Kelompok 8 :
Yana Irpiani 2605040
Dina Munarti 2605041
Melona Siska 2605042
Siska Fitria 2605043
Tia Mori 2605044
ANTOKONVULSAN
1. PHENYTOIN
2. CARBAMAZEPINE
3. VALPROIC ACID
4. PHENOBARBITAL / PRIMIDONE
5. ETHOSUXIMIDE
Bauer, 2008 : 501
1. PHENYTOIN
• Phenytoin merupakan senyawa hidantoin.
• Digunakan untuk pengobatan kejang.
• Antikovulsan yang efektif untuk pengobatan
kejang parsial
Tejadinya kejang:
• Depolarisasi yang berkepanjangan dari
nuronmenghambat potensial aksi yang berulang.
• Menghentikan penyebaran kejang yang abnormal
dari epilepsi mengurangi penyebaran aktivitas
kejang diseluruh otak.
Bauer, 2008 : 485
AKTIVITAS PHENYTOIN
Mekanisme kerja pada sel
Phenytoin berhubungan dengan
kemampuannya memperpanjang
inaktivitas tegangan ion natrium dan
penurunan kemampuan neuron untuk
penghantarkan tegangan pada frekuensi
tinggi.
2. DISTRIBUSI
• Bioavailabilitas 89% dibanding sedian suspensi dan pada dosis yang sama,
suspensi memberikan kadar puncak yang lebih tinggi.
• Terikat pada protein plasma 76%, dapat terakumulasi pada jaringan.
3. METABOLISME
• Metabolisme melalui hati oleh isienzim P450 3A4 menjadi metabolit 10,11
etoksi juga mempunyai efek antikonvulsan
- Distribusi
Voluma distribusi 0,16 L/kg dengan distribusi yang luas dibandingkan
dengan obat antieplepsi lainya sekitar 70-93% berikatan dengan protein
serum.
kehamilan
• Malabsorption of drug bioavailability
bekurang metabolism meningkat
ikatan protein berkurang
Bauer, 2008 :570, 571
4. PHENOBARBITAL / PRIMIDONE
• Fenobarbital adalah barbiturat dan primidone
adalah deoxybarbiturate yang efektif dalam
pengobatan kejang tonik klonik dan parsial
umum.
• Mekanisme kerja
elevasi ambang kejang dengan berinteraksi
dengan γ-aminobutyric ACIDA (GABAA)
reseptor postsynaptic yang mempotensiasi
inhibisi sinaptik.