Anda di halaman 1dari 6

THEOPHYLINE

A. Pendahuluan

Teofilin merupakan serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa pahit dan
mantap di udara. Teofilin mengandung tidak kurang dari 98,5 % dan tidak lebih
dari 101,5 % C7 H8N4O2, dihitung terhadap zat yang telah dikeringkan.
Kelarutan dari teofilin yaitu : larut dalam lebih kurang 180 bagian air, lebih
mudah larut dalam air panas; larut dalam lebih kurang 120 bagian etanol (95%) p,
mudah larut dalam larutan alkali hidroksida dan dalam ammonia encer P.

Teofilin [(3,7-dihidro-1,3-di-metilpurin-2,6-(1H)-dion] atau 1,3-


dimetilxantin salah satu obat yang memiliki indeks terapi sempit yaitu 8-15 mg/L
darah. Potensi toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan kadar teofilin
utuh dalam darah yaitu >20 mg/L. Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk
rendah, yakni 0,09 ,oleh karena itu efek potensialnya ditentukan oleh keefektifan
sistem oksidasi sitokrom P450 di dalam hati. teofilin dimetabolisme oleh enzim
mikrosom hepar sitokrom P450 CYP 1A2.

Mekanisme kerja teofillin menghambat enzim nukleotida siklik


fosfodiesterase (PDE). PDE mengkatalisis pemecahan AMP siklik menjadi 5’-
AMP dan GMP siklik menjadi 5’-GMP. Penghambatan PDE menyebabkan
penumpukan AMP siklik dan GMP siklik, sehingga meningkatkan tranduksi
sinyal melalui jalur ini. Teofilin merupakan suatu antagonis kompetitif pada
reseptor adenosin, kaitan khususnya dengan asma adalah pengamatan bahwa
adenosin dapat menyebabkan bronkokonstriksi pada penderita asma dan
memperkuat mediator yang diinduksi secara imunologis dari sel must paru-paru.
Teofilin merupakan perangsang SSP yang kuat, merelaksasi otot polos terutama
bronkus.

B. Parameter Farmakokinetik Klinik

Teofilin secara cepat diabsorpsi setelah pemberian oral, rektal atau


parenteral. Sediaan bentuk cair atau tablet tidak bersalut akan diabsorpsi secara
cepat dan sempurna. Teofilin diabsorpsi dengan baik di saluran pencernaan,
didistribusikan ke seluruh tubuh, termasuk plasenta dan air susu ibu. Teofilin
dieliminasi melalui metabolisme di hati dan diekskresi sebagian besar melalui
urin dalam bentuk asam metilurat atau metilxantin. Kurang dari 20% teofilin akan
ditemukan di urin dalam bentuk utuh. Waktu paruh plasma teofilin yang relatif
pendek, pada orang dewasa 4-5 jam. Menurut Biopharmaceutical Classification
Scheme (BCS), teofilin termasuk dalam BCS kelas 1, yaitu obat dengan 2
kelarutan dan permeabilitas membran saluran cerna yang baik. Suhu lebur teofilin
antara 270-274°C, dan pKb nya adalah 13-14.

Dosis pemeliharaan untuk teofilin non-sustained release adalah 200-300


mg, 3-4 kali sehari atau 200-400mg, 2 kali sehari untuk sediaan sustained
released. Kadar terapetik plasmanya adalah 5-20 mg/L. Konsentrasi serum 10 –
20 mcg/ml diperlukan untuk menghasilkan respon bronkodilator optimum.
Teofilin diabsorbsi dengan cepat dan lengkap, sehingga kadar puncak serum
dicapai kira-kira hanya 1 - 2 jam setelah penggunaan oral. Volume distribusinya
mencapai 0,5 L/kg dan mengikuti model 2 kompartemen dengan ikatan protein
plasma 60%. Pada berat badan ideal, klirens teofilin rata-rata 0,04 L/kg/hari.
Tetapi, sebenarnya angka ini sangatlah bervariasi karena banyak hal yang dapat
meningkatkannya, seperti kondisi obesitas, merokok, diet dan penyakit hati.
Begitu juga dengan t1/2 nya, dimana pada pasien dewasa mencapai 8 jam. Dosis
terapi teofilin untuk manusia dalam sehari maksimal 300 mg.

Theopiline dieleminasi dihati oleh citocrom p-450 sebanyak 85-90% dan


diekresi melalu urine. T ½ eliminasinya adalah sekitar 4-8 jam pada dewasa dan
anak-anak. Diet, penderita penyakit jantung dan hati , perokok, dan penggunaan
obat-obat tertentu (cimetidine, eritromicin, kontrasepsi oral) dapat mengubah
waktu t ½ eliminasi karena dapat mempengaruhi enzim citocrom p-450.

Efek samping teofilin merupakan kelanjutan dari efek farmakologik. Pada


kadar serum sekitar 10 pg/ml yang merupakan efek terapi, pada beberapa orang
telah timbul efek samping ringan seperti mual, kadang- kadang muntah atau sakit
kepala. Pada kadar di atas 15 pg/ml efek samping menjadi lebih berat, seperti
takikardi. Sedangkan di atas 20 pg/ml dapat terjadi konvulsi.

Interaksi obat dengan makanan.Kemungkinan yang dapat menyebabkan


terjadiinteraksi obat dengan makanan adalah :

a. Perubahan motilitas lambung dan usus

b. Perubahan suplai darah di daerah splanchinicus dan mukosa saluran cerna

c. Pengaruh absorbsi obat oleh adsorbsi dan kompleksasi

d. Pengaruh transport aktif oleh makanan

e. Perubahan biotransformasi dan eliminasi

Sedangkan efek samping dari interaksi ini adalah :

a. Respon terhadap obat berkurang atau sebaliknya respon terhadap obat justru
meningkat

b. Berkurangnya nutrisi makanan tersebut.

C. Pengaruh Kondisi Patofisologi Pasien Terhadap Farmkokinetik


Dan Regimen Dosis
Komplikasi
Komplikasiasma meliputi pneumotoraks, pneumomediastinum dan
emfisemasubkutis, atelaktasis, aspergilosis bronkopulmoner alergik, gagal napas,
bronkitis, serta fraktur iga.
Pencegahan

1. Menghilangkan obstruksi jalan napas dengan segera

2. Mengenai dan mencegah faktor-faktor yang dapat mencetuskan serangan


asma

3. Memberikan penerangan kepada pendeita atau keluarganya mengenai penyakit


asma, baik dalam cara pengobatannya maupun tentang perjalanan penyakitnya,
sehingga penderita mengerti tujuan pengobatan yang diberikan dan bekerja sama
dengan dokter yang merawatnya.

Pengobatan

1. Brokodilator (beta-2 agonis)

Obat-obatan beta-2 agonis menimbulkan efek samping lebih sedikit


terhadap jantung dibandingkan dengan obat-obatan non selektif.

Penggunaan yang bersama xantin seperti teofilin dan agonis beta-


bronkodilator adlah pilihan yang berguna dalam pengeolaan asma dan penyakit
paru obstruktif kronik, tetapi beberapa reaksi dapat terjadi, yang peling serius
yaitu hipokalemia dan peningkatan denyut jantung terutama dengan teofilin dosis
tinggi. Monitoring serum kalium dianjurkan pada pesien dengan asma parah pada
saat pengobatan. Beberapa pasien mungkin menunjukan penurunan yang
signifikan kadar teofilin serum jika diberikan salbutamol (albuterol) secara oral
atau intravena atau isoprenalin (isoproterenol) intravena.

2. Metilxantin

Daya bronkorelaksasi derivat metilxantin seperti teofilin, aminofilin, dan


kolinteofilinat diperkirakan berdasarkan blokade reseptor adenosin. Formulasi
kerja panjang (tablet sustained release) derivat metilxantin efektif
untukmemperoleh kadar darah yang konstan, khususnya pada waktu tidur
dengandemikian mencegah serangan tengah malam dan ”morning dip”.
Penggunaan kafein bersama teofilin akan meningkatkan konsentrasi
serumdari teofilin. Pada kebanyakan pasien efeknya akan menjadi minimal.
Berikaninformasi padapasien dari efek mengkonsumsikafein pada terapi teofilin
dansarankan pada mereka untuk menghindari perubahan drastis dalam asupan
kafein mereka sehari-hari.

3. Kortikosteroid

Teofilindan kortikosteroid telah berperan dalam pengelolaan asma


dantidak untukdigunakan bersama dalam pengobatan asma. Terdapat laporan
bahwa kenaikan kadar teofilin serum (kadang-kadang dikaitkan dengan
toksisitas) bersama dengan kortikosteroid oral atau parenteral, tetapi yang lain
tidak menunjukkan perubahan.

Teofilin dalam kehamilan

Rekomendasi yang dianjurkan terhadap dosis teofilin adalah konsentrasi


teofilin pada serum berkisar 5-12 ?g/mL selama kehamilan. Teofilin sangat
mudah berinteraksi dengan obat-obatan lain sehingga akan menurunkan
clearance dan menyebabkan terjadinya toksik. Sebagai contoh, simetidine dapat
menaikkan kadar teofilin serum sebesar 70% dan eritromicin sebesar 35%.
Teofilin tidak dianjurkan dipergunakan untuk mengatasi asma eksaserbasi akut
selama kehamilan.

Kelebihan utama dari teofilin adalah bahwa obat ini bekerja panjang,
sekitar 10-12 jam. Teofilin juga memiliki efek anti inflamasi yang bekerja dengan
menginhibisi produksi leukotrin dan menstimulasi produksi PGE2. Teofilin juga
dapat menambah potensiasi kortikosteroid inhalasi.
DAFTAR PUSTAKA

Profil farmakokinetik teofilin yang diberikan secara bersamaan dengan jus


jambu biji(psidium guajava l.) Pada kelinci jantan.PDF / Universitas
Muhammadiyah Sukarta / eprints.ums.ac.id/6144/1/K100050119.pdf

Theophilyne.pdfhttps://reference.medscape.com/drug/theo-24-
theochrontheophylline-343447

Goodman & Gilman, Manual of Pharmacology and Therapeutics, USA:


TheMcGraw-Hill Companies. 20083.

Shargel Leon, Yu ; A pplied biopharmaceutics & pharmacokinetics;


USA:The McGraw-Hill Companies; 2008

Anda mungkin juga menyukai