Anda di halaman 1dari 4

YAYASAN UNIVERSITAS RIAU

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU


Jl. Kamboja Simpang Baru - Panam Pekanbaru Telp. (0761) 7077575. Fax. (0761) 588007

TUGAS FARMAKOTERAPI II
MATERI INFLUENZA

Dosen Pengampu : Septi Muharni, M.Farm, Apt


Nama Mahasiswa : Sarah Amelia Azhar
Nim Mahasiswa : 1701081
Kelas :SI-VIB

Seorang pasien wanita beruisa 17 tahun di diagnosa e. Influenza A, B, C, D, E dan F


oleh dokter menderita influenza. Apoteker harus
memahami penyakit sebelum memberikan atau
4. Terapi pencegahan untuk penyakit pada kasus di
merekomendasikan terapi yang akan diberikan.
atas adalah?
a. Pemberian multifitamin
1. Apakah penyebab dari penyakit di atas?
b. Pemberian peningkatan sistem imun
a. virus RNA dari famili Adenovirudae
c. Pemberian vaksinasi
b. virus RNA dari famili Arbovirus
d. Pemberian nutrisi yang adekuat
c. virus RNA dari famili Picornaviridae
e. Menghindari pencetus penyakit
d. virus RNA dari famili Retroviridae
e. virus RNA dari famili Orthomyxoviridae Seorang wanita berusia 65 tahun mengalami demam,
myalgia, sakit kepala, nyeri otot, malaise, batuk
2. Apakah manifetasi klinik yang muncul dari berdahak, sakit tenggorokan, pasien juga merasakan
penyakit di atas? mual dan muntah. Gejala ini sudah berlangsung selama
a. Demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, 2 hari. Hasil diagnosis dokter menyatakan pasien
nyeri kepala berat, batuk, lemah, dan menderita flu burung (H5N1). Apoteker bersama dokter
rasa tidak nyaman menentukan terapi untuk pasien.
b. Demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot,
mual dan muntah 5. Penyebab dari penyakit di atas adalah:
c. Demam, nyeri tenggorokan, rinorea encer, a. Bakteri
nyeri otot, nyeri abdomen b. Virus
d. Demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, c. Jamur
nyeri kepala dan nyeri perut d. Protozoa
e. Demam, nyeri tenggorokan, nyeri otot, e. Parasit
batuk, bengkak pada tonsil
6. Terapi farmakologi pilihan pertama yang dapat
3. Apasajakah jenis dari penyakit pada kasus di atas? diberikan adalah
a. Influenza A dan B a. Oseltamivir
b. Influenza A, B dan C b. Amantadine
c. Influenza A, B, C dan D c. Zanamivir
d. Influenza A, B, C, D dan E d. Rimantadine
e. Nevirapine
7. Waktu yang tepat memberikan obat tersebut adalah: b. 48 jam
a. 24 jam c. 72 jam
d. 60 jam a. Menghambat neuraminidase (emzin yang
e. 90 jam digunakan untuk oleh virus untuk keluar
dari sel inang yang terinfeksi) virus
8. Lama pemberian obat tersebut adalah:
influenza sehingga replikasi virus
a. 1 hari
terhambat.
b. 3 hari
b. Menghambat replikasi virus pada tahap
c. 7 hari
awal, kemugkinan dengan meghambat
d. 5 hari
proses ucoating virus
e. 9 hari
c. Inhibitor selektif dari neuraminidase virus
influenza A dan B yang mengubah agregasi
9. Apakah obat yang digunakan untuk mengatasi
simptomatis pertama pada kasus tersebut? dan pelepasan partikel.
a. Asetosal d. Menghambat pembentukan dinding protein
b. Acetaminofen virus, sehingga virus mati
c. Ibuprofen e. Menggaggu fungsi protein
d. Tramadol transmembran MA dari virus
e. Salisilat
13. Apakah komplikasi yang dapat terjadi pada pasien
Seorang pasien laki-laki berusia 40 tahun masuk kasus di atas jika tidak diobati dengan benar?
kerumah sakit dan di diagnosa dokter influenza tipe A a. Tuberculosis paru
berat. Kondisi pasien sangat menurun sistem imunnya b. Penyakit Paru Obstruktif Kronis
sehingga diperlukan antivirus, dokter berdiskusi dengan c. Pneumonia
apoteker untuk menentukan terapinya.
d. Bronkhitis
10. Apakah pilihan antivirus yang tepat sebagai lini e. Bronkhiolitis
pertama pada kasus di atas?
a. Oseltamivir 75 mg Soal Assay
b. Amantadine 200 mg 1. Apakah tujuan dari pemberian terapi pada pasien dg
c. Zanamivir 10 mg influenza
d. Rimantadine 100 mg
2. Tuliskan apa sajakah terapi yang dapat diberikan
e. Nevirapine 200 mg
untuk pada pasien dengan dignosa influenza tipe A
11. Berapa kalikah antivirus tersebut diminum untuk 3. Apa sajakah yang perlu dipantau jika pasien
pasien pada kasus di atas? mendapatkan terapi untuk influenza
a. 1 x sehari 4. Apakah vaksin yg dpt diberikan untuk pencegahan
b. 2 x sehari influenza?
c. 3 x sehari 5. Kapankah waktu penggunaan vaksin tersebit?
d. 4 x sehari
e. 5 x sehari

Seorang pasien perempuan berusia 7 tahun, didiagnosa


dokter menderita influenza tipe A. Pasien diresepkan
Amantadine untuk penyakit yang dideritanya. Apoteker
melakukan SOAP untuk mencegah DRPs pada pasien
tersebut.

12. Bagaimanakah mekanisme kerja obat pada kasus di


atas?
LEMBAR JAWABAN

Nama: sarah amelia azhar


Kelas : S1-VIB

I. Objective

No. A B C D E
1 X
2 X
3 X
4 X
5 X
6 X
7 X
8 X
9 X
10 X
11 X
12 X
13 X

II. Assay
1. Tujuan terapi utama pada pengobatan influenza adalah untuk mengontrol gejala, menecegah terjadinya
komplikasi, menurunkan tingkat ketidkhadiran di tempat kerja dan /atau sekolah, dan mencegah
penyebaran infeksi. Pengobatan dengan antivirus paling efektif jika diberikan dalam waktu 48 jam
setelah timbulnya gejala , semakin cepat diberikan, maka antivirus akan semaki efektif.
2. Osetalmivir 75mg per oral 2x sehari ataupun Zanamivir 10mg(2 inhalasi oral) 2x sehari yang diberikan
dalam waktu 48 jam sejak timbulnya penyakit selama 5 hari.
3. Monitoring perbaikan gejala influenza : Demam, nyeri otot, sakit kepala, malaise, batuk tidak produktif,
sakit tenggorokan , dan rinitis. Gejala-gejala tersebut akan membaik dengan sendirinya dalam waktu
seminggu. Jika dalam 10 hari tanda dan gejala penyakit influenza tidak membaik atau bahkan
memburuk setelah 7 hari, maka sebaiknya berkonsultasi ke dokter karena mengindikasikan adanya
infeksi bakteri sekunder. Monitoring infeksi saluran pernapasan ( pada pasien yang memiliki penyakit
saluran pernapasan ).
4. vaksin trivalent influenza(tiv) dan live attenuated influenza vaccine (laiv)
5. Vaksinasi influenza perlu dilakukan secara rutin demi mencegah dampak berbahaya dari infeksi virus
influenza yang terus bermutasi. Tiap negara biasanya memiliki jadwal tersendiri untuk pemberian
vaksin agar efeknya bekerja optimal. Sebagai contoh, pemberian vaksin di Amerika Serikat dan
Australia dilakukan sebelum memasuki musim dingin. Alasannya, sirkulasi virus di kedua negara
tersebut mencapai puncaknya pada musim dingin. Sedangkan di Indonesia, pemberian vaksin influenza
tidak terikat dengan bulan atau musim tertentu. Masyarakat bisa mendapatkan vaksin influenza kapan
saja karena secara epidemiologi, sirkulasi virus influenza di Indonesia selalu ada sepanjang tahun.
Vaksinasi influenza sebaiknya dilakukan secara rutin sebanyak satu kali setiap tahun karena strain virus
influenza selalu bermutasi. Pemberian vaksin harus dilakukan pada bulan yang sama setiap tahunnya.
WHO merekomendasikan vaksin influenza untuk :

 Anak berusia 6 bulan hingga 5 tahun


 Lansia lebih dari 65 tahun
 Wanita hamil
 Penderita penyakit kronis
 Pekerja medis

Anda mungkin juga menyukai