NON LINIER
1
Apa beda Farmakokinetik Linear
&
Farmakokinetika Non-Linear
???
2
Pendahuluan
• Farmakokinetika linier dengan perubahan
dosis tidak mempengaruhi proses kinetik obat,
baik pada proses ADME.
• Tidak berubahnya t1/2 eliminasi dan Cl
• Perubahan kadar puncak, kadar tunak, AUC
proporsional dengan perubahan dosis obat
• Untuk obat-obat tertentu jika diberikan pada
dosis yang relatif besar terjadi kejenuhan pada
proses ADME.
3
• Kinetika proses farmakokinetik berubah dari
yang cenderung orde 1 menjadi cenderung
orde 0 dengan peningkatan dosis atau
pengobatan jangka panjang.
• Pencampuran reaksi order 1 dan order 0
disebut mixed order kinetics. Dikenal juga
dengan nonlinear kinetics atau dose
dependent kinetics.
4
• Kenaikan dosis 2-3 kali dari semula akan
terjadi perubahan dosis waktu paro eliminasi,
penurunan Cl, kenaikan kadar puncak , kadar
tunak secara tidak proporsional
• Tanpa perubahan dosis proses
farmakokinetika dapat berubah menjadi non
linier, ketika terjadi penurunan kadar protein
pengangkut didalam darah atau jaringan
5
Perbedaan linier (dose-independent) dan non-
linier (dose-dependent kinetic)
200 50 50 75
6
• Perbandingan profil konsentrasi obat dlm plasma berbanding dosis secara
linier dan non linier
7
Farmakokinetik Linear Farmakokinetik
Non Linear
Parameter farmakokinetik Parameter farmakokinetik
tdk akan berubah dgn dapat berubah dgn
perubahan dosis perubahan dosis
(Tidak tergantung dosis / (Tergantung dosis / Dose
Dose independent kinetic) dependent kinetic)
9
3. Area di bawah kurva (AUC) tdk proporsional dgn
peningkatan dosis yg diberikan secara single dose.
4. Konsentrasi plasma saat steady state tidak
proporsional dgn dosis yg diberikan pada pengobatan
dosis berganda.
5. Komposisi / rasio metabolit obat dapat berubah dgn
perubahan dosis.
10
Penyebab terjadinya kinetika Non-Linear
11
1. Kejenuhan pada proses absorbsi
13
5/13/19 14
15
2. Pada proses distribusi
Terjadinya kejenuhan pada ikatan protein shg terjadi
perubahan fraksi obat yg tdk terikat dgn protein pd
plasma.
18
Metabolisme
• Penjenuhan dapat terjadi karena enzim-enzim
metabolisme
• Fase 1 melibatkan enzim sitokrom P-450 (CYP),
isoform CYP2D6 kadarnya jauh lebih kecil jika
dibandingkan CYP3A tetapi memetabolisme cukup
banyak obat-obat terapeutik diantaranya obat beta
bloker, antidepresan trisiklik sehingga terjadinya
saturasi enzim dan IO.
• Pada keadaan patologik, kadar atau kapasitas enzim
dapat juga berkurang (sirosis hepatik, polimorfisme
genetik atau IO) 19
Metabolisme
Penjenuhan metabolisme Phenytoin, salicyclic acid,
theophylline, valproic acid
20
4. Kejenuhan dari klirens sekresi renal
21
Eliminasi pada renal
22
Michaelis-Menten Kinetics (lanj.)
Harga Vm dam Km
bergantung pada sifat
obat dan proses
enzimatik
Saat konsentrasi obat dalam plasma lebih rendah
daripada km à kecepatan eliminasi mengikuti orde 1
Vmax
AUC Vmax/2
km
DOSE
Calculation Of Vmax , km ,
Cp and Dose
Linear Curve of MM Equation
Vmax
Daily Dose
Slope = -Km
• Kombinasi 2 persamaan:
C 1 = konsentrasi plasma saat steady state
setelah dosis 1,
C 2 = konsentrasi plasma saat steady state
setelah dosis 2,
R 1 = laju dosis pertama,
R 2 = laju dosis kedua.
6. Metode Transformasi Linear
Sehingga:
Contoh Soal
• Tuan As. Mara, mendapatkan Fenitoin
300 mg sehari selama beberapa hari dan
didapatkan Css = 9 mg/L, kemudian
karena efek dirasa tidak adekuat maka
dosis ditingkatkan menjadi 400 mg/hari
dan didapatkan Css = 16 mg/L)
• -Km, Vmax . . . ? ? ?
• Jika diinginkan konsentrasi plasma Fenitoin
pada steady state (Css) adalah 20 mg/L, maka
kita dapat menggunakan persamaan garis
lurus MM yang Km dan Vmax sudah diketahui
• Vmax = 700 mg/hari
• Jika diinginkan konsetrasi plasma
fenitoin pada steady state (Css) adalah 20
mg/L, maka kita dapat menggunakan
persamaan garis lurus MM yang Km dan
Vmax sudah diketahui
TERIMA KASIH
37