KIMIA FARMASI I
oleh:
Marcelina
20219044
2021
REAKSI PENDAHULUAN: GOLONGAN FENOL
I. Tujuan
Dapat mengenal dan memahami prinsip dan reaksi-reaksi yang terjadi pada golongan
fenol
II. Dasar Teori
Kata fenol berasal dari fenil alcohol. Golongan fenol adalah senyawa yang memiliki
paling tidak satu gugus hidroksil yang terikat pada cincin aromatik. Prinsip reaksi
identifikasi untuk golongan fenol:
- Ditambah larutan FeCl3 terbentuk kompleks berwarna
- Pengkopelan dengan reagensia diazotasi
- Ditambah marquis terbentuk kompleks berwarna
Rumus umum:
No Alat Jumlah
.
1 Tabung reaksi 6
2 Rak tabung reaksi 1
3 Penjepit kayu 1
4 Beaker glass 1
5 Spatel 2
6 Kaki tiga (tripod) 1
7 Pembakar Bunsen 1
8 Kaca objektif 1
No Bahan Jumlah
.
1 Fenol secukupnya
2 Hidrokuinon secukupnya
3 FeCl3 secukupnya
4 K2Cr2O7 secukupnya
5 Etanol secukupnya
6 Asam asetat grasial secukupnya
7 H2SO4 pekat secukupnya
8 Timbal asetat secukupnya
9 Na4OH secukupnya
10 NaOH secukupnya
IV. Prosedur
Fenol (C6H5OH)
Hidrokinon (C6H6O2)
V. Hasil Pengamatan
Fenol (C6H5OH)
Pengamatan
No. Reagensia
Sebelum Sesudah
1 FeCl3 Larutan kuning Larutan hijau
2 Lieberman Larutan kuning Larutan hijau
3 K2Cr2O7 Larutan hijau Larutan orange
Hidrokinon (C6H6O2)
Pengamatan
No. Reagensia
Sebelum Sesudah
1 FeCl3 Tidak ada endapan Larutan orange endapan putih
2 Pb(CH3COO)2 + NH4OH Tidak ada endapan Larutan bening endapan putih
3 NaOH Larutan bening Larutan kuning kecoklatan
VII. Pembahasan
Untuk mengetahui suatu senyawa di dalam sampel dapat dilakukan proses
identifikasi. Di praktikum kali ini, senyawa yang akan diidentifikasi adalah golongan
fenol. Sampel mengandung fenolik ditunjukkan dengan terbentuknya warna hijau
atau biru yang kuat. Reaksi FeCl3 dengan sampel membuat pembentukan warna pada
uji ini, yang berperan adalah ion Fe3+ yang mengalami hibridisasi. (Manongko, 2020)
Hibridisasi adalah proses bergabungnya orbital atom pusat dengan orbital atom
lainnya sehingga terbentuk orbital hibrida. Pada percobaan kali ini, warna hijau
timbul membuktikan hasil positif.
Percobaan selanjutnya adalah uji Liebermann-Burchard. Pereaksi Liebermann-
Burchard terdiri dari anhidrida asam asetat dan asam sulfat (p.a) dengan perbandingan
3:1. Etanol merupakan pelarut, pelarut polar mudah mengikat (melarutkan) senyawa
polar seperti fenol. (Manongko, 2020). Golongan fenol merupakan senyawa polar
karena mempunyai sejumlah gugus hidroksil yang tak tersulih atau suatu gula,
sehingga akan larut dalam pelarut polar seperti metanol, etanol, butanol, aseton, dan
dimetilsulfoksida. (Romadanu, 2014). Ketika fenol ditetesi pereaksi Lieberman-
Burchard akan menghasilkan warna hijau kebiruan. Pada percobaan kali ini
menggunakan pereaksi Lieberman-Burchard terjadi perubahan warna hijau yang
sebelum reaksi merupakan larutan kuning (hasil positif). Hal ini disebabkan
terjadinya reaksi oksidasi melalui pembentukan ikatan rangkap terkonjugasi.
(Ikalinus, 2015)
Reaksi selanjutnya adalah dengan mereaksikan fenol dengan kalium dikromat.
Perubahan yang terjadi adalah terbentuknya larutan berwarnya oranye. Hasil reaksi
tersebut menunjukan adanya aminofenol yang memiliki dua atau lebih gugus
hidroksil pada posisi bersebelahan pada cincin.
Sampel selanjutnya yang digunakan dalam golongan fenol adalah hidrokinon.
Hidrokinon adalah senyawa kimia yang bersifat larut air. Warna merah, kuning,
coklat, atau hitam menunjukkan adanya daya reduksi pada senyawa tersebut. Reaksi
ini terjadi jika atom karbon yang berdampingan dalam cincin mengikat gugus
hidroksil. Identifikasi lain adalah dengan menggunakan larutan FeCl3 yang pada
percobaan ini menghasilkan endapan putih. Hal ini menunjukkan bahwa terjadi
peristiwa oksidasi hidrokinon oleh oksidator lemah yaitu Fe3+ menjadi senyawa
karbonil yang disebut kuinon. Namun, oksidasi ini bersifat reversibel di mana
kuinon mudah direduksi kembali menjadi senyawa hidroksi. Jika terlalu
didiamkan, mungkin menjadi timbul warna gelap pada sampel percobaan.
Pereaksi lain dalam identifikasi ini adalah timbal asetat dan NH 4OH. Adapun
penambahan NH4OH adalah untuk menciptakan suasana basa. Percobaan ini
menghasilkan larutan bening endapan putih. Yang terakhir adalah dengan
menggunakan pereaksi NaOH dimana menghasilkan warna coklat kehitaman pada
larutan sampel.
VIII. Kesimpulan
Reaksi pembentukan kompleks adalah prinsip dasar dari identifikasi senyawa fenol.