Anda di halaman 1dari 3

ALPRAZOLAM

8-Kloro-1-metil-6-fenil-4H-s-triazolol [4,3-a] [1,4]benzodiazepina [2898-97-7]

BM 308,77

Alprazolam mengandung tidak kurang dari 98,0% dan tidak lebih dari 102,0% C12H13CIN4.

[ perhatian hindari terhirupnya partikel Alprazolam dan pernapasan pada kulit].

Pemerian: serbuk hablur; putih sampai hampir putih, melebur pada suhu lebih kurang 2250.

Kelarutan: tidak larut dalam air, sukar larut dalam etil asetat, agak sukar larut dalam aseton,
larut dalam etanol, mudah larut dalam kloroform.

Baku pembanding: Alprazolam BPFI; tidak boleh dikeringkan sebelum digunakan.

Identifikasi

A. Spektrum serapan inframerah zat yang didispersikan dalam minyak mineral P


menunjukkan maksimum hanya pada bilangan gelombang yang sama seperti pada
Alprazolam BPFI, kecuali pada daerah 880-890 cm-1 maksimum akan berbeda dengan
perbandingan dari polimorf alprazolam.
B. Larutkan sejumlah zat dalam etanol P hingga kadar 4µg per ml: spektrum serapan
ultraviolet larutan ini menunjukkan maksimum dan minimum pada panjang gelombang
yang sama seperti pada larutan alprazolam BPFI; daya serap masing-masing dihitung
terhadap zat yang telah dikeringkan, pada panjang gelombang serapan maksimum dan
minimum lebih kurang 220 nm tidak boleh berbeda lebih dari 3,0%.

Susut pengeringan: tidak lebih dari 0,5%; lakukan pengeringan pada suhu 600 selama 16 jam
dan tekanan tidak lebih dari 5 mmHg.

Sisa pemijaran: tidak lebih dari 0,5%


Logam berat metode III tidak lebih dari 20 bpj.

Kemurnian kromatografi

Metoda A jumlah cemaran tidak lebih dari 1,0%.

Larutan uji Buat larutan zat dalam kloroform P mengandung lebih kurang 2 mg per ml.

Sistem kromatografi lakukan penetapan dengan cara kromatografi gas seperti tertera
pada Kromatografi. Kromatografi gas dilengkapi dengan detektor ionisasi nyala dan kolom
kaca 3 mm x 120 cm berisi bahan pengisi 3% fase diam G6 pada partikel penyangga SIAB.
Pertahankan suhu injektor dan suhu kolom pada lebih kurang 2400, detektor pada lebih kurang
200 – 500 diatas suhu kolom. Gunakan helium P sebagai gas pembawa.

Prosedur [Catatan biarkan eluasi berlangsung lebih kurang tiga kali waktu retensi dari
komponen utama sebelum penyuntikan berikutnya]. Suntikkan lebih kurang 4µl larutan uji,
rekam kromatogram. Hitung jumlah cemaran dalam persen dengan rumus:

(𝑟𝐴 + 𝑟𝐵 + ⋯ 𝑟1)
100
rA + rB + ⋯ r1 + r)

rA, rB, ...r1 masing-masing adalah respons puncak selain alprazolam pada larutan uji; r adalah
respons puncak alprazolam pada larutan uji.

Metode B

Lakukan kromatografi lapis tipis seperti tertera pada kromatografi.

Fase gerak campuran kloroform P-aseton P-etil asetat P-metanol P (50:50:50:5)

Larutan baku Buat larutan baku Alprazolam BPFI dalam kloroform P hingga larutan
mengandung 4,0 mg per ml. Pipet masing-masing 1,3 dan 5 ml larutan kedalam labu tentukur
100-ml, encerkan masing-masing dengan kloroform P sampai tanda. Kadar larutan baku
berturut-turut adalah 0,1%; 0,3% dan 0,5%.

Larutan uji Buat larutan dalam kloroform P mengandung 40 mg zat per ml.

Prosedur Totolkan secara terpisah masing-masing 10 µl larutan baku dan larutan uji
pada lempeng silika gel dengan ketebalan 0,50 mm. Masukkan lempeng kedalam bejana
kromatografi yang telah dijenuhkan dengan fase gerak, biarkan merambat hingga tiga perempat
tinggi lempeng. Angkat lempeng, biarkan kering diudara. Ulangi eluasi untuk kedua kali.
Amati bercak dibawah cahaya ultraviolet 254 nm: masing-masing bercak lain selain bercak
utama larutan uji tidak boleh mempunyai ukuran dan intensitas lebih besar dari bercak yang
dihasilkan oleh larutan baku 0,3% dan jumlah bercak yang terdeteksi ini tidak lebih besar dari
1%.

Penetapan kadar Lakukan penetapan dengan cara kromatografi cair kinerja tinggi.

Larutan baku internal Buat larutan triazolam dalam asetonitril P hingga kadar lebih
kurang 0,3 mg per ml.

Larutan baku Timbang saksama lebih kurang 2,5 mg Alprazolam BPFI, masukkan
kedalam labu tentukur 100-ml, larutkan dalam 10,0 ml Larutan baku internal, encerkan dengan
asetonitril P sampai tanda, campur.

Larutan uji Buat seperti pada larutan baku.

Fase gerak Buat campuran pelarut asetonitril P-kloroform P-n-butanol P-air –asam
asetat glasial P (850:80:50:20:0,5), saring dan awaudarakan. Jika perlu lakukan penyesuaian
menurut kesesuaian sistem pada kromatografi.

Sistem kromatografi Lakukan seperti pada kromatografi. Kromatografi cair kinerja


tinggi dilengkapi dengan detektor 254 nm dan kolom 4,6 mm x 30 cm berisi bahan pengisi L3.
Laju alir lebih kurang 2 ml per menit. Lakukan kromatografi terhadap larutan baku, ukur
respons puncak seperti tertera pada prosedur. Resolusi, R, antara puncak baku internal dan zat
uji tidak kurang dari 2,0 dan simpangan baku relatif pada penyuntikan ulang tidak lebih dari
2,0%.

Prosedur Suntikkan secara terpisah sejumlah volume sama larutan baku dan larutan
uji kedalam kromatograf, rekam kromatogram dan ukur respons puncak utama. Waktu retensi
relatif baku internal lebih kurang 0,6 dan alprazolam 1,0. Hitung jumlah dan mg alprazolam,
C17H13CIN4, dalam serbuk yang digunakan dengan rumus:

𝑅𝑢
100 𝐶 = ( )
𝑅𝑠

C adalah kadar alprazolam BPFI dalam mg per ml larutan baku; Ru dan Rs berturut-turut
adalah perbandingan respons puncak antara alprazolam dan baku internal dari larutan uji dan
larutan baku.

Wadah dan penyimpanan Dalam wadah tertutup baik.

Anda mungkin juga menyukai