Anda di halaman 1dari 11

FARMAKOKINETIKA KLINIK

TEOFILIN

OLEH
YESI ARMALINA
1601145
VIC
Dosen : Yoneta Srangenge, M.Sc, Apt

Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi (STIFARM)


Padang
2019
TEOFILIN
• Adalah relaksan otot halus bronkial yang memiliki sejarah
digunakan untuk mengobati asma bronkial dan penyakit
pernapasan yang lainnya.
• Studi baru menunjukkan bahwa teofilin dengan dosis rendah
meningkatkan kontrol dari asma yang diderita pasien yang
menggunakan sediaan inhalasi kortikosteroid
• Teofilin sukar larut dalam air (sekitar 1%) dan umumnya
diberikan dengan kelarutan yang tinggi dalam bentuk garam
etilendiamin dari teofilin, aminofilin
• Sediaan teofilin yang dilarutkan dalam air dengan rentang
konsentrasi dari 0,4 mg/mL umumnys banyak digunakan
untuk pemberian secara intravena.
• Aminofilin dan bentuk garan dari teofilin yang lainnya terkadang
diberikan secara rektal sebagai suppositoria. Setelah pemberian
rektal, teofilin diabsorpsi secara perlahan-lahan dan tidak menentu
• Pendosisan yang berubah-ubah secara luas seharusnya berdasarkan
pertimbangan farmakokinetika dan konsentrasi teofilin. Aminofilin
adalah garam teofilin yang paling banyak digunakan
• Dosis muatan aminofilin dari 300 mg hingga 500 mg untuk pasien
dengan berat badan rata-rata 70 kg biasanya di berikan melalui
injeksi IV secar perlahan-lahan
• Dosis pemeliharaan teofilin secara oral sediaan tidak-pelepasan-
berkelanjutan pada usia dewasa lazimnya 200 mg hingga 300 mg,
digunakan tiga samapi empat kali per hari atau 200mg hingga 400
mg dua kali perhari untuk produk pelepasan berkelanjutan
Konsentrasi Teraupetik Dan Toksik
• Rentang konsentrasi teraupetik teofilin adalah 10 mg/L hingga
20 mg/L, akan tetapi perbaikan fungsi organ pernapasan dapat
diamati dengan konsentrasi serendah 5 mg/L
• Sebagian besar klinisi menargetkan konsentrasi teofilin kira-
kira 10 mg/L atau lebih rendah. Selain itu, konsentrasi yang
diharapkan akan bervariasi tergantung pada status penyakit
saat ditanyakan
• Mual dan muntah merupakan efek samping teofilin yang paling
umum. Meskipun efek ini dapat terjadi pada konsentrasi antara
13mg/L hingga 15 mg/L, efek ini lebih sering ditemukan pada
konsentrasi lebih dari 20mg/L
• efek samping seperti mual dan muntah yang biasanya terjadi
pada konsentrasi rendah, tidak dapat digunakan sebagai
indikator yang terpercaya dari konsentrasi teofilin yang
berlebihan. Efek toksik yang sedikit parah ini tidak selalu
teramati, bahkan pada konsentrasi yang tinggi
Bioavailabilitas (F)
Bentuk Sediaan Bukan-Pelepasan-Berkelanjutan
• Absorpsi teofilin dan turunan teofilin, saat diberikan baik dalam
bentuk sediaan cair ataupun bentuk sediaan bentuk-pelepasan-
berkelanjutan secara oral, terlihat cepat dan sempurna. Konsentrasi
puncak teofilin sekitar 1 hingga 2 jam setelah pemberian oral.
Pemilihan bentuk sediaan teofilin yang tidak memiliki pelepasan-
berkelanjutan secara oral tersebut harus didasarkan terutama pada
harga dan kenyamanan apabila kualitas produk dapat dijamin
Bentuk Sediaan Pelepasan Berkelanjutan
• Sejumlah besar bentuk sediaan pelepasan berkelanjutan teofilin telah
dipasarkan. Produk ini dirancang untuk melepaskan teofilin secra
perlahan-lahan sehingga pasien yang memetabolisme obat dengan
cepat (seperti anak-anak dan perokok) dapat memelihara
konsentrasi teofilin berada dalam rentang teraupetik ketika
menggunakan interval dosis lazim 6 hingga 12 jam
• Beberapa bentuk sediaan ini diabsorpsi selama 3 hingga 4 jam,
sedangkan yang lainnya tampak diabsorbsi selama 8 hngga 12 jam
• Bentuk sediaan yang dapat diberikan satu kali sehari tersedia, akan
tetapi kebutuhannya dipertanyakan. Hal utama yang berkenaan
dengan pendosisan satu kali sehari adalah kecepatan dan tingkat
absorpsi
Volume Distribusi (V)
• Volume distribusi untuk teofilin adalah 0,5 L/kg
• Volume distribusi pada bayi baru lahir prematur adalah 0,7L/kg.
Namun, setelah usianya satu tahun volume distribusinya adalah 0,5
L/kg. Volume distribusi teofilin akan meningkat hingga 0,6 L/kg
pada pasien yang menderita fibrosis sistik
• Volume distribusi teofilin pada subjek obesitas sedikit kontroversial.
Menurut FDA merekomendasikan bahwa berat badan ideal atau
berat badan non obes digunakan untuk menghitung dosis muatan
atau volume distribusi sedangkan yang lainnya menganjurkan
bahwa penggunaan berat badan total mungkin lebih tepat
• Karena disposisi teofilin pada subjek obesitas tidak pasti, berat
badan non obes atau ideal harus digunakan ketika menghitung
dosis muatan teofilin. Hai ini akan menghasilkan perkiraan volume
distribusi yang lebih kecil dan dosis muatan yang konservatif
Klirens (Cl)
• Klirens teofilin rerata adalah 0,04 L/kg pada berat badan tanpa lemak
atau berat badan ideal. Sejumlah faktor klinis memengaruhi klirens
teofilin
Obesitas
• Subjek yang obes memiliki klirens teofilin ynag diperkirakan sangat
akurat dengan menggunakan berat badan non obes
Merokok
• Perokok memiliki klirens teofilin sekitar 1,5 samapi 2 kali lipat dari yang
bukan perokok
Penyakit
• Gagal jantung kongestif berbeda dengan merokok, menurunkan klirens
teofilin menjadi sekitar 50% dari nilai normal. Edema pada paru juga
dilaporkan menurunkan klirens teofilin meskipun efek ini mungkin
merupakan efek tambahan yang dikaitkan dengan gagal jantung
kongestif. Penyakit paru yang parah menurunkan klirens teofilin hingga
kira-kira 80% dari nilai rata-rata
Diet/Makanan
• Makanan juga memepengaruhi metabolisme teofilin. Pasien
mencerna makanan protein-tinggi, karbohidrat-rendah
umumnya memetabolisme teofilin lebih cepat kemungkinan
karena diet menginduksi enzim di hati. Asupan makanan dari
metilxanthin seperti kafein dapatmengurangi laju metabolisme
teofilin hingga tingkat batasnya
Interaksi Obat
• Banyak obat berinteraksi dengan teofilin telah
didokumentasikan. Antibiotik golongan makrolida seperti
eritromisin menurunkan klirens teofilin sebanyak 25% hingga
50%. Ciprofloksasin menunjukkan penurunan klirens teofilin
sebanyak 30%.
• Ketika timbul banyak faktor yang mempengaruhi klitens teofilin
prediksi dari konsentrasi teofilin tidak pasti, oleh sebab itu,
konsentrasi tersebut seharusnya dipantau
Waktu Paruh (T1/2)
• Waktu paruh lazim teofilin pada pasien dewasa sekitar 8 jam akan
tetapi hal tersebut cukup bervariasi.
• Waktu paruh teofilin pada subjek obes seringjkali leboh lama dari 8
jam. Ketika berusaha untuk memperkirakan apakah keadaan tunak
telah dicapai pada subjek obes, mungkin unutuk menggunakan
berat badan total daripada berat badan ideal dalam menghitung
distribusi. Hai ini akan memastikan bahwa memungkinkan waktu
paruh yang [aling lama digunakan
Waktu Pengambilan Sampel
• Karena waktu paruh rata-rata teofilin sekitar 8 jam,
pemantauan konsentrasi dapat dimulai biasanya 24 jam
setelah dimulainya terapi atau setelah perubahan regimen
pemeliharaan, khususnya sampel yang didapat selama 18 jam
terapi, harus ditafsirkan dengan hati-hati karena keadaan
tunak mungkin belum tercapai.
• Pada pasien yang mendapat berbagai bentuk sediaan teofilin
selain sedian infusi, pemantauan secara rutin terhadap
konsentrasi teofilin mungkin paling dipercaya ketika palung
diperoleh
• Beberapa pasien mungkin memiliki teofilin yang relatif
singkat, konsentrasi puncak harus diperkirakan dengan
menambahkan peningkatan konsentrasi teofilin yang
diharapkan dari dosis tunggal ke konsentrasi palung terutama
ketika efek samping yang berkaitan dengan teofilin timbul
disekitar perkiraan waktu puncak

Anda mungkin juga menyukai