Anda di halaman 1dari 11

FORMULASI SEDIAAN INJEKSI

PEMBAWA AIR

Disusun oleh:

Ari Stevanus Wahani 1718.6.008

LABORATORIUM TEKNOLOGI SEDIAAN STERIL

AKADEMI FARMASI BUMI SILIWANGI

BANDUNG

2018
BAB I TUJUAN PRAKTIKUM
Tujuan dari percobaan ini, mahasiswa dapat mengetahui cara membuat
sediaan injeksi volume kecil pelarut air dan mengetahui metode-metode
Pembuatn Injeksi Vitamin C.

BAB II TEORI

2.1 PENDAHULUAN

Injeksi adalah sediaan steril yang disuntikkan dengan cara


merobek jaringan ke dalam kulit atau melalui kulit atau melalui
selaput lender. Injeksi dapat berupa larutan, emulsi, suspensi,
atau serbuk steril yang harus dilarutkan atau disuspensikan lebih
dahulu sebelum digunakan. Syarat-syarat obat suntik yaitu,
aman, harus jernih, tidak berwarna, sedapat mungkin isohidris,
sedapat mungkin isotonis, harus steril, bebas pirogen (Anief, Moh,
2006).Air yang digunakan untuk injeksi adalah Aqua pro
Injectione. Air untuk injeksi, dibuat dengan menyuling kembali
air suling segar dengan alat gelas netral atau wadah logam yang
cocok dengan labu percik. Hasil sulingan pertama dibuang dan
sulingan selanjutnya ditampung dan segera digunakan harus
disterilkan dengan cara Sterilisasi A atau C segera ditampung.
Air untuk injeksi bebas udara dibuat dengan mendidihkan air
untuk injeksi segar selama 10 menit sambil dicegah hubungan
dengan udara sesempurna mungkin, didinginkan dan segera
digunakan. Jika dimaksudkan sebagai pelarut untuk injeksi,
harus disterilkan dengan cara sterilisasi A, segera setelah
diwadahkan (Anief, Moh, 2006).Wadah obat suntik, termasuk
tutupnya harus tidak berinteraksi dengan sediaan, baik secara
fisik maupun kimia sehingga akan mengubah kekuatan dan
efektivitasnya. Bila wadah dibuat dari gelas, maka gelas harus
jernih dan tidak berwarna atau kekuningan, untuk
memungkinkan memeriksa isinya. Jenis gelas yang susai dan
dipilih untuk tiaqap sediaan parenteral biasanya dinyatakan
dalam masing-masing monograf. Obat suntik ditempatkan di
dlam wadah dosis tunggal atau wadah dosis berganda. Menurut
definisi wadah dosis tunggal (Ansel, 1989).Vitamin C adalah salah
satu jenis vitamin yang larut dalam air dan memiliki peranan
penting dalam menangkal berbagai penyakit. Vitamin ini juga
dikenal dengan nama kimia dari bentuk utamanya yaitu asam
askorbat Vitamin C termasuk golongan vitamin antioksidan yang
mampu menangkal berbagai radikal bebas ekstraselular
Beberapa karakteristiknya antara lain sangat mudah teroksidasi
oleh panas, cahaya, dan logam. Meskipun jeruk dikenal sebagai
buah penghasil vitamin C terbanyak, sebenarnya salah besar,
karena lemon memiliki kandungan vitamin C lebih banyak 47&%
daripada jeruk. Vitamin C diperlukan untuk menjaga struktur
kolagen, yaitu sejenis protein yang menghubungkan semua
jaringan serabut, kulit, urat, tulang rawan, dan jaringan lain di
tubuh manusia. Struktur kolagen yang baik dapat
menyembuhkan patah tulang, memar, pendarahan kecil, dan luka
ringan. Vitamin c juga berperan penting dalam membantu
penyerapan zat besi dan mempertajam kesadaran Sebagai
antioksidan, vitamin c mampu menetralkan radikal bebas di
seluruh tubuh Melalui pengaruh pencahar, vitamini ini juga
dapat meningkatkan pembuangan feses atau kotoran Vitamin C
juga mampu menangkal nitrit penyebab kanker. Penelitian di
Institut Teknologi Massachusetts menemukan, pembentukan
nitrosamin (hasil akhir pencernaan bahan makanan yang
mengandung nitrit) dalam tubuh sejumlah mahasiswa yang diberi
vitamin C berkurang sampai 81%.Hipoaskorbemia (defisiensi
asam askorbat) bisa berakibat keadaan pecah-pecah di lidah
scorbut, baik di mulut maupun perut, kulit kasar, gusi tidak sehat
sehingga gigi mudah goyah dan lepas, perdarahan di bawah kulit
(sekitar mata dan gusi), cepat lelah, otot lemah dan depresi. Di
samping itu, asam askorbat juga berkorelasi dengan masalah
kesehatan lain, seperti kolestrol tinggi, sakit jantung, artritis
(radang sendi), dan pilek.
2.2 MONOGRAFI BAHAN

1.    Vitamin C/Asam Askobat

Nama Resmi Acidum Ascorbicum

Nama Lain Vitamin C

Rumus Struktur

Rumus Molekul C6H8O6

BM                                          176,13

Bobot Jenis (BJ) 1,65

Pemerian Serbuk atau Hablur ; putih atau agak

kuning; tidak berbau; rasa asam. Oleh

pengaruh cahaya lambat laun menjadi

gelap. Dalam keadaan kering, mantap

di udara, dalam larutan cepat

teroksidasi.

Organoleptis Bentuk Serbuk; warna Putih agak

kuning; rasa asam; tidak berbau

Khasiat Antiskorbut

2.    Natrium Hidroksida (FI Edisi III Hal 412)

Nama Resmi Natrii Hydroxydum

Nama Lain Natrium Hidroksida

Rumus Struktur

Rumus Molekul NaOH


Berat Molekul 40,00

Pemerian Bentuk batang, butiran, massa hablur

atau keping, kering, rapuh dan

mudah meleleh basah. Sangat alkalis

dan korosif. Segera menyerap CO2

Kelarutan Sangat mudah larut dalam air dan

etanol (95%)

Penyimpanan

3.    Benzalkonium Klorida (Hand Book of Pharmaceutical Excipient, hal.27)

  Nama Lain Natrium Hidroksida

Rumus Struktur -

Rumus Molekul                         -

Pemerian  Serbuk amorf berwarna putih atau

putih kekuning-kuningan bisa

sebagai gel yang tebal atau seperti

gelatin, bersifat higroskopis dan

berbau aromatis dan rasa sangat

pahit.

Kelarutan hampir tidak larut dalam eter, sangat

larut dalam aseton, etanol (95 %),

metanol, propanol dan air. Larutan


benzalkonium klorida encer berbusa

jika dikocok, mempunyai tegangan

permukaan rendah dan mempunyai

sifat detergen dan pengemulsi

OTT Alaminium,surfaktan

anionic,sitrat,kapas,

flouresin,H2O2,HPMC,iodide, kaolin

Stabilitas Bersifat higroskopis dan

mungkin dipengaruhi oleh

cahaya,udara, dan

bahanlogam.larutannya stabil pada

rentang  pH dan rentang temperature

yang lebar. Larutannya dapat

disimpan pada periode waktu yang

lama dalam suhu kamar.

Konsentrasi Dalam sediaan preparat

mata,benzalkonium klorida

digunakan sebagai pengawet dengan

konsentrasi 0,01%-0,02%, biasanya

dikombinasi dengan 0,1%w/v

disodium edetat.

Kegunaan Pengawet, antimikroba


4.    Water for injection (FI IV hal 112, FI III hal 97)

Pemerian Cairan jernih, tidak berwarna, tidak

berbau

Sterilisasi Kalor basah (autoklaf)

Kegunaan Pembawa dan melarutkan

Cara pembuatan Didihkan aqua dan diamkan selama

30 menit, dinginkan.Aqua pro

injeksi digunakan sebagaipelarut

dan pembawa karena bahan-bahan

larut dalam air. Alasan

pemilihan karena digunakan  untuk

melarutkan zat aktif dan zat-zat

tambahan..

5.    Vitamin B1 (THiamin hidroklorida)

Pemerian hablur atau serbuk hablur, putih;

bau khas lemah. Jika bentuk

anhidrat terpapar udara dengan

cepat menyerap air lebih kurang 4

%. Melebur pada suhu lebih kurang

248° C disertai peruraian.

Kelarutan mudah larut dalam air; larut dalam

gliserin; sukar larut dalam etanol;


tidak larut dalam eter dan dalam

benzena.

Penyimpanan lindungi dari cahaya dan simpan

pada suhu kurang dari 40º C,

sebaiknya disimpan pada suhu

antara 15-30 ºC.

Sterilisasi filtrasi

Cara penggunaan intramuscular

OTT alkali dan larutan penetral, dan

dengan pengoksidasi dan pereduksi.

pH 2,5-4,5

BAB III ALAT DAN BAHAN


3.1 Alat-alat

 Beaker glass
 Corong dan kertas saring
 Vial
 Kaca Arloji
 Spatel logam
 Batang Pengaduk
 Syringe

3.2 Bahan

 Aneurin hcl
 Natrii Chloridum
 Aqua pro injection
 Vitamin C

BAB IV METODE
4.1 STERILISASI ALAT

ALAT STERILISASI WAKTU


Beaker glass Oven 170°C 30
Corong dan kertas saring Autoklaf 121°C 15
Vial Oven 170°C 30
Kaca arloji Api langsung 20
Spatel logam Api langsung 20
Syringe Autoklaf 121°C 15
Batang pengaduk Api langsung 20

4.2 FORMULA LENGKAP

4.2.1 FORMULA LENGKAP THIAMIN

Aneurin Hydrochloridum 25mg

Natrii Chloridum 2.995 mg

Aqua pro injection ad 1mL

4.2.2 FORMULA LENGKAP ASAM ASKORBAT

Asam ascorbat 10%

Na EDTA 0,1%

Natrium metabisulfit 0,5%

Natrium chloridum

Aqua Pro injection ad 5mL

4.3 PERHITUNGAN TONISITAS


4.3.1 PERHITUNGAN TONISITAS SEDIAAN THIAMIN

a. Kelengkapan

zat Δtb C
Thiamin 0,139 2,5
b. Perhitungan

0,52−Δtb . C
W=
0,576
0,52−0,35
=
0,576

= 0,2995 mg

4.3.2 PERHITUNGAN TONISITAS SEDIAAN ASAM ASKORBAT

a. Kelengkapan

zat Δtb C
Asam Askorbat 0,139 10
Na EDTA 0,132 0,1
Na Meta bisulfit 0,386 0.5

b. Perhitungan

0,52−Δtb . C
W=
0,576

0,52−1,592
=
0,576

= -1,868 mg

Karena negatif maka larutan hipertonis

4.4 PERHITUNGAN BAHAN

4.4.1 PERHITUNGAN BAHAN THIAMIN

10 mL
Aneurin HCl X 25mg = 250mg
1mL

0,52−0,35
NaCl =
0,576

= 0,2995 mg

4.4.2 PERHITUNGAN BAHAN ASAM ASKORBAT

Asam askorbat 10%x5ml =0,5g

\ Na EDTA 0,1%x5ml=0,010g

Natrium Metabisulfit 0,5%x5ml=0,025g

NaOH 0,1N/HCl 0,1N ad pH stabilitas


Aqua pro imjection ad 5mL

Perhitungan untuk 10ml

10 mL
Asam askorbat X 0,5g = 1000mg
5 mL

10 mL
Na EDTA X 0,010g =20 mg
5 mL

10 mL
Natrium Metabisulfit X 0,025g = 50mg
5 mL

NaOH 0,1N/HCl 0,1N ad pH stabilitas

Aqua pro imjection ad 10mL

4.5 PENIMBANGAN BAHAN

4.5.1 PENIMBANGAN BAHAN THIAMIN

Aneurin HCl = 250mg

NaCl = 0,2995 mg

4.5.2 PENIMBANGAN BAHAN ASAM ASKORBAT

Asam askorbat = 1000mg

Na EDTA =20 mg

Natrium Metabisulfit = 50mg

NaOH 0,1N/HCl 0,1N ad pH stabilitas

Aqua pro imjection ad 5mL

Anda mungkin juga menyukai