I.TUJUAN PERCOBAAN
Menentukan kadar asam cuka dalam molair
Asam asetat merupakan pereaksi kimia dan bahan baku industry yang penting.
Asam asetat digunakan dalam produksi polimer seperti polietilenaterftalat,
selulosa asetat, dan polivinil asetat, maupun berbagai macam serat dan kain.
Dalam industry makanan asam asetat digunakan sebagai pengatur keasaman.
Di rumah tangga, asam asetat encer juga sering digunakan sebagai pelunak air.
Dalam setahun, kebutuhan dunia akan asam asetat mencapai 6,5 juta ton/tahun.
1,5 juta ton/tahun diperoleh dari hasil daur ulang, sisanya diperoleh dari
industry petrokimia maupun dari sumber hayati.Penentuan kadar cuka pada
makanan dapat ditentukan dengan menggunakan metode titrasi netralisasi
dengan menggunakan indicator fenolftalein (PP). Zat yang akan ditentukan
kadarnya disebut sebagai
“titran” dan biasanya diletakan di
dalam Erlenmeyer, sedangkan zat yang telah diketahui konsentrasinya disebut
sebagai
“titer” dan biasanya diletakkan didalam “buret” .
Baik titer maupun titran biasanya berupa larutan.Titrasi asam basa merupakan
analisis kuantitatif untuk menentukan molaritas larutan asam atau basa. Zat
yang akan ditentukan molaritasnya dititrasi oleh larutan yang molaritasnya
diketahui (larutan baku atau larutan standar) dengan tepat dan disertai
penambahan indikator. Fungsi indikator di sini untuk mengetahui titik akhir
titrasi. Jika indikator yang digunakan tepat, maka indikator tersebut akan
berubah warnanya pada titik akhir titrasi.Titrasi asam basa merupakan metode
penentuan molaritas asam dengan zat penitrasi larutan basa atau penentuan
molaritas larutan basa dengan
zat penitrasi larutan asam. Titik akhir titrasi atau “titik ekuivalen”
(pada saat indikator berubah warna) diharapkan mendekati titik ekuivalen
titrasi, yaitu kondisi pada saat larutan asam tepat bereaksi dengan larutan basa.
Bahan bahan
Asam cuka pasaran 1 botol 100ml
NaOH 1 botol 0,1 M
Larutan fenolftalein 1 botol 3 tetes
Aquades 1 botol 100 ml
n NaOh = n CH 3 COOH
n
kemolaran [CH ¿¿ 3 COOH ]= ¿
V
= 21,17 / 5
= 4,234 M
Persen m CH 3 COOH = n X Mr
= 21,17 x 60
= 1,270 g
m
Kadar CH 3 COOH = x 100 %
V
1,270
= x 100 %
5
= 25,4 (b/v)
VII. PERTANYAAN
a. Mengapa pada titrasi ini digunakan indikator pp?
Jawab:
Karena indicator pp digunakan sebagai indicator pembanding dalam
proses titrasi basa kuat-asam kuat,hasil yang diperoleh menunjukan rentan
pH yaitu 9,83-4,20 dengan warna merah muda menjadi tidak bewarna.
b. Hitung konsentrasi (mol/liter) CH3COOH dalam cuka dapur pada
percobaan seperti diatas tetapi volume rata-rata NaOH yang dibutuhkan
30 ml ( Ingat bahwa preparasil arutan cuka yang dititrasi sudah
mengalami pengenceran)
Jawab:
M1 V1 = M2 V2
0,1×0,03= M2×0,01
0,003 = 0,01M2
M2 = 0,003÷0,01
M2 = 0,3 M
M2 adalah M (konsentrasi) cuka yaitu sebesar 0,3 M
c. Tuliskan persamaan reaksi yang terjadi!
Jawab:
CH₃COOH + NaOH --> CH₃COONa + H₂O
IX . DAFTAR PUSTAKA( diisi buku ,video , link yang anda gunakan untuk
membuat laporan sesuai dengan aturan yang berlaku )
https://drive.google.com/file/d/1yElFo7Ji0MENXpiWH7JpWRSINQyDoH-
U/view?usp=drivesdk