Pemecahan masalah :
•Penyuluhan tentang gangguan jiwa
•Mengurangi stigma mengenai “gangguan jiwa berarti gila”
•Meningkatkan kualitas kunjungan rumah
2. Cakupan skrining kelainan atau gangguan
refraksi pada anak sekolah
Penyebab masalah :
•Kurangnya tenaga skrining
•Kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai kelainan / gangguan refraksi
Pemecahan masalah :
•Mengajukan tenaga skrining
•Melakukan skrining dan penyuluhan mengenai kelainan / gangguan refraksi
secara rutin
3. Cakupan kegiatan penjaringan penemuan kasus
gangguan pendengaran di SD/MI
Penyebab Masalah :
•Kurangnya waktu dan tenaga kerja di puskesmas untuk menjaring
kasus gangguan pendengaran pada anak sekolah
•Kurang baiknya koordinasi, pencatatan dan pelaporan antara pihak
sekolah dengan pihak puskesmas
Pemecahan Masalah:
•Menambah tenaga kerja dan mengatur waktu kerja petugas Puskesmas
agar dapat bekerja lebih efektif
•Memberikan pengarahan kepada tenaga kesehatan di desa untuk dapat
membantu menjaring dan merujuk penderita kelainan gangguan
pendengaran
•Melakukan koordinasi berkala dengan pihak sekolah untuk rutin
mengadakan pemeriksaan dan pelaporan kepada puskesmas
4. Cakupan penderita pneumonia
balita
Penyebab masalah :
•Penemuan pasien pneumonia di posyandu dan balai pengobatan masih
kurang
•Kurangnya pengetahuan tentang pneumonia
Pemecahan masalah :
•Meningkatkan penyuluhan terhadap petugas kesehatan tentang pneumonia.
• Mengadakan pelatihan petugas kesehatan mengenai cara deteksi dan
rujukan pasien pneumonia.
5.Cakupan Pelayanan Imunisasi Ibu
Hamil TT2+
Penyebab masalah :
•Kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang fungsi imunisasi TT
•Kurangnya tenaga kesehatan yang memberikan penyuluhan
•Pemantauan yang hanya dilakukan pada saat posyandu
Pemecahan masalah :
•Penyuluhan tentang akibat tidak imunisasi TT
•Menambah tenaga kesehatan
•Kunjungan kader ke rumah wanita hamil setiap bulan
6. Pelayanan Kesehatan BALITA
Penyebab masalah :
• Pencatatan dan pelaporan yang belum optimal
•Kurangnya kesadaran masyarakat untuk memeriksakan ke tenaga kesehatan
Pemecahan masalah :
•Pencatatan dan pelaporan lebih dioptimalkan
•Penyuluhan kesehatan pada masyarakat lebih ditingkatkan
7.Cakupan distribusi vitamin A pada ibu
nifas
Penyebab masalah :
•Kurangnya pengetahuan tentang pentingnya vitamin A pada saat nifas
•Kurangnya penyuluhan tentang materi manfaat vitamin A pada saat nifas
selama mengandung
•Jarang dilakukan kunjungan rumah ibu nifas
•Masih kurangnya pencatatan dan pelaporan oleh tenaga kesehatan dalam
menangani ibu nifas
Pemecahan masalah :
•Penyediaan dan pendistribusian Vitamin A yang lebih merata
•Mengajak dan melatih tenaga kesehatan agar lebih baik dalam pencatatan dan
pelaporan distribusi
•Meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya vitamin A bagi ibu segera
setelah melahirkan
•Lebih sering dilakukan kunjungan rumah jika diketahui wanita tersebut tidak
mengambil vitamin A
8.Cakupan Kunjungan Rawat Jalan Gigi
Penyebab masalah :
•Kurangnya tenaga
•Kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang pentingnya menjaga
kesehatan gigi dan mulut
Pemecahan masalah :
•Memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan gigi dan
mulut kepada masyarakat.
9.Cakupan
9. BCG
Penyebab masalah :
•Tingkat pengetahuan masyarakat akan pentingnya imunisasi BCG masih
kurang
•Bayi terlambat untuk mendapatkan imunisasi BCG.
•Koordinasi lintas sektor belum optimal
Pemecahan masalah :
•Memberikan penyuluhan dan pengetahuan mengenai pentingnya
imunisasi bagi kesehatan bayi dan menjadi suatu kegiatan yang rutin.
•Meningkatkan koordinasi dengan lintas sektor, seperti camat, kepala
desa, kader, dan toma-toga
10.Cakupan Penyuluhan Kelompok oleh
Petugas di Dalam Gedung Puskesmas
Penyebab Masalah :
•Kurangnya sarana dan prasarana penyuluhan
•Tempat kurang nyaman
•Penyuluhan tidak dilakukan secara berkala
Pemecahan Masalah :