Anda di halaman 1dari 19

PROPOSAL

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

SOSIALISASI TERKAIT PENCEGAHAN DAN CEK KADAR


GLUKOSA DARAH GRATIS PADA PENYAKIT
DIABETES MELITUS

Oleh:

Dellaviana Ariska, S. Farm (2002046)

Dilla Aprilananda, S.Farm (2002047)

Gusrika Novianti, S. Farm (2002057)

Muhammad Rajeb Fadillah, S. Farm (2002069)

Sri Wahyu Ningsih, S. Farm (2002084)

Sulastari Cahyani, S.Farm (2002086)

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU

YAYASAN UNIV RIAU


2021
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul : Sosialisasi Pencegahan dan Cek Kadar


Glukosa Darah Gratis pada Penyakit
Diabetes Melitus
2. Bidang penerapan Ipteks : Farmasi
3. Ketua Pelaksana
Nama Lengkap : Muhammad Rajeb Fadillah, S. Farm
Jenis Kelamin : Laki-laki
NIM : 2002069
Telp/Email : 082285353666
4. Jumlah Anggota : 5 orang

Nama Anggota : Dellaviana Ariska, S.Farm


Dilla Aprilananda, S.Farm
Gusrika Novianti, S. Farm
Sri Wahyu Ningsih, S.Farm
Sulastari Cahyani, S.Farm
Lokasi Kegiatan : Kelurahan Tuah Negeri
5. Sumber Dana : Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau

Pekanbaru, 6 Mei 2021

Mengetahui,
Ketua Prodi Studi Profesi Apoteker Ketua Pelaksana

(Dr.Apt. Adriani Susanti, M.Farm) (Muhammad Rajeb Fadillah, S. Farm)


NIDN: 1006116701 NIM: 2002069
Menyetujui,

Ketua LP2M STIFAR

(Dr.Apt. Neni Frimayanti, M.Sc)


NIDN 1013068001

i
DAFTAR ISI

Halaman
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... i

DAFTAR ISI..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang................................................................................... 1

1.2 Dasar Hukum..................................................................................... 3

1.3 Tujuan Pengabdian............................................................................. 3

1.4 Manfaat Pengabdian........................................................................... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...................................................................... 4

2.1 Kesehatan........................................................................................... 4

2.1.1 Pengertian Kesehatan................................................................. 4

2.2 Diabetes Melitus................................................................................ 5

2.2.1 Pengertian Diabetes Melitus....................................................... 5

2.2.2. Klasifikasi Diabetes Melitus..................................................... 6

2.3 Pemeriksaan Kesehatan..................................................................... 7

2.3.1. Glukosa Darah........................................................................... 7

BAB III METODE PELAKSANAAN............................................................. 9

3.1 Sasaran dan Lokasi............................................................................ 9

3.2 Metode Penerapan.............................................................................. 9

3.3 Rencana Pelaksanaan......................................................................... 9

3.4 Anggaran Belanja............................................................................... 10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................... 11

LAMPIRAN...................................................................................................... 12

ii
i
BAB I

PENDAHULUAN

1 Latar Belakang

Diabetes mellitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja

insulin atau kedua-duanya. Diagnosis DM umumnya akan dipikirkan bila ada

keluhan khas DM berupa poliuria, polidipsia, polifagia, dan penurunan berat

badan yang tidak dapat dijelaskan sebabnya (ADA, 2020). Secara epidemiologik

diabetes seringkali tidak terdeteksi dan dikatakan onset atau mulai terjadinya

adalah 7 tahun sebelum diagnosis ditegakkan, sehingga morbiditas dan mortalitas

dini terjadi pada kasus yang tidak terdeteksi.

Jumlah penderita penyakit diabetes melitus akhir-akhir ini menunjukan

kenaikan yang bermakna di seluruh dunia. Perubahan gaya hidup seperti pola

makan dan berkurangnya aktivitas fisik dianggap sebagai faktor-faktor penyebab

terpenting. Oleh karenanya, DM dapat saja timbul pada orang tanpa riwayat DM

dalam keluarga dimana proses terjadinya penyakit memakan waktu bertahun-

tahun dan sebagian besar berlangsung tanpa gejala. Namun penyakit DM dapat

dicegah jika kita mengetahui dasar-dasar penyakit dengan baik dan mewaspadai

perubahan gaya hidup kita.

Selama dua dekade terakhir terjadi peningkatan prevalensi dua kali lipat, dari

4.6% menjadi 9.3% pada populasi kelompok usia 20-79 tahun. Berdasarkan data

International Diabetes Federation (IDF) 2019, diperkirakan 463 Juta orang pada

kelompok usia diatas hidup dengan diabetes dimana 90% adalah Diabetes Tipe 2

(Diabetes) dan rata-rata 50% dari mereka belum terdiagnosa. Pasien dengan

1
Diabetes memiliki resiko dua kali lipat untuk mengalami komplikasi

kardiovaskular dan 10-20 kali lebih beresiko mengalami komplikasi

mikrovaskular (International Diabetes Federation, 2000, 2019).

WHO memprediksikan penderita diabetes mellitus akan menjadi sekitar 366

juta orang pada tahun 2030. Penyakit Tidak Menular (PTM), termasuk Diabetes,

saat ini telah menjadi ancaman serius kesehatan global. Dikutip dari data WHO

2016, 70% dari total kematian di dunia dan lebih dari setengah beban penyakit.

90-95% dari kasus Diabetes adalah Diabetes Tipe 2 yang sebagian besar dapat

dicegah karena disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat (WHO, 2016).

Berdasarkan data Riskesdas tahun 2018 terdapat tiga provinsi di Indonesia dengan

prevelensi tertinggi sebesar 0,9% yaitu Riau, DKI Jakarta dan Banten (Riskesdas,

2018).

Sebagai pusat pendidikan kesehatan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau,

memiliki tanggung jawab sosial untuk memberikan edukasi, yang bersifat

promotif dan dan preventif kepada masyarakat sekitar. Dari kegiatan penyuluhan

ini diharapkan Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau dapat memberi edukasi

kesehatan kepada Pasien atau keluarga pasien untuk menjaga dan meningkatkan

derajat kesehatan.

2 Dasar Hukum

2
Adapun Peraturan dan perundang-undangan yang mendasari dilakukannya

pengabdian:

1. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional

2. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi

3. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

4. Permenristekdikti Nomor 49 Tahun 2014 tentang Standar Nasional

Perguruan Tinggi

3 Tujuan Pengabdian

Pengabdian masyarakat Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Riau (STIFAR-Riau)

bertujuan:

1. Meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang Diabetes Melitus dan

merubah pola pikir serta pola hidup masyarakat selama masa pandemi

Covid 19

2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat

4 Manfaat Pengabdian

Dengan melakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini diharapkan

masyarakat lebih tau dan paham tentang penyakit diabetes melitus baik dari segi

pencegahan hingga pengobatan nya dan memotivasi agar masyarakat lebih peduli

terhadap kesehatan diri sendiri.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kesehatan

2.1.1 Pengertian Kesehatan

Kesehatan adalah keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun

sosial yang memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan

ekonomis (Depkes, 2009). Kesehatan juga merupakan keadaan fisik, mental, dan

soasial kesejehteraan dan bukan hanya ketiadaan penyakit atau kelemahan.

Sedangkan dalam piagam Ottawa dikatakan kesehatan merupakan sumber daya

bagi kehidupan sehari- hari, bukan tujuan hidup. Kesehatan ialah konsep positif

yang menekan kan pada sumber daya pribadi, social dan kemampuan fisik.

Kesehatan merupakan keadaan sejahtera, dari badan, jiwa dan social yang

memungkinkan setiap orang hidup produktif secara social dan ekonomis. (WHO,

1998).

Kesehatan merupakan suatu keadaan yang seimbang dan dinamis antara

bentuk dan fungsi tubuh juga berbagai faktor yang mempengaruhinya (Perkin,

1999). Perilaku kesehatan adalah suatu respons seseorang (organisme) terhadap

stimulus atau obyek yang berkaitan dengan sakit dan penyakit, sistem pelayanan

kesehatan, makanan dan minuman, serta lingkungan (Notoatmodjo, 2003).

Perilaku sehat adalah pengetahuan, sikap dan tindakan proaktif untuk

memelihara dan mencegah resiko terjadinya penyakit, melindungi diri dari

ancaman penyakit (Depkes RI, 2002). Seorang ahli kesehatan Becker

mengklasifikasikan perilaku kesehatan yaitu :

4
1. Perilaku hidup sehat

Perilaku hidup sehat adalah perilaku-perilaku yang berkaitan dengan

upaya atau kegiatan seseorang untuk mempertahankan dan meningkatkan

kesehatannya.

2. Perilaku sakit (illness behavior)

Perilaku sakit ini mencakup respons seseorang terhadap sakit dan penyakit,

persepsinya terhadap sakit, pengetahuan tentang:

a. Penyebab dan gejala penyakit

b. Pengobatan penyakit dan sebagainya.

3. Perilaku peran sakit (the sick role behavior)

Dari segi sosiologi, orang sakit (pasien) mempunyai peran yang mencakup

semua hak hak orang sakit dan kewajiban sebagai orang sakit. Hak dan kewajiban

ini harus diketahui oleh orang sakit sendiri maupun orang lain (terutama keluarga)

yang selanjutnya disebut perilaku peran orang sakit.

Perilaku ini meliputi:

a. Tindakan untuk memperoleh kesembuhan.

b. Mengenal/mengetahui fasilitas atau sarana pelayanan/penyembuhan

penyakit

c. yang layak

2.2 Diabetes Melitus

2.2.1 Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Melitus adalah suatu penyakit metabolik yang ditandai dengan

adanya hiperglikemia yang terjadi karena pankreas tidak mampu mensekresi

insulin, gangguan kerja insulin, ataupun keduanya. Dapat terjadi kerusakan jangka

5
panjang dan kegagalan pada berbagai organ seperti mata, ginjal, saraf, jantung,

serta pembuluh darah apabila dalam keadaaan hiperglikemia kronis (American

Diabetes Association, 2020).

Diabetes Melitus atau sering disebut dengan kencing manis adalah suatu

penyakit kronik yang terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi cukup insulin

atau tidak dapat menggunakan insulin (resistensi insulin), dan di diagnosa melalui

pengamatan kadar glukosa di dalam darah. Insulin merupakan hormon yang

dihasilkan oleh kelenjar pankreas yang berperan dalam memasukkan glukosa dari

aliran darah ke sel-sel tubuh untuk digunakan sebagai sumber energi (IDF, 2019).

Diabetes Melitus merupakan suatu kelompok penyakit metabolik dengan

karakteristik hiperglikemia yang terjadi karena kelainan sekresi insulin, kerja

insulin atau kedua-duanya (PERKENI, 2019).

2.2.2. Klasifikasi Diabetes Melitus

Menurut American Diabetes Association (ADA) tahun 2020, klasifikasi

DM yaitu DM tipe 1, DM tipe 2, DM gestasional, dan DM tipe lain. Namun jenis

DM yang paling umum yaitu DM tipe 1 dan DM tipe 2.

1) Diabetes Melitus Tipe I

DM tipe 1 terjadi akibat adanya reaksi autoimun yang menyebabkan

kerusakan sel beta pankreas dan berdampak pada penurunan produksi insulin

(ADA,2020).DM tipe 1 merupakan proses autoimun atau idiopatik dapat

menyerang orang semua golongan umur, namun lebih sering terjadi pada anak-

anak. Penderita DM tipe 1 membutuhkan suntikan insulin setiap hari untuk

mengontrol glukosa darahnya (IDF, 2019).

6
2) Diabetes Melitus Tipe II

DM tipe 2 produksi dan kadar insulin dalam tubuh masih normal akan tetapi

kondisi hiperglikemia terjadi akibat sel tubuh yang kurang sensitif terhadap

hormon insulin. Penurunan sensitivitas sel tubuh terhadap insulin dikenal dengan

istilah resistensi insulin yang secara kronis menyebabkan gangguan dalam

stimulasi transporter glukosa sehingga uptake glukosa darah menjadi menurun

(ADA,2020).

3) Diabetes Melitus Gestational

Diabetes yang didiagnosis pada trimester kedua atau ketiga kehamilan dan

tidak mempunyai riwayat diabetes sebelum kehamilan (ADA, 2020).

4) Diabetes Melitus Tipe Lain

Contoh dari DM tipe lain yaitu sindrom diabetes monogenik (diabetes

neonatal) - Penyakit pada pankreas - Diabetes yang diinduksi bahan kimia

(penggunaan glukortikoid pada HIV/AIDS atau setelah transplantasi organ)

(ADA, 2020).

2.3 Pemeriksaan Kesehatan

2.3.1. Glukosa Darah

Glukosa darah merupakan gula yang terdapat dalam darah yang berasal dari

karbohidrat dalam makanan dan disimpan sebagai glikogen dihati dan diotot

rangka. Glukosa darah berfungsi sebagi penyedia energi tubuh dan jaringan-

jaringan dalam tubuh (Widyastuti, 2011). Kadar glukosa juga dipengaruhi

berbagai faktor dan hormon insulin yang dihasilkan kelenjar pankreas, sehingga

hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah (Ekawati, 2012).

Glukosa darah dibagi menjadi dua yaitu hiperglikemia dan hipoglikemia.

7
Hiperglikemia bisa terjadi karena asupan karbohidrat dan glukosa yang

berlebihan. Beberapa tanda dan gejala dari hiperglikemia yaitu peningkatan rasa

haus, nyeri kepala, sulit konsentrasi, pengelihatan kabur, peningkatan frekuensi

berkemih, letih, lemah, penurunan berat badan. Sedangkan hipoglikemia juga bisa

terjadi karena asupan karbohidrat dan glukosa kurang. Beberapa tanda dan gejala

dari hipoglikemia yaitu gangguan kesadaran, gangguan penglihatan, gangguan

daya ingat, berkeringat, tremor, palpitasi, takikardia, gelisah, pucat, kedinginan,

gugup, rasa lapar (Mufti dkk., 2015). Adapun macam-macam glukosa darah:

 Glukosa darah sewaktu

Glukosa darah sewaktu merupakan pemeriksaan kadar glukosa darah yang

dilakukan setiap hari tanpa memperhatikan makanan yang dimakan dan kondisi

tubuh orang tersebut.

 Glukosa darah puasa

Glukosa darah puasa merupakan pemeriksaan kadar glukosa darah yang

dilakukan setelah pasien puasa selama 8-10 jam.

 Glukosa 2 jam setelah makan

Glukosa 2 jam setelah makan merupakan pemeriksaan kadar glukosa darah

yang dilakukan 2 jam dihitung setelah pasien selesai makan (Mufti dkk., 2015).

Kadar glukosa darah dalam keadaan normal berkisar antara 70-110 mg/dl.

Nilai normal kadar glukosa dalam serum dan plasma adalah 75-115 mg/dl, kadar

gula 2 jam postprandial ≤ 140 mg/dl, dan kadar gula darah sewaktu ≤ 140 mg/dl

(Widyastuti, 2011).

8
BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Sasaran dan Lokasi

Sasaran kegiatan ini adalah data masyarakat yang terkena penyakit

diabetes melitus di Kelurahan Tuah Negeri

3.2 Metode Penerapan

Metode penerapan kegiatan ini penyuluhan yang disampaikan oleh

mahasiswa PSPA (Program Studi Profesi Apoteker) STIFAR angkatan V secara

door to door kepada masyarakat di Kelurahan Tuah Negeri dengan tema

“Sosialisasi Pencegahan dan Cek Kadar Glukosa Darah Gratis Pada Penyakit

Diabetes Melitus” sehingga meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat

untuk pencegahan penyakit diabetes melitus. Pengabdian masyarakat ini

ditargetkan kepada 50 orang masyarakat dengan menggunakan media kuisioner,

brosur serta pemberian masker dan handsanitizer.

3.3 Rencana Pelaksanaan

No Kegiatan Waktu

1. Pembuatan proposal 5 Mei 2021

2. Pengajuan Proposal 7 Mei 2021

3. Persiapan teknis sosialisasi terkait Mei 2021


pencegahan dan cek kadar glukosa darah
gratis pada penyakit diabetes mellitus di
kelurahan tuah negeri

4. Sosialisasi Pengabdian Masyaraakat 23 Mei 2021

5. Laporan kegiatan Mei 2021

9
3.4 Anggaran Belanja

Rencana anggaran dana kegiatan pengabdian kepada masyarakat:

Nama barang Jumlah Harga Satuan Harga Total (Rp)


(Rp)
Kit 1 350.000 350.000
Blood lancet gula darah 1 kotak 30.000 30.000
Strip gula darah 2 kotak 85.000 160.000
Alkohol swab 2 kotak 30.000 60.000
Brosur warna kertas 10 3.000 30.000
tebal
Brosur warna kertas 50 1000 50.000
HVS
Print proposal dan jilid 20 Lembar 1.000 25.000
Kertas Kuisioner 150 Lembar 500 75.000
Konsumsi Pasien 50 orang 5000/ kotak 250.000
Konsumsi Pembimbing 3 orang - 150.000
Masker 35.000 2 kotak 70.000
Handsanitizer 50 orang 5.000 250.000
Total biaya 1.500.000

10
DAFTAR PUSTAKA

ADA. 2020. Classification and Diagnosis of Diabetes: Standards of Medical Care


in Diabetes-2020. In Diabetes care (Vol. 43, pp. S14–S31).
https://doi.org/10.2337/dc20-S002.
Anonim. 2009. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan. Departemen Kesehatan RI. Jakarta.

Depkes RI. 1998. Standar Pelayanan dan Asuhan Keperawatan di Rumah Sakit.
Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Depkes RI. 2002. Pedoman Pemberantasan Penyalit Saluran Pernafasan Akut.


Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
Ekawati, E, R. 2012. Hubungan Kadar Glukosa Darah Terhadap
Hypertriglycerida Pada Penderita Diabetes Melitus. Prosiding Seminar
Nasional Kimia UNESA.
EIDF. (2019). IDF Diabetes Atlas, 9th edn. Brussels, Belgium. In Atlas de la
Diabetes de la FID.
International Diabetes Federation. (2000). IDF Diabetes Atlas - First Edition. In
International Diabetes Federation.
International Diabetes Federation. (2019). IDF Diabetes Atlas - 2019. In
International Diabetes Federation.
Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Ilmu Kesehatan Masyarakat : Prinsip-prinsip
Dasar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Parkin, Stanley F, dkk, 1991. Notes on Pediatric Dentistry. Part of Read
International P.L.C. First Published, London.
Perkeni.glyc (2019). Pedoman Pemantauan Glukosa Darah Mandiri (p. 28)
Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2018. Badan Penelitian dan Pengembangan
Kesehatan. Kementerian RI.
WHO. Global Report On Diabetes.2016 .France: World Health Organization.
Widyastuti, I. 2011. Perbedaan Kadar Glukosa Darah Puasa Menggunakan
Sampel Plasma EDTA dan Serum Yang langsung Di Periksa dan
Ditunda selama dua jam. Fakultas Ilmu Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Semarang.

11
LAMPIRAN

Brosur: Tentang penyakit diabetes melitus

12
Kuisioner

Kuesioner Tingkat Pengetahuan Tentang Penyakit Diabetes Mellitus

13
Nama :
Umur :
Pekerjaan :

No. Pernyataan Benar Salah


1. Penyakit diabetes mellitus disebut juga
penyakit kencing manis dan penyakit akibat
kelebihan kadar gula dalam darah
2. Penyakit diabetes mellitus salah satunya
disebabkan oleh mengkonsumsi makanan yang
mengandung garam dan asam
3. Olahraga rutin dan gaya hidup sehat dapat
menyebabkan penyakit diabetes mellitus
4. Salah satu gejala penyakit diabetes mellitus
adalah sering buang air kecil
5. Penglihatan kabur, berat badan menurun,
mudah lelah merupakan gajala-gejala penyakit
diabetes mellitus
6. Tidak enak makan merupakan gejala dari
penyakit diabetes mellitus
7. Kerusakan ginjal dan luka lama sembuh
merupakan akibat penyakit diabetes mellitus
8. Merokok dan alkohol merupakan hal-hal yang
boleh dilakukan oleh penderita diabetes
mellitus
9. Cara pencegahan penyakit diabetes mellitus
adalah dengan banyak tidur
10. Pencegahan penyakit diabetes mellitus
diperlukan pemeriksaan kadar gula darah
secara rutin

Kuesioner Tingkat kepuasan Masyarakat Terhadap Sosialiasi Penyakit


Diabetes Mellitus

Nama :
Umur :
Pekerjaan :

14
No Pernyataan S B C K SK
B
1 Bagaimana kejelasan informasi yang
diberikan mengenai materi penyuluhan
2 Bagaimana kepuasan terhadap kesempatan
bertanya yang diberikan
3 Bagaimana kepuasan terhadap jawaban dari
pertanyaan yang diajukan kepada pemateri
4 Bagaimana kepuasan terhadap media yang
digunakan dalam penyuluhan
5 Bagaimana kepuasan terhadap metode
penyuluhan yang dilakukan
6 Bagaimana kepuasan terhadap ketepatan
waktu dalam pelaksanaan penyuluhan
7 Bagaimana kepuasan terhadap keramahan
dan kesopanan petugas saat melakukan
penyuluhan
8 Bagaimana kepuasan terhadap kenyaman
pada saat penyuluhan

15

Anda mungkin juga menyukai