Paracetamol 500 mg
Gelatin 5%
Avicel pH 101 7,5 %
Lactosa q.s
Amilum manihot 5%
Mg stearat 1%
Talk 2%
Parasetamol memiliki sifat alir dan kompaktibilitas yang buruk dengan bentuknya yang
kristal, maka perlu dibuat granul dengan metode granulasi basah sehingga dapat meningkatkan
fluiditas dan kompresibilitas yang baik. Dimana pada pembuatan tablet parasetamol dengan
granulasi basah membutuhkan bahan pengikat (Zulfa, 2019).
2. Gelatin
Gelatin merupakan bahan pengikat yang baik karena mempunyai kekuatan pengikatan yang
tinggi, sehingga menghasilkan granul yang seragam dengan daya kompresibilitas dan
kompaktibilitas yang bagus (Yulistia, 2018). Gelatin pada konsentrasi 2-7% dapat
memperbaiki kekompakan, meningkatkan, kekerasaan dan kecepatan disolusi tablet hisap
secara oral (Lutfi dkk, 2014).
3. Avicel pH 101
Avicel digunakan untuk meningkatkan keterkempaan sehingga menghasilkan
kompaktibilitas massa tablet dan sifat alir yang baik karena mempunyai ukuran granul yang
besar sehingga dapat memperbaiki sifat alir granul, menambah kekerasan tablet dan
memperlama waktu hancur tablet (Hayatus, 2016). Avicel PH-101 (mycrocristaline cellulose)
berfungsi sebagai bahan pengikat dengan potensi daya ikat yang kuat (Farida chandra gunarsih,
2012). Avicel dalam granulasi basah memperbaiki ikatan pada pengempaan, mengurangi
capping dan friabilitas tablet. Avicel juga membantu obat larut dengan air agar homogenn,
mencegah migrasi pewarna larut air dan membantu agar evaporasi cepat dan (Aisyah, 2012).
4. Lactosa
Laktosa memiliki kecepatan alir massa granul paling cepat. Ukuran partikel granul secara
langsung mempengaruhi kecepatan alir granul yang pada akhirnya akan berpengaruh pada
variasi bobot tablet yang dikompresi (Syukri, 2018). Laktosa hidrat merupakan pengisi yang
paling luas digunakan dalam formulasi sediaan tablet. Zat ini menunjukkan stabilitas yang baik
dalam gabungan dengan kebanyakan zat aktif hidrat ataupun anhidrat (surya, 2018). Laktosa
sebagai pengisi untuk memenuhi bobot tablet yang diinginkan, dimana laktosa ini mempunyai
sifat alir dan kompaktibilitas yang baik sehingga dapat memperbaiki sifat alir massa serbuk
yang dihasilkan (Farida chandra gunarsih ,2012).
5. Amilum manihot
Pemakaian amilum manihot sebagai bahan penghancur disini karena pati ini memiliki
keunggulan dari pati lain, yaitu memiliki suhu gelatinasi terendah, pati singkong memiliki
viskositas paling tinggi bila dibandingkan dengan pati-pati lain (Rahayu, 2017). Penggunaan
amilum Manihot dengan berbagai konsentrasi dalam pembuatan tablet dapat mempengaruhi
sifat fisik dari tablet tersebut (Hilaria,2020). Amilum Manihot merupakan jenis bahan
penghancur yang paling umum digunakan, harganya juga paling murah. Konsentrasi 5-20%
dari berat tablet (Aisyah, dkk. 2012).
6. Mg stearat
Magnesium streat merupakan senyawa magnesium dengan campuran asam-asam organik
padat yang di peroleh dari lemak,terutama terdiri dari magnesium streat dan magnesium
plamitat dalam berbagai perbandingan (Farida chandra gunarsih ,2012). Magnesium stearat
sebagai pelincir (lubricant) digunakan untuk meminimalisir gesekan yang terjadi antara
dinding ruang kempa dengan tepi tablet selama proses pentabletan (Yulistia, 2018).
7. Talk
Talk Sebagai bahan pelicin memudahkan pengeluaran tablet keluar ruang cetak melalui
pengurangan gesekan antara dinding dan lubang ruang cetak dengan permukaan sisi tablet.
Bahan pelicin talk berupa granul dapat menimbulkan gaya kohesi antar partikel sehingga bila
dua zat dicampurkan tidak akan saling melekat. Talk juga Sebagai bahan pengatur aliran untuk
memperbaiki daya luncur massa atau granulat yang ditabletasi dan menjamin bahwa yang
ditabletasi mudah mengalir dari suatu pengisi ke dalam ruang cetak (Pertiwi, 2012).
Rumus Struktur :
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat, tidak menembus cahaya, simpan pada
Pemerian : Lembaran, kepingan atau serbuk kasar simpan halus, kuning lemah
tetapi mudah terurai oleh mikroba jika lembab atau dalam bentuk
larutan. Gelatin tipe A menunjukkan titik asodektrik antara pH 7
dan pH 5,2.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dingin; mengembang dan lunak bila dicelup
beratnya; larut dalam iar panas, asam asetat 6 N dan campur panas
gliserin dan air; tidak larut dalam etanol, kloroform, eter, minyk
Mikrokristalin
Nama Lain : Avicel pH; selet; celek; gel selulosa; hellulosum microsristalin-
registrasi CAS
atau Teknologi formula kapsul dimana itu digunakan baik dalam granulasi basah
pembuatan tablet.
putih, tidak berbau, tidak berasa, yang terdiri dari partikel berpori.
Pemerian : Serbuk halus, putih, dan volumeinus; bau lemah khas; mudah
Kelarutan : Tidak larut dalam air, dalam etanol, dan dalam eter
Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik
dari butiran
V. FARMAKOLOGI
Sifat farmakologis dari parasetamol menyangkut inhibisi sintesis prostaglandin dari asam
arakhidonat, aksi yang sama seperti selektif COX-2 inhibitor. Parasetamol tidak memberikan
efek samping seperti NSAID yang disebabkan karena inhibisi prostaglandin.9 Meskipun
demikian, pada sel yang rusak, parasetamol dengan dosis diatas jendela terapi dapat
menghambat sintesis prostaglandin. Parasetamol menghambat sintesis prostaglandin dari asam
arakhidonat dibawah kondisi tertentu, yaitu ketika peroksidanya rendah (Taufik, 2016).
DAFTAR PUSTAKA
Adryan, Fristiohady, dkk. 2020. “Pengaruh Penambahan Gelatin Sebagai Pengikat Terhadap
Stabilitas Fisik Tablet Ekstrak Etanol Buah Wualae (Etilingera elatior (JACK)
R.M Smith)”. Jurnal Sains Dan Teknologi Pangan Vol. 5, No. 6. Hal: 3575-3588.
Chabib, Lutfi, dkk. 2014. “Formulasi Tablet Hisap Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia
mangostana L.) Sebagai Antioksidan Dengan Variasi Konsentrasi Gelatin Sebagai
Bahan Pengikat”. Khazanah, Vol. 6 No. 2. Hal: 47-54.
Ditjen POM. 2014. “Farmakope Indonesia Edisi V”. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta.
Ditjen POM. 2020. “Farmakope Indonesia Edisi VI”. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia: Jakarta.
Eko dan Gianita Puspita Dewi. 2016. “Pengaruh Pemberian Analgesik Kombinasi
Parasetamol Dan Tramadol Terhadap Kadar Kreatinin Serum Tikus wistar”.
Jurnal Kedokteran Diponegoro, Vol. 5 No. 4. Hal 917-925.
Elisa, Yetri dan Gloria Murtini. 2018. "Teknologi Sediaan Solid". Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia : Jakarta.
Gunarsih, Farida Chandra. 2012. “Pengaruh Gelatin sebagai Bahan Pengikat terhadap Sifat
Fisik Tablet Hisap Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium Guajava Linn.) dengan
Metode Granulasi Basah”. Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam,
Universitas Sebelas Maret : Surakarta.
Hayatus. 2016. “Formulasi Granul Ekstrak Daun Kersen (Muntingia calabura L.)
Menggunakan Aerosil Dan Avicel pH 101”. Media Sains, Vol. 9 No. 1. Hal: 1-8.
Hilaria, Maria, dkk. 2020. “Pengaruh Penambahan Amilum Gewang (Corypha utan Lamarck)
Secara Intragranular Dan Ekstragranular Terhadap Sifat Fisik Tablet
Paracetamol Dengan Metode Granulasi Basah”. Jurnal Ilmiah Manuntung, Vol. 6
No. 1. Hal: 110-121.
Pertiwi, Riska Widyas. 2012. “Pengaruh Variasi Bentuk Bahan Pelicin Talk Terhadap Sifat
Fisis Tablet Parasetamol”. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam:
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Rahayu, Sri. 2017. “Penggunaan Amylum Manihot Sebagai Bahan Penghancur Dalam
Formulasi Tablet Ibuprofen Secara Kombinasi Intragranular-Ekstragranular”.
Journal.umbjm, Vol. 1 No. 1.
Soemarie, Yulistia Budianti. 2018. “Formulasi Orally Disintergrating Tablet (ODT) Ekstrak
Etanol Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) Dengan Menggunakan
Explotab®”. Jurnal Ilmiah Manuntung, Vol. 4 No. 1. Hal: 1-7.
Syukri, dkk. 2018. “Pemilihan Bahan Pengisi Untuk Formulasi Tablet Ekstrak Buah Mahkota
Dewa (Phaleria macrocarpa Boerl)”. Jurnal Sains Farmasi & Klinis, Vol. 5 No. 1.
Hal: 66-71.
Zulfa, Elya dkk. 2019. “Formulasi Tablet Paracetamol dengan Bahan Pengikat Pati Umbi
Gembili (Dioscorea esculenta L.)”. Jurnal Pharmascience, Vol. 06 , No.02.