Anda di halaman 1dari 10

TITRASI BEBAS AIR

TITRASI BEBAS AIR

I. TUJUAN
1. Mahasiswa mengetahui dan mengenal alat- alat dan bahan yang
digunakan dalam metode TBA.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian TBA serta memberikan
contoh aplikasinya dalam lingkungan kerja.
3. Mahasiswa mampu menentukan kadar suatu unsur/senyawa dengan
menggunakan metode TBA minimal 80% benar sesuai prosedur.

II. PENDAHULUAN
Titrasi bebas air (TBA) adalah titrasi acidi alkalimetri dengan pelarut
bukan air.
Kegunaan TBA :
1. Penetapan kadar zat-zat yang bersifat basa, sangat lemah dengan
menggunakan larutan standard HClO4 (asam perklorat).
2. Penetapan kadar zat-zat yang bersifat asam sangat lemah dengan
menggunakan larutan standard Na-Methoksida/Li-Methoksida.

Macam pelarut:
1. Pelarut apotik : bersifat netral dan inert artinya tidak bereaksi
dengan basa/asam misalnya CHCl3 dan Benzen.
2. Pelarut protofilik : dapat menerima proton, bersifat basa
3. Pelarut protogenik : dapat memberikan proton, bersifat asam
4. Pelarut ampiprotik : mempunyai sifat protofilik dan protogenik,
misal : air, CH3COOH dan alkohol.
Indikator dalam TBA :

Basa Netral Asam

Kristal violet Violet Hijau biru Hijau kuning

Naftol benzen Biru/biru hijau Orange Hijau gelap

Kevinaldin merah Merah magenta - Hampir tidak berwarna

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
67
TITRASI BEBAS AIR

Air dalam TBA harus dihilangkan sebab air merupakan basa lemah
yang akan bersaing dengan basa lemah yang akan dititrasi dengan asam
kuat sehingga perubahan warna pada titik akhir titrasi kurang tajam.

Larutan standar primer : Kalium bipthalat


Kalium Hidrogen pthalat
1 mol K.Phtalat 1 mol HClO4 gr ion H+
1 grek
Valensi 1

Catatan :

1. HClO4 terdapat sebagai campuran 60-70 % dengan air dengan BJ 1,6.


Karena mudah terurai dengan peledakan, maka diberikan dalm bentuk
larutan. Harus hati-hati dalam penanganannya karena HclO 4 merupakan
oksidator dan asam kuat.
2. Dalam pembuatan larutan HClO4,ditambah asam asetat anhidrat yang
berfungsi untuk mengikat air dari larutan HClO4 tersebut.
H2O + (CH3COO)2O 2 CH3COOH
Reaksi ini berlangsung sekitar 30-35 menit dan reaksi ini adalah
eksotermis (menimbulkan panas) maka campuran harus dibiarkan dulu
sampai dingin kemudian ditambah asam glacial sampai tanda.
3. Dalam TBA perlu dilakukan titrasi blangko untuk koreksi terhadap air
dalam asam asetat glacial yang bereaksi dengan HClO 4.

Pembakuan Larutan HClO4


Prinsip : Penetralan asam basa dalam lingkungan bebas air
Reaksi kimia :
HClO4 + KH(C8H4O4) KClO4 + H2(C8H4O4)
1 mol HClO4 1 mol KH(C8H4O4)
1 greak
Valensi 1

Alat dan bahan :


- Buret - Asam perklorat
- Gelas ukur - Asam asetat anhidrid
- Pipet volume - Asam asetat glasial
- Beaker gelas - ristal violet
- Pipet tetes

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
68
TITRASI BEBAS AIR

- Palleus ball

Prosedur Pembakuan HClO4


Timbang seksama 700 mg kalium biftalat P yang telah dikeringkan
pada suhu 120°C selama 2 jam. Larutkan dalam 50 ml asam asetat glasial
P dalam labu 250 ml. Titrasi dengan larutan HClO 4 dengan indikator
kristal violet hingga warna hijau jamrud. Kurangkan dengan 50 ml asam
asetat glasial dan hitung N larutan
1 ml larutan HClO4 0,1 N ∞ 20,42 mg Kalium biftalat.
1 ml larutan HClO4 0,05 N ∞ 10,21 mg Kalium biftalat.

Langkah kerja Pembakuan HClO4


1. Ditimbang seksama 100 mg (menyesuaikan kebutuhan) KH ptalat
dimasukkan dalam erlenmeyer yang kering
2. Ditambah 10 ml asam asetat anhidrid
3. Ditambah 10 ml asam asetat glacial
4. Dipanaskan hati-hati sampai larut
5. Didinginkan,ditambah 2 tetes indikator kristal violet 1%
6. Dititrasi dengan HClO4 standard sampai terjadi perubahan warna
violet menjadi hijau.
7. Hitung Normalitas asam perklorat

Perhitungan normalitas larutan standar


Mgrek HClO4 = mgrek KH ptalat
V1 . N1 HClO4 = V2 . N2 KH ptalat

V1 . N1 HClO4 = V2 x ( x x Valensi) KH ptalat

Penetapan kadar
1. Penetapan kadar coffein

Prinsip : penetralan asam basa dalam lingkungan bebas air


Alat dan bahan
- Buret - Asam perklorat
- Gelas ukur - Asam asetat anhidrid
- Pipet volume - Asam asetat glasial
- Beaker gelas - Kristal violet

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
69
TITRASI BEBAS AIR

- Pipet tetes - Aseton


- Palleus balls

Prosedur Penetapan kadar coffein:


Lakukan penetapan menurut cara 1 yang tertera pada titrasi
bebas air menggunakan 400 mg yang ditimbang seksama, larutkan
dalam 40 ml anhidrat asetat, panaskan, dinginkan. Tambahkan 80 ml
benzene P
1 ml larutan HClO4 0,1 N ∞ 19,42 mg C8H10N4O2.
1 ml larutan HClO4 0,05 N ∞ 9,71 mg C8H10N4O2.

Langkah kerja Penetapan kadar coffein:


1. Ditimbang seksama 100 mg serbuk coffein atau secukupnya
(perlu orientasi) dimasukkan dalam erlenmeyer
2. Ditambah 13 ml asam asetat glacial
3. Hangatkan dilampu spiritus hingga larut jika perlu kemudian
didinginkan
4. Ditambah 20 ml aseton
5. Tambah 2 tetes indikator kristal violet 1%
6. Titrasi dengan larutan asam perklorat standar sampai perubahan
warna ungu menjadi biru.
7. Bila volume titran sudah memenuhi standar pembacaan buret
maka penetapan kadar dilakukan seperti langkah diatas. Bila
tidak memenuhi pembacaan standar buret maka diperhitungkan
berapa sampel yang dipipet/ditimbang.

Reaksi :
C8H10N4O2 + HClO4  C8H11N4O2 + ClO4-
1 mol Coffein ∞ 1 mol HClO4 ∞ 1 H+
Valensi kafein = 1

Perhitungan Kadar
Kadar Koffein = V titran x N x mg ~ x 100 %
Berat sampel x N ~ x 1000
Atau

mgrek Koffein = mgrek asam perklorat

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
70
TITRASI BEBAS AIR

V1.N1 = V2.N2
N Koffein = grek/liter
N Koffein =

= grol/liter
= grol/liter x MR sampel
= g/1000ml
= g/100ml = %b/v

2. Penetapan kadar ephedrin HCL

Prinsip : penetralan asam basa dalam lingkungan bebas air


Alat dan bahan
- Buret - Asam perklorat
- Gelas ukur - Asam asetat anhidrid
- Pipet volume - Asam asetat glasial
- Beaker gelas - Kristal violet
- Pipet tetes - Aseton
- Palleus balls

Prosedur Penetapan kadar ephedrin HCl:


Lakukan penetapan menurut cara 1 yang tertera pada titrasi
bebas air menggunakan 400 mg yang ditimbang seksama, larutkan
dalam 40 ml anhidrat asetat, panaskan, dinginkan. Tambahkan 80 ml
benzene P
1 ml larutan HClO4 0,1 N ∞ .........................
1 ml larutan HClO4 0,05 N ∞ .......................

Langkah kerja Penetapan kadar efedrin HCl:


1. Ditimbang dengan seksama .... mg serbuk ephedrin HCl,
masukkan dalam erlenmeyer
2. Larutkan dalam 30-40 ml asam asetat glacial
3. Hangatkan kemudian didinginkan
4. Tambahlan 10 ml raksa (II) asetat (jika zat mengandung
bromida, klorida, yodida)
5. Tambahkkan 20 ml dioksan
6. Tambahkan indikator kristal violet 2 atau 3 tetes
7. Titrasi dengan asam perklorat

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
71
TITRASI BEBAS AIR

8. Bila volume titran sudah memenuhi standar pembacaan buret


maka penetapan kadar dilakukan seperti langkah diatas. Bila
tidak memenuhi pembacaan standar buret maka diperhitungkan
berapa sampel yang dipipet/ditimbang.
Catatan : jangan sampai lupa menambahkan raksa (II) asetat. Titik
akhir bila timbul warna biru. Hal ini karena efedrin merupakan basa
relatif kuat.

Perhitungan Kadar
Kadar Efedrin HCl = V titran x N x mg ~ x 100 %
Berat sampel x N ~ x 1000
Atau

mgrek Efedrin HCl = mgrek asam perklorat


V1.N1 = V2.N2
N Efedrin HCl = grek/liter
N Efedrin HCl =

= grol/liter
= grol/liter x MR sampel
= g/1000ml
= g/100ml = %b/v

3. Penetapan kadar natrium sitrat

Prinsip : penetralan asam basa dalam lingkungan bebas air


Alat dan bahan
- Buret - Asam perklorat
- Gelas ukur - Asam asetat anhidrid
- Pipet volume - Asam asetat glasial
- Beaker gelas - Kristal violet
- Pipet tetes - Aseton
- Palleus balls

Prosedur Penetapan kadar natrium sitrat:


Lakukan penetapan menurut cara 1 yang tertera pada titrasi
bebas air menggunakan 400 mg yang ditimbang seksama, larutkan

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
72
TITRASI BEBAS AIR

dalam 40 ml anhidrat asetat, panaskan, dinginkan. Tambahkan 80 ml


benzene P
1 ml larutan HClO4 0,1 N ∞ .........................
1 ml larutan HClO4 0,05 N ∞ .......................
1 ml asam perklorat 0,1 N setara dengan 8,802 mg C 6H5O7Na.

Langkah kerja Penetapan kadar natrium sitrat:


1. Ditimbang dengan seksama .... mg serbuk natrium sitrat,
masukkan dalam erlenmeyer
2. Larutkan dalam 30-40 ml asam asetat glacial
3. Hangatkan kemudian didinginkan
4. Tambahlan 10 ml raksa (II) asetat (jika zat mengandung
bromida, klorida, yodida)
5. Tambahkkan 20 ml dioksan
6. Tambahkan indikator kristal violet 2 atau 3 tetes
7. Titrasi dengan asam perklorat
8. Bila volume titran sudah memenuhi standar pembacaan buret
maka penetapan kadar dilakukan seperti langkah diatas. Bila
tidak memenuhi pembacaan standar buret maka diperhitungkan
berapa sampel yang dipipet/ditimbang.

Perhitungan Kadar
Kadar natrium sitrat = V titran x N x mg ~ x 100 %
Berat sampel x N ~ x 1000
Atau

mgrek Efedrin HCl = mgrek asam perklorat


V1.N1 = V2.N2
N Efedrin HCl = grek/liter
N Efedrin HCl =

= grol/liter
= grol/liter x MR sampel
= g/1000ml
= g/100ml = %b/v
4. Penetapan kadar papaverin HCl

Prinsip : penetralan asam basa dalam lingkungan bebas air


Alat dan bahan

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
73
TITRASI BEBAS AIR

- Buret - Asam perklorat


- Gelas ukur - Asam asetat anhidrid
- Pipet volume - Asam asetat glasial
- Beaker gelas - Kristal violet
- Pipet tetes - Aseton
- Palleus balls

Prosedur Penetapan kadar papaverin HCl:


Timbang seksama 700 mg , larutkan dalam erlenmeyer 80 ml
asam asetat glacial p,tambahkan 10 ml raksa II asetat LP dan
ditambahkan 1 tetes indicator Kristal violet. Titrasi dengan asam
perklorat 0,1 N LV hingga titik akhir titrasi berwarna biru hijau.
Tiap ml asam perklorat 0,05 N = 37,5 mg papaverin hidroklorida

Langkah kerja Penetapan kadar natrium sitrat:


1. Ditimbang dengan seksama .... mg serbuk papaverin HCl,
masukkan dalam erlenmeyer
2. Larutkan dalam 30-40 ml asam asetat glacial
3. Hangatkan kemudian didinginkan
4. Tambahlan 10 ml raksa (II) asetat (jika zat mengandung
bromida, klorida, yodida)
5. Tambahkan indikator kristal violet 2 atau 3 tetes
6. Titrasi dengan asam perklorat
7. Bila volume titran sudah memenuhi standar pembacaan buret
maka penetapan kadar dilakukan seperti langkah diatas. Bila
tidak memenuhi pembacaan standar buret maka diperhitungkan
berapa sampel yang dipipet/ditimbang.

Perhitungan Kadar
Kadar papaverin HCl = V titran x N x mg ~ x 100 %
Berat sampel x N ~ x 1000
Atau
mgrek papaverin HCl = mgrek asam perklorat
V1.N1 = V2.N2
N papaverin HCl = grek/liter
N papaverin HCl =

= grol/liter
= grol/liter x MR sampel

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
74
TITRASI BEBAS AIR

= g/1000ml
= g/100ml = %b/v

Titrasi Blangko
Titrasi blanko ditujukan untuk koreksi hasil titrasi sesungguhnya
sehingga galat bisa lebih diminimalkan. Titrasi ini dilakukan tanpa zat
atau senyawa sampel yang diperiksa.
Adapun langkah kerja titrasi blanko adalah sebagai berikut :
1. 10 ml Asam asetat anhidrid, tambah 10 ml asam asetat glacial ,
Kemudian , larutkan.
2. Tambahkan indikator Kristal violet 1 % 1 tetes .
3. Lakukan titrasi dengan asam perklorat hingga terjadi warna biru
toska
4. Catat kebutuhan titran

Kebutuhan titran ini diperhitungkan untuk mengurangi kebutuhan titran


titrasi sesungguhnya. Setelah itu baru dihitung kadar yang sebenarnya

III. ALAT & BAHAN


1. Alat
Alat yang dipergunakan pada praktikum ini adalah alat seperti : labu
takar, gelas ukur, pipet volume, buret, erlenmeyer dan botol pencuci .
2. Bahan
Pada percobaan ini bahan yang digunakan disesuaikan dengan jenis
sampel yang diperoleh seperti contoh-contoh diatas.

IV. CARA KERJA


Adapun cara kerja dari percobaan ini adalah :
1. Menyiapkan alat- alat yang diperlukan
2. Membersihkan dan preparasi awal
3. Melakukan pembakuan larutan standar sekunder sesuai prosedur diatas
minimal duplo.
4. Melakukan penetapan kadar sampel sesuai dengan prosedur sampel
yang diperoleh minimal duplo.
5. Melakukan perhitungan kadar.

V. TUGAS

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
75
TITRASI BEBAS AIR

1. Perhitungkan pembuatan larutan standar primer dan sekunder sesuai


kebutuhan tiap kelompok, dan bagaimana cara membuatnya untuk
metode TBA!
2. Carilah beberapa prosedur yang sesuai Farmakope Indonesia tentang
penetapan kadar secara TBA.
3. Jelaskan indikator yang digunakan pada metode ini!
4. Jelaskan dan catat kesulitan yang ditemukan dalam praktikum dan
temukan solusinya!

LABORATURIUM KIMIA FARMASI


AKFAR NUSAPUTERA SEMARANG
76

Anda mungkin juga menyukai