Kelompok K1-C
Shift : Kamis
III. FORMULA
No. Nama Bahan Jumlah Kegunaan
Fase Dalam
1 Kalsium glukonat 500 mg Pengobatan untuk defisiensi kalsium /
hipokalsemia (Fresenius Kabi, 2017)
2 PVP 3% Pengikat / tablet binder (HOPE 6th ed., hal.
581)
3 Amilum 10% Disintegrant (HOPE 6th ed., hal. 686)
4 Laktosa q.s. Pengisi / tablet filler (HOPE 6th ed., hal. 364)
Fase Luar
5 Talk 2% Glidant (HOPE 6th ed., hal 728)
6 Mg stearat 1% Lubrikan (HOPE 6th ed., hal. 404)
7 Amilum 5% Disintegrant (HOPE 6th ed., hal. 686)
IV. PREFORMULASI ZAT AKTIF
Kalsium Glukonat
Struktur Kimia
Hidrolisis:
Serbuk bersifat higroskopis, sebaiknya disimpan dalam
wadah kedap udara di tempat yang sejuk dan kering.
(HOPE, 6th Edition, hal. 581-522)
Amilum
Starch
Hidrolisis:
Amilum kering stabil jika terlindungi dari kelembaban tinggi.
Amilum dianggap inert secara kimiawi dan mikrobiologis
dalam kondisi penyimpanan normal. Larutan atau pasta
amilum secara fisik tidak stabil dan mudah dimetabolisme
oleh mikroorganisme. Oleh karena itu harus disiapkan dalam
keadaan baru ketika digunakan untuk granulasi basah.
Amilum harus disimpan dalam wadah kedap udara di tempat
yang sejuk dan kering.
(HOPE, 6th Edition, hal. 685-689)
Laktosa
Lactose, Monohydrate
Struktur kimia laktosa. (sumber: Rowe, R.C dkk, 2009)
Rumus molekul = C12H22O11.H2O
Berat molekul = 360.31 g/mol
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Pemerian Partikel atau serbuk kristalin berwarna putih hingga putih
piucat. Laktosa tidak berbau dan sedikit terasa manis; α-
laktosa kira-kira 20% seperti sukrosa, sedangkan β-laktosa
40% manis.
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Fungsi Pengisi tablet
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Lipofilisitas / Log P Log P = -4.7 (Drugbank, 2021)
dan Kelarutan Kelarutan =
1. Larut 1 bagian dalam 5.24 air
2. Larut 1 bagian dalam 3.05 air pada suhu 40°C
3. Larut 1 bagian dalam 2.30 air pada suhu 50°C
4. Larut 1 bagian dalam 1.71 air pada suhu 60°C
5. Larut 1 bagian dalam 0.96 air pada suhu 80°C.
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
1.
Karakteristik Fisika Densitas = 1.545 gram/cm3
2. Titik leleh = 201-202°C
3. Kadar air = Laktosa monohidrat mengandung kira-kira
5% w/w air dari kristalisasi dan secara normal memiliki
rentang 4.4-5.5% w/w kandungan air.
4. Kekuatan tekanan = 2.987 MPa
5. Tekanan deformasi permanen =
- 370.0 MPa (pada tekanan kompresi 189.5 MPa)
- 485.0 MPa (pada tekanan kompresi 191.0 MPa)
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Kiralitas dan Aktifitas Specific rotation = +54.4° hingga +55.9° dalam 10% w/v
Optik larutan. Laktosa menunjukkan mutarotasi dan pada campuran
kesetimbangan mengandung 62% β-laktosa dan 38% α-
laktosa yang diperoleh secara instan dengan penambahan
sedikit amonia.
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Kompatibilitas Terjadi reaksi kondensasi tipe Maillard antara laktosa dan
senyawa dengan gugus amin primer yang akan membentuk
produk berwarna coklat atau kuning hingga coklat. Laktosa
juga inkompatibel dengan asam amino, amfetamin, dan
lisinopril.
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Stabilitas Panas:
Laktosa dapat membentuk warna coklat pada saat
penyimpanan, dengan reaksi yang dipercepat oleh kondisi
hangat dan lembab. Laktosa harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat dalam ruangan sejuk dan kering (HOPE, 6th
Edition, hal. 364-368).
Hidrolisis:
Kehadiran uap air menurunkan stabilitas termal dari semua
bentuk kristal pada laktosa. α-laktosa hidrat ditemukan
menjadi bentuk yang paling tidak stabil. Dalam kondisi
anhidrat β-laktosa adalah bentuk yang paling stabil dan α-
laktosa anhidrat adalah yang paling stabil dengan adanya uap
air (M. Paez et al., 1987).
Akan terjadi pertumbuhan jamur dalam kondisi lembab
(kelembaban relatif 80% ke atas). .
(HOPE, 6th Edition, hal. 364-368)
Talk
Talcum
Struktur kimia talk. (sumber: Pubchem, 2022)
Rumus molekul = H2Mg3O12Si4 atau Mg6(Si2O5)4(OH)4
Berat molekul = 379.27 (Pubchem, 2022)
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730)
Pemerian Serbuk hablur sangat halus, putih atau putih kelabu. Berkilat
mudah melekat pada kulit dan bebas dari butiran dan tidak
berbau.
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730; Farmakope Indonesia
Ed. VI, hal. 1674)
Fungsi Glidant
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730)
Lipofilisitas / Log P logP = -0.65 (Drugbank, 2021)
dan Kelarutan Kelarutan = praktis tidak larut dalam air, pelarut organik,
dan asam basa encer.
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730)
Karakteristik Fisika 1. Kekerasan = 1.0-1.5
2. Distribusi ukuran partikel = Bermacam-macam dari
sumber dan mutu bahan.
3.
Densitas = 2.7-2.8 gram/cm3
4. Tegangan permukaan spesifik = 2.41-2.42 m2/g
5. Titik lebur = 900-1000°C
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730; Pubchem, 2022)
Kiralitas dan Aktifitas Stereochemistry = achiral
Optik Tidak ada aktivitas optik
(NCATS, 2022)
Kompatibilitas Inkompatibel dengan senyawa amonium kuartener
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730)
Stabilitas Panas:
Dekomposisi talk dimulai pada suhu 800°C, memuncak pada
suhu 895°C, dengan pembentukan enstatit dan silika amorf.
Perlakuan isotermal pada 1000°C menyebabkan
dehidroksilasi lengkap pada talk (Liu et al., 2014).
Hidrolisis:
Talc tidak memiliki potensi untuk hidrolisis dan ion
Magnesium tidak akan terhidrolisis (ECHA).
pH:
Resistensi tinggi terhadap asam, basa, dan panas. Talk harus
disimpan dalam wadah tertutup baik di tempat yang sejuk dan
kering.
(HOPE, 6th Edition, hal. 728-730)
Mg Stearat
Magnesium stearate
Hidrolisis:
Stabil. Mg stearat stabil dan harus disimpan dalam wadah
tertutup rapat di tempat yang sejuk dan kering.
pH:
Mg stearat juga akan terurai oleh asam encer.
(HOPE, 6th Edition, hal. 404-405)
VI. RASIONALISASI FORMULA
No. Keterangan Rasionalisasi
1 Dipilih metode Kalsium glukonat sebagai zat aktif bersifat agak sukar
granulasi basah. larut dalam air (World Intellectual Property
Organization, 2013), oleh karena itu dipilih metode
granulasi basah untuk meningkatkan laju disolusi zat
aktif dengan PVP sebagai pengikatnya. PVP merupakan
polimer yang memiliki sifat larut dalam air, daya
rekat/adhesive yang kuat, dan memiliki afinitas pada
permukaan hidrofobik. (Kurakula, M., 2020) Selain itu,
zat aktif juga stabil terhadap panas dan lembap sehingga
memungkinkan untuk dilakukannya granulasi basah.
(United States Patent, 2019) Adapun beberapa
keuntungan dilakukannya granulasi basah, yaitu
meningkatkan silfat aliran serbuk dengan meningkatkan
ukuran partikel, meningkatkan keseragaman kepadatan
serbuk, meningkatkan kohesi selama dan setelah
pemadatan, lebih sedikit debu dan mengurangi
kontaminasi silang, permukaan hidrofobik menjadi
hidrofilik, mengurangi kemungkinan udara yang
terjebak. (Verma, B., 2017)
2 PVP PVP digunakan sebagai pengikat / binder dalam tablet
dengan konsentrasi 3%. Konsentrasi ini berada dalam
rentang konsentrasi 0,5-5%, yaitu rentang PVP sebagai
pengikat dalam tablet menurut HOPE 6th edition,
halaman 582. Dipilih PVP sebagai pengikat karena
memiliki sifat larut dalam air, inert, tidak beracun,
temperature-resistant, dan biokompatibel. (Kurakula,
M., 2020) Selain itu, granulasi basah dengan PVP
menghasilkan granul keras dengan sifat alir dan
kekuatan mengikat yang lebih baik serta friabilitas yang
lebih rendah dibandingkan pengikat lainnya. (Hiremath,
P., 2018)
3 Amilum 10% Amilum digunakan sebagai penghancur / disintegrant
dalam tablet dengan konsentrasi untuk fase dalam adalah
10%. Konsentrasi ini berada dalam rentang konsentrasi
3-25%, yaitu rentang konsentrasi amilum sebagai
disintegrant dalam tablet menurut HOPE 6th edition,
halaman 686. Dipilih amilum karena memiliki
permukaan yang luas untuk menyerap air dan memiliki
kemampuan swelling yang baik. Walaupun kemampuan
sebagai disintegrant tidak sebaik superdisintegrant
(contohnya sodium starch glycolate) namun amilum
juga telah memenuhi uji waktu hancur standar. Selain
itu, harganya yang murah dibandingkan
superdisintegrant juga menjadi salah satu alasan
pemilihan amilum sebagai disintegrant. (Hartesi, B et
al., 2016)
4 Laktosa Laktosa berfungsi sebagai pengisi dalam tablet,
tujuannya adalah untuk memberikan ukuran pada
sediaan jadi dan memudahkan dalam pemrosesan.
(American Integrative Pharmacy, 2018) Laktosa dipilih
sebagai pengisi karena murah, tersedia banyak, stabil
secara fisika dan kimia, larut dalam air, higroskopis
rendah, tidak memiliki rasa, dan bersifat inert.
(Medarevic. D. et al., 2021)
5 Talk Talk digunakan sebagai glidant dengan konsentrasi 2%.
Konsentrasi ini berada dalam rentang konsentrasi 1-
10%, yaitu rentang Talk sebagai glidant menurut HOPE
6th edition, halaman 728. Glidant sendiri berfungsi untuk
meningkatkan sifat aliran granul dengan mengurangi
gesekan antar partikel, dengan mengurangi gaya van der
Waals dan muatan elektrostatik, sebagai barrier mekanis
permukaan partikel terhadap lembap. (Advankar, A. et
al., 2019) Dipilih talk sebagai glidant karena harganya
yang ekonomis, tidak toksik / beracun (tidak terabsorpsi
sistemik), sering digunakan dan mudah didapat,
berfungsi juga sebagai pelincir, dan terdistribusi lebih
homogen sehingga penampilan fisik tablet lebih baik.
(Wijayanti, N.W. et al., n,d,)
6 Mg-stearate Mg-stearate digunakan sebagai lubrikan dengan
konsentrasi 1%. Konsentrasi ini berada dalam rentang
konsentrasi 0,25-5%, yaitu rentang Mg-stearate sebagai
lubrikan menurut HOPE 6th edition halaman 404. Mg-
stearate dipilih sebagai lubrikan dalam formula ini
karena paling banyak digunakan, murah, memberi
lubrikasi yang tinggi, titik leleh tinggi, dan stabil secara
kimia. (Morin, G. et al., 2013) Adapun fungsi dari
lubrikan adalah mengurangi gesekan antara permukaan
tablet dengan die sehingga mengurangi risiko keausan
pada punch dan die, selain itu dapat meningkatkan sifat
aliran dengan mengurangi gaya gesek dan adhesi antar
partikel yang mampu mengurangi sifat aliran granul. (Li,
J., et al., 2014)
7 Amilum 5% Amilum digunakan sebagai penghancur / disintegrant
dalam tablet dengan konsentrasi untuk fase dalam adalah
5%. Konsentrasi ini berada dalam rentang konsentrasi 3-
25%, yaitu rentang konsentrasi amilum sebagai
disintegrant dalam tablet menurut HOPE 6th edition,
halaman 686. Dipilih amilum karena memiliki
permukaan yang luas untuk menyerap air dan memiliki
kemampuan swelling yang baik. Walaupun kemampuan
sebagai disintegrant tidak sebaik superdisintegrant
(contohnya sodium starch glycolate) namun amilum
juga telah memenuhi uji waktu hancur standar. Selain
itu, harganya yang murah dibandingkan
superdisintegrant juga menjadi salah satu alasan
pemilihan amilum sebagai disintegrant. (Hartesi, B et
al., 2016)
VII. PERHITUNGAN
Sediaan yang dibuat : 300 tablet Ca-Glukonat 500 mg dengan bobot tablet 750 mg.
1. Perhitungan formula teoritis
Formulasi untuk 1 tablet Formulasi untuk 300 tablet
Fase Dalam (92%)
92
𝐹𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 1 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 = 𝑥 750 𝑚𝑔 = 𝟔𝟗𝟎 𝒎𝒈
100
𝐹𝑎𝑠𝑒 𝑑𝑎𝑙𝑎𝑚 𝑢𝑛𝑡𝑢𝑘 300 𝑡𝑎𝑏𝑙𝑒𝑡 = 690 𝑚𝑔 𝑥 300 = 𝟐𝟎𝟕 𝒈𝒓𝒂𝒎
Kalsium Glukonat 𝟓𝟎𝟎 𝒎𝒈 Kalsium 500 𝑚𝑔 𝑥 300
Glukonat = 𝟏𝟓𝟎 𝒈𝒓
Talk 4,05 gr
Mg stearate 2,025 gr
Amilum 10,125 gr
Timbangan Digital 1
Kaca Arloji 3
Cawan Penguap 3
Kertas Perkamen 3
Spatula Logam 1
Sendok Plastik 2
Mixing Container 1
Turbula Mixer 1
Karet Gelang 2
Wadah Granulasi 1
Tray 2
Kain Batis 2
Botol Kaca 1
Oven 1
Moisture Balance 1
Plastik Ziplock 1
Lower Punch 1
Die 1
Upper Punch 1
Feed Shoe 1
Pinset 1
Kuas 1
Preparasi
Penimbangan
1. Semua komponen fase dalam dimasukkan satu per satu ke dalam mixing container.
2. Mixing container ditutup rapat.
3. Mixing container diletakkan ke dalam turbula mixer dan dipastikan posisinya tidak
akan berubah-ubah dengan memasngkan karet secara bersilangan pada mixing
container.
4. Turbula mixer ditutup dan dioperasikan selama 10 menit.
5. Setelah 10 menit, mixing container dikeluarkan dari turbula mixer.
Granulasi
Pengeringan
Screening
Evaluasi Granul
1. Dilakukan evaluasi granul yang terdiri atas: uji distribusi ukuran partikel, penetapan
kadar lembab, uji kecepatan aliran, uji kerapatan serbuk ruahan dan mampat, serta
penetapan kadar zat aktif dalam granul.
Penimbangan
1. Granul dan amilum dimasukkan satu per satu ke dalam mixing container.
2. Mixing container ditutup rapat dan diletakkan ke dalam turbula mixer. Dipastikan
posisinya tidak akan berubah-ubah dengan memasngkan karet secara bersilangan
pada mixing container.
3. Turbula mixer dioperasikan selama 5 menit.
4. Setelah 5 menit, mixing container dikeluarkan dari turbula mixer.
5. Talk dan Mg stearat dimasukkan ke dalam mixing container, lalu dicampur
menggunakan turbula mixer selama 2 menit.
6. Setelah 2 menit, mixing container dikeluarkan dari turbula mixer.
Pembuatan Tablet
1. Dilakukan evaluasi sediaan yang terdiri atas uji friabilitas, uji waktu hancur, uji
disolusi, penetapan kadar, dan keseragaman unit dosis.
2. Dilakukan evaluasi fabrikasi yang terdiri atas uji organoleptik, uji friksibilitas, uji
kekerasan tablet, uji keseragaman ukuran, dan uji keseragaman bobot.
3. Tablet dikemas dengan kemasan yang sesuai.
IX. IN PROCESS CONTROL (IPC)
Jumlah
No Jenis Evaluasi Tujuan / Prosedur Evaluasi Kriteria Keberterimaan
Sampel
Prosedur :
Granul diamati menggunakan panca indera untuk
menentukan warna, tekstur permukaan, ukuran dsb.
2. Penetapan Kadar Air Tujuan : ±2 gram Kadar air pada granul berada di
Granul Mengukur kadar air yang teradsorpsi pada granul. rentang 1-3%.
(Elisabeth, et. al., 2018) Prosedur :
Kadar air/lembap diukur dengan alat moisture balance.
Prosedur :
1. Segenggam massa yang telah digranulasi diambil,
lalu diremas hingga menjadi suatu bongkahan.
2. Bongkahan dipatahkan menjadi dua bagian.
3. Jika bongkahan tersebut patah dengan sempurna,
granulasi dapat dikatakan selesai.
4. Pengujian Bobot dan Tujuan : ±2,3 gram Bobot tablet sesuai dengan
Kekerasan Tablet Menjamin tablet kempa memiliki bobot dan kekerasan spesifikasi bobot yaitu 765 mg
Sebelum Dikempa yang sesuai dengan spesifikasi yang diinginkan. (3x bobot per tablet.
tablet)
Prosedur :
1. Massa kempa ditimbang sebanyak bobot 1 tablet (765 Kekerasan tablet sesuai dengan
mg). Penimbangan dilakukan sebanyak 3 kali untuk spesifikasi internal yang
menyiapkan pengujian hingga 3 kali. diinginkan.
2. Massa kempa sebesar 1 bobot tablet yang telah
ditimbang dimasukkan ke dalam die secara manual.
3. Apabila volume massa kempa melebihi volume
pengisian die, dilakukan pengaturan weight regulator.
Weight regulator diputar berlawanan arah jarum jam
untuk meningkatkan volume.
4. Mesin pencetak tablet dioperasikan secara manual
dengan memutar tuas yang berada di samping.
5. Dilakukan penimbangan pada tablet yang dihasilkan.
Jika bobot tidak sesuai, perlu dilakukan penyesuaian
bobot tablet kembali.
6. Kekerasan tablet yang dihasilkan dievaluasi.
7. Jika kekerasan tidak sesuai, perlu dilakukan
penyesuaian dengan mengatur punch atas. Pengaturan
dilakukan dengan memutar handle ke arah depan
untuk menurunkan kekerasan dan sebaliknya.
Evaluasi Granul
No Nama Uji Tujuan Prosedur Kriteria Keberterimaan
1 Estimasi Untuk mengelompokkan Prinsip metode menggunakan pengayakan analitik Seluruh ukuran partikel
Distribusi Ukuran serbuk dan granul adalah menyusun pengayakan berdasarkan derajat terdistribusi secara
Partikel dengan berdasarkan pada ukuran kekasaran yang meningkat, kemudian zat uji normal.
Pengayak Analitik partikel, dan pada ditempatkan pada pengayak paling atas.
<835> (FI VI, hal. umumnya penetapan a. Disiapkan pengayak nomor 20, 40, 60, 80, 120, gelas
2012) dilakukan dalam keadaan beaker, timbangan analitik, dan granul yang akan
kering. Serta untuk diuji.
memperkirakan distribusi b. Granul ditimbang sebanyak 100 gram.
ukuran partikel total dari c. Granul disebarkan secara merata pada pengayak
zat tunggal. paling atas.
d. Pengayak diangkat dan diletakkan pada alat agitasi
kemudian ditutup dan dikunci posisinya.
e. Diatur amplitudo dan pengatur waktu pada alat
pengayak, kemudian alat dinyalakan.
f. Granul diagitas dengan alat agitasi selama 5 menit.
g. Setelah alat pengayak berhenti, pengunci dan
penutup pengayak dilepas.
h. Setiap pengayak diangkat dari susunannya dengan
hati-hati.
i. Granul didapatkan pada setiap nomor ayakan.
Granul tersebut yang tertahan di setiap ayakan
tersebut ditimbang dengan diawadahi gelas beaker
kosong.
j. Persentase granul yang ditahan di setiap ayakan
merepresentasikan ukuran atau diameter distribusi
dari granul.
2 Kandungan Untuk menjaga sifat Penetapan kandungan lembab granul menggunakan alat Memiliki kandungan
Lembab adhesif dan kohesif dari moisture balance. Prinsipnya alat tersebut akan lembab antara 1-3%.
serbuk granul. mengatur persentase bobot yang hilang selama
pemanasan pada suhu tertentu.
• Tombol “0/T” ditekan untuk menara
kesetimbangan, kemudian dibuka penutup
instrumen.
• Ditimbang paling sedikit 2 gram granul yang
diletakkan di atas piringan wadah sampel pada
instrumen.
• Instrumen ditutup.
• Instrumen akan secara otomatis memulai proses
pemanasan sampel pada program pemanasan yang
telah ditunjuk.
• Kemudian instrumen akan secara otomatis
menghentikan proses pemanasan ketika sudah
tidak ada kembali perubahan massa granul, yang
ditandai dengan adanya bunyi “beep” pada
instrumen.
3 Kecepatan Aliran Untuk memastikan • Gelas beaker kosong ditimbang, didapatkan massa Granul dapat dikatakan
pencampuran yang efisien, awal (W1). memiliki aliran yang baik
keseragaman bobot, dan • Gelas beaker diletakkan di bawah corong. untuk meesin tablet single
keseragaman sediaan yang • Corong diisi dengan granul hingga hampir terisi punch jika memiliki
dapat diterima penuh. kecepatan aliran minimal
Dengan keterangan,
W1 = massa gelas beaker kosong
W2 = massa gelas beaker + granul
Total waktu = waktu yang ditunjukkan pada instrumen
atau diukur dengan menggunakan stopwatch
4 Kerapatan Serbuk Untuk menentukan niilai Terdapat dua prosedur yang dilakukan yaitu prosedur Suatu serbuk memiliki
Ruahan dan kompresibilitas yang dapat kerapatan serbuk ruahan yang menggunakan Metode I: sifat aliran yang sangat
Serbuk Mampat mempengaruhi sifat aliran Pengukuran Menggunakan Gelas Ukur dan prosedur baik apabila indeks
<891> (FI VI, hal. serbuk. kerapatan serbuk mampat menggunakan Metode I. kompresibilitas (%)
2023) Kerapatan serbuk ruahan: nilainya ≤ 10 dan
1. Ditimbang secara saksama lebih kurang 100 g perbandingan hausner
serbuk (M). nilainya 1,00 – 1,11. Dan
2. Serbuk dimasukkan ke dalam gelas ukur 250 mL memiliki sifat aliran baik
(skala terkecil 2 mL) tanpa dilakukan pemampatan. apabila indeks
3. Permukaan serbuk diratakan dengan hati-hati tanpa kompresibilitas (%)
dimampatkan nilainya 11 - 15 dan
4. Dicatat volume yang terlihat dari skala yang terdekat perbandingan hausner
(Vo). nilainya 1,12 – 1,18.
5. Kerapatan ruahan dihitung dalam g/mL dengan
rumus M/Vo.
6. Dilakukan pengukuran secara berulang apabila
kepadatan serbuk terlalu rendah atau terlalu tinggi.
Kerapatan serbuk mampat:
1. Disiapkan alat pemampat.
2. Gelas ukur dipasang pada penyangga alat.
3. Dilakukan 10, 500, dan 1250 ketukan pada serbuk
yang sama kemudian baca V10, V500, V1250 ke
satuan gelas ukur terdekat.
4. Jika perbedaan antara V500 dan V1250 kurang dari
atau sama dengan 2 mL, maka V1250 adalah volume
pemampatan.
5. Jika perbedaan antara V500 dan V1250 melebihi 2
mL, diulangi peningkatan seperti pengetukan 1250,
hingga didapatkan perbedaan antara pengukuran
yaitu kurang dari atau sama dengan 2 mL.
6. Kerapatan serbuk mampat (g/mL) dihitung dengan
menggunakan rumus M/VF. VF adalah volume
setelah pengetukan akhir.
7. Pengukuran dilakukan secara berulang.
Kerapatan serbuk ruahan dan kerapatan serbuk mampat
mempengaruhi sifat ruahan dan aliran serbuk, yang
dapat dihitung melalui indeks kompresibilitas dan
perbandingan Hausner.
Rumus Indeks Kompresibilitas
5 Kadar Zat Aktif Menetapkan kadar kalsium Sampel: Sebagian bubuk dari tidak kurang dari 20 Kriteria penerimaan:
dalam Granul glukonat dalam granul tablet yang telah menjadi bubuk halus, setara dengan 95,0%–105,0%
(Mengikuti 500 mg kalsium glukonat
penetapan kadar Blanko: Lakukan seperti yang diarahkan dalam
yang tertera pada Analisis, tanpa Sampel.
monografi sediaan
tablet kalsium Sistem titrimetri
glukonat pada Metode: Titrasi langsung
USP 44) Titran: 0,05 M edetat dinatrium
Indikator: Hidroksi naftol biru, 300 mg
Deteksi titik akhir: Visual
Analisis: Pindahkan Sampel ke wadah yang sesuai.
Nyalakan, dengan lembut pada awalnya, sampai bebas
dari karbon. Dinginkan. Tambahkan 10 mL air, dan
larutkan residu dengan menambahkan asam klorida 3 N
secukupnya, tetes demi tetes, untuk mencapai larutan
sempurna. Pindahkan larutan ke wadah yang sesuai,
dan tambahkan sekitar 150 mL air. Sambil diaduk,
sebaiknya dengan pengaduk magnet, tambahkan 20 mL
Titrant dari buret 50 mL. Tambahkan 15 mL natrium
hidroksida 1 N, kemudian tambahkan Indikator.
Lanjutkan titrasi hingga titik akhir berwarna biru.
Lakukan penentuan Blanko.
Hitung persentase jumlah berlabel kalsium glukonat
(C12H22CaO14) dalam porsi Tablet yang diambil:
Analisis :
Kondisi instrumental
(Lihat Spektroskopi Serapan Atom <852>)
Metode: Atomic absorption
spectrophotometry
Panjang gelombang analitis: 422,8 nm
Lampu: Kalsium hollow-katoda
Api: Udara-asetilen
Analisis
Sampel: Larutan standar dan larutan sampel
Hitung persentase jumlah kalsium glukonat
(C12H22CaO14) terlarut:
Sistem titrimetri
Metode: Titrasi langsung
Titran: 0,05 M edetat dinatrium
Indikator: Hidroksi naftol biru, 300 mg
Deteksi titik akhir: Visual
Analisis: Pindahkan Sampel ke wadah yang
sesuai. Nyalakan, dengan lembut pada
awalnya, sampai bebas dari karbon.
Dinginkan. Tambahkan 10 mL air, dan
larutkan residu dengan menambahkan asam
klorida 3 N secukupnya, tetes demi tetes,
untuk mencapai larutan sempurna.
Pindahkan larutan ke wadah yang sesuai, dan
tambahkan sekitar 150 mL air. Sambil
diaduk, sebaiknya dengan pengaduk magnet,
tambahkan 20 mL Titrant dari buret 50 mL.
Tambahkan 15 mL natrium hidroksida 1 N,
kemudian tambahkan Indikator. Lanjutkan
titrasi hingga titik akhir berwarna biru.
Lakukan penentuan Blanko.
Hitung persentase jumlah berlabel kalsium
glukonat (C12H22CaO14) dalam porsi
Tablet yang diambil:
Sigma aldrich. (2022). Starch from Corn. Merck. Retrieved February 22, 2022 from
https://www.sigmaaldrich.com/ID/en/substance/starchfromcorn123459005258
Verma, B. (2017). Tablet Granulation : Current Scenario and Recent Advances. Universal
Journal of Pharmaceutical Research. Retrieved from 10.22270/ujpr.v2i5.RW1