membantu untuk menghasilkan sel darah putih. Sereh juga membantu merangsang regenerasi
sel. Folat dan kalium pada batang dan daun sereh berperan dalam membantu pembentukan
DNA dan mempromosikan pembelahan sel.
17. Aromaterapi:
Ramuan Sereh terdiri dari senyawa sehat minyak esensial, seperti nerol, sitronelol,
myrcene, dipentene, geraniol dan metil heptenone yang memiliki sifat anti-jamur, insektisida
dan antiseptik. Minyak banyak digunakan untuk aromaterapi karena efek terapeutik yang akan
membantu merevitalisasi dan menyegarkan tubuh. Minyak sereh memiliki zat alami yang akan
membantu merangsang sirkulasi darah dan meremajakan jaringan kulit. Hal ini juga membantu
untuk mengangkat dan mengencangkan kulit yang lesu dan lelah.
18. Obesitas:
Sereh mengandung citral yang telah terbukti efektif untuk mengatasi obesitas. Hal ini
akan mencegah akumulasi lemak dalam perut, dan mempromosikan penggunaan energi yang
tersimpan, sehingga membantu mencegah kenaikan berat badan. Sereh membantu metabolisme
tubuh serta meningkatkan oksidasi lemak dalam tubuh.
Selain untuk obat-obatan tradisional, serai umumnya digunakan pada masakan Asia,
terutama masakan Indonesia, Vietnam, Thailand dan Malaysia. Sereh umumnya digunakan
untuk menambah rasa pada minuman seperti teh, memasak kare, sup dll.
Sereh juga banyak digunakan dalam pembuatan parfum, deodoran, poles dan lilin. Sereh
juga digunakan untuk menambahkan keharuman pada sabun dan produk kosmetik. Pembuatan
sampo dan produk perawatan hewan peliharaan pun menggunakan sereh, hal ini karena
efeknya terhadap kutu .
Meskipun aman, namun penggunaan teh herbal sereh yang terbuat dari sereh dapat
mengakibatkan reaksi alergi pada beberapa orang. Jika ada gejala alergi, dianjurkan untuk
segera menghentikan penggunaan dan mencari bantuan medis segera.
Minyak sereh murni tidak harus diterapkan secara langsung pada tubuh, karena dapat
mengakibatkan reaksi yang bisa berbahaya. Oleh karena itu selalu dianjurkan untuk
menghindarkan minyak sereh murni dari jangkauan anak.
1. Proses pengolahan minyak atsiri dari tanaman sereh wangi dapat dilakukan dengan metode
distilasi dan ekstraksi.
2. Pemanfaatan minyak atsiri sereh wangi dapat digunakan sebagai bahan baku untuk
membuat sampo, pasta gigi, losion, pestisida nabati dan juga pewangi sabun.
3. Kandungan minyak atsiri sereh wangi banyak komponen kimia dan tiga besar
komponennya yaitu sitronelal, geraniol, sitronelol dan sisa hasil destilasi mengandung
sekitar 2 % nitrogen yang dapat digunakan sebagai pupuk.
4. Potensi yang dimiliki minyak atsiri sereh wangi sebagai penolak serangga dan
kucing, untuk perawatan kulit, dan Sebagai obat urut.
5. Tanaman sereh wangi baik untuk kesehatan, dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
MAKALAH
SUMBER DAYA PERTANIAN LOKAL
“TANAMAN JERNANG”
Disusun Oleh :
Mhd. Reza Ramadhan
1805102010072
Dosen Pengajar :
Dr. Ir. Fajri, M.Sc
196009301986021001