Anda di halaman 1dari 8

TEOFILIN

THEOPHYLINE

Teofilin merupakan serbuk hablur putih, tidak


berbau, rasa pahit dan mantap di udara. Teofilin
mengandung tidak kurang dari 98,5 % dan tidak
lebih dari 101,5 % C7 H8N4O2, dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan.
Teofilin salah satu obat yang memiliki indeks
terapi sempit yaitu 8-15 mg/L darah. Potensi
toksisitasnya telah diketahui berhubungan dengan
kadar teofilin utuh dalam darah yaitu >20 mg/L.
Rasio ekstraksi hepatik teofilin termasuk rendah,
yakni 0,09 ,oleh karena itu efek potensialnya
ditentukan oleh keefektifan sistem oksidasi
sitokrom P450 di dalam hati. Teofilin
dimetabolisme oleh enzim mikrosom hepar
sitokrom P450 CYP 1A2
Mekanisme kerja
teofillin menghambat enzim nukleotida siklik
fosfodiesterase (PDE). PDE mengkatalisis
pemecahan AMP siklik menjadi 5’- AMP dan GMP
siklik menjadi 5’-GMP. Penghambatan PDE
menyebabkan penumpukan AMP siklik dan GMP
siklik, sehingga meningkatkan tranduksi sinyal
melalui jalur ini. Teofilin merupakan suatu antagonis
kompetitif pada reseptor adenosin, kaitan
khususnya dengan asma adalah pengamatan
bahwa adenosin dapat menyebabkan
bronkokonstriksi pada penderita asma dan
memperkuat mediator yang diinduksi secara
imunologis dari sel must paru-paru.
Parameter Farmakokinetik Klinik
Teofilin diabsorpsi dengan baik di saluran
pencernaan, didistribusikan ke seluruh tubuh,
termasuk plasenta dan air susu ibu. Teofilin
dieliminasi melalui metabolisme di hati dan diekskresi
sebagian besar melalui urin dalam bentuk asam
metilurat atau metilxantin. Kurang dari 20% teofilin
akan ditemukan di urin dalam bentuk utuh. Waktu
paruh plasma teofilin yang relatif pendek, pada orang
dewasa 4-5 jam.
Dosis pemeliharaan untuk teofilin non-sustained
release adalah 200-300 mg, 3-4 kali sehari atau 200-
400mg, 2 kali sehari untuk sediaan sustained
released. Kadar terapetik plasmanya adalah 5-20
mg/L. Konsentrasi serum 10 – 20 mcg/ml diperlukan
untuk menghasilkan respon bronkodilator optimum.
Interaksi obat dengan makanan
Kemungkinan yang dapat menyebabkan terjadi
interaksi obat dengan makanan adalah :
 Perubahan motilitas lambung dan usus
 Perubahan suplai darah di daerah splanchinicus
dan mukosa saluran cerna
 Pengaruh absorbsi obat oleh adsorbsi dan
kompleksasi
 Pengaruh transport aktif oleh makanan
 Perubahan biotransformasi dan eliminasi

Efek samping dari interaksi ini adalah :


 Respon terhadap obat berkurang atau sebaliknya
respon terhadap obat justru meningkat
 Berkurangnya nutrisi makanan tersebut.
Pengaruh Kondisi Patofisologi Pasien Terhadap
Farmkokinetik Dan Regimen Dosis
1. alergi
Teofilin kontraindikasi pada pasien yang memiliki alergi terhadap teofilin atau
kafein atau teobromin
2. disfungsi hati
pasien dengan disirosis hati atau hepatitis akut menurunkan bersihan teofilin.
t½ teofilin 24 jam.
3. merokok
menyebabkan induksi hepatic CYP1A2, sehingga mempercepat bersihan
teofilin sehingga t½ menjadi 5jam
4. gagal jantung
meneyebabkan penurunan bersihan teofilin karena penurunan aliran darah ke
hati akibat dari penurunan curah jantung.
5. obesitas
pasien obesitas ( >30% BB ), volume distribusi ditentukan berdasarkan ideal
body weight (IBW).
6. demam
febrile illnesses dapat menurunkan bersihan teofilin. Pada anak-anak dapat
meningkatkan resiko yang tinggi dari teofilin karena febrile illneses
berhubungan dekat dengan populasi ini dan meningkatkan dosis teofilin.
7. usia
bayi baru lahir menurun bersihan teofilin karena metabolisme enzim tidak
sempurna. Bayi premature t 30 jam 3-15 hari setelah kahir dan 20 jam 25-57
hari setelah lahir. Bayi normal
Anak-anak 1-9 tahun memiliki peningkatan laju bersihan teofilin, menunjukan
rat-rata t 3,5 jam.
1/2

Untuk orang tua usia >65 tahun, beberapa penelitian menunjukan bersihan dan
t sama dengan anak-anak. Tapi ada juga penelitian yang menunjukan
1/2

bersihan lebih rendah dan t yang lama (12 jam)


1/2

8. disfungsi ginjal
karena jumlahnya yang dielimisai sedikit (<10%) dan dalam
bentuk tidak berubah melalui urin maka tidak perlu penyesuaian
dosis pada pasien dengan gangguan ginjal.
9. Ibu hamil dan menyusui
Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko
penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu
konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi
manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini
termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C.
Rekomendasi yang dianjurkan terhadap dosis teofilin adalah
konsentrasi teofilin pada serum berkisar 5-12 ?g/mL selama
kehamilan.

Anda mungkin juga menyukai