(CDOB)
Ujang Supriatna
2
Dasar Hukum Sertifikasi CDOB
Pemastian
Mutu
V. Inspeksi Diri
VI. Keluhan, VII. Transportasi VIII. Fasilitas IX. Dokumentasi
Kembalian, Distribusi XII. Narkotika,
Diduga palsu, berdasarkan Psikotropika & Prekursor
Recall Kontrak
I. MANAJEMEN MUTU
Sistem Mutu (Quality System)
Suatu infrastruktur yang sesuai, meliputi struktur organisasi, prosedur, proses dan sumber
daya, dan tindakan sistematis yang diperlukan untuk memastikan bahwa suatu produk memenuhi
persyaratan mutu dengan tingkat kepercayaan yang memadai.
Dukungan
Top Mgt Komitmen SEMUA pihak
Proaktif Retrospektif
A. UMUM
▪ Jumlah personil yang cukup dan kompeten.
▪ Tanggung jawab masing-masing harus dipahami dengan jelas dan dicatat.
▪ Semua personil harus memahami prinsip CDOB dan menerima pelatihan dasar & lanjutan.
C. PENANGGUNG JAWAB
▪ Apoteker yang memenuhi kualifikasi dan kompetensi sesuai peraturan perundang-undangan.
▪ Bertugas purna waktu, jika berhalangan harus didelegasikan kepada Tenaga Teknis
Kefarmasian yang mendapat pendelegasian disertai dengan uraian tanggung jawabnya.
▪ Uraian tugas Apoteker Penanggung Jawab harus memuat kewenangan dalam pengambilan
keputusan disertai adanya sumberdaya untuk menjalankan tugasnya.
▪ Penanggung Jawab harus memastikan bahwa fasilitas distribusi telah menerapkan CDOB.
Contoh
Struktur Organisasi PBF Pusat
Pimpinan Perusahaan
Penanggung Jawab
Pimpinan Cabang
Penanggung Jawab
Cabang
Lokasi & layout sesuai Area penerimaan dan Suhu gudang sesuai Kapasitas memadai Area terpisah dan terkunci
dengan perijinan pengiriman mencegah kriteria penyimpanan untuk obat palsu/recall/tidak
campur baur produk layak jual
B. KUALIFIKASI PEMASOK
▪ Pemasok mempunyai izin sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
▪ Obat yang diperoleh dari fasilitas distribusi lain, maka harus dipastikan bahwa fasilitas
tersebut menerapkan prinsip dan Pedoman CDOB.
▪ Obat yang diperoleh dari industri farmasi, maka harus dipastikan bahwa industri tersebut
menerapkan prinsip dan Pedoman CPOB.
▪ Pemilihan pemasok harus dikendalikan dengan prosedur tertulis dan hasilnya
didokumentasikan serta diperiksa ulang secara berkala.
C. KUALIFIKASI PELANGGAN
IV. OPERASIONAL - PENGADAAN
Pelaksanaan
Dibentuk Tim terdokumen
tasi
✔ Picking
memperjelas pertanyaan audit untuk ✔ Checker & Packing Team external
orang yang sedang diperiksa oleh ✔ Dispatch & Delivery Auditor harus mendapat
✔
responsibilities, etc)
pelaksanaan perbaikan sesuai CAPA (Corrective actions
time line pd CAPA atas temuan Audit dan
tindak lanjut
VI. Keluhan, Obat Kembalian, Diduga Palsu & Penarikan Kembali
Penanganan Keluhan
▪ Harus tersedia prosedur tertulis, bedakan antara keluhan tentang kualitas obat
dengan keluhan tentang distribusi dan didokumentasikan.
▪ Harus ada personil yang ditunjuk untuk menangani keluhan.
▪ Analisis setiap keluhan dan lakukan trend analysis untuk tindakan perbaikan.
Kendaraan
• Sesuai persyaratan penyimpanan produk
• Label Jelas
• Pengemudi dilatih CDOB
Transportasi disub-kontrakan
• Pihak ketiga memahami kodisi penyimpanan
• Kontrak mencantumkan tanggungjawab saat terjadi hal yang tidak
diinginkan
VIII. Fasilitas Distribusi Berdasar Kontrak
Pemberi Kontrak
▪ Bertanggung jawab untuk kegiatan yang dikontrakkan
▪ Menilai kompetensi yang diperlukan oleh penerima kontrak
▪ Melakukan pengawasan terhadap penerima kontrak dalam melaksanakan tugas yang
dikontrakkan sesuai dengan prinsip dan pedoman CDOB (audit)
▪ Memberikan informasi secara tertulis yang harus dilaksanakan oleh penerima kontrak
Penerima Kontrak
▪Memiliki tempat, personil yang kompeten, peralatan, pengetahuan dan pengalaman dalam
melaksanakan tugas yang dikontrakkan
▪Harus memenuhi persyaratan CDOB
▪Penerima kontrak harus menghindari aktivitas lain yang dapat mempengaruhi mutu obat
dan/atau bahan obat.
▪Melaporkan kejadian apapun yang dapat mempengaruhi mutu obat kepada pemberi kontrak
Cakupan Kontrak
• Penanganan kehilangan/kerusakan selama pengiriman dan dalam kondisi tidak
terduga (force major)
29
IX. Dokumentasi
Sesuai dengan Pedoman Teknis CDOB Bab III Bangunan dan Peralatan, sistem
pencatatan di PBF dapat dilakukan secara manual maupun elektronik. Dalam hal
secara elektronik, beberapa hal yang perlu diperhatikan:
Dokumentasi Penyaluran
Dokumen Pengadaan ❑SP dari pelanggan dan
faktur/surat jalan diarsipkan
❑SP dan faktur/surat jalan dari bergabung
pemasok diarsipkan. ❑Ketentuan sistem penjualan
❑Ketentuan2 SP elektronik secara elektronik
❑Ketentuan2 SP manual ❑Ketentuan faktur penjualan
❑SP NPP secara manual
Dokumen Penyimpanan
❑Kartu stok/sistem pencatatan mutasi Dokumen Pelaporan
secara elektronik
❑Wajib lapor mutasi obat ke
❑Ketentuan2 dokumentasi elektronik
BPOM & Kemkes.
❑Minimal informasi dalam kartu stok
❑Ketentuan2 pelaporan
X. Ketentuan Khusus Bahan Obat
Pengemasan Ulang dan Pelabelan Ulang
▪ Penggabungan bahan obat dalam bets yang sama, pengemasan ulang dan/atau pelabelan
ulang adalah proses pembuatan bahan obat, sehingga pelaksanaannya harus sesuai dengan
CPOB.
▪ Perhatian khusus sebagai berikut :
a. Pencegahan terhadap kontaminasi, kontaminasi silang dan campur baur.
b. Pengamanan stok label, pemeriksaan jalur pengemasan, pemeriksaan dalam proses dan pemusnahan
kelebihan label.
c. Cara sanitasi dan higiene yang baik.
d. Menjaga integritas bets (pencampuran bets yang berbeda dari bahan obat yang sama tidak boleh
dilakukan).
e. Semua label yang dilepas dari wadah aslinya dan contoh label baru yang dipasang selama kegiatan harus
disimpan sebagai bagian catatan pengemasan bets.
f. Jika dalam prosesnya digunakan lebih dari satu bets label maka contoh masing-masing bets label harus
disimpan sebagai bagian catatan pengemasan bets, dan
g. Mempertahankan identitas dan integritas produk.
❑ Label yang tercantum pada wadah harus jelas, tidak memberikan penafsiran ganda, tertempel dengan
kuat dalam format yang telah ditetapkan oleh industri farmasi bahan obat asal. Informasi pada label
harus tidak mudah terhapuskan.
❑ Label yang tertempel pada setiap wadah harus mencakup informasi sekurang-kurangnya
tentang :
a. nama dari bahan obat, termasuk tingkat mutu (grade) dan farmakope acuan;
b. nama International Non-proprietary (INN);
c. jumlah (berat atau volume);
d. nomor bets yang diberikan oleh industri farmasi bahan obat asal atau nomor bets yang
diberikan oleh fasilitas distribusi yang mengemas ulang;
e. tanggal kedaluwarsa dan/atau tanggal tes ulang (jika berlaku);
f. kondisi penyimpanan khusus;
g. penanganan tindakan pencegahan [jika diperlukan);
h. nama dan ala.mat lengkap industri farmasi asal; dan
i. nama dan ala.mat lengkap fasilitas distribusi
XI. Ketentuan Khusus Produk Rantai Dingin (CCP)
Personil dan Pelatihan
▪ Pelatihan dilakukan secara sistematik dan berkala bagi seluruh personil yang terlibat dalam
penanganan produk rantai dingin, mencakup hal-hal sebagai berikut:
a. Peraturan perundang-undangan;
b. CDOB;
c. prosedur tertulis;
d. monitoring suhu dan dokumentasinya; dan
e. respon terhadap kedaruratan dan masalah keselamatan.
▪ Harus dipastikan bahwa setiap personil memahami tanggung jawab khususnya.
Pelatihan juga dilakukan terhadap pengemudi yang bertanggung jawab dalam transportasi
produk rantai dingin.
“CekKLIK”
CEK KEMASAN
CEK LABEL
🗹 CEK IZIN EDAR
🗹 CEK KEDALUARSA
38