transdermal
*
*
*
*
26/03/12
a. Berdasarkan teori pH partisi, obat yang
berbentuk molekul mempunyai nilai koefisien
partisi yang lebih tinggi daripada ion sehingga
lebih mudah menembus kulit.
Fraksi obat yang berbentuk molekul untuk
obat yang bersifat asam atau basa lemah
tergantung pH medium (diatasi dengan
penambahan buffer).
*Obat asam lemah akan berada
dalam bentuk tidak terion lebih
banyak jika pH < pKa, dan untuk
obat basa lemah dalam bentuk
tidak terion lebih banyak jika pH >
pKa.
26/03/12
b. Pendekatan lain yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan transpor obat menembus kulit
yaitu dengan menambahkan pasangan ion
(counter ion) untuk obat yang bermuatan
seperti garam HCl dari lidokain atau sulfat dari
terbutalin.
*
Enhancer kimia adalah senyawa yang dapat
meningkatkan penetrasi perkutan obat
dengan berpartisi pada stratum corneum dan
mengubah susunan lipid-protein di kulit.
Perubahan ini menyebabkan perubahan sifat
stratum corneum dan terjadi penurunan
pertahanan pada stratum corneum.
*Contoh senyawa-senyawa yang
dapat berfungsi sebagai enhancer
kimia yaitu, sulfoksida, azone,
pirolidon, asam lemak, alkohol,
glikol, surfaktan, urea dan terpen.
26/03/12
*
26/03/12
*
26/03/12
3)membran polipropilen dengan pori-pori
mikro yg mengatur laju penglepasan
skopolamin dari sistem ke permukaan kulit
4) formulasi perekat, minyakmineral,
poliisobutilen dan skopolamin
Sebelum dipakai, suatu lapis kulit
pelindung dari poliester bersilikon yg
menutup lapisan keempat dibuka dulu.
26/03/12
2) nitrogliserin, untuk obat jantung.
contoh produknya:Transderm-Nitro (Ciba),
Nitro-Dur (Key), Nitro-Disk ( Searle), produk-
produk tersebut digunakan untuk penggunaan
selama 24 jam
Nitrogliserin berfungsi sebagai antiangina yg
mempunyai dosis rendah, waktu paruh
plasmanya pendek
*Bila digunakan dibawah lidah maka
akan dengan cepat dimetabolisme
oleh hati, sehingga
bioavailabilitasnya rendah
26/03/12
Transderm-Nitro terdiri dari 4 lapisan:
1) lapisan penunjang berwarna coklat (plastik
beraluminium) yg impermeabel terhadap air,
nitrogliserin bersifat mudah menguap
2) Reservoir obat yg mengandung nitrogliserin
yg diserap pada laktosa, silikondioksida koloid
dan cairan obat silikon
3) membran kopolimer etilen/vinil
asetat yg permeabel terhadap
nitrogliserin
4) lapisan perekatsilikon
hipoalergenik, sebelum dipakai
dilepas dulu
26/03/12
Nitrogliserin juga dapat diberikan secara
transdermal dalam bentuk sediaan salep
(Nitro ointment) yg mengandung 2%
nitrogliserin dan laktosa sebagai suatu
pengabsorbsi lanolin, dengan basis vaselin
putih, sehingga penglepasan obat dapat diatur
Setiap inci salep yg dikeuarkan dari
tube mengandung sekitar 15 mg
nitrogliserin
Penggunaan dioleskan di dada
menggunakan aplikator agar salep
tidak melekat di kulit tangan
26/03/12
Dosis 1-2 inci (50 mm) dipakai
setiap 8 jam sekali, atau 4-5 inci
(100-125 mm).
Daerah kulit yg diolesi salep
kemudian ditutupi dengan bungkus
plastik dan pita perekat
Onset 30 menit
26/03/12
*
Sistem transdermal memiliki beberapa keuntungan (mencegah FPM,
menghindari degradasi GIT, meningkatkan kepatuhan pasien)
b. Difusi
Transport molekul melewati kulit dengan elektroporasi juga dapat
meningkatkan difusi pasif. Walaupun permeabilitas kulit lebih besar
dicapai saat pemberian pulsa, akan tetapi permeabilitas kulit masih
terjadi setelah pulsa diberikan (dalam studi in vivo menunjukan
sampai 4 jam). Mekanisme peningkatan difusi pasif terjadi terutama
pada molekul yang tidak bermuatan atau muatannya rendah
(Mannitol, fentanyl).
*
Mekanisme transport yang terjadi dapat melalui interseluler ataupun
transeluler. Terjadinya mekanisme tersebut tergantung dari pulsa
tegangan yang diberikan. Mekanisme transport interseluler terjadi
ketika tegangan listrik yang diberikan rendah tetapi durasinya panjang,
sedangkan transeluler terjadi bila tegangan listrik yang diberikan tinggi
dengan durasi yang pendek.
*
A B
A = 270 V
C B = 135 V
C = 115 V
*
a. Parameter listrik
Terdapat dua tipe protocol pulsa yang biasanya digunakan pada
elektroporasi, keduanya terutama dibedakan berdasarkan durasi:
jumlah pulsa > 100 dengan durasi yang pendek (1-2 ms) dan
tegangan tinggi,
Jumlah pulsa sedikit < 20 dengan durasi panjang (70-1000 ms)
dan tegangan sedang.
b. Desain elektroda
c. Karakteristik bahan obat
Muatan, Lipofilisitas, Berat molekul.
Sensasi serta rasa nyeri dilaporkan dapat terjadi selama pengobatan.
Biasanya peningkatan pulsa, lama pengobatan, serta tingginya
tegangan yang diberikan memicu sensasi gatal, geli, seperti ditusuk-
tusuk, kontraksi otot, nyeri yang seketika, dan setelahnya dapat
timbul erythema yang bersifat sementara.
Ketika tegangan tinggi diberikan, maka terjadi tahanan kulit, dimana
tahanan kulit ini terjadi paling besar di dalam stratum korneum
dibandingkan jaringan lain di bawahnya, akibatnya energi listrik yang
diberikan lebih terkonsentrasi pada lapisan stratum korneum.
*
* Peningkat Penetrasi
Asam Lemak dalam
Sistem Penghantaran
Obat Transdermal
Latar Belakang
* Hanya sedikit sekali obat yang dapat dibuat untuk
penghantaran transdermal toksisitas kulit yang terjadi
karena obat atau bahan eksipien dan kendala utama adalah
adanya barrier kulit (stratum korneum) yang membatasi
permeasi dari sejumlah molekul
* Dikembangkanlah beberapa pendekatan untuk mengatasi
sifat barrier kulit dan menghantarkan sebagian besar obat
untuk melewati kulit pendekatan kimia/fisika
* Peningkat penetrasi antara lain sulfoksida (seperti DMSO),
azon, pirolidon, alkohol, asam lemak, surfaktan, terpen, urea
*
* Kulit manusia adalah barrier yang sangat efisien, yang
dirancang untuk menjaga "bagian dalam tetap berada di
dalam dan bagian luar berada sisi luar sulitnya
penghantaran transdermal dari agen terapetik
* Salah satu pendekatan lama untuk meningkatkan berbagai
obat melalui rute ini yaitu dengan menggunakan peningkat
penetrasi
* Peningkat penetrasi adalah bahan kimia yang berinteraksi
dengan konstituen kulit untuk meningkatkan fluks obat
* Peningkat penetrasi yang ideal seharusnya bersifat reversibel
dalam menurunkan ketahanan barrier stratum korneum tanpa
merusak sel kulit
*
* Seharusnya tidak toksik, tidak mengiritasi, dan tidak alergenik
* Idealnya bekerja secara cepat, dan aktivitas serta durasi
efeknya dapat diprediksi dan digandakan
* Seharusnya tidak mempunyai efek farmakologi dalam tubuh
baik secara lokal maupun sistemik
* Ketika dihilangkan dari kulit, sifar barrier harus kembali secara
cepat dan sepenuhnya
* Peningkat penetrasi harus sesuai untuk formulasi sediaan
topikal dan transdermal, oleh karena itu harus kompatibel
dengan obat maupun eksipien
* Peningkat penetrasi harus bekerja secara terarah, sehingga
memungkinkan agen terapetik masuk ke dalam tubuh
*
*
* Mengacaukan struktur lipid stratum korneum
* Berinteraksi dengan protein interseluler
* Meningkatkan partisi dari obat, co enhancer atau solvent ke dalam
stratum korneum
Aksi Peningkat
Penetrasi dalam
Domain Lipid
Interseluler
*
Kelas Bahan Bahan yang Mewakili Mekanisme dari Peningkat Penetrasi Kulit
Azon 1 dodesilheksa hidro 2H azepin 2 one dan turunan Mengacaukan lipid kulit
tertentu
Asam lemak Asam oleat, asam laurat, asam linolat, asam miristat Meningkatkan fluiditas dari lipid interseluler
Terpen, Terpenoid, dan Essential oil Askaridol, 1, 8 sineol, 1 mentol, d limonen, menton, nerodidol, Terpen beraksi dengan salah satu dari mekanisme :
karvon, karvakrol, linalool, pulegon, pinen, terpinol mengacaukan struktur lipid yang rapat dari stratum
korneum, meningkatkan difusivitas obat dalam
stratum korneum atau meningkatkan partisi obat
ke dalam stratum korneum
Pipermint oil, terpentin oil, chenopodium oil, ylang ylang, minyak Sementara terpenoid meningkatkan konduktivitas
dari magnolia fargesisi, basil oil, cajuputi, cardamom, melissa, elektrik dari jaringan dengan demikian membuka
myrtle, niauli oil, orange oil jalur polar dalam stratum korneum
Pelarut Organik Alkohol : etil alkohol Co permeate dengan obat melalui kanal lipid,
ekstraksi parsial dari lipid
Pirolidon : N metil 2 pirolidon 2 pirolidon Berinteraksi baik dengan keratin dan komponen
lipid dari stratum korneum
Surfaktan (nonionik, kationik, anionik) Polisorbat (Tween) Berpenetrasi ke dalam kulit, solubilisasi miselar dari
lipid stratum korneum, ekstraksi lipid dari stratum
Polioksietilen alkilfenol (Brij) korneum, berikatan dengan keratin interseluler
dalam korneosit, menghilangkan beberapa lipid
Dodesiltrimetil amonium bromida interseluler
Fosfolipid Fosfatidilkolin dari kacang kedelai atau kuning telur Berdifusi ke dalam stratum korneum, mengacaukan
lipid interseluler, meningkatkan partisi obat ke
dalam kulit
*
* Asam Lemak terdiri dari rantai hidrokarbon alifatik dan terminal
gugus asam karboksilat serta terminal metil pada ujung yang
satunya
* Asam Lemak berbeda dalam panjang rantai alifatiknya, yang
bisa berupa jenuh atau tidak jenuh, baik dalam jumlah, posisi,
dan konfigurasi ikatan ganda
* Berbagai macam asam lemak rantai panjang mempunyai
potensial sebagai peningkat penetrasi kulit
* Asam lemak mempunyai kemampuan untuk menyebabkan
iritasi kulit tergantung dari konsentrasi dan jenis asam lemak
yg digunakan
* Contoh asam lemak, seperti asam oleat, asam linoleat, asam
palmitat, asam stearat, asam laurat, dll
Continue..