Anda di halaman 1dari 14

Komplemen

Komplemen
definisi : sekelompok protein serum yang labil terhadap panas

lokasi : serum dan seluruh cairan di jaringan kecuali urin dan cairan
serebro spinal

Sintesis : di hati, muncul pertama kali pada sirkulasi darah fetus pada
usia janin 13 minggu
Fungsi : bertanggung jawab sebagai aspek respon imun dan respon
inflamasi

Aktivasi : kompleks antigen-antibodi atau endotoksin, sequensial protein


kapsul

Inaktivasi: inhibitor dalam plasma (short lived)

efek Biologi: dapat menguntungkan atau merugikan inang


Jalur Aktivasi komplemen
A) Jalur klasik:

- komplemen diaktivasi oleh kompleks antigen –antibodi (IgM


atau IgG)

- bagian Fc antibodi memiliki reseptor untuk berikatan dengan


komplemen C1q

- urutan aktivasi komplemen pada jalur klasik:


C1q,r,s , C4, C2, C3, C5, C6, C7, C8, C9
A) Aktivasi jalur klasik
Reaksi aktivasi terdiri dari 3 tahap:
1) Tahap pengenalan (Recognition stage):
- C1q bertindak sebagai elemen pengenal
- senyawa ini terikat pada bagian Fc dari IgM atau IgG
- molekul C1 yang teraktivasi dapat mengaktivasi banyak molekul C4.

2) Tahap aktivasi (Activation stage):


komponen komplemen C4, C2, C3, C5, C6, C7,
C8, C9 berpartisipasi dalam tahap ini

3) Tahap penyerangan membran (Membrane attack stage):


komponen komplemen C5, C6, C7, C8, C9 berpartisipasi dalam perusakan
membran dan lisis sel
B) Jalur Alternatif
Jalur ini diinisiasi oleh:
* Endotoksin bakteri, kapsul yang tersusun dari polisakarida,
agregat dari IgE dan properdin

* aktivasi diawali dari C3 kemudian C5, C6, C7, C8, C9

* Komponen komplemen C1, C4, C2 tidak diaktivasi

* Antibodies tidak diperlukan untuk menginisiasi jalur ini

* jalur ini memiliki resistensi non spesifik


Aktivasi Komplemen
Jalur klasik C1

C4 C2

C3 jalur alternatif

C5

C6

C7

C8

C9

kerusakan membran
Jalur Klasik dan Alternatif

jalur klasik jalur alternatif

* Imunitas dapatan spesifik * imun dapatan non-spesifik

* Inisiasi oleh antibodi * endotoksin bacteri, kapsul

* Interaksi dari seluruh komponen * C1, C4, C2 tidak diaktivasi

* Sistem Properdin tidak terlibat * sistem Properdin terlibat


Efek Biologi komplemen
Efek menguntungkan:
1) sitolisis:
aktivasi polimerase protein komplemen pada permukaan sel
bakteri atau eritrosit untuk membentuk pori pada
membrannya (membunuh bakteri melalui lisis osmotik)
Efek Biologi komplemen

2) Opsonisasi:

pengikatan protein opsonin komplemen (C3b)


ke permukaan organisme asing atau partikel asing

Sel-sel fagosit akan mempercepat aktivasi opsonin


sehingga mempromosi fagositosis
Efek Biologi komplemen
3) respon inflamasi:
fragmen-fragmen kecil dilepas selama aktivasi komplemen
dan menimbulkan beberapa aksi inflamasi :
a) C5a merupakan faktor chemotactic dan menarik neutrofil
dan makrofag
b) C5a mengaktivasi fagosit dan neutrofil

c) C3,C4 dan C5 merupakan senyawa anaphylatoxins


yang menyebabkan degranulasi sel mast dan
melepaskan histamin dan senyawa mediator inflamasi
Efek Biologi komplemen

4) bersihan kompleks imun :


- C3b memfasilitasi pengikatan kompleks imun ke beberapa
permukaan eritrosit dan meningkatkan pembuangan melalui
hati dan limfa

- mengikat eritrosit ke pembuluh darah, sehingga


mempermudah fagositosis

- defisiensi C3 dikaitkan dengan penyakit imun kompleks yang


membuat para penderitanya mudah terkena infeksi
Efek Biologi komplemen

5. peningkatan produksi antibodi:

- pengikatan C3b ke receptor pada sel B (CR2) akan


meningkatkan produksi antibodi

- Pasien yang memiliki defisiensi C3b memproduksi


lebih sedikit antibodi dibandingkan orang normal
sehingga lebih peka terhadap infeksi piogenik
Efek Biologi komplemen

efek merugikan:

- jika terjadi aktivasi komplemen secara sistematik pada skala


besar

- jika terjadi aktivasi autoimmune pada sel host


Thanks

Anda mungkin juga menyukai