1.1.Defenisi
Salah satu obat yang digunakan pada terapi asma adalah teofilin. Teofilin merupakan
derivat metil xanthin yang berguna untuk relaksasi otot polos bronkus, terutama bila otot
bronkus berada dalam keadaan konstriksi (Sunaryo, 2004). Teofilin digunakan sebagai
bronkodilator dalam pengobatan obstruksi saluran napas yang reversibel seperti asma.
Teofilin biasanya diberikan dalam bentuk anhidrat atau hidrat. Dosis teofilin biasanya
Teofilin berupa serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit dan mantap di udara.
Teofilin mengandung tidak kurang dari 98,5 % dan tidak lebih dari 101,5 % C7 H8N4O2,
dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan (Anonim, 1979). Kelarutan dari teofilin yaitu :
larut dalam lebih kurang 180 bagian air; lebih mudah larut dalam air panas; larut dalam lebih
kurang 120 bagian etanol (95%) p, mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam
satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L darah. Potensi toksisitasnya
telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin utuh dalam darah yaitu >20 mg/L
(Dollery, 1991). Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah, yakni 0,09 (Shargel dan
Yu, 2005), oleh karena itu, efek potensialnya ditentukan oleh keefektifan sistem oksidasi
sitokrom P450 di dalam hati (Dollery, 1991). Menurut Rahmatini et al. (2004) teofilin
- PDE mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5’- AMP dan GMP siklik menjadi
5’-GMP.
- Penghambatan PDE menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP siklik, sehingga
meningkatkan tranduksi sinyal melalui jalur ini. Teofilin merupakan suatu antagonis
kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan khususnya dengan asma adalah pengamatan
memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis dari sel must paru-paru
dengan menghambat 2 enzim phosphodiesterase (PDE III dan, hingga tingkat yang lebih
rendah PDE IV), yang pada akhirnya merangsang pengeluaran epinefrin dari sel medulla
1.3.Pharmacology Theofilline
Secara cepat diabsorpsi setelah pemberian oral, rektal atau parenteral. Sediaan bentuk
cair atau tablet tidak bersalut akan diabsorpsi secara cepat dan sempurna. Teofilin diabsorpsi
dengan baik di saluran pencernaan, didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk plasenta dan
air susu ibu. Teofilin dieliminasi melalui metabolisme di hati dan diekskresi sebagian besar
melalui urin dalam bentuk asam metilurat atau metilxantin. Kurang dari 20% teofilin akan
ditemukan di urin dalam bentuk utuh. Waktu paruh plasma teofilin yang relatif pendek, pada
Theofilline
- Duration : Variable
- Vd : 0,3–0,7 L/kg
- Excretion : Urine
1.4.Kategori Kehamilan
dan dapat menyebabkan iritabilitas atau tanda-tanda toksisitas ringan lainnya pada bayi, efek
samping serius pada bayi tidak mungkin terjadi kecuali ibu memiliki konsentrasi tosik serum
theofilline.
1.5.Dosis Theofilline (MedScape apps)
Efek samping teofilin merupakan kelanjutan dari efek farmakologik. Pada kadar
serum sekitar 10 pg/ml yang merupakan efek terapi, pada beberapa orang telah timbul efek
samping ringan seperti mual, kadang- kadang muntah atau sakit kepala. Pada kadar di atas
15 pg/ml efek samping menjadi lebih berat, seperti takikardi. Sedangkan di atas 20 pg/ml
Efek samping terpenting berupa mual dan muntah, baik pada penggunaan oral
maupun rektal atau parenteral. Pada dosis berlebih terjadi efek-efek sentral (gelisah, sukar
tidur, tremor,dan konvulsi) dan gangguan pernafasan, juga efekefek kardiovaskuler seperti
takikardia, aritmia, dan hipotensi. Anak kecil sangat peka terhadap efek samping teofilin.
DAFTAR PUSTAKA
AHFS Drug Information, 1997. The American Society of Health System Pharmacists, Inc.,
Bethesda, pp. 1325-1337.
Goodman & Gilman, 2012, Dasar Farmakologi Terapi, Edisi 10, Editor Joel. G. Hardman & Lee
E. Limbird, Konsultan Editor Alfred Goodman Gilman, Diterjemahkan oleh Tim Alih
Bahasa Sekolah Farmasi ITB, Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta.
Shargel, Leon & Yu, A,. 2005, Biofarmasetika dan Farmakokinetika Terapan, Edisi kedua,
Fasich, Siti Jsamsiah, Penerjemah; Surabaya: Airlangga University Press, Terjemahan
dari Apllied Biopharmaceutics and Pharmacocinetics