Padang 2019 TEOFILIN • Adalah relaksan otot halus bronkial yang memiliki sejarah digunakan untuk mengobati asma bronkial dan penyakit pernapasan yang lainnya. • Studi baru menunjukkan bahwa teofilin dengan dosis rendah meningkatkan kontrol dari asma yang diderita pasien yang menggunakan sediaan inhalasi kortikosteroid • Teofilin sukar larut dalam air (sekitar 1%) dan umumnya diberikan dengan kelarutan yang tinggi dalam bentuk garam etilendiamin dari teofilin, aminofilin • Sediaan teofilin yang dilarutkan dalam air dengan rentang konsentrasi dari 0,4 mg/mL umumnys banyak digunakan untuk pemberian secara intravena. • Aminofilin dan bentuk garan dari teofilin yang lainnya terkadang diberikan secara rektal sebagai suppositoria. Setelah pemberian rektal, teofilin diabsorpsi secara perlahan-lahan dan tidak menentu • Pendosisan yang berubah-ubah secara luas seharusnya berdasarkan pertimbangan farmakokinetika dan konsentrasi teofilin. Aminofilin adalah garam teofilin yang paling banyak digunakan • Dosis muatan aminofilin dari 300 mg hingga 500 mg untuk pasien dengan berat badan rata-rata 70 kg biasanya di berikan melalui injeksi IV secar perlahan-lahan • Dosis pemeliharaan teofilin secara oral sediaan tidak-pelepasan- berkelanjutan pada usia dewasa lazimnya 200 mg hingga 300 mg, digunakan tiga samapi empat kali per hari atau 200mg hingga 400 mg dua kali perhari untuk produk pelepasan berkelanjutan Konsentrasi Teraupetik Dan Toksik • Rentang konsentrasi teraupetik teofilin adalah 10 mg/L hingga 20 mg/L, akan tetapi perbaikan fungsi organ pernapasan dapat diamati dengan konsentrasi serendah 5 mg/L • Sebagian besar klinisi menargetkan konsentrasi teofilin kira- kira 10 mg/L atau lebih rendah. Selain itu, konsentrasi yang diharapkan akan bervariasi tergantung pada status penyakit saat ditanyakan • Mual dan muntah merupakan efek samping teofilin yang paling umum. Meskipun efek ini dapat terjadi pada konsentrasi antara 13mg/L hingga 15 mg/L, efek ini lebih sering ditemukan pada konsentrasi lebih dari 20mg/L • efek samping seperti mual dan muntah yang biasanya terjadi pada konsentrasi rendah, tidak dapat digunakan sebagai indikator yang terpercaya dari konsentrasi teofilin yang berlebihan. Efek toksik yang sedikit parah ini tidak selalu teramati, bahkan pada konsentrasi yang tinggi Bioavailabilitas (F) Bentuk Sediaan Bukan-Pelepasan-Berkelanjutan • Absorpsi teofilin dan turunan teofilin, saat diberikan baik dalam bentuk sediaan cair ataupun bentuk sediaan bentuk-pelepasan- berkelanjutan secara oral, terlihat cepat dan sempurna. Konsentrasi puncak teofilin sekitar 1 hingga 2 jam setelah pemberian oral. Pemilihan bentuk sediaan teofilin yang tidak memiliki pelepasan- berkelanjutan secara oral tersebut harus didasarkan terutama pada harga dan kenyamanan apabila kualitas produk dapat dijamin Bentuk Sediaan Pelepasan Berkelanjutan • Sejumlah besar bentuk sediaan pelepasan berkelanjutan teofilin telah dipasarkan. Produk ini dirancang untuk melepaskan teofilin secra perlahan-lahan sehingga pasien yang memetabolisme obat dengan cepat (seperti anak-anak dan perokok) dapat memelihara konsentrasi teofilin berada dalam rentang teraupetik ketika menggunakan interval dosis lazim 6 hingga 12 jam • Beberapa bentuk sediaan ini diabsorpsi selama 3 hingga 4 jam, sedangkan yang lainnya tampak diabsorbsi selama 8 hngga 12 jam • Bentuk sediaan yang dapat diberikan satu kali sehari tersedia, akan tetapi kebutuhannya dipertanyakan. Hal utama yang berkenaan dengan pendosisan satu kali sehari adalah kecepatan dan tingkat absorpsi Volume Distribusi (V) • Volume distribusi untuk teofilin adalah 0,5 L/kg • Volume distribusi pada bayi baru lahir prematur adalah 0,7L/kg. Namun, setelah usianya satu tahun volume distribusinya adalah 0,5 L/kg. Volume distribusi teofilin akan meningkat hingga 0,6 L/kg pada pasien yang menderita fibrosis sistik • Volume distribusi teofilin pada subjek obesitas sedikit kontroversial. Menurut FDA merekomendasikan bahwa berat badan ideal atau berat badan non obes digunakan untuk menghitung dosis muatan atau volume distribusi sedangkan yang lainnya menganjurkan bahwa penggunaan berat badan total mungkin lebih tepat • Karena disposisi teofilin pada subjek obesitas tidak pasti, berat badan non obes atau ideal harus digunakan ketika menghitung dosis muatan teofilin. Hai ini akan menghasilkan perkiraan volume distribusi yang lebih kecil dan dosis muatan yang konservatif Klirens (Cl) • Klirens teofilin rerata adalah 0,04 L/kg pada berat badan tanpa lemak atau berat badan ideal. Sejumlah faktor klinis memengaruhi klirens teofilin Obesitas • Subjek yang obes memiliki klirens teofilin ynag diperkirakan sangat akurat dengan menggunakan berat badan non obes Merokok • Perokok memiliki klirens teofilin sekitar 1,5 samapi 2 kali lipat dari yang bukan perokok Penyakit • Gagal jantung kongestif berbeda dengan merokok, menurunkan klirens teofilin menjadi sekitar 50% dari nilai normal. Edema pada paru juga dilaporkan menurunkan klirens teofilin meskipun efek ini mungkin merupakan efek tambahan yang dikaitkan dengan gagal jantung kongestif. Penyakit paru yang parah menurunkan klirens teofilin hingga kira-kira 80% dari nilai rata-rata Diet/Makanan • Makanan juga memepengaruhi metabolisme teofilin. Pasien mencerna makanan protein-tinggi, karbohidrat-rendah umumnya memetabolisme teofilin lebih cepat kemungkinan karena diet menginduksi enzim di hati. Asupan makanan dari metilxanthin seperti kafein dapatmengurangi laju metabolisme teofilin hingga tingkat batasnya Interaksi Obat • Banyak obat berinteraksi dengan teofilin telah didokumentasikan. Antibiotik golongan makrolida seperti eritromisin menurunkan klirens teofilin sebanyak 25% hingga 50%. Ciprofloksasin menunjukkan penurunan klirens teofilin sebanyak 30%. • Ketika timbul banyak faktor yang mempengaruhi klitens teofilin prediksi dari konsentrasi teofilin tidak pasti, oleh sebab itu, konsentrasi tersebut seharusnya dipantau Waktu Paruh (T1/2) • Waktu paruh lazim teofilin pada pasien dewasa sekitar 8 jam akan tetapi hal tersebut cukup bervariasi. • Waktu paruh teofilin pada subjek obes seringjkali leboh lama dari 8 jam. Ketika berusaha untuk memperkirakan apakah keadaan tunak telah dicapai pada subjek obes, mungkin unutuk menggunakan berat badan total daripada berat badan ideal dalam menghitung distribusi. Hai ini akan memastikan bahwa memungkinkan waktu paruh yang [aling lama digunakan Waktu Pengambilan Sampel • Karena waktu paruh rata-rata teofilin sekitar 8 jam, pemantauan konsentrasi dapat dimulai biasanya 24 jam setelah dimulainya terapi atau setelah perubahan regimen pemeliharaan, khususnya sampel yang didapat selama 18 jam terapi, harus ditafsirkan dengan hati-hati karena keadaan tunak mungkin belum tercapai. • Pada pasien yang mendapat berbagai bentuk sediaan teofilin selain sedian infusi, pemantauan secara rutin terhadap konsentrasi teofilin mungkin paling dipercaya ketika palung diperoleh • Beberapa pasien mungkin memiliki teofilin yang relatif singkat, konsentrasi puncak harus diperkirakan dengan menambahkan peningkatan konsentrasi teofilin yang diharapkan dari dosis tunggal ke konsentrasi palung terutama ketika efek samping yang berkaitan dengan teofilin timbul disekitar perkiraan waktu puncak