Anda di halaman 1dari 14

BAB III

TINJAUAN KASUS

3.1 Identitas Pasien

Nama An. RZ
No. RM 14xxxxx
Tanggal Lahir/ Umur 24-01-2017/4 tahun
Jenis Kelamin Laki-laki
Agama Islam
Alamat Kab. Kerinci
Dokter Dr. Yelly, S.Pa

3.2. Riwayat Penyakit

a. Ilustrasi Kasus

Seorang pasien anak laki-laki umur 4 tahun datang ke poli klinik anak pada

tanggal 21 Oktober 2021 untuk melakukan pengobatan kejang demam dan diare

akut. Pasien demam kemudian kejang (+), kejang seluruh tubuh ± 5 menit ,

terakhir kejang adalah 2 tahun yang lalu.

b. Riwayat Penyakit Sekarang

- Kejang demam

- Diare akut

c. Riwayat Penyakit Terdahulu

- Pasien anak pernah mengalami kejang 2 tahun yang lalu

d. Riwayat Keluarga

- Saudara perempuan pasien anak juga mempunyai riwayat kejang dan asma
e. Riwayat Pengobatan

f. Riwayat Alergi

3.3. Pemeriksaan Fisik

- Berat badan : 17 Kg

Tanda-tanda vital

- Nadi : 80x/menit

- Pernapasan : 30x/menit

- Suhu : 37° C

- Toraks : tidak ditemukan kelainan

- Abdomen : tidak ditemukan kelainan

- Tanda Dehidrasi : tidak ditemukan kelainan

- Tanda Rangsangan Meningeal : tidak ditemukan kelainan

- EKG : tidak ditemukan kelainan

3.4. Uji Diagnostik


-

3.5. Diagnosis

- Utama : Kejang demam

- Tambahan : Diare akut


3.6. Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi

a. Follow Up

Tanggal Pemeriksaan
S : Demam semalam kejang + 1 x BAB lunak 3x semalam

O : BB 17 kg, Nadi 80 x/menit, Frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37°C


21/10/2021
A : Kejang demam simpleks ( utama)
Dokter
Functional Diarrhea (tambahan)

P:-
S : Demam semalam kejang + 1 x BAB lunak 3x semalam

O : BB 17 kg, suhu 37°C

A : Hipertermia : suhu tubuh normal


21/10/2021
BAB normal
Perawat
Gangguan citra tubuh : kejang teratasi

P : Edukasi pasien

Pengetahuan tentang perawatan penyakit di rumah.

3.7. Daftar Pemberian Obat

Nama obat Dosis


Diazepam 3 x 5 mg
Praxion Forte 4 x 1 mL

(Paracetamol 250mg/5 mL)


Vitaplex 1 x1 mL
(Vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, B3,

Asam pantotenik, kolostrum sapi)


Orezinc (54,9 mg zink sulfate/ 5 mL) 1 x 1 mL
Liprolac (mengandung Lactobacillus 1x1

acidiphilus 2 x 108 CFU, Lactobacillus

rhamnosus 2 x 108 CFU, Bifidobacterium

longum 5 x107 CFU, Bifidobacterium

bifidum 8.8 x 107 CFU dan Streptoccocus

thermophiles 6,8 x 108 CFU)


BAB IV

DRP

4.1. Analisis DRP

Drug Related Check


No Keterangan/Rekomendasi
Problem list

1. Terapi Obat Yang Tidak Diperlukan

Terapi yang diberikan sudah tepat dengan


Terdapat terapi tanpa
kondisi medis pasien.
indikasi medis
- Diazepam digunakan untuk mengatasi

kejang pasien

- Paracetamol digunakan untuk mengatasi

demam pasien
-
- Vitaplex digunakan untuk mencukupi

vitamin pasien

- Orezinc digunakan untuk mengatasi diare

pasien

- Liprolac digunakan untuk emngatasi

pasien dan mencaga sistem pencernaan


pasien tidak mendapat terapi tambahan yang
Pasien mendapatkan
tidak diperlukan
-
terapi tambahan yang

tidak di perlukan
Pasien dapat menjalani terapi non
Pasien masih
farmakologi:
memungkinkan
- - Konsumsi makanan bersih dan bergizi
menjalani terapi non
- Konsumsi air minum yang cukup
farmakologi
- Istirahat yang cukup
Tidak terdapat duplikasi terapi
Terdapat duplikasi
-
terapi

Tidak terdapat efek samping obat yang


Pasien mendapatkan
membutuhkan penanganan.
penanganan terhadap
-
efek samping yang

seharusnya dapat di

cegah

2. Kesalahan Obat

Bentuk sediaan sudah disesuaikan dengan


Bentuk sediaan tidak
-
kondisi pasien yang masih berumur 4 tahun
tepat

- Tidak terdapat kontraindikasi antar obat dan


Terdapat kontraindikasi
kondisi pasien

- Diazepam dikontraindikasikan pada

pasien depresi pernapasan, gangguan hati

berat.

- Paracetamol dikontraindikasikan pada

pasien dengan gangguan fungsi hati berat,


hipersensitivitas

- Orezinc dikontraindikasikan pada

hipersensitivitas
Kondisi pasien dapat disembuhkan dengan
Kondisi pasien tidak
obat karena semakin hari keadaan pasien
-
dapat disembuhkan
makin membaik.
oleh obat

Tidak ada obat yang tidak diindikasikan


Obat tidak diindikasi
- untuk pasien, semua obat sudah diindikasikan
untuk kondisi pasien
untuk kondisi pasien

Belum ada obat lain yang efektif, semua obat


Terdapat obat lain yang
-
sudah sesuai indikasi untuk pasien
efektif

3. Dosis Tidak Tepat

Dosis terlalu rendah - Tidak ditemukan dosis terlalu rendah dan

terlalu tinggi
Dosis terlalu tinggi -

Frekuensi obat yang diberikan telah tepat


Frekuensi penggunaan
- Diazepam diberikan 3 x 5 mg
tidak tepat
- Paracetamol diberikan 4 x 50 mg/mL
-
- Vitaplex diberikan 1 x 1 mL

- Orezinc 1 x 1 mL

- Liprolac 1 x 1
- Tidak terdapat durasi penggunaan yang tidak
Durasi penggunaan
tepat. Durasi penggunaan obat sudah tepat
tidak tepat

Penyimpanan obat sudah tepat, dimana obat


Penyimpanan tidak
disimpan didalam tempat obat pasien yang
tepat
- telah disediakan dengan memperhatikan suhu

dan kelembaban tempat penyimpanan obat

pasien.

4. Reaksi Yang Tidak Diinginkan

Tidak ada obat yang tidak aman untuk


Obat tidak aman untuk
pasien, pemberian terapi pada pasien sudah
pasien -
disesuaikan dengan dosis yang tepat untuk

kondisi pasien

Tidak terjadi reaksi alergi, dari rekam medis


Terjadi reaksi alergi
pasien tidak memiliki riwayat alergi terhadap
-
obat maupun makanan sehingga obat aman

digunakan untuk pasien

Tidak terjadi interaksi obat yang digunakan


Terjadi interaksi obat -
pasien

Tidak terdapat dosis yang dinaikan ataupun


Dosis obat dinaikan
diturunkan, semua dosis sudah di sesuaikan
-
atau diturunkan terlalu
dengan kondisi pasien
cepat

tidak terdapat efek yang tidak diinginkan dai


Muncul efek yang tidak
-
pengobatan yang dijalani pasien
diinginkan
Administrasi obat yang diberikan telah tepat
Administrasi obat yang
-
tidak tepat

4.2 . Rencana Pemantauan Terapi

No Terapi Frek Rute Indiikasi Efek Samping Parameter


Hipotensi,
1. Diazepam 3x Oral Kejang lemah, sakit Hilangnya kejang
kepala
Pusing, ruam, Dipantau turunnya
2. Paracetamol 4x Oral Demam
urtikaria suhu tubuh
3. Vitaplex 1x Oral Vitamin - -
Mual muntah, Dipantau
4. Orezinc 1x Oral Diare akut
iritasi lambung berkurangnya diare
Kembung, gas, Dipantau
5. Liprolac 1x Oral Diare akut
mual berkurangnya diare

4.3 Rencana Asuhan Kefarmasian

Parameter
Masalah Tujuan Obat yang Nilai yang Frek.
Monitorin
Medis Farmakoterapi dipilih diinginkan Monitor
g
Terus-
Mengurangi menerus
Frekuensi Hilangnya
Kejang frekuensi Diazepam hingga
kejang kejang
kejang kejang
berhenti
Menurunnya
Menghilangkan Tiap 6
Demam Paracetamol Suhu tubuh suhu tubuh
demam jam
(normal)
Mencukupi
- Vitaplex
nutrisi tubuh - - -
Diare Mengurangi Orezinc Frekuensi Hilangnya Tiap 8
diare dan
mencegah
diare diare jam
keterulangan
diare
Mengurangi Frekuensi Hilangnya Tiap 8
Diare Liprolac
diare diare diare jam

4.4. Monitoring Efek Samping Obat

Tanggal
Masalah Obat yang Parameter Frek.
Nilai yang diinginkan pemeriksaan
Medis dipilih Monitoring Monitor
21/10/21
Terus- Tidak ada
menerus kejang
Kejang Diazepam Frekuensi kejang Hilangnya kejang hingga
kejang
berhenti
Menurunnya suhu rubuh 37°C
Demam Paracetamol Suhu tubuh Tiap 6 jam
(normal)
- Vitaplex - - - -
Diare Orezinc Frekuensi diare Hilangnya diare Tiap 8 jam Tidak ada diare
Diare Liprolac Frekuensi diare Hilangnya diare Tiap 8 jam Tidak ada diare
4.5. Pembahasan

Seorang pasien anak laki-laki umur 4 tahun datang ke poli klinik Rumah

Sakit Otak Dr. M. Hatta Bukittinggi anak pada tanggal 21 Oktober 2021 untuk

melakukan kontrol pengobatan kejang demam dan diare akut yang pasien alami

pada hari sebelumnya. Pasien demam kemudian kejang (+), kejang seluruh tubuh

± 5 menit , terakhir kejang adalah 2 tahun yang lalu kemudian pasien mengalami

diare akut dengan buang air besar tiga kali dengan konsistensi lunak. Pasien anak

datang kemudian dilakukan pemeriksaan fisik yaitu berat badan 17 Kg, nadi 80

x/menit, frekuensi napas 30 x/menit, suhu 37°C (suhu normal), buang air besar

sudah membaik (normal) dan kejang teratasi. Dilakukan pemeriksaan lainnya

seperti toraks , dehidrasi , tanda rangsangan meningeal dan EKG didapatkan

hasilnya normal atau tidak ditemukan kelainan Pasien mendapatkan obat rawat

jalan yaitu diazepam diberikan 3 x 5 mg, paracetamol diberikan 4 x 1 ml (50

mg), vitaplex diberikan 1 x 1 mL, orezinc diberikan 1 x 1 mL dan liprolac

diberikan 1x1 mL.

Kejang demam yang dialami pasien anak adalah bangkitan kejang yang

terjadi pada kenaikan suhu tubuh ( suhu lebih dari 38°C) yang disebabkan oleh

suatu proses ekstrakranium1. Pada kejang demam terdapat faktor yang

mempengaruhi seperti demam, umur, genetic, prenatal dan perinatal 1. Pada kasus

pasien anak RZ, saudara perempuannya juga mengalami demam kejang (riwayat

keluarga. Pasien juga pernah mengalami demam kejang sebelumnya yaitu sekitar

2 tahun yang lalu. Pasien anak RZ juga mengalami diare akut adalah keadaan

dimana buang air besar lebih dari 3 kali dalam 24 jam dengan konsistensi cair dan
berlangsung kurang dar 1 minggu, pasien anak RZ mengalami buang air besar

dengan konsistensi lunak 3 kali pada hari sebelumnya.

Pasien mendapatkan diazepam dengan frekuensi pemberian 3 kali sehari

sebanyak 5 mg secara oral. Diazepam dapat juga diberikan secara intravena

dengan dosis 0,3-0,5 mg/kg perlahan lahan dengan kecepatan 1-2 mg / menit atau

dalam waktu 3-5 menit atau dosis maksimal pemberian adalah 20 mg. jika anak

mengalami kejang dirumah maka orang tua dapat memberikan diazepam rektal.

Dosis diazepam rektal 0.5-0.75 mg/kgatau diazepam 5 mg dengan berat badan

anak dibawah 10 Kg dan 10 mg untuk berat badan anak diatas 10 Kg. Bila setelah

pemberian diazepam anak masih mengalami kejang maka dapat diberikan

diazepam rektal untuk kedua kalinya dengan interval waktu dari pemberian

pertama adlah 5 menit, bila setelah pemberian diazepam rektal yang kedua anak

masih mengalami kejang dianjurkan untuk membawa anak ke rumaah sakit.

Kemudian untuk demam pasien anak RZ diberikan praxion forte yang

emngandung parasetamol 250mg/5 ml. Praxion forte diberikan kepada anak 4 kali

sehari dengan dosis 50 mg atau 1 ml (dosis 1 hari 200 mg paracetamol), yang

seharusnya diberikan jika anak masih mengalami dema dan jika demam sudah

mereda (normal), maka pemberian parasetamol dapat dihentikan,

Pasien anak RZ mendapatkan suplemen vitaplex yang mengandung

vitamin A 2000 iu, vitamin B1 3 mg, vitamin B6 3 mg, vitamin B12 5 mcg,

vitamin D 400 iu, vitamin B3 20 mg, asam pantotenat 5 mg, DHA 20 mg, Susu

sapi 250 mg, yang bertujuan untuk mencukupi nutrisi dan memelihara kesehatan

pasien anak RZ. Vitaplex ini diberikan 1 kali sehari sebanyak 1 mL.
Pasien anak RZ mendapatkan Orezinc yaitu obat yang mengandung zink

sulfat monohidrat. Obat ini digunakan sebagai obat pelengkap terapi. Orezinc

mengandung 54,9 mg zink sulfat monohidrat yang setara dengan 20 mg zink dala,

5 ml sediaan. Orezinc diberikan dengan frekuensi 1 kali sehari 1 mL. suplemen

zink sendiri tetap dapat diberikan selama 10-14 hari walaupun diare sudah

berhenti hal ini agar mengurangi keterulangan kejadian diare.

Pasien anak RZ juga mendapatka liprolac, merupakan vitamin dan

suplemen yang dapat diberikan kepada anak untuk menjaga kesehatan

pencernaan. Liprolac sendiri mengandung Lactobacillus acidiphilus 2 x 108 CFU,

Lactobacillus rhamnosus 2 x 108 CFU, Bifidobacterium longum 5 x107 CFU,

Bifidobacterium bifidum 8.8 x 107 CFU dan Streptoccocus thermophiles 6,8 x 108

CFU. Liprolac sendiri diberikan dengan frekuensi 1 kali sehari untuk 1 sachet

dapt diminum langsung atau dicampur bersama air atau makanan.

Anda mungkin juga menyukai