Prinsip
Penentuan presentase asam lemak bebas (FFA) berprinsip pada titasi alkalimetri yaitu sampel
yang dilarutkan dalam alcohol netral oleh KOH/NaOH untuk menentralkan asam lemak
bebas.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: buret 50 mL; labu Erlenmeyer
250 mL; labu ukur 100 mL, 500 mL; batang pengaduk; pipet volume 10 mL, 50 mL; pipet
Pasteur; safety pipet; gelas ukur 5 mL, 25 mL, 100 mL; gelas beaker 250 mL, 500 mL,
1000mL; statif dan klem; mortal dan alu; spatula; corong; gelas arloji; dan neraca analitik.
Bahan
a. Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain: sampel minyak, akuades, H 2C2O4
0,1 N; NaOH 0,1 N; PP 1%; alcohol 96%; dan aquades
Cara Kerja
Pembuatan Larutan
a. Pembuatan larutan baku primer H2C2O4 0,1 N
Timbang dengan teliti H2C2O4 yang dibutuhkan, kemudian masukkan ke dalam labu takar
100 mL, larutkan dengan aquadest sampai tepat tanda batas. Tutup labu takar dan kocok
sampai homogen.
b. Pembuatan larutan baku sekunder NaOH 0,1 N
Timbang sejumlah NaOH, masukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian add kan sampai
tanda (sesuai perhitungan)
c. Pembuatan indikator PP 1%
Ditimbang 1 g serbuk PP
Dilarutkan sedikit dengan alkohol 96%
Setelah larut, dimasukkan ke labu takar 100 mL
Dicukupkan dengan alkohol sampai tanda batas labu takar
Perhitungan :
( Vx N ) NaOH atau KOH x Bobot molekul asam lemak
%FFA = x 100 %
gram sampel X 1000
Tujuan
Menganalisis zat warna pada beberapa sampel makanan/minuman yang beredar di pasaran
dengan menggunakan metode Kromatografi Lapis Tipis (KLT)
Prinsip
Penyerapan zat contoh benang wol dalam suasana asam dengan pemanasan, dilanjutkan
dengan pelarutan benang wol yang telah berwarna. Larutan zat warna dalam ammonia yang
telah dipekatkan diidentifikasi secara kromatografi lapis tipis dengan zat warna makanan
sebagai standar.
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: buret 50 mL; labu Erlenmeyer 250 mL;
labu ukur 100 mL, batang pengaduk; pipet volume 10 mL, 50 mL; gelas ukur 25 mL, 100
mL; gelas beaker 250 mL, 500 mL, mortal dan alu; spatula; corong pisah; gelas arloji;
benang wol bebas lemak, pipa kapiler, plat KLT, bejana kromatografi (chamber) dan neraca
analitik.
Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain: sampel makanan/minuman (permen
jelly, kerupuk warna merah, NaCL 2%; Asam asetat glacial p.a, larutan asam asetat 6 %,
NH4OH 10%, larutan standar zat warna makanan, larutan elusi (eluen); Etanol 70%; dan
aquades.
Cara Kerja
A. Pembuatan Larutan
Larutan Amonia 10%
Timbang sejumlah Amonia, masukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian add kan
sampai tanda (sesuai perhitungan)
Larutan Amonia 2% dalam Etanol 70%
Timbang sejumlah Amonia, masukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian dilarutkan
dengan etanol 70% hingga tanda batas (sesuai perhitungan)
Larutan Asam Asetat 10%
Dipepet sejumlah asam asetat, masukkan ke dalam erlenmeyer, kemudian add kan
sampai tanda (sesuai perhitungan)
Perhitungan :
Prinsip
Penyabunan lemak oleh KOH-alkohol membentuk gliserol dan sabun. Minyak di sabunkan
dengan KOH-Alkohol berlebih. Kelebihan KOH di titer dengan HCL menggunakan indiaktor
PP
Reaksi
Alat
Alat yang digunakan dalam praktikum ini antara lain: buret 50 mL; labu Erlenmeyer
250 mL; labu ukur 100 mL, 500 mL; batang pengaduk; pipet volume 10 mL, 50 mL; pipet
Pasteur; safety pipet; gelas ukur 5 mL, 25 mL, 100 mL; gelas beaker 250 mL, 500 mL,
1000mL; statif dan klem; mortal dan alu; spatula; corong; gelas arloji; dan neraca analitik.
Bahan
Bahan yang dibutuhkan dalam praktikum ini antara lain: sampel minyak, akuades,
NaOH 0,5 N; HCL 0,5 N; Indikator PP 1%, alcohol 96%; KOH dan aquades.
Cara Kerja
Pembuatan Larutan
a. Pembuatan larutan baku primer NaOH 0,5 N
Ditimbang dengan teliti NaOH yang dibutuhkan, kemudian masukkan ke dalam labu takar
50 mL, larutkan dengan aquadest sampai tepat tanda batas. Tutup labu takar dan kocok
sampai homogen.
c. Pembuatan indikator PP 1%
Ditimbang 1 g serbuk PP
Dilarutkan sedikit dengan alkohol 96%
Setelah larut, dimasukkan ke labu takar 100 Ml
Perhitungan :