Anda di halaman 1dari 17

BIOFARMASETIK DAN FARMAKOKINETIK

Nama : Hasni
Nim : 3351181571
Kelas : A PSPA XXVII
PENGERTIAN TEOFILIN

 Teofilin adalah relaksan otot halus bronkial yang memiliki sejarah


digunakan untuk mengobati asma bronkial dan penyakit
pernapasan yang lainnya
PARAMETER TEOFILIN

Konsentrasi trapeutik 5-15 mg/L


F 100%
S Variasi bentuk garam
Vb 0,5 L/kg
Clc 0,04L/kg/Jam
t1/2 8 jam
fu( fraksi bebas takteriakt dalam 0,6
plasma)
BIOAVAILABILITAS (F)

 Bentuk Sediaan Bukan Pelepasan Berkelanjutan


 Absorpsi teofilin dan turunan teofilin,saat di berikan baik dalam bentuk
sediaan cair ataupun bentuk sediaan bukan pelepasan berkelanjutan secara
oral,terlihat cepat dan sempurna.Konsentrasi puncak teofiilin sekitar 1 hingga
2 jam setelah pemberian oral.
 Pemilihan bentuk sediaan teofilin yang tidak memiliki sifat pelepasan
berkelanjutan secara oral tersebut harus didasarkan terutama pada harga dan
kenyamanan apa bila kualitas produk dapat dijamin.Bentuk Sediaan
Pelepasan Berkelanjutan
 Sejumlah besar bentuk sediaan pelepasan berkelanjutan teofilin telah
dipasarkan
VOLUME DISTRIBUSI (V)

 Volume distribusi untuk teofilin adalah ~ 0,5 L/kg dan proses distribusinya
mengikuti model kompartemen dua. Bronkiolus menunjukkan reaksi seperti
berlokasi pada kompartemen kedua atau kompartemen jaringan,akan tetapi
efek toksik dikaitkan dengan konsentrasi yang tinggi pada permulaan volume
distribusi. Oleh sebab itu,toksisitas teofilin mungkin dialami ketika teofilin
diberikan terlalu cepat atau ketika teofilin berakumulasi dalam kompartemen
satu.
 Volume distribusi pada bayi baru lahir prematur adalah ~ 0,7 L/kg. Namun
setelah usia satu tahun,volume distribusinya adalah ~ 0,5 L/kg. Volume
distribusi teofilin akan meningkat hingga ~ 0,6 L/kg pada pasien yang
menderita fibrosis sistik.
Status penyakit yang mempengaruhi
klirens Teofilin
Penyakit Faktor Acuan
Riwayat merokok 1,6 20,34
Gagal Jantung Kongestif 0,5 20,35,36
Fibrosis sistik 1,5 25,26,57
Edema paru akut 0,5 37
Penyakit virus akut 0,5 58
Sirosis hati 0,5 38
Penyakitt paru obstruktif 0,8 20
yang parah
Obesitas Berat badan ideal 29
Interaksi Obat Banyak obat berinteraksi dengan teofiliin telah didokumentasikan
Obat Faktor tetapi hanya paling umum yang ditunjukkan disini. Antibiotik
Simetidin 0,6 golongan makrolida seperti triasetilolandomisin dan
Ciprofloksasin 0,7
eritromisin,menurunkan klirens teofilin sebanyak 25% hingga
50%,akan tetapi interaksi dengan eritromisin masih diperdebatkan.
Eritromisin 0,75
Ciprofloksasin menunjukkan penurunan klirens teofiilin sebanyak
Fluvoksamin 0,3
30%. Tidak seperti siprofloksasin golongan florokuinolon yang
Vaksin Influenza 0,5 lebih baru( levofloksasin,gatifloksasin dan moksifloksasin )
Fenobarbital 1,3 tampak dapat diabaikan atau tidak berefek terhadap metabolisme
Fenitoin 1,6
teofilin. Fenobarbital meningkatkan metabolisme teofilin pada
beberapa individu sebanyak 30% tetapi induksi metabolisme
Propranolol 0,6
teeofilin ini tidak diamati oleh semua pemeriksa. Fenitoin (
Rifampicin 1,3
Dilantin ) meningkatkan klirens teofilin dengan faktor ~ 1,6
Waktu Paruh ( T ½)

 Waktu paruh lazim teofilin pada pasien dewasa sekitar 8 jam akan
tetapi,hal tersebut cukup bervariasi. Sebagai contoh ,waktu paruh
teofilin dapat llebih pendek sekitar 3 hingga 4 jam pada pasien
yang merokok atau pasien yang menginduksi metabolisme
teofilin. Sebaliknya waktu paruh teofiilin dapat lebih panjang
sekitar 18 hingga 24 jam pada pasien dengan gagal jantung
kongestif yang parah atau pada pasien yang mendapat obat yang
menghambat metabolisme teofilin.
Waktu Pengambilan Sampel

 Karena waktu paruh rata – rata teofilin sekitar 8 jam ,pemantauan koonsentrasi
teofilin secara rutin biasanya dapat dimulaii sekitarr 24 jam setelah dimulainya
terapi atau setelah perubahan regimen pemeliharaan. Sampel yang diperoleh
lebih cepat ,khusuusnya sampel yang didapat selama 18 jam pertama
terapi,harus ditafsirkan dengan hati – hati karena kedaan tunak mungkin belum
tercapai. Pasien yang diterima pusat pengobatan akut sering kali menggunakan
produk teofilin dalam bentuk sediaan pelepasan berkelanjutan sebagai pasien
rawat jalan. Untuk individu seperti ini sampel yang didapatkan dalam 12
hingga 24 jam pertama setellah dirawat mungkin mewakili laju aborpsi teofilin
yang tiddak diketahui dari dosis yang diberikan sebelum dirawat.

(𝑆)(𝐹)(𝐷𝑜𝑠𝑖𝑠)
 Css maks = [ Css min]+ 𝑣
CONTOH KASUS 1

 Pasien H.S yang mendapat infus teofiilin, memiliki


konsentrasi teofilin 40 mg/L .Apabila kecepatan infusi
teofilin menurun hingga sepertiganya sehingga
konsentrasi teofilin yang baru menjadi 20 mg /L,Apa
kah efek farmakologi (bronkodilatasi) juga akan
menurun hingga sepertiganya?
Jawaban kasus 1

 Tidak, Efek bronkodilatasi dari teofiilin sebanding dengan fungsi logarritma


darii koonsentrasi teofilin,penurunan konsentrrasi teofiilin sebanyak 67 % pada
pasien H.S mungkin ditoleransi secara baik ,karena efek bronkodilatasi akan
menurun jauh lebih kecil dari 67%. Sebelum perubahan pada konsentrasi
teofilin dipertimbangkan,status klinis pasien harus diperiksa. Pada beberapa
kasus,perubahan dosis mungkin berakibat serius,toksisitas dapat timbul apabila
diupayakan peningkatan konsentrasi,atau bronkospasme mungkin diperburuk
jika konsentrasi diturunkan. Namun,berdasarkan asumsi bahwa konsentrasi
teofilin tidak salah,hampIr semua klinis akan menginginkan untuk menurunkan
konsentrasi teofilin hingga kurang dari 25 mg/ L,bila hingga 20 mg/ L.
CONTOH KASUS 2
 Pasien T.R 78 kg (berat badan total = berat
ideal ),pria 51 tahun terlihat di Unit Gawat
Darurat dengan asma,tidak memberikan
respons saat diinhalasi bronkodilator dan
epinefrin.Hitunglah dosis muatan dari
aminofilin yang akan menghasilkan
konsentrasi teofilin hingga 10mg/L
JAWABAN KASUS 2
 Dik: Pasien T.R =78 kg

 Umur =51 tahun

 V =0,5 L/kg

 F =1

 S = 0,8

 ℃ = 10 mg/L

 Dit: Dosis muuatan ?

 Penyelesaian
(𝑉)(℃)
 Dosis muatan = (𝑆)(𝐹)

 V Teofilin (L)= (0,5 L/kg)(Berat)

 = (0,5 L/kg)(78 kg)

 = 39 L
(𝑉)(℃)
 Dosis muatan = (𝑆)(𝐹)

(39)(10 𝑚𝑔/𝐿)
 = (0,8)(1)

390 𝑚𝑔
 = 0,8
KASUS 3

(𝐶𝑙)(𝐶𝑠𝑠 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎)(𝜏)
 T.R adalah pasien yang Dosis pemeliharaan = (𝑆)(𝐹)
menerima dosis muatan
aminofilin sebanyak 487,5mg
(3,12𝑙/ 𝑗𝑎𝑚)(10 𝑚𝑔/𝐿)(1 𝑗𝑎𝑚)
dan diperoleh konsentrasi = (0,8)(1)
teofilin 10 mg /L .Apakah laju
infus aminofilin diperkirakan
31,2𝑚𝑔
untuk memelihra konsentrasi = 0,8
rerata keadaan tunak 10 mg/L ?
= 39 mg aminofilin per jam
KASUS 4
Pasien T.R dari lanjutan pertanyaan sebelumnya
diasumsimkan menderitta Gagal jantung kongesif dan
merokok lebih dari satu pak rokok perhari. Hitunglah
dosis pemeliharaan aminofilin yang dapat memelihara
konsentrasi reerata keadaan tunak teofilin pada 10
mg/L?
JAWAB

 Merokok dan Gagal Jantung kongestif mempengaruhi klirens teofilin dengan faktor
masing – masing yaitu merokok faktornya 1,6 dan Gagal Jantung Kongestif 0,5.
 Jadi (1,6)(0,5)= 0,8
 Nilai klirens rerata teofilin harrus dikalikan dengan faktor 0,8 memperkirakan
klirens teofilin pasien T.R
 (3,12 L/jam )(0,8)= 2,5 L/ jam
 Klirens selanjutnya
(𝐶𝑙)(𝐶𝑠𝑠 𝑟𝑒𝑟𝑎𝑡𝑎)(𝜏)
 Dosis Pemeliharaan =
(𝑆)(𝐹)
(2,5 𝑙/𝐽𝑎𝑚)(10𝑚𝑔/𝐿)(1 𝐽𝑎𝑚)
 =
(0,8)(1)
 = 31 mg aminofiilin per jam

TERIMA KASIH……….

Anda mungkin juga menyukai