Anda di halaman 1dari 11

Farmasi Klinik

OLEH:
SURYANTI
O1A117126
KELAS C 2017
Studi Kasus

Mr JB, a 67-year-old retired plumber, has recently moved to your area


and has come to the pharmacy to collect his first prescription. He has a
PMH of coronary heart disease (CHD) and has recently had a coronary
artery stent inserted. He has a long history of asthma which is well
controlled with inhaled medicines.

Mr JB, seorang pensiunan tukang ledeng berusia 67 tahun, baru-baru ini


pindah ke daerah Anda dan telah datang ke apotek untuk mengambil
resep pertamanya. Dia mengidap PMH penyakit jantung koroner (PJK)
dan baru-baru ini memasang stent arteri koroner. Dia memiliki sejarah
panjang asma yang dapat dikendalikan dengan baik dengan obat-obatan
yang dihirup.
Tn. JB memberikan riwayat pengobatan lengkap yang
menunjukkan bahwa ia meminum obat sesuai resep, ia tidak
memiliki alergi terkait pengobatan. Dia memiliki ringkasan
prosedur pemasangan stent dari rumah sakit yang berarti
bahwa terjadi penyumbatan pembuluh darah yang bisa
disebabkan aterosklerosis oleh kolesterol dan juga dapat
mengakibatkan terjadinya hipertensi karena jantung bekerja
kebih cepat untuk memasok darah. Tn. JB juga memiliki
riwayat penyakit PJK dan kemungkinan sering merasa nyeri
di dada sehingga yang harus diperlukan adalah jenis obat
untuk menangani PJK yang tidak memperparah kondisi
dyspepsia pasien.
Tahap – Tahap Farmasi Klinik

Menetapkan
01 Kebutuhan Terapi
obat

Obat – obat yang harus


diresepkan yaitu obat – obat
untuk penyakit jantung
koroner dan juga penyakit
Asthma Mr. JB.
02
Memilih Obat

Obat – obat yang dapat diresepkan untuk penyakit


jantung koronernya yaitu : Golongan Antiplatelet,
Golongan statin, Golongan beta bloker, dan
Nitrates. Sedangkan untuk Asthma diresepkan yaitu:
Inhaler Agonis β2, dan Inhaler Kortikosteroid.
Tahap
3&4
Mengelola dan Menyediakan Obat – Obatan

Direkomendasikan untuk menggunakan Atorvastatin


40mg/hari untuk penyakit jantung koroner dan Inhaler
Beklometason 2 puffs 2x1 hari untuk penyakit Asthma
nya.
Memberikan Informasi
dan Melakukan Edukasi
05 pada Pasien

Melakukan Monitoring
06 terhadap Pasien

Melakukan Evaluasi
07 Terapi pada Pasien
KIE

Informasikan cara penggunaan Diedukasikan faktor resiko yang


obat yaitu Atorvastatin digunakan dapat menyebabkan
40 mg setiap hari secara peroral kekambuhan penyakit seperti
setelah makan. Dan Inhaler penggunaan rokok, lingkungan
Beklometason digunakan 2 puffs dengan udara tidak bersih dan
(400 mikrogram) dua kali sehari. penggunaan alkohol.

Informasikan efek samping obat Diinformasikan kepada pasien


yang dapat timbul ketika mengenai gejala yang dapat
mengonsumsi obat tersebut. timbul ketika akan terjadi
Adapun efek sampingnya seperti kekambuhan, sehingga pasien
pusing dan sakit kepala. dapat menggunakan obat untuk
mengatasi gejala tersebut seperti
dada terasa sesak.
MONITORING

Dimonitoring efek samping dan


efek terapi dari penggunaan
regimen terapi terhadap Dimonitoring pola hidup
adanya peningkatan pasien dan keadaan di
penyembuhan. lingkungan sekitarnya.

Dimonitoring pengaruh dari


penggunaan regimen terapi Dimontoring kepatuhan dan
penyakit jantung koroner penggunaan regimen terapi
pada regimen terapi asma pada pasien, meliputi dosis dan
apakah mempengaruhi terapi waktu penggunaan regimen.
pada asma.
MONITORING
1. Untuk penggunaan Atorvastatin dilakukan tes
fungsi hati 3 bulan setelah perubahan dosis atau
setiap tahun; kreatin kinase jika muncul dengan
gejala nyeri otot yang tidak dapat dijelaskan;
kadar kolesterol 3 bulan setelah perubahan
dosis, atau setiap tahun jika mencapai target.

2. Untuk penggunaan Inhaler Beklometason


Pantau kandidiasis oral; pantau frekuensi
eksaserbasi dan dosis 'step up/step down' sesuai
kebutuhan;memantau teknik inhaler.
Thank
You!
Do you have any
questions?

CREDITS: This presentation template was created


by Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories.

Anda mungkin juga menyukai