DEMAM TIFOID
• Di klinik dikenal :
Salmonella typhi
Salmonela paratyphi A, B, C
• Manifestasi klinis
S. typhi > S. paratyphi
Epidemiologi
• Negara berkembang dengan masalah sanitasi:
endemik
• Negara maju: peningkatan kasus
• Masa inkubasi : 3 hr – 3 bl (1-3 mgg)
Jalur infeksi
• Makanan terkontaminasi : >90%
• Penularan langsung
• Angka penderita demam typoid di Indonesia
81 % setiap 100.000 penduduk ( tahun 2013)
• Di dunia terjadi 17 juta jiwa per tahun, angka
kematian 600.000, sebanyak 70 % nya terjadi
di Asia (2013).
Patogenesis
• Kuman masuk melalui makanan/air tercemar
• Melewati asam lambung , usus halus
• Sebagian ke usus halus mencapai jaringan limfoid plaque Peyeri
(ileum terminalis) yang hipertrofi , perdarahan & perforasi
intestinal
• Kuman menembus lamina propia , aliran limfe , limfe mesenterial
yang hipertrofi (bakterimia I )
• Kmd S.typhi masuk sirkulasi melalui ductus thoracicus , Kuman
S.typhi lain mencapai hati melalui sirkulasi portal (bakterimia II)
• S.typhi bersarang di plaque Peyeri, limpa, hati dan bagian-bagian
lain SRE.
• Endotoksin LPS menyebabkan demam, lekopenia dan gejala
sistemik
Gejala Klinik
• Demam tinggi > 7 hr Abdominal discomfort
• Sakit kepala Bradikardia relatif
• Malaise Typhoid tounge
• Menggigil Epistaksis, rose spot
• Nyeri otot, anoreksia
• Mual, muntah
• Obstipasi, diare
• Disfungsi serebral dengan penurunan kesadaran : stupor,
delirium, somnolen, koma
Manifestrasi Klinik
Gejala amat bervariasi.
• Minggu I : Demam meninggi bertahap, nyeri kepala,
nyeri perut, anoreksia , Splenomegali menjelang akhir
minggu pertama
• Minggu II : Demam kontinyu, tampak sakit dan apatis ,
Bradikardia relatif, typhoid tounge , lemah, delirium
atau bahkan koma , batuk, epistaksis ,
Hepatosplenomegali
• Minggu III : Disorientasi, toksemia,
perforasi/perdarahan usus
Pemeriksaan Laboratorium
Penatalaksanaan