Anda di halaman 1dari 2

TITRASI NETRALISASI

Peralatan dan bahan


Peralatan
1. Gelas ukur
2. Labu ukur 50 mL
3. Erlenmeyer 125 mL
4. Corong
5. Standar dan penjepit buret
6. Buret 50 mL
7. Pipet 10 mL
8. Bola pengisap pipet
9. Gelas piala 50 mL
10. Bolor semprot dengan air suling

Bahan Kimia
1. Larutan NaOH 0,1 N (4 g NaOH dilarutkan dengan aquadest hingga 1 L)
2. Larutan asam oksalat, (COOH)2.2H2O 0,1 N ( 6,3035 g asam oksalat dilarutkan dengan
aquadest dalam labu ukur hingga 1L).
3. Indikator fenolftalein
4. Sampel cuka

Prosedur
A. Pembuatan larutan natrium hidroksida
1. Dipipet 10 ml larutan asam oksalat 0,1 N. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 125 mL.
Tambahkan 2 tetes indikator fenolftalein.
2. Catat skala permukaan larutan dalam buret. Titrasi dengan larutan NaOH 0,1 N sampai
terbentuk warna merah muda. Catat kembali skala pada buret.
3. Ulangi percobaan sebanyak 2 kali lagi.
4. Hitung kenormalan (N) larutan standar NaOH untuk masing-masing ulangan dan
hitung rata-ratanya.

B. Konsentrasi asam asetat dalam sampel cuka


1. Pipet 5 mL sampel cuka ke dalam labu ukur 50 ml. Tambahkan aquades hingga tanda
batas.
2. Pipet 10 ml ke dalam masing-masing 3 Erlenmeyer. Tambahkan 2 tetes indikator
fenolftalein.
3. Isi buret kembali dengan larutan NaOH 0,1 N, catat skala awal. Titrasi sampel cuka
sampai terbentuk warna merah muda. Catat kembali skala buret.
4. Ulangi percobaan sebanyak 2 kali lagi.
5. Hitung kemolaran asam asetat dalam cuka.
6. Rubah konsentrasi molar ke konsentrasi (%) bila diketahui densitas sampel cuka 1,05
g/mL.
Catatan.
BM asam oksalat dihidrat= 126,07 g/mol
Setelah selesai praktikum cuci buret sampai bebas dari sisa NaOH.

Anda mungkin juga menyukai