PENGGUNAAN
OBAT RASIONAL
(POR) By:
lanjutan..
Dra.Ambarsundari .,MM.,Apt
LOGO
Contents
1
2
www.themegallery.com
Drug oriented
Patient Oriented
(Good Pharmacy Practice w/
Pharmaceutical Care )
efficacy
aman
kualitas
terapi obat
www.themegallery.com
RUANG LINGKUP
Praktek Kefarmasian
Pelayanan kefarmasian termasuk patient
centered care yang merupakan fungsi
kognitif apoteker yang terdiri dari :
konseling
pelayanan informasi obat
pemantauan terapi obat
aspek manajerial :pengelolaan sediaan
farmasi
What is a Profession?
A profession is a disciplined group of individuals who
adhere to ethical standards and uphold themselves to
and are accepted by the public as possessing special
knowledge and skill in a widely recogniced body of
learning derived from research, education, and
training at a high level, and who are prepared to
exercise this knowledge and these skill in the
interest of others.
(Resource: Kelly W, Pharmacy)
Pharmaceutical Care
Definisi ?
Tujuan ?
5 langkah dalam Ph Care?
5 kunci kebutuhan pasien akan terapi
obat ?
seven critical rights ?
peran apoteker dalam Ph Care ?
www.themegallery.com
STEP 2
Develop a care
plan
STEP 3
Implement the
care plan
Sumber : Developing Pharmacy Practice, 2006 Ed, Handbook of WHO and IPF
Company Logo
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Pasien
Good
Communication as
care giver
Tenaga
kesehatan
1. Mengumpulkan
2. Menganalisa dan
3. Memahami
Informasi yang
berkaitan dengan
terapi obat
ASSESMENT
www.themegallery.com
STUDI KASUS 1 :
Ny. P, 74 tahun menderita Parkinsons desease.
Berdasarkan rekam medis Ny.P juga menderita angina dan terapi
obat yang diberikan adalah sebagai berikut :
1.Glyceryl Trinitrate (GTN) 500 mcg, cara pakai satu tablet
sublingual, bila diperlukan
2. Haloperidol 0,5 mg kapsul, cara pakai sehari 3 x 1 kapsul
a. Assesment (berinteraksi dengan pasien/keluarga pasien) :
1.Data pasien
2.Riwayat alergi
3.Riwayat penyakit
4.Data laboratorium
5.Life style
b. Identifikasi masalah terapi obat
www.themegallery.com
b. Identifikasi DRP
Kategori DRP
Identifikasi
masalah/penyebab
Solusi /pencegahan
Potensial: haloperidol
tidak tepat indikasi
Haloperidol dihentikan
dan pantau parkinsons
desease
2. Salah obat
-----
3.Dosis terlalu
rendah
-----
----------------a. actual:
perlu obat untuk terapi
peny angina
b. Potensial :
review penggunaan
aspirin thdp GTN dan
Antiplatelet yi aspirin
Dosis rendah setiap
hari
www.themegallery.com
STUDI KASUS 2 :
Tn. D, 52 thn telah didiagnosa hyperlipidemia dan dianjurkan diet dan
merubah gaya hidup. Tn.D punya riwayat hipertensi dan Atrial Fibrillation
(AF).
TD terakhir
: 140/85 mm Hg
Denyut Nadi/Pulse : 40 /menit
Total kolesterol
: 8.4 mmol/L
Interview pasien :Tn.D mengeluh sering merasa lelah dan BB bertambah
Terapi obat yang diberikan :
1.Amiodarone 200 mcg diminum setiap pagi
2.Bendroflumethiazide 10 mg setiap pagi
www.themegallery.com
2 b. Identifikasi DRP
Kategori DRP
Identifikasi
Solusi
masalah/penye /pencegahan
bab
Prioritas
1. Tidak perlu
obat
Potensial:
Dosis thiazide
mempengaruhi
hiperlipidemia
Dosis thiazide
diturunkan,
konseling pasien &
pantau TD
4. Reaksi Obat
yang merugikan
Potensial :
Keluhan pasien
mengarah ke
hipotiroid
dampak dari
amiodarone
7. Butuh obat
a. aktual:
Pasien AF
resiko CV
b. Aktual :
Terapi AF belum
ada
- Warfarin
- Konseling
- Pantau
rendah
tinggi
Rendah
medium
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Studi kasus 3 :
Ny,J , 45 thn baru saja didiagnosa asma. Dan Ny J mempunyai riwayat
penyakit Osteoatritis dan Hipertensi.
TD : 170/110 mm Hg
Ny. J merokok 30 batang /hari,suka minum alcohol, jarang olah raga.
Terapi obat yang diberikan :
1. bendrofluthiazide 2,5 mg diminum setiap pagi (kurang efektif utk
Hipertensi)
2. Parasetmol 500 mg sehari 2 sampai 8 kali dalam 24 jam
3. Propanolol 400 mg sehari 3 X 1 tablet
4. Salbutamol metered dose Inhraler (MDI) 2 spray bila dibutuhkan
5. Budesonide turbo (dry powder inhaler) sehari 2 x 200 mcg
www.themegallery.com
Deskripsi masalah
terapi obat
Prioritas
Tujuan
pengobatan
(Therapeutic
objective)
Tindak
lanjut
Potensial :
ROM dari propanolol
tinggi
Hentikan
Hindarkan dari
ROM dan periksa Pengguna-an
propanolol
fungsi paru
Terapi hipertensi
tidak efektif
tinggi
TD : 140/85
mm Hg
Potensial:
Butuh obat utk
asma
tinggi
Fungsi normal
paru dan
withdrawal
unnecessary
therapy
- Ukur PEFR
(Peak
Expiratory
Flow
Rate)
- Test
reversible dg
agonist
www.themegallery.com
Deskripsi masalah
terapi obat
Prioritas
Inhaler tidak
diberikan ke pasien
medium
Tujuan
pengobatan
(Thraerapeutic
objective)
Tindak
lanjut
Penundaan
penggunaan
inhaler setelah
beta blocker
dihentikan dan
diagnose asma
ditegakkan
Setelah pasien dan dokter sepakat atas rencana pengobatan tsb di atas, maka harus
didokumentasi agar dapat dipantau dan dievaluasi
www.themegallery.com
www.themegallery.com
Hasil
Revisi rencana
Propanolol
dihentikan
PEFR normal
ROM tidak terjadi
DRP terpecahkan
dokumentasikan:
beta blocker
tidak boleh
digunakan lagi
Test reversible
PEFR normal
Setelah penggunaan
salbutamol
DRP terpecahkan
diagnose asma
tidak terbukti
www.themegallery.com
Revisi rencana
TD : 145/90 mm
Hg, pasien patuh
atas regimen obat
Penundaan
Tidak diberikan
penggunaan inhaler karena tidak
setelah beta blocker relevan
dihentikan dan
diagnose asma
ditegakkan
Perlu ditambah
antihipertensi lainnya:
Amodipin 5 mg setiap
pagi setelah diskusi dg
dokter
konseling pasien dan
kontrol TD setelah 4
minggu
DRP terpecahkan
www.themegallery.com
DAFTAR PUSTAKA
1. Wedinmayer, K., Summers, R.S., Mackle, C.A., Gous A.G.S., Everard ,M., 2006,
Developing Pharmacy Practice a focus on patient care, Handbook Edition.
World Health Organization, Switzerland; International Phamaceuatical
Federation, Neteherlands
2. American Society of Health-System Pharmacist (AHFS) drug Information, 2011
www.themegallery.com
TUGAS KELOMPOK
Kelompok I : Studi Kasus 1
Farmakoterapi untuk Parkinsons desease dan angina
jelaskan mekanisme yang terjadi pada DRP/MTO
Interaksi obat
LOGO