Anda di halaman 1dari 9

Percobaan 1 Analisis Tablet Piridoksin HCl

Bahan : 1. Sampel tablet Piridoksin HCl Cara Kerja 1. Uji keseragaman bobot a. Timbang 10 tablet piridoksin HCl, catat bobotnya dan hitung bobot rata-rata b. Timbang tablet satu persatu, catat bobotnya. c. Hitung penyimpangan bobot tiap tablet terhadap bobot rata-taranya. d. Bandingkan hasilnya dengan keseragaman bobot tablet yang tertera pada Farmakope Indoneswia, memenuhi syarat atau tidak. 2. Uji identifikasi. a. 200,0 mg serbuk tablet di masukkan ke dalam erlenmeyer. b. Tambahkan 5 ml aquadest, kocok hingga larut, saring c. Masukkan filtrat kedalam tabung reaksi d. Tambahkan 2 atau 3 tetes FeCl3, terjadi warna jingga sampai merah tua. 3. Penetapan baku Piridoksin HCl a. Timbang 100,0 mgPiridoksin HCl BPFI b. Masukkan kedalam labu ukur 100,0 ml c. Tambahkan 50 ml HCl 0,1 N, kocok hingga larut d. Tambahkan larutan HCl 0,1 N ad 100,0 ml, kocok ad larut (larutan A) e. Ambil 1,0 ml; 2,0 ml; 3, 0 ml; 4,0 ml dan 5,0 ml larutan A, masukkan masing-masing dalam labu takar 100,0 ml f. Encerkan dengan HCl 0,1 N ad 100,0 ml (larutan B) g. Ukur serapan dengan panjang gelombang maksimum 291 nm, dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N sebagai larutan blanko. 4. Penetapan kadar Piridoksin HCL a. Timbang 500,0 mg serbuk tablet, masukkan dalam labu takar 100,0 ml b. Tambahkan 50 ml HCl 0,1 N, kocok hingga larut c. Tambahkan larutan HCl 0,1 N ad 100,0 ml, kocok ad larut d. Ambil 2,0 ml filtrat, masukkan dalam labu takar 100,0 ml e. Encerkan dengan HCl 0,1 N ad 100,0 ml f. Ukur serapan dengan panjang gelombang maksimum 291 nm, dengan menggunakan larutan HCl 0,1 N sebagai larutan blanko

Percobaan 2 ANALISIS KADAR ASETOSAL DALAM TABLET ASPILET DAN ETILENDIAMIN DALAM INJEKSI AMINOFILIN

1. BAHAN a. Sampel berupa tablet aspilet b. Sampel berupa injeksi aminofilin 2. CARA KERJA 2.1 Pembakuan a. Buatlah larutan NaOH 0,5 N b. Buatlah larutan HCl 0,1 N c. Buatlah larutan Na2CO3 d. Lakukan pembakuan larutan NaOH 0,5 N e. Lakukan pembakuan larutan HCl 0,1 N 2.2 Penetapan Kadar a. Tablet aspilet Timbang sejumlah 10 tablet aspilet, lakukan uji keseragaman bobot. Tablet digerus hingga halus dan homogeny, timbang secara seksama serbuk tablet sehingga setara dengan 200 mg asam asetil salisilat dan masukkan kedalam Erlenmeyer 250 ml, tambahkan larutan NaOH 0,5N didihkan hati-hati selama 10 menit. Titrasi dengan HCl 0,5 N menggunakan indicator merah fenol sehingga terbentuk warna merah muda. Lakukan titrasi penetapan kadar sebanyak 3 kali dan lakukan titrasi blanko sesuai dengan prosedur titrasi penetapan kadar. Hitunglah kadar tablet aspilet per tablet (b/b) b. Etilendiamin dalam injeksi aminofillin Pipet sejumlah volume injeksi yang setara dengan 100 mg aminofillin. Encerkan dengan air hingga 50 ml, tambahkan merah metal dan titrasi dengan HCl 0,1N hingga warna merah muda. Hitung kadar etilendiamin per ml injeksi. Lakukan titrasi penetapan kadar sebanyak 3 kali dan lakukan titrasi blanko sesuai dengan prosedur titrasi penetapan kadar

Percobaan 3 ANALISIS FORMALIN YANG TERDAPAT DIDALAM MIE BASAH DAN IKAN ASIN 1. BAHAN A. Mie Basah B. Ikan Asin daging tebal 2. CARA KERJA a. Pembuatan larutan baku formalin 0,25 ppm., 0,5 ppm., 1 ppm., 2 ppm., dan 4 ppm b. Timbang secara seksama 20 gram sampel c. Haluskan sampel d. Masukkan sampel kedalam Erlenmeyer 500ml dan ditambahkan aquadest sebanyak 100ml (10 ml H3PO4 10% +90 ml aquadest). e. Tampung destilat pada Erlenmeyer 250 ml, yang didalamnya sudah terdapat 10 ml aquadest (usahakan pipa tercelup), hingga diperoleh larutan destilat sebanyak 100 ml f. Lakukan uji identifikasi formalin Ambil 5 ml destilat + FeCl3 dan H2SO4 pekat hingga terbentuk cincin ungu (violet) Tambahkan 0,1 ml asam kromotoprat dan 6 ml asam sulfat pekat kedalam 5 ml destilat akan terbentuk warna ungu g. Uji spektrofotometri Ambil 5 ml destilat + 1ml aquadest +2ml pereaksi Nash (2,4dinitrofenilhidrazin), dan dipanaskan selama 30 menit kemudian dinginkan dan ukur absorbansi pada panjang gelombang 415 nm h. Lakukan penetapan kadar formalin secara spektrofotometri

Percobaan 4 Analisis Tablet Paracetamol

Bahan : Sampel tablet Paracetamol

Cara Kerja 1. Uji keseragaman bobot a. b. c. d. Timbang 10 tablet paracetamol, catat bobotnya dan hitung bobot rata-rata Timbang tablet satu persatu, catat bobotnya. Hitung penyimpangan bobot tiap tablet terhadap bobot rata-taranya. Bandingkan hasilnya dengan keseragaman bobot tablet yang tertera pada Farmakope Indoneswia, memenuhi syarat atau tidak. 2. Penetapan baku Paracetamol a. Timbang 50 mg paracetamol BPFI b. Masukkan kedalam labu ukur 100,0 ml c. Tambahkan aquadest hingga tanda garis d. Ukur serapan dengan panjang gelombang maksimum 245 nm. 3. Penetapan kadar Paracetamol a. Ditimbang seksama 20 tablet, dicatat beratnya, kemudian digerus sampai homogen. b. Ditimbang sejumlah serbuk yang setara dengan 120 mg c. Masukkan ke dalam labu ukur terukur 500 ml, kemudian dilarutkan dengan 10 ml metanol dan dicukupkan dengan air hingga garis tanda, dikocok homogen. d. Dari larutan tersebut dipipet 5 ml, dimasukkan ke dalam labu terukur 100 ml dan dicukupkan dengan air sampai garis tanda e. Ukur serapan pada panjang gelombang 245 nm

Percobaan 2 Analisis Vitamin C Dalam Tablet Effervesent Bahan : 1. Sampel Tablet Effervesent (merk tentukan sendiri) Cara kerja 1. Pembuatan larutan indikator kanji 10 % (cari di literatur) 2. Pembuatan larutan baku sekunder Na2S2O3 0,1 N (cari dilkiteratur) 3. Pembuatan larutan KI 10% (cari diliteratur) 4. Pembuatan larutan H2SO4 6 N (cari diliteratur) 5. Pembuatan larutan baku sekunder I2 0,1 N (cari diliteratur) 6. Pembuatan larutan baku primer KIO3 0,1000 N (cari dilitetatur) 7. Pembuatan sampel vit C (replikasi 3 kali dengan 3 tablet effervesent yang berbeda). a. Tablet effervesent dilarutkan dalam air 200 ml. b. Masukkan dalam labu ukur 500 ml. Tambahkan air sampai 500 ml. 8. Pembakuan larutan Na2S2O3 0,1 N a. Dipipet 10,0 ml larutan KIO3 0,1000 N b. Tambahkan 10 ml larutan KI 10% c. Tambahkan 5 ml H2SO4 6 N d. Tutup erlenmeyer dengan plastik e. Ditirasi dengan larutan Na2S2O3 0,1 N sampai warna coklat jerami f. Tambahkan 2 ml larutan indikator kanji 10%, kemudian dititrasi sampai warna biru tua tepat hilang. 9. Pembakuan larutan I2 0,1 N a. Dipipet 10,0 ml Na2S2O3 0,1 N b. Tambahkan 5 ml H2SO4 6 N c. Tambahkan 2ml larutan indikator kanji 10%, kemudian dititrasi sampai terbentuk warna biru tua. 10. Penetapan kadar vitamin C (replikasi 3kali) a. Dipipet 10.0 mlk sampel vit C, masukkan dalam erlenmeyer b. Tambahkan 5 ml H2SO4 6 N c. Tambahkan 2ml larutan indikator kanji 10%, kemudian dititrasi sampai terbentuk warna biru tua

Percobaan 3 Analisis Boraks Dalam Bakso

Bahan 1. Sampel bakso

Cara kerja 1. Sampel sebanyak 100 g ditambahkan 300 ml aqua panas, kemudian di haluskan. 2. Tambahkan 10 mlasam klorida, panaskan diatas penangas air selam 10 menit. 3. Disaring, sisa filter dibilas dengan 100 ml aqua panas. 4. Filtrat yang di peroleh di cukupkan volumenyq sampew 250,0 ml 5. Dipipet sebanyak 50,0 ml filtrat, tambahkan 75 ml methanol, kemudian di destilasi selama 110 menit. 6. Destilat di tampung dalam 10 ml gliserin 3% 7. Destilat yang diperoleh dipanaskan pada pelat pemanas sampai kering. Panaskan pada furnace 600C, kemudian dinginkan. 8. Di-tambahkan 10 ml larutan kurkumin dan panaskan pada suhu 55C 57C sampai kering 9. tambahkan etanol sampai 25 ml (dalam labu ukur 25 ml) secara kuantitatif. 10. Larutan yang terbentuk diukur serapannya menggunakan spektrofotometer dengan panjang gelombang nnnnnnnnnnnn

Percobaan 4 Analisiss Formalin Dalam Mie Basah

Bahan 1. Sampel mie kuning yang diperoleh dari pasar tradisional Cara kerja : 1. 5 g sampel dimasukkan dalam labu destilat 2. Tambahkan 100 ml aquadest dan 1 ml zat anti busa 3. Di destilasi selama 45 menit. 4. Tampung hasil destilat 5. 4 ml hasil destilat dipipet, di masukkan dalam tabung reaksi 6. Tambahkan 0,1 ml asam kromotoprat dan 6 ml asam sulfat pekat dan di tutup 7. selama 15 menit, jika berwarna ungu berarti positif mengandung formalin 8. Didinginkan pada suhu kamar 9. Di baca dengan spektrofotometri dengan panjang gelombang 415 nm.

Percobaan 5 Analisis Rhodamin B Dalam Kosmetika

Bahan 1. Lipstick warna merah (yang tidak bermerek terkenal) Cara kerja 1. Kjndkjnd 2. Ndkjdn 3. dmfk

Percobaan 6 Analisis Ca Dan Mg Dalam Pasta Gigi

Bahan : 1. Pasta gigi (merk tentukan sendiri) Cara kerja 1. Identifilasi Ca a. Timbang 10 g pasta gigi, larutkan dalam 30 ml aquadest b. Ambil filtrat 2 ml, tambahkan 2 tetes FeCl3, amati warna yang terjadi 2. Identifilasi Mg a. Ambil filtrat dari sampel di atas tambahkan NaOH, amati endapan yang terjadi 3. Pembuatan sampel a. Timbang 15 g pasta gigi, tambahkan HCl encer beberapa tetes b. Tambahkan aqua dest ad 100,0 ml 4. Pembuatan baku sekunder dinatrium edetat 0,05 N (cari dileratur) 5. Pembuatan baku primer CaCO3 0,0500 N (cari dileteratur) 6. Pembakuan baku sekunder dinatrium edetat a. Dipipet 10,0 ml larutan baku sekunder b. Tambahkan beberapa tetes HCl encer dan tambahkan 15 ml larutan NaOh LP c. Tambahkan indikator EBT d. Titrasi dengan dinatrium edetat sampai terbentuk warna biru tua. 7. Penetapan kadar Ca a. Ambil 20,0 ml larutan sampel b. Tambahkan aquadest ad 50 ml c. Netralkan dengan NaOH 20% d. Tambahkan 5 ml buffer amonia e. Tambahkan indikator EBT f. Titrasi dengan larutan dinatrium edetat. 8. Penetapan kadar Mg a. 20,0 ml larutan sampel tambahkan aquadest ad 50 ml b. Tambahkan 1 g ammonium klorida dan 1 g ammonium oksalat c. Netralkan dengan NaOH 20% d. Tambahkan 5 ml buffer amonia e. Tambahkan indikator EBT f. Titrasi dengan larutan dinatrium edetat.

10

Anda mungkin juga menyukai