GOLONGAN SULFA
Nama Kelompok :
Olivia Liona (1300056)
Putri Nazira (1300058)
Sulastri (1300072)
01
Sulistiani Kembari (300073)
Zaki Khairi (1300083)
02Pengertian
Sulfonamida
02
merupakan kelompok obat penting pada
penanganan infeksi saluran kemih
(ISK).Sulfonamida merupakan kelompok
kemoterapi dengan rumus dasar.
Tata nama
Nama umum : sulfonamid
Turunan para aminobenzensulfonamid/
03
sulfonamida
Gugus fungsi sulfonamida dituliskan -S(=O)2-NH2,
sebuah gugus sulfonat yang berikatan dengan amina.
Senyawa sulfonamida adalah senyawa yang
mengandung gugus tersebut. Beberapa sulfonamida
dimungkinkan diturunkan dari asam sulfonat dengan
menggantikan gugus hidroksil dengan gugus amina
Golongan Sulfonamida
04
- Sulfamethoxazole,
- Sulfisoxazole
- Sulfacetamide
Contoh-contoh sulfonamida
• Sulfacetamida (N-[(4-aminofenil)sulfonil]-asetamida);
• Sulfadiazin
• Sulfadimetoksin (4-amino-N-(2,6-dimetoksi-4 Pirimidinil)
benzenesulfonamida)
04
• Sulfadimidin (=sulfametazin: 4-amino-N-(4,6-dimetil-2-
pirimidinil) benzenesulfonamida);
• Sulfaguanidin(4-amino-N-(aminoiminometil)
benzenesulfonamide);
• Sulfametizol(4-amino-N-(5-metil-1,3,4-tiadiazol-2-il)
benzenesulphonamide);
• Sulfametoksazol(4-amino-N-(5-metil-3-isoxazolil)
benzenesulfonamida);
• sulfatiazol(4-amino-N-2-tiazolilbenzenesulfonamida).
Sulfadiazin
Sulfamerazin
Sulfamethyl Thiazol
Sulfanilamid
Sulfaguanidin
• Umumnya tidak larut dalam air, tapi ada kalanya larut dalam air
panas. Elkosin biasanya larut dalam air panas dan dingin.
• Tidak larut dalam eter, kloroform, petroleum eter.
• Larut baik dalam aseton, kecuali Sulfasuksidin, Ftalazol dan Elkosin.
• Sulfa-sulfa yang mempunyai gugus amin aromatik tidak bebas akan
mudah larut dalam HCl encer. Irgamid dan Irgafen tidak larut dalam
HCl encer.
• Sulfa-sulfa dengan gugusan aromatik sekunder sukar larut dalam
HCl, misalnya septazin, soluseptazin, sulfasuksidin larut dalam HCl,
akan tetapi larut dalam NaOH.
• Sulfa dengan gugusan –SO2NHR akan terhidrolisis bila dimasak
dengan asam kuat HCl atau HNO 3.
Mekanisme kerja
mencegah sintesis asam folat dalam
bakteri yang dibutuhkan oleh bakteri untuk
membentuk DNA dan RNA bakteri.
Kombinasi sulfonamida
trisulfa (sulfadiazin, sulfamerazin dan
sulfamezatin dengan perbandingan
sama),Kotrimoksazol (sulfametoksazol
+ trimetoprim dengan perbandingan
5:1),Sulfadoksin + pirimetamin .
Penggunaan
- Infeksi saluran kemih : kotrimoksazol
- Infeksi mata : sulfasetamid
- Radang usus : sulfasalazin
- Malaria tropikana : fansidar.
- Mencegah infeksi pada luka bakar : silver
sulfadiazine.
- Tifus : kotrimoksazol.
- Radang paru-paru pada pasien AIDS :
kotrimoxazol.
ANALISIS KUALITATIF
SULFONAMIDA
• A. Reaksi Umum sulfonamida
• 1. Reaksi korek api
• Zat ditambahkan HCl encer, kemudian ke dalamnya
dicelupkan batang korek api, timbul warna jingga
intensif-kuning jingga.
• 2. Reaksi diazo
• Zat (±10mg) dalam 2 tetes HCl 2 A lalu ditambah
dengan 1 ml air. Pada larutan ini ditambahkan 2 tetes
diazo B (larutan 0,9% NaNO2) dan teteskan larutan 0.1
g β-naftol dalam 2 ml NaOH terbentuk warna jingga lalu
merah darah.
•
3. Reasi indofenol
7. Reaksi Parri
2. ANALISA KUANTITATIF
SULFONAMIDA
• 1. Metode Diazotasi
• Diazotasi adalah reaksi antara amin aromatis
primer dengan asam nitrit yang berasal dari
natrium nitrit dalam suasana asam untuk
membentuk garam diazonium. Metode ini
hampir digunakan terhadap sulfadiazin dan
senyawa lain yang mempunyai gugus amin
aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisis
atau reduksi mampu menghasilkan amin
aromatis primer bebas atau yang pada hidrolisis
atau reduksi mampu menghasilkan amin
aromatis primer.
• Prosedur kerja :
• Untuk analisa kuantitatif, sampel dilarutkan dalam asam
mineral berlebih kemudian dititrasi dengan larutan baku
natrium nitrit. Titik akhir titrasi dapat ditunjukkan dengan:
• - indikator dalam, terdiri dari campuran 5 tetes larutan
tropeolin 00 0,1% dalam air dan 3 tetes larutan metilen
biru 0,1% dalam air
• - indikator luar yaitu pasta kanji-iodida
• Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut:
• NaNO2 + HCl HNO2 + NaCl
⁺ ⁻
• R NH2 + HNO2 R N Ξ N Cl + 2H2O
3. Metode Bromometri
Metode bromometri dapat digunakan untuk
penetapan kadar sulfadiazin dimana brom akan
mensubstitusi sulfadiazine pada inti benzen. reaksi
umum yang terjadi adalah sebagai berikut :Br
H2N SO2 NH R + 2Br2 H2N SO2 NH R
* Titrasi langsung
Ditimbang seksama 250 mg sulfadiazin, dilarutkan
dalam HCl 3% lalu tambahkan 5 g kalium bromide
dan asam klorida pakat. Setelah itu dititrasi
dengan larutan baku kalium bromat 0,1 N
menggunakan indikator metal merah. Titik akhir
titrasi ditandai dengan hilangnya warna merah.
4. Metode Argentometri
Titrasi argentometri adalah fitrasi dengan menggunakan
perak nitrat sebagai titran dimana akan terbentuk garam
perak yang sukar larut. Sulfadiazin membentuk garam
perak yang tidak larut dalam suasana basa.
Prosedur kerja :
Ditimbang seksama 250 mg sulfadiazin, dilarutkan dalam
sedikit natrium hidroksida 0,1 N (sampai warna biru lemah
dengan indikator timoftalein) dan encerkan dengan 50 ml
air. Hilangkan warna biru tersebut dengan beberapa tetes
asam sulfat 0,1 N. tambahkan 25 ml larutan perak nitrat
baku 0,1 N. Setelah didiamkan di tempat gelap, endapan
disaring. Asamkan filtrate dengan asam nitrat dan
kelebihan perak nitrat dititrasi dengan larutan baku
ammonium tiosianat 0,1 N dengan indikator besi (III)
ammonium sulfat.
TERIMA KASIH
Gomawo