Pemerian : Berhablur dengan air kristal atau Kristal tidak berwarna, lama-lama
menjadi merah sampai coklat, bau spesifik.
Kelarutan : Larut dalam 15 bagian air, mudah larut dalam pelarut organik. Seperti
etanol, eter dan pelarut organik
Sintesis Fenol:
a. Derivat halogen dari benzen dengan larutan basa pada suhu tinggi, tekanan
tinggi
b. Peleburan garam-garam dari sulfonat dengan basa c. Penguraian dari garam-
garam diazonium
Senyawa fenol dibedakan atas:
1. fenol monovalen: yang mempunyai 1gugus –OH . mudah
larut dalam pelarut organik
2. fenol polivalen: yang mempunyai lebih dari 1gugus –OH.
mudah larut dalam air
Kelarutan : Pada suhu 150 dalam 1000 bagian air dan dalam 2 bagian
etanol 90%, larut dalam larutan alkali hidroksida
Identifikasi:
- Zat + alkohol + FeCl3 : hijau
- NaOH >>>> fluoresensi ungu
- Zat + KOH 50% + kloroform >>>> biru (dipanaskan)
- Zat + marquish : larutan kuning hijau
- King : merah jingga dipanaskan
3. Resorsinol
1. Uji pendahuluan:
Pemerian : Hablur berbentuk jarum, bau khas, rasa manis diikuti pahit,
tidak berwarna atau putih atau abu-abu kemerahan, jika kena cahaya
menjadi merah dan akhirnya menjadi coklat sampai hitam. mudah larut
dalam air dan etanol, larut dalam eter.
Kelarutan : Mudah larut dalam air dan etanol, sedikit larut dalam CHCl3,
larut dalam eter dan gliserol
- pH : >7
- Fluoresensi : (-)
2. Uji Penggolongan:
Zat + FeCl3, terbentuk warna ungu + alkohol, warna tetap ungu
3. Uji Spesifik Titik Leleh (t.L) : 109 – 1110 ⁰C
Kelengkapan data:
• Zat + H2SO4 (p) + larutan asam tartarat, warna merah tua
• Zat + asam oksalat + gliserin + H2SO4 (p), warna violet merah
• Zat + asam tartarat + H2SO4 (p), warna merah karmin
Identifikasi:
1. Larutan zat ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk warna ungu kebiruan, jika
dibasakan dengan NH4OH encer warna akan berubah menjadi kuning kecoklatan.
2. Dengan penambahan aqua brom akan terbentuk warna kuning citrun, yang lama-
lama terbentuk endapan putih.
3. Larutan zat dalam NaOH dipanaskan dengan 1 tetes CHCl3 akan terbentuk warna
merah tua, jika diasamkan dengan HCl akan menjadi kuning pucat.
4. Reaksi Lieberman menghasilkan warna ungu.
5. Larutan zat ditambahkan pirokatekol dan 2 ml NaOH encer sampai alkali akan
terbentuk warna hijau biru yang berubah menjadi ungu merah pada permukaan
larutan. Jika dibiarkan lama, warnanya turun kebawah dan larutan berwarna ungu
merah.
6. Reduksi Fehling positif setelah dipanaskan
7. Reaksi Carletty positif: sedikit zat ditambahkan kristal asam oksalat dan gliserin
bebas air lalu teteskan H2SO4 pekat akan terbentuk warna merah ungu.
8. Reaksi Marquis: lapisan bawah akan berwarna ungu muda, lapisan atas seperti susu.
9. Sedikit zat ditambahkan asam ftalat anhidrat dalam H2SO4 p, panaskan pada api
kecil akan terbentuk warna kuning merah atau coklat, dinginkan lalu tambahkan NaOH 4
N akan terbentuk warna kuning jingga berflorosensi hijau.
10. Sedikit zat dimasukkan kedalam tabung reaksi, tambahkan larutan 50 mg asam
oksalat dalam 2 ml air dan tambahkan perlahan beberapa tetes asam sulfat pekat
sampai terbentuk lapisan, pada pemanasan perlahan-lahan terbentuk cincin biru pada
batas kedua larutan.
4. Nipagin (Metil p hidroksi benzoat)
Kelarutan : Larut dalam 500 bagian air, 3,5 bagian etanol, 3 bagian aseton, larut
dalam 20 bagian air mendidih, larut dalam eter dan alkali hidroksida
Kristal jarum halus, warna putih,kena cahaya dan udara menjadi Larut dalam 17
bagian air, 4 bagian etanol, 51 bagian kloroform.
Identifikasi:
1. Dengan penambahan FeCl3 akan terbentuk warna hijau yang berubah menjadi
biru hijau.
2. Dengan penambahan aqua brom akan terbentuk warna kuning muda yang
berubah menjadi jingga.
3. Dengan penambahan perak amoniakal akan terbentuk warna kuning abu-abu
lalu berubah menjadi coklat lama kelamaan menjadi hitam.
4. Reduksi terhadap Fehling akan terbentuk endapan merah bata.
5. Reaksi Lieberman menghasilkan warna merah hijau yang berubah menjadi
merah darah.
6. Zat ditambahkan larutan floroglusin dan NaOH akan menghasilkan warna
kuning merah sampai jingga merah.
7. Zat ditambahkan larutan floroglusin dan NH4OH akan terbentuk warna kuning.
7. DERMATOL (Bismuth sub gallat )
Antiseptik
Serbuk kuning, tidak berbau. Tidak larut dalam air, etanol, dan eter, mudah larut dalam
asam mineral panas disertai peruraian, larut dalam alkali hidroksida membentuk larutan
kuning yang segera berubah menjadi merah gelap
Identifikasi:
Kelarutan : Larut dalam 33 bagian air, 11 bagian etanol, 11 bagian CHCl3 dan
100 bagian eter.
Identifikasi:
1. Dengan penambahan FeCl3 menghasilkan warna hijau biru yang berubah
menjadi hijau lama kelamaan menjadi coklat kehijauan.
2. Reaksi marquis menghasilkan warna ungu (dari merah kersen menjadi ungu).
3. Reaksi Mandelin menghasilkan warna hijau abu-abu.
4. Raksi Lieberman menghasilkan warna hitam.
5. Test terhadap gliserin positif yaitu Cuprifil, Carletty dan Mulliken positif
9. VIOFORM
Pemeran : Serbuk putih kekuningan atau kuning kecoklatan, jika kena cahaya
warna makin gelap.
Kelarutan : Tidak larut dalam air dan etanol, larut dalam 43 bagian etanol panas,
120 Bagian CHCl3 , sangat sukar larut dalam eter.
Identifikasi:
1. Test Beilstein positif.
2. Panaskan dengan spritus KOH lalu diasamkan dengan HNO3, larutan
memberikan reaksi positif terhadap ion I - dan Cl- .
3. Didihkan dengan HCl encer, lama–lama akan larut dan mengeluarkan bau
iodium.
4. Panaskan dengan H2SO4 pekat akan menghasilkan uap iodium (coklat).
5. Larutan zat dalam etanol ditambahkan larutan FeCl3 akan menghasilkan
warna biru hijau.
6. Reaksi kristal: Sublimasi