Anda di halaman 1dari 9

LAPORAN PRAKTIKUM FARMASI

KLINIK
Dosen Pengampu:
apt. Lina Aliyani Mardiana, M.Farm

Hari, Jam ke Apotek : Sabtu, 10.00 WIB


Tanggal ke Apotek : 10 Desember 2022

Disusun oleh:
Wanda
Indriyani
19416248201096
FM19B

LABORATORIUM FARMASI KLINIK


FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS BUANA PERJUANGAN
KARAWANG 2022
Resep 3
Kajian Resep Degeneratif
Drugs Related Problem
Kriteria Penerimaan Check (DRP)/Medicationerror
list
1. Nama Dokter √ 1. Usia pasien
2. SIP √ tidak ada
Persyaratan Administratif

3. Alamat Dokter √ 2. Tidak ada tanda


4. Tanggal Penulisan Resep √ tangan/paraf dokter
5. Tanda tangan/Paraf Dokter - 3. Alamat pasien tidak
6. Nama, Alamat, Umur, Berat √ ada
Badan dan Jenis Kelamin Pasien
7. Nama Obat, Potensi, Dosis √
Jumlah yang diminta
8. Cara Pemakaian yang jelas √
1. Bentuk Sediaan √ Saran/Tindakan
2. Dosis Obat √ 1. Persyaratan
Keabsahan

3. Potensi Obat - administrasi


Resep
Farmasetik
Kesesuaian

4. Stabilitas - dilengkapi
5. Inkompabilitas - 2. Tanyakan umur
6. Cara dan Lama Pemberian √ pasien
1. Adanya Alergi - 3. Tanyakan
alamat pasien
2. Efek Samping √

3. Interaksi

4. Kesesuaian (Dosis, √
Durasi, Jumlah obat, dll)
Kajian Subjek
Nama : Ny. Ai Setiawati
Umur :-
Alamat :-
Telepon :-
Prognosis : Hipertensi
Dokter : dr. H. Achamad Sofjan Sp.
PD Alamat Dokter : Jl. Veteran 19 Purwakarta

Kajian Obat
1. Nama Obat : Amlodipine
Dosis : Dosis awal 1 x sehari 5 mg, dapat ditingkatkan
hingga dosis max.10 mg.
Indikasi : Amlodipine diindikasikan untuk pengobatan
lini pertama hipertensi dan dapat digunakan
sebagai agen tunggal untuk mengontrol
tekanan darah pada sebagian besar pasien.
Caral Pemberian : Sebelum atau sesudah makan
Kontraindikasi : Hipersensitif
Interaksi : Peningkatan kadar simvastatin dalam darah.
Peningkatan risiko naiknya tekanan darah jika
digunakan dengan aspirin. Peningkatan risiko
terjadinya efek samping, termasuk gangguan
jantung dan pembuluh darah dan
hiperkalemia
jika digunakan dengan dantrolene.
Penyimpanan : Pada tempat sejuk terhindar dari cahaya
matahari
Cara Kerja : Obat ini bekerja dengan cara membantu
melemaskan otot pembuluh darah. Dengan
begitu, pembuluh darah akan melebar, darah
dapat mengalir dengan lebih lancar, dan
tekanan darah dapat menurun.

2. Nama Obat : Bisoprolol


Dosis : Hipertensi dan angina: 5 mg - 10 mg per hari.
- Gagal jantung kronik stabil: 1.25 mg per
hari pada minggu pertama. Dosis dapat
ditingkatkan secara bertahap. - Pada penderita
bronkospastik, gangguan hati (hepatitis atau
sirosis) dan gangguan ginjal (bersihan
kreatinin kurang dari 40 ml/menit): dosis
awal
2.5 mg sekali sehari.
Indikasi : Hipertensi dan angina pektoris, gagal jantung
kronik stabil sedang sampai berat dengan
penurunan fungsi ventrikular sistolik sebagai
tambahan terhadap ACE inhibitor, atau
Diuretik, atau Glikosida jantung.
Cara Pemberian : Sesudah makan
Kontraindikasi : Obat ini secara umum ditoleransi dengan baik
dengan efek samping yang ringan dan
sementara. Pemakaian obat umumnya
memiliki efek samping tertentu dan sesuai
dengan masing-masing individu. Jika terjadi
efek samping yang berlebih dan berbahaya,
harap konsultasikan kepada tenaga medis.
Efek samping yang mungkin terjadi dalam
penggunaan obat adalah: Kram abdomen,
diare, pusing, sakit kepala, mual, denyut
jantung lambat, tekanan darah rendah,
keadaan mati rasa, kesemutan, ekstremitas
dingin, nyeri tenggorokan, dan sesak napas
atau mengi, kelelahan.
Interaksi : Peningkatan risiko bertambah parahnya
kondisi gagal jantung jika digunakan bersama
obat metildopa atau klonidin. Penurunan
efektivitas bisoprolol jika digunakan bersama
obat golongan obat antiinflamasi nonsteroid
dan rifampicin.
Penyimpanan : Pada tempat sejuk terhindar dari cahaya
matahari
Cara Kerja : Bisoprolol merupakan golongan obat beta-
blocker yang bekerja dengan cara
menghambat kerja sistem saraf simpatis pada
jantung dengan menghambat reseptor beta-
adrenergik jantung.

3. Nama Obat : Lansoprazole


Dosis : Dewasa: Pengobatan: 30 mg 1 kali sehari,
selama 4-8 minggu. Profilaksis: 15 mg 1 kali
sehari, dapat ditingkatkan hingga 30 mg jika
perlu. Refluks gastro-esofagus Dewasa: 15-30
mg 1 kali sehari, selama 4 minggu. Ulserasi
terkait NSAID Dewasa: 30 mg sekali sehari
selama 4-8 minggu. Sindrom Zollinger-
Ellison Dewasa: Awalnya, 60 mg 2 kali
sehari, dapat disesuaikan hingga 180 mg
setiap hari sesuai respons. Dosis harian >120
mg harus diberikan dalam 2 dosis terbagi.
Eradikasi H. pylori Dewasa: Sebagai terapi
rangkap 3: 30 mg 2 kali sehari, selama 7-14
hari (dalam kombinasi dengan antibiotik).
Sebagai terapi ganda: 30 mg tiga kali sehari
selama 14 hari dalam kombinasi dengan
amoksisilin. Tukak
lambung/duodenum karena NSAID Dewasa:
15-30 mg 1 kali sehari. Tukak Peptik/ Peptic
Ulcer Dewasa: 30 mg 1 kali sehari, selama 2-
4 minggu (ulkus duodenum) atau selama 4-8
minggu (tukak lambung). Lansia: Maks: 30
mg per hari.
Indikasi : Pengobatan tukak duodenum dan tukak
lambung ringan, tukak peptik, refluks
esofagitis, sindrom zollinger-ellison dan
eradikasi H.pylori.
Cara Pemberian : Sebelum makan
Kontraindikasi : Penderita yang hipersensitif terhadap
lansoprazole, serta pasien yang sedang
mengkonsumsi rilpivirine dan atazanavir.
Interaksi : Peningkatan risiko terjadinya
hipomagnesemia jika digunakan bersama
obat diuretik. Peningkatan risiko terjadinya
efek samping lansoprazole jika digunakan
bersama fluvoxamine. Peningkatan risiko
terjadinya efek samping dari methotrexate,
digoxin, atau
tacrolimus.
Penyimpanan : Pada tempat sejuk terhindar dari cahaya
matahari
Cara Kerja : Lansoprazole mampu menurunkan produksi
asam lambung dan meredakan gejala akibat
peningkatan asam lambung, seperti sensasi
terbakar di dada, mulut terasa asam, serta
mual
dan muntah.

4. Nama Obat : Rebamid


Dosis : 3 x sehari 1 tablet
Indikasi : tukak lambung, gastritis
Caral Pemberian : Sesudah makan
Kontraindikasi : Riwayat hipersensitif terhadap rebamipide.
Interaksi : rebamipide tidak mempengaruhi metabolisme
obat lain bila diberikan bersama-sama.
Penyimpanan : Pada tempat sejuk terhindar dari cahaya matahari
Cara Kerja : Obat ini bekerja dengan cara meningkatkan
sistem pertahanan mukosa, menangkal radikal
bebas, dan mengaktifkan gen yang mengkode
siklooksigenase -2 sehingga mengerahkan efek
sitoprotektif pada mukosa lambung

5. Nama Obat : Braxidin


Dosis : 3-4 tabler perhari
Indikasi : Terapi gangguan saraf otonom dan somatik
karena kecemasan, mengatasi gejala tukak
lambung dan tukak usus dua belas jari,
menangani iritasi dan kejang usus, irritable bowel
syndrome, kolitis, diare, dan dismenore

Caral Pemberian : Sebelum atau sesudah makan


Kontraindikasi : Riwayat hipersensitif terhadap komposisi
brazidin dan hipertrofi prostat dan glaukoma
Interaksi : Sebaiknya obat ini tidak digunakan bersamaan
dengan alkohol, simetidie dan depresan ssp
lainnya.
Penyimpanan : Pada tempat sejuk terhindar dari cahaya matahari
Cara Kerja : Mengurangi sekresi pencernaan yang akan
membantu beberapa kondisi kesehatan perut
atau usus.
Laporan Kegiatan di Apotek
No. Pelayanan yang Dilakukan Realisasi Kerja
1 PIO (Pelayanan Informasi Obat) PIO kepada pasien dengan
keluhan antihipertensi
1. Amlodipine diminum
sehari 1 kali pada malam
hari 1 tablet sebelum
makan.
2. Bisoprolol diminum 1 kali
sehari 1 tablet di pagi hari
sesudah makan.
3. Lansoprazole diminum
sehari 2 kali 1 tablet
sebelum makan.
4. Rebamid diminum sehari
2 kali 1 tablet sesudah
makan.
5. Braxidin diminum sehari
1 kali sehari pada malam
hari 1 tablet sebelum
makan.

Anda mungkin juga menyukai