Anda di halaman 1dari 16

FARMASI KLINIS

MINI BEKTI NINGSIH


(O1A1 17 103)
KELAS C
Mr JB, a 67-year-old retired plumber, has recently moved to
your area and has come to the pharmacy to collect his first
prescription. He has a PMH of coronary heart disease (CHD)
and has recently had a coronary artery stent inserted. He has a
long history of asthma which is well controlled with inhaled
medicines.

Translate:
Mr JB, seorang pensiunan tukang ledeng berusia 67 tahun,
baru saja pindah ke daerah Anda dan telah datang ke apotek
untuk mengambil resep pertamanya. Dia mengidap PMH
penyakit jantung koroner (PJK) dan baru-baru ini memasang
stent arteri koroner. Dia memiliki sejarah panjang asma yang
dapat dikendalikan dengan baik dengan obat-obatan yang
dihirup
Identifikasi masalah Pasien

Nama : Mr. JB
Umur : 67 Tahun

● Baru pindah kedaerah baru


● Datang ke Apotek  Resep pertamanya
● Past Medical History  coronary heart disease (CHD) 
baru-baru ini memasang stent arteri koroner.
● Memiliki riwayat asthma yg terkontrol dengan pegobatan
inhalasi
Penyelesaian

● Langkah 1 : Menetapkan Kebutuhan Terapi Obat

Indikasi : CHD or ischemic heart disease (IHD) dan Asthma

Terapi CHD:
 β-Adrenergic Blockers, Nitrate, Calcium Channel Blockers, Ranolazine (DiPiro., 2015)
 Antiplatelet agent, Statin, ACE Inhibitors and Angiotensin Receptor Blockers, Nitroglycerin
(Chisholm-Burns., 2016).

Terapi Asthma :
 β2-Agonist inhalers, Inhaled Corticosteroids (DiPiro., 2015)

● Skrining Resep dan Meninjau 4T + 1 W (Tepat Pasien, tepat indikasi, Tepat Obat,
Tepat Dosis, Waspada efek samping)
Efek samping  Interaksi obat, interaksi obat dengan penyakit, interaksi obat dengan PMH
(Whittlesea dkk., 2019)
Obat-obatan yang harus diresepkan untuk penyakit jantung Obat yang mungkin diresepkan untuk penyakit asma
koroner

Aspirin β2 -Agonist inhalers

Clopidogrel Corticosteroid inhaler

Golongan Obat Statin (Atorvastatin, Fluvastatin, Pravastatin,


Rosuvastatin dan Simvastatin)

Golongan Obat β-Blocker (Atenolol, Bisoprolol, Carvedilol,


Metoprolol dan Propanolol)

Nitrates (glyceryl trinitrate spray)


● Langkah 2 : Memilih Obat

Setelah dilakukan skrining resep dan meninjau efek samping (interaksi dan inkompabilitas)
obat maka dilakukan pemilihan obat yang telah sesuai yaitu:
 Efek terapi maksimal
 Efek samping minimal
 Biaya (Kemampuan dan pilihan pasien) (Rikhomah., 2016)

Regimen yang direkomendasikan adalah:


● CHD  Menurut DiPiro dan AHA dibutuhkan minimal 5 jenis obat yang terdiri:
antiplatelet, antidislipidemia, β-Blokers, ACE-Inhibitor, Vasodilator nitrat (Taroreh, 2017)
Obat yang dipilih adalah Clopidogrel, Atorvastatin, bisoprolol, Ramipril, Nitrates (Glyceryl
Trinitrate spray)
● Asthma inhaler Corticosteroids dan (Whittlesea dkk., 2019) )(DiPiro., 2016)

Pemilihan obat juga telah didasarkan dengan bentuk sediaan dan rute pemberian sesuai
kondisi pasien.
1. Obat-obatan yang harus diresepkan untuk penyakit jantung koroner

Obat Interaksi Obat-Pasien Interaksi Obat-Penyakit Interaksi Obat-Obat


Aspirin Riwayat dispepsia Digunakan dengan hati-hati pada Kombinasi agen antiplatelet
penderita asma meningkatkan risiko perdarahan
Clopidogrel Riwayat dispepsia - Kombinasi agen antiplatelet
meningkatkan risiko perdarahan
Statins - - -

β-Blockers - β-Blocker harus digunakan dengan hati- Kombinasi agen yang berbeda untuk
hati pada asma; jika arus puncak mengontrol angina dapat menyebabkan
memburuk, agen pengendali tarif hipotensi
alternatif harus dipertimbangkan
Nitrates (glyceryl Riwayat efek samping (mis., Sakit kepala, - -
trinitrate spray) kemerahan) dapat menyebabkan pasien tidak
menggunakan semprotan bila diperlukan
2. Obat-obatan yang harus diresepkan untuk penyakit asthma

Obat Interaksi Obat-Pasien Interaksi Obat-Penyakit Interaksi Obat-Obat

β2 -Agonist inhalers Kemampuan pasien untuk β2-agonis dapat -


menggunakan perangkat menyebabkan takikardia
inhaler secara efektif

Corticosteroid inhaler - - -
● Langkah 3 & 4 : Kelola Resep dan Menyediakan Obat

Rekomendasi Obat:
Individu  Beclometasone inhalers 2 puffs (400 micrograms) twice a day

Regimen Clopidogrel 75 mg , Atorvastatin 40 mg, bisoprolol 5 mg, Ramipril 10 mg,


Nitrates 2 puffs sprayed

● Mengecek ketersediaan Obat yang telah dipilih di Apotek.


(Whittlesea dkk., 2019)
1. Obat-obatan yang harus diresepkan untuk penyakit jantung koroner
Nama obat Rekomendasi Alasan
Aspirin 75 mg setiap hari secara peroral setelah Manfaat lebih besar daripada risiko jika digunakan dengan PPI
makan
Clopidogrel 75 mg setiap hari secara peroral setelah Manfaat lebih besar daripada risiko jika digunakan dengan PPI; Panjangnya harus
makan ditentukan berkaitan dengan stent sebelumnya
Lansoprazole 15 mg setiap hari secara peroral Mengurangi risiko pendarahan GI dengan kombinasi antiplatelet; Beberapa PPI dapat
mengurangi efektivitas Clopidogrel membuat pemilihan PPI penting
Atorvastatin 40 mg setiap hari secara peroral Dosis yang lebih tinggi dianjurkan jika pasien menderita koroner akut

Nitrates 2 puffs disemprotkan di bawah lidah, -


bila diperlukan untuk nyeri dada
Bisoprolol 5 mg setiap hari secara peroral Digunakan untuk mengurangi episode angina

Ramipril 10 mg setiap hari secara peroral Untuk mengurangi perkembangan penyakit jantung koroner dan gagal jantung

10
2. Obat yang mungkin diresepkan untuk penyakit asma

Nama obat Rekomendasi Alasan


Inhaler Salbutamol 2 puffs (200 mikrogram) dihirup Pasien harus mengikuti rencana
bila diperlukan. pengobatan asma jika aliran
puncak menurun
Inhaler Beklometason 2 puffs (400 mikrogram) dua kali meningkatan dosis dua kali sehari
sehari jika aliran puncak menurun

11
● Langkah 5, 6, 7 : KIE, Monitoring, Evaluasi

 KIE
1. Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan Regimen obat tablet clopidogrel
dalam dosis 75 mg diminum 1 kali sehari sesudah makan juga. Juga waktu minum
obat dalam regimen yang sama agar meminimalisir terjadinya interaksi obat.
2. Menjelaskan kepada pasien cara penggunaan inhaler, yaitu:
● Lepas tutup inhaler.
●Berdirilah atau duduk dengan tegak.
●Kocok inhaler selama 5 detik.
●Miringkan kepala sedikit ke belakang, lalu tarik napas dan embuskan napas
panjang.
●Masukkan inhaler di antara gigi Anda dan tutup mulut hingga rapat dengan
inhaler.

Yang dilakukan dalam 2 kali sehari dengan 2 puff (400 microgram)


KIE cara penggunaan spray
1. Buka Penutup tanpa menggoyangkan spray

2. Pegang spray secara tegak

3. Buka mulut anda dan letakkan spray sedekat mungkin dengan mulut
anda. Arahkan pada bawah lidah anda.
4. Tekan pump untuk melepaskan semburan ke bawah
lidah anda. Pastikan pump ditekan ke bawah
sehingga seluruh dosis obat telah dilepaskan.
5. Tutup mulut anda dengan segera dan jangan sedut
semburan tersebut. Lepaskan butang penyembur.
6. Jangan ditelan, jangan diludahkan dan jangan berkumur
setelah 5-10 menit penggunaan
7. Tutup kembali spray.
● MONITORING DAN EVALUASI

 Clopidogrel  Tanyakan pasien tentang gejala/riwayat dispepsia, karena adanya


interaksi.
 Atorvastatin Tes fungsi hati 3 bulan setelah perubahan dosis atau setiap tahun;
kreatin kinase hanya jika muncul dengan gejala nyeri otot yang tidak dapat
dijelaskan; kadar kolesterol 3 bulan setelah perubahan dosis, atau setiap tahun jika
sesuai target
 Bisoprolol  Tekanan darah dan denyut nadi dipantau secara teratur, monitor aliran
puncak saat inisiasi
 Ramipril  Fungsi ginjal dan tekanan darah dipantau dalam 2 minggu setiap
perubahan dosis atau setiap tahun
 Nitrat (spray GTN)  Frekuensi penggunaan yang perlu diperhatikan; peningkatan
frekuensi yang menghasilkan resolusi nyeri dada harus dilaporkan ke dokter
perawatan primer, dan terapi anti-anginal dapat ditingkatkan. Setiap penggunaan
yang tidak menghasilkan resolusi nyeri dada memerlukan perhatian medis segera
 Beclometasone inhalers  Pantau kandidiasis oral; pantau frekuensi eksaserbasi
dan dosis 'step up / step down' sesuai kebutuhan; memantau teknik inhaler
(Whittlesea dkk., 2019)
DAFTAR PUSTAKA
DiPiro J.T., Wells B.G., Schwinghammer T.L. and DiPiro C. V., 2015,. Pharmacotherapy
Handbook, Ninth Edit., McGraw-Hill Education. Companies, Inggris.

Chisholm-Burns M.A., Schwinghammer T.L., Wells B.G., Malone P.M., Kolesar. J.M. and
Dipiro J.T., 2016, Pharmacotherapy Principles and Practice, Mc.

Seto dkk., 2016 (Manajemen Farmasi 2: Edisi 4 : Lingkup apotek, farmasi rumah sakit,
industri farmasi, pedagang besar farmasi),

Rikhomah, 2016, farmasi KLInis, Deepublish, Yogyakarta.

Whittlesea dkk., 2019., Clinical Pharmacy and Therapeutics 6 th edition., Elsevier.

Taroreh dkk, 2017., Evaluasi Penggunaan Obat Pada Pasien dengan Penyakit Jantung Koroner di
Instalasi Rawat Inap RSIP Prof. Dr. D kandou Manado., Pharmacon.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai