SKRIPSI
OLEH:
Dengan mengucapkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
berkat dan karunia-Nya yang telah memberikan kesehatan kepada penulis,
sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Formulasi Dan Uji
Stabilitas Fisik SediaanBody Butter Dari Ekstrak Etanol Bunga Dan Daun
Seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.)” yang disusun sebagai salah satu syarat
untuk menyelesaikan pendidikan program S1 Farmasi di Institut Kesehatan
Helvetia Medan.
Selama proses penyusunan skripsi ini penulis banyak mendapatkan
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini
penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. Dr. dr. Hj. Razia Begum Suroyo, M.Sc., M.Kes., selaku Ketua Pembina
Yayasan Helvetia Medan.
2. Iman Muhammad, S.E, S.kom., M.M., M.kes., selaku Ketua Yayasan
Helvetia Medan.
3. Drs. dr. Ismail Efendi, M.Si., selaku Rektor Institut Kesehatan Helvetia
Medan.
4. apt. H. Darwin Syamsul, S.Si., M.Si. selaku Dekan Fakultas Farmasi dan
Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan .
5. apt. Adek Chan,S.Si., M.Si. selaku Ketua Program Studi S1 Farmasi Institut
Kesehatan Helvetia Medan.
6. apt. Khairani Fitri, S.Si., M.Kes,selaku Dosen Pembimbing I yang telah
memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini
7. apt.Hafizhatul Abadi, S.Farm., M.Kes, selaku Dosen Pembimbing II yang
telah memberikan masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini.
8. apt. Mandike Ginting, S.Si,selaku Dosen Penguji yang telah memberikan
masukan yang bermanfaat untuk perbaikan skripsi ini.
9. Seluruh Staf Dosen Institut Kesehatan Helvetia Medan yang telah
memberikan ilmu dan pengetahuan dan bimbingan kepada penulis selama
pendidikan.
10. Teristimewa penulis ucapkan untuk Ibunda serta Keluarga tercinta yang tak
pernah henti-hentinya mendoakan dan memberikan dukungan kepada penulis
baik secara moril dan materil.
Penulismenyadari baik dari segi penggunaanbahasa,caramenyusun skripsi
ini masih jauh dari kata sempurna, olehkarenaitudengansegalakerendahanhati,
penulissangatmengharapkankritikdan saran yang
membangundarisemuapihakuntukkesempurnaan skripsi ini. Akhir kata penulis
mengharapkan semoga tulisan ini dapat bermanfaat bagi kita semua
Medan, Juni 2022
Penulis
i
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..............................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR..............................................................................iv
DAFTAR TABEL...................................................................................v
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................1
1.1. Latar Belakang........................................................................1
1.2. Rumusan Masalah...................................................................3
1.3. Hipotesis.................................................................................4
1.4. Tujuan Penelitian....................................................................4
1.5. Manfaat Penelitian..................................................................4
1.6. Kerangka Konsep....................................................................5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...........................................................6
2.1. Tanaman Seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.)..........................6
2.1.1. Klasifikasi Tanaman Seroja (Nelumbo nucifera
Gaertn.).......................................................................7
2.1.2. Morfologi Bunga dan Daun Seroja.............................8
2.1.3. Senyawa Kimia Bunga dan Daun Seroja....................9
2.1.4. Manfaat Bunga dan Daun Seroja................................9
2.2. Ekstraksi................................................................................10
2.2.1. Pengertian Ekstraksi.................................................10
2.2.2. Metode Ekstraksi......................................................11
2.2.3. Pelarut Ekstraksi.......................................................14
2.3. Kulit......................................................................................15
2.3.1. Struktur Kulit............................................................15
2.3.2. Jenis Kulit.................................................................16
2.3.3. Fungsi Kulit..............................................................18
2.4. Kosmetika.............................................................................20
2.4.1. Pengertian Kosmetika...............................................20
2.4.2. Jenis-Jenis Kosmetika...............................................21
2.5. Body Butter...........................................................................22
2.5.1. Manfaat Body Butter.................................................23
BAB III METODOLOGI PENELITIAN..........................................25
3.1. Jenis Penelitian......................................................................25
3.2. Waktu dan Tempat Penelitian...............................................25
3.2.1. Waktu Penelitian......................................................25
3.2.2. Tempat Penelitian.....................................................25
3.3. Sampel Penelitian..................................................................25
3.4. Alat dan Bahan......................................................................26
iii
3.4.1. Alat...........................................................................26
3.4.2. Bahan........................................................................26
3.5. Prosedur Kerja.......................................................................26
3.5.1. Penyiapan Simplisia.................................................26
3.6. Rancangan Formulasi Sediaan Body Butter Ekstrak Etanol
Bunga Seroja.........................................................................28
3.6.1 Pengelompokan Sukarelawan...................................28
3.7. Rancangan Formulasi Sediaan Body Butter Ekstrak Etanol
Daun Seroja...........................................................................29
3.7.1. Pengelompokan Sukarelawan...................................29
3.8. Prosedur Pembuatan Body Butter Ekstrak Etanol Bunga
Seroja....................................................................................30
3.9. Prosedur Pembuatan Body Butter Ekstrak Etanol Daun Seroja30
3.10. Evaluasi Fisik Sediaan Body Butter Ekstrak Bunga Seroja
(Nelumbo nucifera Gaertn.)...................................................31
3.10.1. Uji Organoleptik.......................................................31
3.10.2. Uji Derajat Keasaman (pH)......................................31
3.10.3. Uji Homogenitas.......................................................31
3.10.4. Uji Kelembaban........................................................31
3.10.5. Uji Iritasi Kulit.........................................................32
3.10.6. Uji Hedonik..............................................................32
3.10.7. Uji Stabilitas.............................................................33
3.11. Analisis Data.........................................................................33
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................52
iv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
v
DAFTAR TABEL
Halaman
vi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Salah satu masalah kulit yang umum dijumpai pada masyarakat khususnya
bagi yang tinggal di iklim tropis seperti Indonesia yaitu kulit kering. Banyak dari
akibat kulit kering terlalu lama dibiarkan karena menganggap hal tersebut bukan
masalah yang besar. Kulit kering dapat menurunkan kinerja pertahanan tubuh
paparan mikroorganisme dan bahan kimia, kelembaban yang rendah dan suhu
mengalami kondisi kulit kering. Kulit kering umumnya dikaitkan dengan kulit
dehidrasi. Umumnya, kulit kering dan kulit dehidrasi berbeda. Kulit kering lebih
ke jenis kulit yang ditandai dengan kurangnya minyak alami atau sebum,
air. Dalam kondisi kulit kering, kelenjar sebaceous kulit tidak menghasilkan
minyak alami yang cukup yang dibutuhkan oleh kulit, mengakibatkan serpihan
Salah satu bahan alam yang dapat digunakan sebagai obat tradisional yaitu
bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.). Bunga Seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.) merupakan bunga hias yang banyak tumbuh di lumpur atau
1
2
perairan. Bunga seroja memiliki nama lain bunga lotus. Bunga seroja merupakan
bunga yang berasal dari negara India dan Vietnam.Bunga seroja mengandung
Yuniarti , dkk (2015) mengatakan bahwa hasil uji fitokimia infusa bunga seroja
triterpenoid. Jenis flavanoid yang terdapat dalam bunga seroja adalah quercetin.
Sedangkan daun seroja mengandung senyawa fenolik seperti flavanoid dan asam
fenolik (3,4).
popularitas karena pentingnya nutrisi, obat dan sejarah. Menurut penelitian dari
Sedangkan daun seroja digunakan sebagai antidiare dan wasir. Ekstrak daun
analgesik (5).
radikal bebas reaktif menjadi bentuk tidak reaktif yang relatif stabil sehingga
memilih sediaan topikal berupa body butter karena kandungan minyak dan
body butter cocok untuk digunakan di daerah tropis dan untuk tipe kulit kering,
serta bagian kulit yang tebal dan mudah pecah seperti siku, tumit dan lutut. Body
butter sendiri merupakan olahan semi padat dengan kandungan lemak paling
tinggi, sehingga sangat kental dan memiliki konsistensi yang mirip dengan
mentega(6–8).
Berdasarkan latar belakang maka dari itu peneliti tertarik untuk membuat
formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan body butter ekstrak bunga seroja
a. Apakah ekstrak etanol bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.)
b. Bagaimana uji stabilitas fisik terhadap sediaan body butter ekstrak etanol
1.3. Hipotesis
a. Ekstrak etanol bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) dapat
b. Uji stabilitas fisik terhadap sediaan body butter ekstrak etanol bunga dan
butter ekstrak etanol bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.).
dan uji stabilitas fisik sediaan body butter ekstrak bunga seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.).
TINJAUAN PUSTAKA
Seroja atau lotus (Nelumbo nucifera Gaertn.) adalah spesies tumbuhan air
tahunan dari genus Nelumbo yang berasal dari India. Di Indonesia tanaman ini
berkerabat. Seroja memiliki tangkai bunga tegak dan bunganya tidak mengapung
di permukaan air, sebagaimana pada teratai. Seroja pernah dikenal dengan nama
Tanaman seroja (Nelumbo nucifera) adalah salah satu tanaman dari genus
nelumbo yang tumbuh di air. Daun dan bunga seroja memiliki tangkai yang
panjang dan berada diatas air. Selain sebagai tanaman hias, bunga seroja juga
dimanfaatkan sebagai obat untuk beberapa penyakit seperti diabetes, demam, flu,
diare dan bisa menjadi suplemen untuk menjaga daya tahan tubuh(3).
dipinggir-pinggir pantai, belum banyak orang tahu akan manfaat tanaman seroja.
Tumbuhan seroja ini juga disebut hidofit (Ing. hydrophyte) adalah tumbuhan yang
telah menyesuaikan diri untuk hidup pada lingkungan perairan, baik terbenam
sebagian atau seluruh tubuhnya. Tumbuhan air tergantung hidupnya pada air,
tidak sekadar tanah yang becek dan kadang-kadang kering, meskipun istilah
hidrofit dipakai juga untuk tumbuhan yang dapat beradaptasi dengan kondisi
6
7
becek, namun sehari-hari tumbuh pada kondisi tanah dengan kandungan air
normal(3).
Keunikan dari tanaman ini adalah bunganya yang terbuka dipagi hari dan
menutup pada malam hari. Bunga seroja dijadikan sebagai simbol matahari,
kelahiran kembali dan penciptaan di Mesir kuno karena perilaku yang tidak biasa
ini yang menandai awal dan akhir hari. Beberapa daun dari bunga seroja ini
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Proteales
Famili : Nelumbonaceae
Genus : Nelumbo
8
panjang dan tumbuh menyembul jauh di atas permukaan air. Bunga seroja terdiri
dari banyak helaian petal yang saling menumpuk. Petal berbentuk lonjing,
sari. Warna seroja di Indonesia umumnya hanya putih dan merah jambu(9).
petal bunga mulai berguguran dan hanya menyisakan bakal buah seperti spon.
Bentuknya seperti corong mikrofon dengan permukaan datar. Putik ini lalu
membesar membentuk bakal buah. Setelah tua, dari permukaan putik akan muncul
tabung berongga yang kosong ditengahnya untuk jalan lewat udara, sedangkan
untuk daun terdapat dipermukaan air, keluar dari tangkai berasal dari rimpang
yang berada di dalam daun tumbuh ke atas, tinggi di atas permukaan air. Daun
urat daun berkumpul ke tengan daun. Diameter daun dapat mencapai 60 cm.
Permukaan daun mengandung lapisan lilin sehingga air yang jatuh ke permukaan
daun membentuk butiran air. Tinggi tanaman sekitar satu meter hingga satu
setengah meter(3).
9
seroja banyak ditemukan flavanoid dan antosianin. Selain itu dalam biji bunga
bunga seroja memiliki kepentingan budaya sebagai simbol spiritual dalam agama
memiliki kegunaan yang luas sebagai obat tradisional. Berbagai bagian bunga
seroja termasuk daun, bunga, benang sari, embrio, dan rimpang sebelumnya
dilaporkan dapat meningkatkan manfaat kesehatan. Aplikasi obat ini adalah hasil
dari senyawa yang meningkatkan kesehatan, seperti asam fenolik dan flavanoid,
2.2. Ekstraksi
(analit) dari suatu sampel dengan menggunakan pelarut tertentu yang sesuai.
Ragam ekstraksi yang tepat bergantung pada tekstur dan kandungan air bahan
tumbuhan yang diekstraksi dan pada jenis senyawa yang diisolasi. Proses
Pada proses ekstraksi dengan pelarut, jumlah dan jenis senyawa yang
termasuk ke dalam cairan pelarut sangat ditentukan oleh jenis pelarut yang
digunakan dan meliputi dua fase, yaitu : fase pembilasan dan fase ekstraksi. Pada
fase pembilasan, pelarut membilas komponen-komponen isi sel yang telah pecah
sehingga pori-pori dinding sel menjadi melebar yang menyebabkan pelarut dapat
dengan mudah masuk kedalam sel. Bahan isi sel kemudian terlarut kedalam
pelarut sesuai dengan tingkat kelarutannya lalu berdifusi keluar akibat adanya
11
gaya yang ditimbulkan karena perbedaan konsentrasi bahan terlarut yang terdapat
bahan mentah obat, daya penyesuaian dengan tiap metode ekstraksi dan
(14). Metode ekstraksi dibagi menjadi dua yaitu : ekstraksi cara dingin dan
(1) Maserasi
sampel pada suhu ruang menggunakan pelarut yang sesuai sehingga dapat
melewati dinding sel dan isi sel. Isi sel akan larut karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan di luar sel. Larutan yang
konsentrasinya tinggi akan terdesak keluar dan diganti oleh cairan pelarut
12
sederhana, mudah dan ekonomis. Namun ada kelemahan yaitu waktu yang
serta hanya simplisia yang zat aktifnya bisa larut, sehingga tidak bisa
(2) Perkolasi
metode ini yaitu bahan direndam dengan pelarut, kemudian pelarut baru
atau tetap bening yang artinya sudah tidak ada lagi senyawa yang terlarut.
Kelebihan dari metode ini yaitu tidak diperlukan proses tambahan untuk
ini adalah jumlah pelarut yang dibutuhkan cukup banyak dan proses juga
memerlukan waktu yang cukup lama, serta tidak meratanya kontak antara
b. Cara Panas
(1) Refluks
pelarut dilakukan sebanyak 3 kali setiap 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh
yang memiliki tekstur kasar dan tahan terhadap pemanasan langsung dapat
(2) Sokletasi
selalu baru sehingga terjadi ekstraksi secara kontinu dengan jumlah pelarut
metode sokletasi dapat digunakan untuk bahan yang bertekstur lunak dan
tidak tahan panas menggunakan pelarut yang sedikit dan pemanasan selalu
reaksi peruraian oleh panas. Hal ini dikarenakan pelarut didaur ulang
mengendap(17).
Pelarut dalam proses ekstraksi adalah pelarut yang baik (optimal) untuk
senyawa kandungan yang berkhasiat atau yang aktif, dengan demikian senyawa
tersebut dapat terpisahkan dari bahan dan dari senyawa kandungan lainnya, serta
a. Pelarut polar
Pelarut polar adalah pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang tinggi
tumbuhan. Pelarut yang bersifat polar antara lain air, metanol, etanol dan
Pelarut semi polar adalah pelarut yang memiliki tingkat kepolaran yang
rendah dari pelarut polar tetapi lebih tinggi dari pelarut non polar. Pelarut
yang bersifat semi polar antara lain aseton, etil asetat dan kloroform (19).
Pelarut non polar adalah pelarut yang hampir tidak polar, biasa digunakan
untuk menyari senyawa metabolit yang tidak larut dalam pelarut polar.
Pelarut yang bersifat non polar antara lain n-heksan dan eter (19).
15
2.3. Kulit
berbeda pada setiap kulit individu. Salah satu produk yang umumnya
kering walupun ada sebagian individu yang memiliki jenis kulit kering
Lapisan epidermis terdiri atas lima lapisan, yaitu stratum korneum (lapisan
sel yang aktif membelah diri untuk membentuk sel-sel kulit baru,
bagian :
1. Kulit normal, merupakan kulit yang tampak kenyal, lembut dan indah
3. Kulit kering, ciri-ciri dari kulit kering adalah halus namun mudah terlihat
5. Kulit sensitif, kulit sensitif bisa di artikan sebagai kulit yang tipis, mudah
Ciri-ciri kulit kering diantaranya terlihat kering, terlihat kusam, kulit lebih
sensitif, bersisik, lekas berkerut, dan pori-pori terlihat halus. Faktor yang
kondisi struktur kulit, penyakit kulit, pola makan dan pengaruh obat-obatan.
Permasalah kulit kering disebabkan oleh adanya interaksi yang kompleks. Kesan
kering terjadi oleh adanya sensor yang melekat pada komponen di kulit, bersama
dengan adanya perubahan yang terlihat pada permukaan kulit. Faktor-faktor yang
berkontribusi terhadap terjadinya kulit kering dan eksim yaitu suhu lingkungan
dan kelembaban yang rendah; paparan bahan kimia dan mikroorganisme; penuaan
hidrofilitas. Selain itu, kulit kering juga dipengaruhi oleh iklim, usia dan
pemakaian produk yang tidak sesuai dengan jenis kulit. Secara alami, kulit
18
memiliki lapisan lemak tipis pada permukaannya yang terdiri atas produksi
kelenjar minyak yang berfungsi untuk melindungi kulit dari kelebihan penguapan
air yang akan menyebabkan dehidrasi kulit. Salah satu solusi yang ditawarkan
untuk mengatasi jenis kulit kering yaitu penggunaan kosmetik pelembab (21).
(1) Mencegah badan menjadi kering, karena air di dalam badan tidak mudah
korneum terdapat sel yang tumpang tindih dan lemak intraseluler sehingga
(2) Menyaring zat-zat yang tidak diperlukan badan melalui keringat, seperti
urea, asam urat, amoniak dan asam laktat. Ethel Sloane menulis dalam
buku “Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula” bahwa fungsi integumen kulit
sebagai ekstresi untuk mengeluarkan zat berlemak, air, dan ion-ion seperti
(3) Mengatur suhu tubuh dengan cara jika kepanasan berkeringat sedangkan
(4) Melindungi badan dari ancaman luar seperti benturan fisik, panas terik
dan jamur dilakukan secara alamiah oleh mantel asam kulit yang
(5) Kulit juga merupakan organ sekresi karena mengeluarkans sebum dari
bahkan rasa gatal. Selain itu lulit juga berfungsi sebagai estetika yang
terdeteksi reseptor, ditribusi reseptor, atau ada tidaknya lapisan pada ujung
2.4. Kosmetika
bedak dan pemerah bibir. Kata kosmetika berasal dari bahasa Yunani
menambah daya tarik atau mengubah rupa dan tidak termasuk golongan
obat (24).
misalnya minyak dari kosmetika, talk dari bedakk, sel-sel lapisan tanduk
yang sudah mati. Agar kulit tetap sehat maka harus selalu dibersihkan.
berupa sel-sel kulit yang sudah mati perlu diampelas menggunakan krim
kulit. Kosmetika pelembab dapat berupa cream atau lotion yang dilapiskan
kulut wajah yang lebih indah menarik dan lebih bersifat psikologis untuk
menimbulkan rasa percaya diri yang lebih besar. Kosmetika riasan wajah
terdiri dari dasar bedak, bedak, cat bibir, pemerah pipi, pewarna kelopak
Body butter merupakan sediaan semi padat yang memiliki proporsi minyak
paling tinggi, sehingga sangat kental dan konsistensinya mirip mentega. Body
23
butter biasanya mengandung komponen minyak (shea butter, cocoa butter, dan
dalam kulit lebih baik dibandingkan dengan lotion. Body butter sangat baik
dioleskan dibagian yang sangat kering dan cenderung pecah seperti siku, lutut,
dan tumit(1).
kacangan atau buah-buahan tersebut diolah menjadi ekstrak yang berguna untuk
pembuatan produk pelembab kulit. Produk inilah yang disebut body butter.
shea butter dari kacang-kacangan atau cocoa butter dari cokelat putih. Agar
manfaatnya lebih maksimal, formula body butter dicampurkan dengan bahan lain
yang juga mengandung minyak, seperti olive oil, avocado oil atau peach oil.
Dengan demikian, kandungan minyaknya pun akan lebih banyak dan teksturnya
Beberapa hal yang perlu kita ketahui dari sediaan body butter yaitu body
butter lebih tahan lama menempel di kulit dibandingkan dengan body lotion;
sebaiknya body butter diaplikasikan kembali jika kulit sudah terkena air; body
butter cocok dioleskan pada daerah lipatan tubuh seperti siku, tumit, lutut, dan
kaki; tidak disarankan mengaplikasikan body butter bagi yang ingin berjemur di
bawah sinar matahari; body butter yang dibuat dari cocoa butter mempunyai ciri
berwarna putih Ivory atau putih mendekati kuning muda dan beraroma khas
cokelat putih(25).
24
1. Kelembaban
Kelembaban shea butter adalah pelembab yang sama yang diproduksi oleh
kelenjar sans di kulit. Dan kelembaban ini bertahan lebih lama di kulit.
2. Perlindungan
kelembaban untuk melindungi dari udara kering, terik matahari, dan cuaca
Body butter kaya akan lemak omega 3 esensial. Lemak ini bermanfaat bagi
peradangan.
METODOLOGI PENELITIAN
formulasi dan uji stabilitas fisik sediaan body butter ekstrak etanol bunga dan
yang digunakan pada penelitian ini adalah bunga dan daun seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.) yang diperoleh dari Desa Marelan Pasar V, Kecamatan Medan
3.4.1. Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain blender, cawan
porselin, lumpang dan alu, gelas ukur, pipet tetes, kertas perkamen, pH meter,
gelas kimia, spatula, objek glass, dek glass, sudip, toples kaca, batang pengaduk,
kertas saring, timbangan digital, Moisture Chacker, lemari pengering, kaca arloji,
3.4.2. Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini antara lain bunga dan
daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.), etanol 70%, vaselin album, asam stearat,
setil alkohol, gliserin, TEA, paraffin cair, nipagin, aquadest, oleum olive, parfum.
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah bunga dan daun seroja
daun seroja yang telah dikumpulkan dibersihakan dari pengotor, dicuci dengan air
dengan suhu kamar 25˚C. Simplisia yang telah kering disortasi kembali untuk
dengan metode maserasi dengan menggunakan pelarut etanol 70% yaitu sebanyak
300 gram serbuk bunga seroja dimasukkan ke dalam toples kaca dan direndam
dalam 75 bagian pelarut etanol 70% sebanyak 2250 ml kemudian wadah ditutup
dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 5 harisambil sesekali diaduk lalu
disaring dengan kertas saring sehingga meghasilkan filtrat dan residu. Residu
yang ada kemudian direndam lagi dengan 25 bagian etanol 70% sebanyak 750 ml
kemudian wadah ditutup dengan aluminium foil dan dibiarkan selama 2 hari
sambil diaduk sesekali, setelah perendaman selesai sampel disaring. Filtrat satu
dan filtrat dua dicampurkan menjadi satu kemudian diuapkan menggunakan alat
Sebanyak 300 gram serbuk kering daun seroja dimaserasi dengan pelarut
etanol 70%, sebanyak 3000 ml dengan perbandingan 1:10. Sebanyak 300 gram
daun seroja dimasukkan ke dalam wadah kaca lalu direndam dalam 75 bagian
pelarut etanol 70% selama 5 hari, sesekali diaduk lalu disaring dengan kertas
filtrat II. Filtrat I dan II digabungkan, lalu filtrat yang diperoleh diuapkan dengan
rotary evaporator pada suhu 40˚C, lalu dilanjutkan dengan menggunakan water
28
bath dengan suhu 40˚C sehingga diperoleh ekstrak kental. Ekstrak kental yang
Rancangan formulasi basis body butter dapat dilihat pada Tabel 3.1:
alkohol, olive oil, Cycomethicone dan vaseline album dimasukkan dalam beaker
glass, dipanaskan dengan suhu maksimal 70˚C sampai lebur. Setelah melebur
fase air diantaranya setengah bagian aquadest, nipagin, gliserin dan Trietanolamin
pada lumping panas masukkan fase minyak dan fase air digerus secara konstan
tambahkan sisa air sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa bodybutter,
Disiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. Pembuatan body butter
dilakukan dengan melebur fase minyak diantaranya, asam stearat, setil alkohol,
olive oil, Cycomethicone dan vaseline album dimasukkan dalam beaker glass,
fase air diantaranya setengah bagian aquadest, nipagin, gliserin dan Trietanolamin
pada lumping panas masukkan fase minyak dan fase air digerus secara konstan
tambahkan sisa air sedikit demi sedikit hingga terbentuk massa bodybutter,
3.10. Evaluasi Fisik Sediaan Body Butter Ekstrak Bunga Seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.)
aroma dari sediaan body butter. Pengujian ini dilakukan untuk mengamati
perubahan pada sediaan. Pengujian ini dilakukan setiap 1 minggu selama 1 bulan
penyimpanan(1).
butter ekstrak etanol bunga dan daun seroja diencerkan dengan 100 ml aquadest.
sebanyak 1 gram pada objek glass setipis mungkin, lalu diperhatikan dibawah
mikroskop atau dapat diamati secara visual. Perhatikan ada tidaknya pertikel kasar
dahulu, kemudian diberikan body butter ekstrak etanol bunga dan daun
diberi body butter ekstrak etanol bunga dan daun seroja. Uji kelembaban
kulit (30).
Uji iritasi dilakukan dengan uji tempel tertutup pada kulit manusia.
belakang telinga selama 2 jam. Uji ini dilakukan terhadap 12 orang sukarelawan
setiap sediaan(30).
memilih satu pilihan sediaan body butter yang telah dibuat berdasarkan
sediaan body butter yang dibuat. Panelis diminta untuk memberi nilai
menggunakan 5 skala yaitu dari 1-5 (1 = sangat tidak suka, 2 = tidak suka,
menyimpan sediaan body butter pada suhu 4ºC selama 24 jam, kemudian
dan homogenitas(1)
dari formulasi dan evaluasi fisik sediaan body butter ekstrak etanol bunga dan
daun seroja.
BAB IV
Kingdom : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Dicotyledoneae
Ordo : Proteales
Famili : Nelumbonaceae
Genus : Nelumbo
pada suhu 40oC lalu dipekatkan menggunakan penangas air sampai diperoleh
berupa ekstrak kental sebanyak 95g untuk ekstrak bunga, sedangkan untuk ekstrak
daun sebanyak 75 g.
34
35
Sediaan bodybutter dibuat dalam beberapa formula bunga dan daun seroja
(Nelumbo nucifera Gaertn.), etanol 70%, vaselin album, asam stearat, setil
alkohol, gliserin, TEA, paraffin cair, nipagin, aquadest, oleum olive, parfum,
ekstrak daun seroja dan ekstrak bunga seroja. Sediaan bodybutter dibuat dengan
berbentuk semi padat, berwarna coklat muda hingga berwarna coklat pekat dan
berbau khas.
Senyawa Hasil
alkaloid (+)
Flavonoid (+)
Saponin (+)
Tanin (+)
Steroid (+)
kadar air, kadar abu total, kadar sari larut air, kadar sari larut etanol dan kadar abu
Evaluasi mutu fisik sediaan Body butter bunga dan daun seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.) meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi
Pengamata Formula
n F0 F1 F2 F3
Bentuk Semi Solid Semi Solid Semi Solid Semi Solid
Warna Putih Coklat Lemah Coklat Coklat
Bau Khas Khas Khas Khas
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 9%.
Tabel 4.4 Pengujian Organoleptis Daun
Pengamata Formula
n F0 F1 F2 F3
Bentuk Semi Solid Semi Solid Semi Solid Semi Solid
Warna Putih Coklat Coklat Muda Coklat Tua
Bau Khas Khas Khas Khas
37
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun seroja dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun seroja dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun seroja dengan konsentrasi 9%.
Uji organoleptis berupa pengamatan secara visual yang meliputi warna,
bentuk dan bau (aroma). Hasil pengamatan yang diperoleh dari sediaan bodybutter
ekstrak etanol bunga seroja dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn) semua
putih, F1 coklat lemah, F2 dan F3 warna coklat. Warna untuk bunga F0 putih, F1
hijau muda F2 dan F3 hijau Tua. Bentuk keduanya semi padat dan bau khas zat
aktif yang sama pada semua waktu pengamatan, sehingga dari kedua sampel
keempat body butter tersebut dapat dikatakan stabil dalam pengujian organoleptis.
Pengukuran pH
Formula Pengulangan Pengulangan Pengulangan Rata-
1 2 3 rata
F0 6 6 6 6
F1 6 6,01 6,01 6,01
F2 6 6,01 6,03 6,01
F3 6 6 6,03 6,01
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga dan bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 7%
38
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 9%.
Pengukuran pH sediaan body butter dikakukan dengan menggunakan alat
pH meter. Dari data diperoleh hasil pengukuran pH sediaan body butter daun
bunga seroja (Nelumbo nucifera Gaertn) pada saat pertama kali dibuat, dilakukan
sediaan lulur krim F0: 6, F1: 6,01, F2: 6,01 dan F3: 6,01. Dapat disimpulkan
bahwa nilai dari pengukuran pH sediaan lulur krim dengan 3 kali pengulangan
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga dan daun / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dan bunga seroja dengan
konsentrasi 9%.
Hasil dari pengujian homegenitas dilakukan untuk memastikan sediaan
semua bahan tercampur dengan baik dan rata. Hasil yang didapat semua dalam
Tabel 4.7 Hasil Uji Iritasi Sediaan body butter Bunga dan daun Seroja
F0 Bengkak - - - - - - - - - - - -
Gatal - - - - - - - - - - - -
Kemerahan - - - - - - - - - - - -
F1 Bengkak - - - - - - - - - - - -
Gatal - - - - - - - - - - - -
Kemerahan - - - - - - - - - - - -
F2 Bengkak - - - - - - - - - - - -
Gatal - - - - - - - - - - - -
Kemerahan - - - - - - - - - - - -
F3 Bengkak - - - - - - - - - - - -
Gatal - - - - - - - - - - - -
Ketenagan :
surat persetujuan sukarelawan. Reaksi iritasi positif bila terjadi kemerahan, gatal
dan pembengkakan pada kulit. Beberapa hasil uji iritasi terhadap sukarelawan
didapatkan semua formula sediaan body butter memberikan hasil yang negatif
Formula SS S KS TS Jumlah
F0 0 9 3 0 12
F1 2 10 0 0 12
F2 9 3 0 0 12
F3 2 10 0 0 12
Keterangan :
SS : Sangat Suka
S : Suka
KS : Kurang Suka
TS : Tidak Suka
Berdasarkan dari pengujian tingkat kesukaan dilakukan untuk mengetahui
sediaan body butter dengan konsentrasi berapa paling disukai oleh panelis. Data
dari hasil uji kesukaan terhadap 12 orang panelis menunjukkan bahwa pada F0
terdapat 9 orang panelis yang suka dan 3 orang panelis yang kurang suka. Pada
F1 terdapat 2 orang panelis yang sangat suka dan 10 orang panelis yang suka. F2
terdapat 9 orang panelis yang sangat suka dan 3 orang panelis yang suka. F3
terdapat 2 orang panelis yang sangat suka dan 10 orang panelis yang suka.
Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaan disimpulkan formula yang paling banyak
Formula SS S KS TS Jumlah
F0 0 9 3 0 12
F1 0 10 2 0 12
F2 2 8 2 0 12
F3 3 7 2 0 12
41
Keterangan :
SS : Sangat Suka
S : Suka
KS : Kurang Suka
TS : Tidak Suka
Berdasarkan dari pengujian tingkat kesukaan dilakukan untuk mengetahui
sediaan body butter dengan konsentrasi berapa paling disukai oleh panelis. Data
dari hasil uji kesukaan terhadap 12 orang panelis menunjukkan bahwa pada F0
terdapat 9 orang panelis yang suka dan 3 orang panelis yang kurang suka. Pada
F1 terdapat 10 orang panelis yang suka dan 2 orang panelis yang kurang suka. F2
terdapat 2 orang panelis yang sangat suka, 8 orang panelis yang suka dan 2 orang
penalis yang kurang suka. F3 terdapat 3 orang panelis yang sangat suka, 7 orang
panelis yang suka dan 2 panelis yang kurang suka. Berdasarkan hasil uji tingkat
kesukaan disimpulkan formula yang paling banyak disukai adalah Formula 2 dan
sediaan body butter dengan mengetahui bentuk, warna, dan bau. Jika warna
bentuk dan bau masih sama pada kondisi awal dan akhir maka sediaan tersebut
dikatakan stabil dalam penyimpanan selama 12 hari pada suhu kamar 20-25OC.
42
%
Formul Kondisi Minggu Minggu Minggu Minggu
Relawan Pemulihan
a Awal 1 2 3 4
Kadar Air
F0 1 20,2 22,3 38,5 44,7 46,8 26,8
2 19,4 21,5 37,5 42,8 44,1 24,7
3 16,8 19,5 38,5 39,9 46,8 30
Rata-rata 18,8 21,1 38,2 42,5 45,9 27,2
F1 1 19,4 25,5 38,5 46,8 51,8 32,4
2 22,3 27,5 39,9 45,7 54,1 31,8
3 18,6 21,5 37,5 39 42,7 24,1
Rata-rata 20,1 24,8 38,6 43,8 49,5 29,4
F2 1 21,5 27,5 42,8 44,7 55,9 34,4
2 16,7 19 38,9 40,1 46,8 30,1
3 19,4 25,5 37,5 39,9 53 33,6
Rata-rata 19,2 24 39,7 41,6 51,9 32,7
F3 1 23,1 27,4 44,7 55,3 64 40,9
2 19,8 23,1 39 51,8 55,9 36,1
3 21,5 24,5 42,7 52,1 59,1 37,6
Rata-rata 21,5 25 42,1 53,1 59,7 38,2
Keterangan :
Dehidrasi = 0-29, Normal = 30-45, Hidrasi 46-100
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 9%.
Berdasarkan hasil peningkatan kadar air kulit sukarelawan memiliki
peningkatan selama empat minggu perawatan dengan pamakain lulur krim kadar
air pada kulit sukarelawan mengalami peningkatan pada F0 yaitu dengan nilai
pemulihan kadar air sebesar 29,4 % pada F2 pemulihan kadar air dengan nilai
43
rata-rata persen persen pemulihan 32,7 % dan pada F3 kadar air dengan nilai
rata-rata persen sebesar 38,2 %. Berdasarkan hasil pengujian kadar air sediaan
body butter dari ekstrak bunga dengan konsentrasi 9% yang paling efektif dalam
215
55.8
165 44.57 F3
42.17 F2
44.8 F1
115 40.07
28.33 F0
24.1 38.7
21.47 33.17
65 20.93 31.67
19.2
20.1 21.47 42.47 45.9
38.17
15 18.8 21.1
Kondisi Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Awal
Gambar 4.1. Grafik Hasil Pengukuran Kadar Air (Moisture) Kulit Sukarelawan
Bunga Seroja
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 9%.
44
30 27.1
25.6
25
18.6 Series1
20
15
10
0
F0 F1 F2 F3
Gambar 4.2 Grafik Persen Kenaikan Kadar Air (Moisture) pada sukarelawan
Bunga Seroja
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak bunga / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak bunga dengan konsentrasi 9%.
Tabel 4.11 Hasil Uji Kelambaban Daun Seroja
%
Kondisi Minggu Mingg Minggu Minggu
Formula Relawan Peningkatan
Awal 1 u2 3 4
kadar Air
F0 1 20,2 22,3 38,5 44,7 46,8 26,6
2 19,4 21,5 37,5 42,8 44,1 24,7
3 16,8 19,5 38,5 39,9 46,8 30
Rata-rata 18,8 21,1 38,17 42,47 45,9 27,1
F1 1 19,4 21,5 37,5 32,5 38,5 19,1
2 22,3 23,1 32 39,5 40,1 17,8
3 18,6 19,8 25,5 27,5 37,5 18,9
Rata-rata 20,1 21,47 31,67 33,17 38,7 18,6
F2 1 21,5 22,3 33 42,7 51,8 30,3
2 16,7 19 27,5 37,5 39,9 23,2
3 19,4 21,5 24,5 40 42,7 23,3
45
peningkatan selama empat minggu perawatan dengan pamakain lulur krim kadar
air pada kulit sukarelawan mengalami peningkatan pada F0 yaitu dengan nilai
pemulihan kadar air sebesar 18,6 % pada F2 pemulihan kadar air dengan nilai
rata-rata persen persen pemulihan 25,6 % dan pada F3 kadar air dengan nilai
rata-rata persen sebesar 34,33 %. Berdasarkan hasil pengujian kadar air sediaan
body butter dari ekstrak bunga dengan konsentrasi 9% yang paling efektif dalam
215
55.8
165 44.57 F3
42.17 F2
44.8 F1
115 40.07
28.33 F0
24.1 38.7
21.47 33.17
65 20.93 31.67
19.2
20.1 21.47 42.47 45.9
38.17
15 18.8 21.1
Kondisi Minggu 1 Minggu 2 Minggu 3 Minggu 4
Awal
Gambar 4.3 Grafik Hasil Pengukuran Kadar Air (Moisture) Kulit Sukarelawan
Daun Seroja
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak daun / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 9%.
47
30 27.1
25.6
25
18.6 Series1
20
15
10
0
F0 F1 F2 F3
Gambar 4.4 Grafik Persen Kenaikan Kadar Air (Moisture) pada sukarelawan
Daun Seroja
Keterangan :
F0 : Sediaan body butter tanpa ekstrak daun / blanko
F1 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 5%
F2 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 7%
F3 : Sediaan body butter mengandung ekstrak daun dengan konsentrasi 9%.
4.7 Pembahasan
4.7.1 Pembuatan body butter Ekstrak Etanol Bunga dan Daun Seroja
Pembuatan body butter ekstrak etanol bunga dan daun tanaman seroja
(Nelumbo nucifera Gaertn) dibuat dalam formula yaitu F0 (blanko) tanpa ekstak
buah alpukat, F1: 5% ekstrak buah alpukat, F2: 7% ekstrak buah alpukat dan F3:
9% ekstrak etanol bunga dan daun tanaman seroja (Nelumbo nucifera Gaertn).
Dengan formula vaselin album, asam stearat, setil alkohol, gliserin, TEA, paraffin
48
Evaluasi mutu fisik sediaan Body butter bunga dan daun seroja (Nelumbo
nucifera Gaertn.) meliputi uji organoleptis, uji pH, uji homogenitas, uji iritasi
Hasil dari uji organoleptis sediaan Body butter bunga dan daun seroja
(Nelumbo nucifera Gaertn.) meliputi warna, bentuk semi solid dan bau (aroma)
khas pada bunga warna F0 putih, F1 coklat lemah, F2 coklat, F3 coklat. Pada
sediaan body butter daun bentuk semi solid, bau (aroma) khas, warna F0 putih, F1
Colklat , F2 Coklat muda dan F3 coklat tua. Sehingga sediaan body butter bunga
dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) tersebut dapat dikatakan stabil dalam
pengujian organoleptis.
pH meter. Dari data diperoleh hasil pengukuran pH sediaan body butter daun dan
bunga seroja (Nelumbo nucifera Gaertn) pada saat pertama kali dibuat, dilakukan
sediaan lulur krim F0: 6, F1: 6,01, F2: 6,01 dan F3: 6,01. Dapat disimpulkan
bahwa nilai dari pengukuran pH sediaan lulur krim dengan 3 kali pengulangan
dikatakan masih dalam rentang yang diizinkan dengan syarat pH 4,5 sampai 7.
tidak ada butiran kasar yang terdapat pada sediaan sehinnga hasil yang diperoleh
tidak terdapat butiran kasar. Sehingga sediaan body butter daun dan bunga seroja
49
iritasi positif bila terjadi kemerahan, gatal dan pembengkakan pada kulit.
Beberapa hasil uji iritasi terhadap sukarelawan didapatkan semua formula sediaan
body butter bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) memberikan hasil
yang negatif terhadap sukarelawan dan aman untuk digunakan. Berdasarkan hasil
masing formula sediaan body butter bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera
sediaan body butter bunga seroja dengan konsentrasi berapa paling disukai oleh
panelis. Data dari hasil uji kesukaan terhadap 12 orang panelis menunjukkan
bahwa pada F0 terdapat 9 orang panelis yang suka dan 3 orang panelis yang
kurang suka. Pada F1 terdapat 2 orang panelis yang sangat suka dan 10 orang
panelis yang suka. F2 terdapat 9 orang panelis yang sangat suka dan 3 orang
panelis yang suka. F3 terdapat 2 orang panelis yang sangat suka dan 10 orang
panelis yang suka. Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaan disimpulkan formula
Sediaan body butter daun data dari hasil uji kesukaan terhadap 12 orang
panelis menunjukkan bahwa pada F0 terdapat 9 orang panelis yang suka dan 3
orang panelis yang kurang suka. Pada F1 terdapat 10 orang panelis yang suka dan
2 orang panelis yang kurang suka. F2 terdapat 2 orang panelis yang sangat suka, 8
50
orang panelis yang suka dan 2 orang penalis yang kurang suka. F3 terdapat 3
orang panelis yang sangat suka, 7 orang panelis yang suka dan 2 panelis yang
kurang suka. Berdasarkan hasil uji tingkat kesukaan disimpulkan formula yang
tingkat kesukaan “sangat suka” 2 dan 3 orang dan “Suka” 8 dan 7 orang
sukarelawan.
body butter bunga dan daun seroja (Nelumbo nucifera Gaertn.) dengan
mengetahui bentuk, warna, dan bau. Jika warna bentuk dan bau masih sama pada
kondisi awal dan akhir maka sediaan tersebut dikatakan stabil dalam penyimpanan
dihasilkan pada alat skin moisture analyzer sebelum dan sesudah perlakuan dan
Terlihat bahwa kenaikan kelembaban pada sediaan body butter bunga yang paling
baik adalah pada F3, nilai kelembaban kulit sukarelawan meningkat sebesar 38,2
% dari nilai awal sebelum perlakuan adalah 21.5% sehingga setelah perlakuan
nilai kelembaban kulit menjadi 59,7% dan pada sediaan body butter daun yang
34,33% dari nilai awal sebelum perlakuan adalah 21,47% sehingga setelah
berdasarkan skala nilai kelembaban alat skin moisture analyzer termasuk kedalam
kulit yang lembab Sehingga konsentrasi F3 9% sediaan body butter bunga dan
5.1 Kesimpulan
1. Ekstrak etanol bunga dan daun tanaman seroja (Nelumbo nucifera
2. Sediaan body butter bunga dan daun tanaman seroja (Nelumbo nucifera
3. Sediaan body butter ekstrak etanol bunga dan daun tanaman seroja
5.2 Saran
1. Untuk Penelitian selanjutnya diharapkan melakukan uji kehalusan
seroja agar tampilan fisik sediaan body butter menghasilkan warna yang
khas.
52
53
DAFTAR PUSTAKA
id=cKpREAAAQBAJ
16. Susanti AM. Ekstrak Daun Pare (Momordica charantia L) sebagai
Antidiabetik [Internet]. Penerbit NEM; 2021. 28–29 p. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=4lNWEAAAQBAJ
17. Natsir MH, Sjofjan O, Irsyammawati A. Teknologi Pengolahan Bahan
Pakan Ternak [Internet]. Universitas Brawijaya Press; 2019. 63–64 p.
Available from: https://books.google.co.id/books?id=LC7bDwAAQBAJ
18. WEWENGKANG DS, ROTINSULU H. FITOFARMAKA [Internet].
Penerbit Lakeisha; 2021. 25–27 p. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=cKpREAAAQBAJ
19. apt. Supomo SSMS, apt. Hj. Hayatus Sa’adah S. F MS, apt. Eka Siswanto
Syamsul SFMS, apt. Kintoko SFMSPD, apt. Hardi Astuti Witasari SFMS,
Noorcahyati SHMP, et al. Khasiat Tumbuhan Akar Kuning Berbasis Bukti
[Internet]. Nas Media Pustaka; 2021. 14 p. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=pKtaEAAAQBAJ
20. Manaba F. Anatomi Fisiologi Untuk Mahasiswa Gizi. Jakarta Buku Kedokt
EGC. 2016;Halaman: 171-172.
21. Butarbutar MET, Chaerunisaa AY. Peran Pelembab dalam Mengatasi
Kondisi Kulit Kering. Maj Farmasetika. 2020;6(1):56–69.
22. Achroni K. Semua Rahasia Kulit Cantik & Sehat Ada Disini. Yogyakarta:
Javalitera; 2017.
23. Wasitaatmadja SM. Penuntun Ilmu Kosmetik Medik. Jakarta UI Press.
1997;Halaman: 22-24.
24. Ambarwati Y&. Dasar-Dasar Kosmetik. 2015;53:1–123.
25. Fauzi AR, Rina. Merawat Kulit dan Wajah [Internet]. Elex Media
Komputindo; 2013. 124 p. Available from:
https://books.google.co.id/books?id=94VKDwAAQBAJ
26. Skripsi Yuliana. Formulasi Sediaan Body Butter Dari Ekstrak Etanol
Bunga Telang (Clitoria ternatea L.). 2021;17.
27. Ditjen POM. Farmakope Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI;
1979. 9 p.
28. Dari RW. Uji Efektivitas Gel Ekstrak Daun Binahong ( Anredera cordifolia
(Ten.) Steenis) Terhadap Penyembuhan Luka Sayat Yang Terinfeksi
Bakteri Staphylococcus aureus pada Kelinci ( Oryctolagus cuniculus ).
2019;
29. Ardina A, Suprianto S. Formulasi Sabun Cair Antiseptik Ekstrak Etanol
Daun Seledri (Apium graveolens L.). J Dunia Farm. 2019;2(1):21–8.
30. Nisa Khoirun. 2019. Formulasi Sediaan Krim Lulur Dari Ekstrak Beras
Ketan Hitam (Oryza sativa L. var glutinosa) Sebagai Pelembab Alami
Kulit
55
- Disortasi
- Dicuci
- Dikeringkan
- Ditimbang berat basahnya
- Tanaman seroja
Simplisia
- Dihaluskan dengan blender
- Disimpan dalam wadah yang tertutup
rapat sebelum digunakan
Serbuk
Sebanyak 800g
Maserat I Residu
Maserat II
Maserat I & II
Ekstrak kental
Bunga Seroja 95 g
58
0,1516
13. Kadar air = x 100% = 7,57%
Maserat
2.0015I Residu
0, 1167kental
100
2. Kadar sari larut dalam airEkstrak
= x x 100% = 11,24%
Bunga5,1887 20g
Seroja 75
0,0939 100
3. Kadar sari larut dalam air = x x 100% = 9,36%
5,0157 20
59
12,03%
0,0823 100
1. Kadar sari larut dalam etanol = x x100% = 8,23%
5,0024 20
0,1080 100
2. Kadar sari larut dalam etanol = x x100% = 10,58%
5,0994 20
0,0451 100
3. Kadar sari larut dalam etanol = x x 100% = 4,45%
5,0699 20
0,1362
1. Kadar abu total = x 100% = 3,38%
2,0148
0,1445
2. Kadar abu total = x 100% = 3,52%
2,0548
60
0 , 1518
3. Kadar abu total = x 100% = 3,69%
2,0549
3,38% +3,52%+3,69%
% Rata-rata kadar abu total = = 3,53%
3
Uji Kadar sari Larut Uji Kadar sari Larut Uji Kadar sari Larut
air dan etanol etanol air dan etanol
Uji Kadar Abu Total Uji Kadar abu Total Uji Kadar sari Larut
air
Uji Kadar Abu Total Uji Kadar Air Uji Kadar abu tidak
larut asam
65
Penyaringan Kadar sari larut air Penyaringan Kadar sari larut air
dan etanol dan etanol
Lampiran Uji pH
68
69
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji Homogenitas
Uji anova
ANOVA
Sum of Squares df Mean Square F Sig.
Kondisi_awal Between Groups 12,583 3 4,194 1,085 ,002
Within Groups 30,927 8 3,866
Total 43,509 11
Minggu1 Between Groups 29,460 3 9,820 1,092 ,004
Within Groups 71,947 8 8,993
Total 101,407 11
Minggu2 Between Groups 28,220 3 9,407 2,127 ,005
Within Groups 35,387 8 4,423
Total 63,607 11
Minggu3 Between Groups 253,260 3 84,420 9,703 ,005
Within Groups 69,607 8 8,701
Total 322,867 11
Minggu4 Between Groups 305,497 3 101,832 5,288 ,002
Within Groups 154,053 8 19,257
Total 459,550 11
84
Tests of Normality
Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Uji Homogenitas
Uji anova
ANOVA
Total 43,509 11
Minggu1 Between Groups 19,807 3 6,602 2,528 ,001
Within Groups 20,893 8 2,612
Total 40,700 11
Minggu2 Between Groups 350,750 3 116,917 7,374 ,001
Within Groups 126,847 8 15,856
Total 477,597 11
Minggu3 Between Groups 220,860 3 73,620 5,545 ,004
Within Groups 106,207 8 13,276
Total 327,067 11
Minggu4 Between Groups 451,260 3 150,420 11,493 ,003
Total 555,960 11
86