Anda di halaman 1dari 25

FARMASETIKA TERAPAN

“UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)”

OLEH :
NAMA : ANDI ARJUN PRATAMA
NIM : O1A117135
KELAS : C

DOSEN : apt.NURRAMADHANI A.SIDA, S.FARM., M.PHARM.SCI

JURUSAN FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2020
SKRINNING RESEP

RESEP I :
Klinik Cempaka Raja
dr. Indah Rendrawijaya, S.Ked
SIP : 30/SIP/2019/0005
Kompl. Batuwijaya A no. 13, Kalimantan Selatan

Tanggal : 16-05-2020

R/ Glimepirid 1 mg no.XXX
Sbdd 1 tab p.c
Novorapid No I
16-16-16 UI
hypofil 300 mg no. XXX
S3dd 1 tab a.c
Fastor 20 mg no. X
Ssdd 1 tab p.c
Furosemid tab no. X
Ssdd 1 tab p.c
Corsona 0,5 mg no. XX
Sbdd 1 tab p.c
R/ KSR 600 mg no.8
M.f. da in caps no. X
Ssdd 1 caps p.c
Pro : Bp. indra
Usia :-
Berat badan : 62 kg
Alamat :

KETERANGAN :
TD : 150/100
HBA1C puasa: 8 mmol/L
Gejala : pasien merasa telapak
tangan dan telapak kaki tebal,
tangan membengkak, sulit tidur,
sakit kepala

Pasien hanya ingin mengambil


setengah dari jumlah obat yang
diresepkan oleh dokter
ASSESMENT
Nomor Resep : 1 (Satu)
Diagnosa : Diabetes mellitus type 2
A. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan Drug Related Problem/Medication
. Error
1 Data Pasien Nama : Bp. Indra
Umur : -
BB : 62 kg
Pekerjaan: -

2 Riwayat Penyakit yang


Penyakit pernah diderita: -
Diagnosis: Diabetes
mellitus type 2
dengan komplikasi
kolesterol tinggi yang
beresiko penyakit
jantung.
3 Riwayat -
Pengobatan
4 Keadaan -
Khusus
Drug Related Problem/Medication Error:
 Pemberian hypofil tidak tepat karena berdasaran literature obat hypofil
seharusnya diberikan sebelum makan bukan sesudah makan
 Pemberian obat KSR sebaiknya diberikan dalam bentuk tablet salut karena
ditakutkan efek terapi yang diberikan tidak sesuai harapan
 Pemberian glimepirid dan gemfimbrozil secara bersamaan dapat
menyebabkan kadar glimepiride meningkat dan menyebabkan
hypokalemia.
 Penggunaan deksametason dalam jangka panjang menyebabkan
peningkatan berat badan dan kada glukosa darah
Pengatasan/Solusi:
 Berkonsultasi dengan dokter
 Apabila dokter membolehkan untuk diganti obat dan aturan pakai, apoteker
dapat merekomendasikan kepada dokter obat pengganti dan aturan pakai
yang sesuai.
 Pasien dianjurkan untuk diet dan mengontrol kadar gula darah selama
pengobatan

B. Skrining Resep
1. Administratif (Kelengkapan Resep)
NO Uraian Pada Resep
Ada Tidak
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter ✔
2 SIP dokter ✔
3 Alamat dokter ✔
4 Nomor telepon ✔
5 Tempat dan ✔
tanggal penulisan
resep
Invocatio
6 Tanda R/ di awal ✔
penulisan resep

Prescriptio
7 Nama Obat ✔
8 Kekuatan obat ✔
9 Jumlah obat ✔
Signatura
10 Nama pasien ✔
11 Jenis kelamin ✔
12 Umur pasien ✔
13 Berat badan ✔
14 Alamat pasien ✔
15 Aturan pakai obat ✔
16 Iter/tanda lain ✔
Subscriptio
17 Tanda ✔
tangan/paraf
dokter
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap (coret yang tidak perlu)
Karena
 Kekuatan obat furosemide tidak dituliskan
 Tidak ada tanda iter
 Tidak ada paraf dokter
 Tidak ada umur pasien
 Tidak ada alamat pasien

Cara Pengatasan Jika Resep Tidak Lengkap


 Mengonfirmasi ulang pada dokter yang bersangkutan mengenai umur
pasien pada resep
 Untuk obat yang tidak tercantum kekuatan obat-nya, dikonfirmasi
ulang pada dokter yang bersangkutan. Apabila tidak memungkinkan
untuk bertanya pada dokter, sesuaikan dosis dan ketersediaan obat.

2. Kesesuaian Farmasetis
NO Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Bentuk sediaan - Sesuai

2 Stabilitas obat - Sesuai


3 Inkompatibilitas - Sesuai

4 Cara Pemberian Hypofil tidak Sebaiknya diberikan


pemberian tepat diberikan sesudah sebelum makan
makan
5. Jumlah dan - Sesuai
aturan pakai

3. Perhitungan Bahan
Karena obat pada resep yang diberikan dalam bentuk sediaan obat jadi
maka pemberian diberikan sesuai resep tertera.

4. Dosis
Literatur:
a. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 51-Tahun 2019 s/d 2020
b. Basic pharmacology and drug notes, 2019
c. https://www.mims.com/
N Nama Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi
o Obat
1 Glimepirid Dua kali sehari 1-8 mg per hari1 Tidak Dapat ditingkatkan
1 tablet @1 tab tablet,sebelum overdosis jika perlu hingga 4
= 1 mg makan mg setiap hari
untuk
pemeliharaan.
Dosis maksimum
yang disarankan
adalah 6 mg di
inggris dan 8 mg
di AS
(Sweetman,2009)
2 Corsona Dua kali sehari 0,5-10 Tidak -
1 tablet @1 tab mg/hari.Dalam overdosis
= 0,5 mg dosis terbagi
3 Furosemid Satu kali sehari 40 mg sehari. Tidak Dapat ditingkatkan
1 tablet @1 tab Dalam dosis overdosis 80 mg sehari pada
= 40 mg terbagi udem yang
resisten (Team
medical mini
notes,2019)
4. Hypofil 3 kali sehari 1 2 kali 600 Tidak -
tablet @1 tab = mg/hari, diberikan Overdosis
300 mg 30 menit sebelum
makan dengan
kisaran dosis 900-
1.500 mg
5. KSR 1 kali sehari 1 PO : Dosis Tidak -
kapsul @1 penggunaan obat Overdosis
caps = 600 mg ini harus sesuai
dengan petunjuk
dokter. 2-3 x
sehari 1-2 tablet
Sesudah makan,
ditelan utuh,
jangan
dikunyah/dihancur
kan

6. Novorapid 3 kali sehari 16 Penggunaan obat Tidak -


unit ini harus sesuai Overdosis
dengan petunjuk
dokter. Dosis
bersifat individual,
injeksi sc, dosis
lazim : 0.5-1 iu/kg
bb perhari
7. Fastor 1 kali sehari 1 Penggunaan obat Tidak -
tablet @1 tab = ini harus sesuai Overdosis
20 mg dengan petunjuk
dokter. Dosis
awal: 10 mg
1xsehari. Kisaran
dosis: 10-80 mg
1xsehari.,
maksimal 20
mg/hari.

5. Pertimbangan Klinis
Literatur:
d. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 51-Tahun 2019 s/d 2020
e. https://www.mims.com/
No Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Indikasi - -

2 Kontraindikasi - -

3 Interaksi Ketika pasien diberikan Dosis glibenclamide


gemfibrozil 800 mg dikurangi dari 5 menjadi 1,25
menjadi 1,6 g setiap hari. mg setiap hari dengan
Hipoglikemia dapat kontrol diabetes hingga
terjadi, itulah yang terjadi hasilnya memuaskan.
pada seorang penderita Ketika gemfibrozil kemudian
diabetes yang dihentikan dan dimulai
menggunakan kembali, dosis glibenclamide
glibenclamide ketika harus ditingkatkan dan
mereka diberikan kemudian dikurangi. Sebuah
gemfibrozil bersamaan studi menemukan bahwa
obat insulin dan atau gemfibrozil 600 mg dua kali
glimepiride sehari selama 5 dosis
(Baxter,2009) meningkatkan AUC dosis
tunggal 500 mikrogram
glimepiride sebesar 23%.
furosemide dapat (Baxter,2009)
meningkatkan kadar
glukosa darah,
memperburuk toleransi Efek pengobatan
glukosa dan kadang- kortikosteroid sistemik pada
kadang menyebabkan penderita diabetes harus
glikosuria atau bahkan dipantau secara ketat dan
diabetes akut pada dosis antidiabetik dinaikkan
pasien. seperlunya. Antidiabetik
(Baxter,2009) kadang-kadang diperlukan
pada pasien non-diabetes
yang menggunakan
Loop diuretik seperti kortikosteroid untuk
furosemide, dan diuretik mengurangi kadar glukosa
thiazide, seperti darah.
bendroflumethiazide, (Baxter,2009)
dapat menyebabkan .
hipokalaemia dan resiko
Untuk mengurangi terjadinya
lebih parahnya dapat
hypokalemia diberikan
menyebabkan aritmia
Suplemen kalium.
pada jantung
Penatalaksanaan dari
(Baxter,2009)
periodik paralisis
hipokalemia berfokus pada
pemulihan gejala akut dan
pencegahan serangan
berikutnya. Menghindari
makanan tinggi karbohidrat
dan aktivitas yang berat,
mengkonsumsi
acetazolamide (Diamox)
atau carbonic anhydrase
inhibitor lainnya juga dapat
menolong mencegah
serangan kelemahan
Pengobatan awal pasien
dengan periodik paralisis
hipokalemia familial adalah
dengan suplemen kalium
oral yang dapat diulang
dengan interval 15-30 menit.
(Danita dan Syafrita, 2018)

Gemfibrozil tidak boleh Direkomendasikan


diberikan bersamaan menggunakan satu obat saja
apalagi digunakan secara yaitu obat fastor selain
bersamaan obatan statin efeknya cocok untuk
karena dapat penderita yang sedang
menyebakan miopati melakukan terapi diet juga
(Team medical mini memiliki efek yang mirip
notes,2019) gemfibrozil sehingga pasien
diberikan satu obat saja.
atorvastatin adalah statin
sintetis yang lebih baru
dengan metabolit aktif yang
memberikan penghambatan
HMGCoA reduktase yang
setara dengan senyawa
induk. Alhasil atorvastatin
memiliki setengah hambatan
terhadap reduktase HMG-
CoA lebih lama (20-30 jam)
dan menurunkan sintesis
kolesterol lebih besar
(Dorotea dkk., 2013)

4 Dupikasi/polifarm - -
asi

5 Alergi - -

6 Efek samping - -

7 Reaksi obat - -
yang merugikan
(Adverse Drug
Reaction)

6. Karakteristik Obat
Literatur:
a. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 52-Tahun 2019 s/d 2020
b. https://www.mims.com/
c. http://pionas.pom.go.id/

a. Glimepirid
Indikasi : Diabetes Melitus Tipe 2
Dosis : 1-8 mg per hari1 tablet,sebelum makan
Kontraindikasi : Gangguan Fungsi Hati, Gagal Ginjal, Porifia, Ketoasidosis,
Kehamilan dan Menyusui
Efek samping : Hipoglikemia, peningkatan berat badan
Interaksi Obat :
Meningkatkan resiko hipoglikemik jika diberikan bersamaan dengan
insulin, alkohol, fenformin, sulphonamide, salisilat dosis besar,
phenylbutazone, oksifenbutazon, probenecid, dikumarol, chloraphenicol
b. Corsona
Mengandung : Deksametasone
Indikasi : Inflamasi dan alergi syok, diagnosis sindroma cushing,
hyperplasia adrenal kongenital, edema serebral.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas
Dosis : 0,5-10 mg/hari.Dalam dosis terbagi
Efek samping : Gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia, glikosuria,
mudah mendapat infeksi
c. Furosemid
Indikasi : Pasien dengan retensi cairan yang berat (edema, ascites),
hypertensive heart failure, edema paru akut, edema sindrom nefrotik,
sirosis hepatis
Kontraindikasi: Hipovalemia, hiponatremia, anuri (Obstruksi post renal)
Dosis : 40 mg perhari Dalam dosis terbagi
Efek samping : Hipotensi, hiponatremia, hypokalemia, hipokalasemia,
hiperglisemia
Interaksi obat : aminoglikosida dan ciptatin, ACE inhibitor, golongan
salisilat, lithium, teophylin
d. Hypofil
Mengandung : Gemfimbrozil
Indikasi : Pencegahan primer penyakit jantung coroner pada pasien
dengan hyperlipidemia yang tidak merespon dengan baik terhadap diet.
Kontraindikasi: Gangguan fungsi hati berat dan ginjal, penyakit kantung
empedu, hipersensitivitas
Dosis : 2 kali 600 mg/hari, diberikan 30 menit sebelum makan dengan
kisaran dosis 900-1.500 mg
Efek samping : Gangguan saluran cerna, disepsia, nyeri abdomen,
appenditis akut, diare, lelah, mual/muntah, eksim, ruam
Interaksi obat : Tidak boleh diberikan bersamaan obatan statin karena
dapat menyebakan miopati
e. KSR
Mengandung : Kalium
Indikasi : Hipokalemia
Kontraindikasi: Gagal ginjal tahap lanjut, Penyakit Addison yang tidak
diobati, dehidrasi akut, hiperkalemia
Dosis : . 2-3 x sehari 1-2 tablet Sesudah makan, ditelan utuh, jangan
dikunyah/dihancurkan
Efek samping : Perut kembung, nyeri perut, mual, muntah, diare, nyeri
menelan
Interaksi obat : Amiloride atau spironolactone , obat antikolinergik (misalnya
atropin), ACE inhibitor, diuretic hemat kalium
f. Novorapid
Mengandung : Per-mL : Insulin Aspart 100 IU
Indikasi : Dibetes mellitus tipe 2
Kontraindikasi: Hipoglikemia
Dosis : . Penggunaan obat ini harus sesuai dengan petunjuk dokter. Dosis
bersifat individual, injeksi sc, dosis lazim : 0.5-1 iu/kg bb perhari
Efek samping : Hipoglikemia,reaksi anafilkasis
Interaksi obat : ACE inhibitor, alkohol, tiazid, sulfonamid, salisilat, MAOI,
kontrasepsi oral, glukokortikoid, salisilat
g. Fastor
Mengandung : Atorvastatin Calcium Trihydrate 20 mg
Indikasi : Terapi tambahan pada diet untuk menurunkan kolesterol pada
hiperkplesterolemia primer atau dislipdemia campuran, mengurangi
kejadian koroner kinis pada penyakit jantung koroner
Kontraindikasi: Gangguan hati, ibu hamil dan menyusui,hipersensitif
Dosis : . 10 mg sekali sehari, bila perlu dapat ditingkatkan interval 4 minggu
hingga maksimal 80 mg sekali sehari
Efek samping : Miositis, sakit kepala, perubahan fungsi ginjal, mual dan
muntah, ruam pada kulit
Interaksi obat : Fibrat, atau asam nikotinat pada dosis hipolipidemiknya,
immunosupresan
Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related Problem)
serta Care Plan:

1. Outcome terapi
Outcome terapi yang diharapkan adalah :
a. Mengurangi atau mencegah gejala penyakit jantung koroner.
b. Memulihkan kadar kalium dalam tubuh.
c. Meningkatkan kadar HDL tubuh pasien dan menurunkan kadar LDL
pada pasien.
d. Mengurangi kadar glukosa dalam darah dan menurunkan edema pada
bagian tubuh pasien.
e. Memberikan pemahaman dan edukasi tentang diabetes, modifikasi
gaya hidup, pemantauan yang tepat, dan terapi obat yang tepat.
2. Cara pakai, waktu minum obat dan durasi penggunaan
a. Glimepirid. : diminum dua kali sehari 1 tablet,sebelum makan,
dengan rentang waktu tiap 12 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi,
dan jam 7 malam. Diminum sesudah makan.
b. Corsona : diminum dua kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu tiap 12 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi, dan jam
7 malam. Diminum sesudah makan.
c. Furosemid : diminum satu kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu 24 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada esok harinya dengan jam yang sama. Diminum
sesudah makan.
d. Hypofil : Diminum tiga kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu 8 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada jam 2 siang terhitung 8 jam setelah minum obat.
Diminum sebelum makan bukan sesudah makan.
e. KSR : Diminum satu kali sehari 1 kapsult sebelum makan, dengan
rentang waktu 24 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada esok harinya dengan jam yang sama. Diminum
sebelum makan.
f. Novorapid : Diinjeksikan tiga kali sehari 1 unit sebelum makan,
dengan selang waktu 5 sampai 10 menit di area perut, paha, bokong,
maupun di belakang lengan atas.
g. Fastor : Diminum satu kali sehari 1 kapsult sebelum makan, dengan
rentang waktu 24 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada esok harinya dengan jam yang sama. Diminum
SKRINNING RESEP

RESEP II :
Klinik Cempaka Raja
dr. Indah Rendrawijaya, S.Ked
SIP : 30/SIP/2019/0005
Kompl. Batuwijaya A no. 13, Kalimantan Selatam, No. Telp. 0408-3245672

Tanggal : 16-05-2020

R/ erlamycetin no. I
S3dd 2 guttae o..s
R/ Dexaharsen 0,5 mg
Stdd 1 tab p.c
Allopurinol 300 mg no. X
S3dd 1 tab p.c
Meloxicam 15 mg
Sbdd 1 tab d.c
Natrium diclofenak 50 mg no.X
S2dd 1 tab p.c
Omeprazol no. X
S3dd 1 tab p.c

Pro : Ny. Riskayani


Usia : 60 tahun
Berat badan : 72 kg
Alamat :

KETERANGAN :

DX : blefaritis, Artritis gout


TD : 150/90
Gejala : mata merah, bengkak, sakit sendi
kaki, hingga sebadan, tumit nyeri setiap pagi
Riwayat penyakit : Maag akut
ASSESMENT
Nomor Resep : 2 (Dua)
Diagnosa :
A. Menggali Riwayat Pasien
No Kriteria Keterangan Drug Related Problem/Medication
. Error
1 Data Pasien Nama : Ny.
Riskayani
Umur : 60 thn
BB : 72 kg
Pekerjaan: -

2 Riwayat Blefaritis, Artritis


Penyakit gout, Maag akut
3 Riwayat -
Pengobatan
4 Keadaan -
Khusus
Drug Related Problem/Medication Error:

Pengatasan/Solusi:
B. Skrining Resep
1. Administratif (Kelengkapan Resep)
NO Uraian Pada Resep
Ada Tidak
Inscription
Identitas dokter:
1 Nama dokter ✔
2 SIP dokter ✔
3 Alamat dokter ✔
4 Nomor telepon ✔
5 Tempat dan ✔
tanggal penulisan
resep
Invocatio
6 Tanda R/ di awal ✔
penulisan resep
Prescriptio
7 Nama Obat ✔
8 Kekuatan obat ✔
9 Jumlah obat ✔
Signatura
10 Nama pasien ✔
11 Jenis kelamin ✔
12 Umur pasien ✔
13 Berat badan ✔
14 Alamat pasien ✔
15 Aturan pakai obat ✔
16 Iter/tanda lain ✔
Subscriptio
17 Tanda ✔
tangan/paraf
dokter
Kesimpulan:
Resep tersebut lengkap / tidak lengkap (coret yang tidak perlu)
Karena
 Tidak dicantumkan kekuatan obat omeperazol
 Tidak ada tanda iter
 Tidak ada paraf dokter
 Tidak ada alamat pasien

Cara Pengatasan Jika Resep Tidak Lengkap


 Untuk obat yang tidak tercantum kekuatan obat-nya, dikonfirmasi
ulang pada dokter yang bersangkutan. Apabila tidak memungkinkan
untuk bertanya pada dokter, sesuaikan dosis dan ketersediaan obat.

2. Kesesuaian Farmasetis
NO Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Bentuk sediaan - -

2 Stabilitas obat - Sesuai

3 Inkompatibilitas - Sesuai

4 Cara - Sesuai
pemberian

5. Jumlah dan - Sesuai


aturan pakai
3. Perhitungan Bahan
Karena obat pada resep yang diberikan dalam bentuk sediaan obat jadi
maka pemberian diberikan sesuai resep tertera.

4. Dosis
Literatur:
f. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 51-Tahun 2019 s/d 2020
g. Basic pharmacology and drug notes, 2019
h. https://www.mims.com/
N Nama Dosis Resep Dosis Literatur Kesimpulan Rekomendasi
o Obat
1 Erlamyceti 3 kali sehari 2 2 tetes 3-4 x Tidak -
n tetes pada sehari overdosis
mata kiri
2 Dexaharse 3 kali sehari 1 0,5-10 Tidak -
n tablet @1 tab = mg/hari.Dalam overdosis
0,5 mg dosis terbagi
3 Allopurinol 3 kali sehari 1 100 mg sebagai Tidak -
tablet @1 tab = dosis tunggal, overdosis
300 mg dianikkan secara
bertahap dalam 1-
3 minggu, sesuai
dengan kadar
asam urat dalam
plasma atau urin.
Dosis penunjang :
200-600 mg
4. Meloxicam 2 kali sehari 1 1x7,5 mg sehari Tidak -
tablet @1 tab = bersama maan, Overdosis
15 mg dapat ditingkatkan
sampai 15 mg/hari
5. Natrium 2 kali sehari 1 100-150 mg/hari Tidak -
diklofenak tabletl @1 terbagi dalam 2-3 Overdosis
tablet = 50 mg dosis
6. Omeperaz 3 kali sehari Dosis awal 1 x 20 Tidak -
ole @1 tablet = 20 mg/hari selama 4- Overdosis
mg 8 minggu dapat
ditingkatkan
menjadi 40
mg/hari pada
kasus berat atau
kambuh. Dosis
pemeliharaan
1x20 mg/hari

5. Pertimbangan Klinis
Literatur:
a. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 51-Tahun 2019 s/d 2020
b. https://www.mims.com/
No Kriteria Permasalahan Pengatasan
1 Indikasi - -

2 Kontraindikasi - -

3 Interaksi Interaksi antara Penggunaan bersamaan


kortikosteroid tidak harus dihindari, tetapi
(deksametason) dan perlu diingat bahwa
NSAID (meloxicam dan resikonya meningkat
natrium diklofenak). pertimbangan penggunaan
pelindung mukosa seperti
Kortikosteroid dapat anatgonis reseptor H2 atau
meningkatkan insidensi proton pump inhibitor
dan / atau keparahan (Baxter,2009)
ulserasi terkait dengan
NSAID, dan
meningkatkan
kemungkinan
pendarahan
gastrointestinal (Baxter,
2009)
Interaksi antara NSAID Karena tidak ada alas an
(meloxicam dan natrium jlinis yang jelas untuk
diklofenak) bisa penggunaan kombinasi
meningkatkan resiko NSAID yang berbeda,
kerusakan penggunaan seperti itu
gastrointestinal (Baxter, harus dihindari
2009) (Baxter,2009)
4 Dupikasi/polifarm - -
asi

5 Alergi - -

6 Efek samping - -

7 Reaksi obat - -
yang merugikan
(Adverse Drug
Reaction)

6. Karakteristik Obat
Literatur:
a. ISO : Informasi Spesialite Obat Volume 52-Tahun 2019 s/d 2020
b. https://www.mims.com/
c. http://pionas.pom.go.id/

a. Erlamycetin
Mengandung : Chloramphenicol 1 %
Indikasi : Infeksi mata superfisial yang disebabkan oleh bakteri yang
sensitive terhadap chloramphenicol.
Dosis : 2 tetes 3-4 x sehari
Kontraindikasi : Hipersensitivitas
Efek samping : Reaksi alergi, superinfeksi, rasa tersengat atau terbakar
pada mata
b. Dexaharsen
Mengandung : Deksametasone
Indikasi : Inflamasi dan alergi syok, diagnosis sindroma cushing,
hyperplasia adrenal kongenital, edema serebral.
Kontra indikasi : Hipersensitivitas
Dosis : 0,5-10 mg/hari.Dalam dosis terbagi
Efek samping : Gangguan cairan dan elektrolit, hiperglikemia, glikosuria,
mudah mendapat infeksi
c. Allopurinol
Indikasi : Hiperuisemia seperti artitritis gout, tofus, nefroitiasis, diet/terapi
lain
Kontraindikasi: Hipersensiivitas, serangan gout akut
Dosis : 100 mg sebagai dosis tunggal, dianikkan secara bertahap dalam 1-
3 minggu, sesuai dengan kadar asam urat dalam plasma atau urin. Dosis
penunjang : 200-600 mg
Efek samping : Ruam,gangguan saluran cerna, hepatotoksik, neutropati,
paresthesia, gangguan darah
Interaksi obat : Dapat meningkatkan toktosisitas cyclophosphamide dan
menghambat warfarin dihati, salisilat mengurangi efek allopurinol.
d. Meloxicam
Indikasi : Nyeri dan radang pada penyakit reumatik; osteoarthritis yang
memburuk; anklosing sponditis
Kontraindikasi: Hipersensitivitas, tukak peptic akitif, gangguan hati berat,
gangguan ginjal berat, anak dan remaja < 15 tahun, ibu hamil, laktasi
Dosis : 1x7,5 mg sehari bersama maan, dapat ditingkatkan sampai 15
mg/hari untuk osteoarthritis
Efek samping : Disepsia, mual, muntah, nyeri perut, konstipasi, kembung,
diare, anemia, ruam kulit, pruritus, sakit kepala
Interaksi obat : ACE inhibitor, antikoagulan, kortikosteroid, salisilat, diuretik,
ARB, digoxin, lithium, dan methotrexate
e. Natrium diklofenak
Indikasi : Meredakan nyeri dan mengurangi inflamasi pada pasien
Rematoid Atritis akut dan kronis, nyeri pada tulang, spondilitis ankilosa
Kontraindikasi: Penderita yang hipersensitif terhadap diklofenac atau yang
menderita asma, urtikaria atau pada pemberian aspirin atau NASIA lain.
Penderita tukak lambung.
Dosis : 100-150 mg/hari terbagi dalam 2-3 dosis
Efek samping : Mual, gastritis, eritema kulit, sakit kepala
Interaksi obat : kortikosteroid, aspirin, alkohol, warfarin, Selective serotonin
reuptake inhibitors (SSRIs)
h. Omeprazol
Indikasi : Tukak lambung, tukak duodenum, GERD, hipersekresi patologis
missal sindroma zolinger ellison
Kontraindikasi: Hipersensitivitas terhadap obat ini
Dosis : Dosis awal 1 x 20 mg/hari selama 4-8 minggu dapat ditingkatkan
menjadi 40 mg/hari pada kasus berat atau kambuh. Dosis pemeliharaan
1x20 mg/hari
Efek samping : Urtikaria, mual dan muntah, konstipasi, kembung, nyeri
abdomen, lesu, paraestesia, nyeri otot dan sendi, peradangan kabur
Interaksi obat : Menghambat absorbs ketokonazol dan itrakonazole,
meningkatkan kadar warfarin, diazepam, menurunkan kadar antipsikotik,
teofilin, imipramine.
Kesimpulan skrining resep dan hasil analisis DRP (Drug Related Problem)
serta Care Plan:

1. Outcome terapi
Outcome terapi yang diharapkan adalah :
a. Mengurangi atau mencegah gejala penyakit jantung koroner.
b. Memulihkan kadar kalium dalam tubuh.
c. Meningkatkan kadar HDL tubuh pasien dan menurunkan kadar LDL
pada pasien.
d. Mengurangi kadar glukosa dalam darah dan menurunkan edema pada
bagian tubuh pasien.
e. Memberikan pemahaman dan edukasi tentang diabetes, modifikasi
gaya hidup, pemantauan yang tepat, dan terapi obat yang tepat.

2. Cara pakai, waktu minum obat dan durasi penggunaan


a. Glimepirid. : diminum dua kali sehari 1 tablet,sebelum makan, dengan
rentang waktu tiap 12 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi, dan jam
7 malam. Diminum sebelum makan.
b. Corsona : diminum dua kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu tiap 12 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi, dan jam
7 malam. Diminum sebelum makan.
c. Furosemid : diminum satu kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu 24 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada esok harinya dengan jam yang sama. Diminum
sebelum makan.
d. Hypofil : Diminum tiga kali sehari 1 tablet sebelum makan, dengan
rentang waktu 8 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada jam 2 siang terhitung 8 jam setelah minum obat.
Diminum sebelum makan bukan sesudah makan.
e. KSR : Diminum satu kali sehari 1 kapsult sebelum makan, dengan
rentang waktu 24 jam, misalnya diminum pada jam 7 pagi maka
diminum kembali pada esok harinya dengan jam yang sama. Diminum
sebelum makan.
f. Novorapid : Diinjeksikan tiga kali sehari 1 unit sebelum makan, dengan
selang waktu 5 sampai 10 menit di area perut, paha, bokong, maupun
di belakang lengan atas.

3. Aktivitas yang disarankan


a. Melakukan diet dan olahraga teratur

Anda mungkin juga menyukai