Anda di halaman 1dari 5

1.

Seorang apoteker dirs bersama dokter Berapakah dosis yang akan diberikan
akan memberikan terapi anti virus pada pasien tersebut?
pasa pasien lakilaki 39 taun dg a. 60 mg
diagonsa HIV pada keadaan b. 120 mg
nerfropati(HIV-associated c. 40 mg
nephropathy =HIVAN). Dokter dan d. 100 mg
apoteker akan memilihkan teraapi yg e. 80 mg
aman untuk pasien. Apakah 5. Seorang pasien pr 25 tahun masuk RS.
antiretroviriral yang harus dihindari Dari hasil pemeriksaan dan penilaian
karena pada pasien kasus diatas? yg dilakukan, dokter meresepkan
a. Lopinavir TDF+3TC+LPV/r untuk pencegahan
b. Tenofovir infeksi HIV pasca pajanan setelah
c. Zidovudin kekerasan seksual. Apoteker akan
d. Nevirapin menyerahkan obat dan
e. Abacavir menyampaikan informasi terkait lama
2. Apoteker dird sedang berdiskusi dg penggunaan obat. Berapa hari
dokter terkait waktu penggunaan penggunaan obat pada pasien
terapi interferon untuk pasien tersebut?
perempuan 30 thun dg diagnosa a. 14
Hepatitis B dg HbeAg +. Berapa lama b. 35
terapi konvensioanal obat diatas c. 7
diberikan? d. 28
a. 1-6 minggu e. 21
b. 7-9 bulan 6. Seorang pasien pr 23 tahun masuk rs
c. 1-3 bulan dg diagnosis hepatitis b. Data labo
d. 1 tahun menunjukkan HBV DNA >3000 IU/ml
e. 4-6 bulan dan pasien hamil teimester ke2.
3. Seorang pasien perempuan berusia 45 Dokter meresepkan interferon alfa-2b
tahun diRS mendapatkan terapi untuk pasien. Apt dirs tersebut
tenovovir untuk HIV-AIDS yang melakukan identifikasi DRPs. Apakah
dideritanya. Apoteker melakukan kategoro keamanan menurut FDA
pemantauan terapi obat untuk untuk terapi pada pasien kasus
mengidentifikasi masalah terkait diatas?
penggunaan obat. Apakah yg perlu a. Kategori D
udiperhatikan apoteker pada kasus b. A
diatas? c. X
a. Pemeriksaan saluran cerna d. B
b. Pemeriksaan fungsi syaraf e. C
c. Pemeriksaan fungsi ginjal 7. Pasien lk 42 tahun MRS dg diagnosa
d. Pemeriksaan fungsi ginjal hepatitis c kronis. Pasien diresepakan
e. Pemeriksaan fungsi hati terapi dg interferon alfa-2a dg dosis 3-
4. Seorang bayi baru lahir dg bb 3 kg dari 6 juta unit, 3-6 kali/minggu. Apt
ibu HIV di RS A dan dokter akan berdiskusi dg dok terkait lama
meresepkan zidovudin(AZT) sebagai pemberian terapi pasien. Berapa lama
ARV profilaksis. Dokter meminta diberikan?
apoteker untuk menghitung dosis a. Selama 6 bulan
obat untuk pasien tersebut. b. 4 bulan
c. 8 bulan
d. 10 bulan c. Infeksi viral
e. 2 bulann d. Infeksi jamur
8. Pr 42 tahun dibangsak rs dg diagnosa e. Infeksi oportunistik
HIV stadium 2 dan diketahui dari data 12. Pasien didiagbos hepatits C kronis.
lab nilai CD4 250 sel/mm3. Pasien Pasien akan diberikan terapi dg
akan mulai terapu antiretoviral dan interferon. Apt berdiskusi
diketahui pasien hamil trimester menentukan terapi yg tepat. Apakah
pertama. Aot+dok berdiskusi terkait terapi iinterferon yg tepat?
terapi yang aman . apakah ARV yang a. Intefferon beta- 1b
tidak boleh diberikan? b. Interferon alfa- 2a
a. Efavirens c. Iterferon beta-1a
b. Zidovudin d. Interferon gama-2a
c. Lamivudin e. Interferon gama-2b
d. Emtricitamin 13. Pr berusia 42 tahun MSR dg diagnosa
e. Nevirapin HIV stadium 2 dan diket data lab
9. Seorang pasien perempuan 23 tahun pasien mengalai proteinuria dan
MRS dg diagnosa hepatitis b. Data lab pasien dinyatakan nefropati(HIV-
HBV DNA >3000 IU/ml dan diketahui associated nephropathy-HIVAN).
nekroinflamasi hati derajat sedang. Dokter+apoteker berdiskusi ttg obat
Apt akan merekomendasi terapi HIV yang harus dihindari pada pasien
berbasis nukleosida analog. Apakah nefropati. Apakah obat yang
terapu yg frasional untuk pasien tsb? dimaksusd?
a. Afavirens a. Zidovudin
b. Lamivudin b. Abacavir
c. Zidovudin c. Nevirapin
d. Nevirapin d. Lopinavir
e. Lopinavir e. Tenofovir
10. Seorang ps laki 42 tahun MRS dg 14. Seorang pr 42 tahun dibangsal rs
diagnosa hepatitis kronis. Pasien akan diagnosa HIV stadium 2 dan diket dari
diberikan terapi dg interferon, data lab nilai CD4 250 sel/mm3.
lamivudin, pct, metamizole, dan Pasien diberikan terapi lini pertama
curcumin. Apt melakukan dan setelah 2 minggu penggunakan
pemantauan terapi obat dan diket terapi, pasien mengalami ruamm
pasien mengalami es sakit kepala, hebat atau sindrom steven jhonson.
demam dan nyeri otot. Apakah obat Apt sedang melakukan isentifikasi
yg memberikan es? maslaah terkait obat yg digunakan
a. Interferon pasien. Apakah terapi yg dapat
b. Lamivudin menyebabkan es pd kasus?
c. Pct a. Zidovudin
d. Metamizole b. Nevirapin
e. Curcumin c. Tenofavir
11. Apt di RS berdiskusi dg dok terkait d. Lopinavir
terapi pasien pr 40 tahun dg diagnosa e. Abacavir
HIV stadium 3 yg akan diberikan 15. Laki 35 tahun MRS dg diagnosa HIV
kotrimoksazol. Unruk akapah terapi stadium 2 dan diket dari data lab nilai
tersebut diberikan? cd4 300 sel/mm33. Pasien akan
a. Infeksi TBC memulai terapi AVR. Apt+dok
b. Infeksi pernafasan menetapkan terapi. Apa lini pertama?
a. D4t+azt a. Tidak memerlukan pengobatan
b. Tdf+3tc+efv b. Berikan vaksinasi hepatitis b
c. Tdf+3tc+ddl c. Berikan analog nukles(t)ida
d. Azt+3tc+nvp d. Berikan lamivudin
e. D4t+ftc+efv e. Berikan interferon
16. Pr 40 th menderita hiv dan terapi lini 20. Hiv stadium 3 yg akan diberikan
pertama yaitu tdf+3tc+efv. Setelah kotrimoksazol. Brp dosis yg akan
pengggunaan 6 bulan hasil monitoring diberikan untuk terapi pasien diatas?
apoteler ditemukan tanda toksisitas a. 1x450 mg
yaitu berupa disfungsi tubulus renalis. b. 11x200 mg
Apt akan menyarankan pilihan c. 1x500 mg
substitusi untuk pilihan yang d. 1x75o mg
disarankan lini pertama tersebut. e. 1x960 mg
Apakah pilihan yg disarankan untuk 21. Seorang pasien lk 40 th RS dg
kasus diatas? diagnosa HIV mendapatkan treapi
a. Emtrisitabin TDF+3TC+EFV. Pasien tidak patuh
b. Nevirapin minum obat, apt perlu melakukan
c. Zidovudin pemantauan kegagalan terapu
d. Lopinavir penggunaan ARV pasien. Kapan waktu
e. Azidotimidin yg terapt untuk pemantauan pada
17. Seorang pasien pr 38 th di rs akasus diatas?
didaignnosa HIV +hamil dan baru a. Setelah minum obat kembali
didiagnosa sifilis. Dok+apt berdiskusi secara teratur minimal 3 bulan
terlait obat pilihan untuk penyakit b. Setelah mengginakan ARV selama
sifilis yg diderita pasien. Apakah min 6 bln
pilihan terapi yang tepat untuk pasien c. Setelag menggunakann ARV
pada kasus tersebut? selama 1 bln
a. Seftriaksin 1 g d. Pd saat diketahui pasien tidak
b. Doksisilin 2x100 mg patuh minum obat
c. Azitromisin 2g dosis tunggal e. Setelah menyelesaikan
d. Bensil benzatin penisilin G 2,4 juta penhobatan selama 12 bulan
unit 22. Pr 42 tahun dibangsak rs dg diagnosa
e. Prokain penisilin G 1,2 juta unit HIV stadium 2 dan diketahui dari data
18. Lk 38 th MRS dg diagnosa hepatitis b lab nilai CD4 250 sel/mm3. Pasien
kronis aktif. Pasien akan diresepi dg akan mulai terapu antiretoviral dan
inteferon alfa-2b. Apt+dok diketahui pasien hamil trimester
menetapkan dosis yg terpat. Yaitu? pertama. Aot+dok berdiskusi terkait
a. 3 juta unit, 3x/mimmggu terapi yang aman . apakah lini
b. 1 juta unit, 3 x/minggu pertama pada kasus diatas?
c. 5-10 juta unit, 3x/minggu a. D4+azt
d. 10 juta unit, 3 x/minggu b. Azt atau d4t+3tc(atau ftc)+efv
e. 2 juta unit, 3x/minggu c. Tdf+3tc+efv
19. Lk 30 th MRS dg diagnosa hepatitis b d. Azt+3tc+nvp
kronik. Psien memiliki DNA VHB e. Tdf+3tc(atau ftc)+efv
<2X104 IU/ml dan kadar ALT normal. 23. Lk 30 th MRS diagnosa hepatitis b
Farmasi menentukan plan yg kronik. Dokter meresepkan obat salah
dilakukan pada pasien. Apakah yg satunta interferon. Farmasis
direncakanan untuk kasus tersubt?
memberikan informasi terkait lama yg kuat . brp nilai yg dikatakan tinggi
pemeberian terapi diatas? dari data lab diatas?
a. 1 bln a. >5000 iu/ml
b. Seumur hidup b. >2000
c. 2 minggu c. >1000
d. 1 thun d. >4000
e. 6 bln e. >3000
24. Lk 35 th MRS diagnosa HIV stadium 2 29. Lki 35 th MRS diagnosa HIV sta 2 dan
dan diket data lab CD4 300 sel/mm3 nilai CD4 300 SEL/MM3. Pasien
dan pasien sudah disiapkan untuk sebelumnya mendapatkan terapi lini
pemebrian ARV. Dok memebrikan pertama yaitu AZR+3TC+nvp DAN
terapi AZT+3TC+NVP. Apt akan setelah menggunakan selama 6 bulan
melakukan pemantauan terapi diket pasien mengalami kegagalan
setalah pemebrian arv, kapan terapi . dokter+apoteker berdiskusi
dilakukan pemantauan? terkait terapi selanjutnya . apa lini
a. 4 bln ke2?
b. 6 a. AZT+TDF+3TC+LPV/r
c. 10 b. AZT+3TC+LPV/r
d. 2 c. TDF+3TC+LPV/r dosis ganda
e. 8 d. AZT+3TC+LPV/r dosis ganda
25. Pr 23 thun hepatitis b, HBV DNA e. TDF+3TC+LPV/r
>3000 IU/ML +hamil tri 1. Dok 30. Lk 52 th MRS dg HIV+TB. Saat ini
meresepkan interferon alfa-2b. dalam pengonatan streptomisin, inh,
Apakah kategori keamanan etambotol, pirazinamid. Hasil
berdasarkan FDA? pemeriksaan dilakukan dokster , diket
A. A pasien mengalami gagal terapi lini
B. B pertama untuk HIVNYA. Dokter
C. C menuliskan resep
D. D tenofovir+lamivudin+lopinovir. Apt
E. E melakukan assessment terkait terapi
26. BAYI baru lahir terapi profilaksis. Brp yg diberikan dan menemukan
lama? lopinovir berinteraksi dg obat TB yg
a. 6 minggu digunakan pasien. Apa obat tb
b. 4 tersebut?
c. 10 a. Streptomisin
d. 8 b. Rifampisin
e. 2 c. Pirazinamid
27. Apt+dokter berdis u/ pr 40 th HIV stad d. Etambutol
3 yg akan diberikan kotrimoksazol. e. Inh
Kapan waktu yg tepat untuk 31. Pr 40 th MRS hepatitis b dg fibrosis
pemberian obat diatas? hati lanjut. Pasien diberikan terapi
a. 3 minggu sebelum terapi HIV ARV salah satunya adalah tenofovir.
b. 4 MINGGU sebelum terapi HIV Apt akan memberikan konseling
c. 2 mingu sebelum terapi HIV kepada pasien dan menyampaikan
d. Bersamaan dg terapu HIV lama pemberian dari obat. Brp lama?
e. 1 minguu sebelum terapi HIV a. Diberikan 1 tahun
28. LK 30 TH HEPATITIS KRONIK, DNA VHB b. Diberikan terus sampai pasien
merupakan predictor sirosisi dan KHS menunjukkan gagal terapi
c. Diberikan sampai nilai ALT
kembali normal
d. Diberikan seumur hidup
e. Diberikan sampai hasil HbsAg
negative.
32. Pr 45 th HIV+hepatitis. Terapi apa yg
terapt?
a. Pemberian non-nucleoside
reverse transcriptase inhibitor
b. Pemerian zidovudin+tenofovir
c. Penggunaan protease inhibitor
d. Pemberian teriple nucloaside
reverse transcriptase inhibitor
33. Lk 35 hiv stadium 2 , CD4 300
sel/mm3. Salah satu terapi yaitu
nevirapine. Bagaimana regimen terapi
pada kasus tsb?
a. 300 mg setiap 24 mg selama 7
hari
b. 100 mg setiap 12 jam selama 14
hari
c. 200 mg setiap 24 jam selama 14
hari
d. 100 mg setiap 24 jam selama 14
hari
e. 200 mg setiap 12 jam selama 14
hari

Anda mungkin juga menyukai