Identitas
Nama Mahasiswa PUTRI MELIYANI
Nomor Mahasiswa 20231015
Kelompok 3
Nama Asisten A’isyah Tri Rejeki.,A.Md.,Si.
Tanggal Praktikum 8 Juni 2021
Jumlah Jam 5 jam 10 menit dari pukul 07.00 WIB sampai 12.10 WIB
PERCOBAAN 5
PENENTUAN KAFEIN DAN KLORAMFENIKOL DALAM OBAT
DAN ASAM BENZOAT DALAM MAKANAN
I. Tujuan Praktikum
1. Menentukan kadar kafein dengan titrasi bebas air
2. Menentukan kadar kloramfenikol dengan titrasi nitrimetri
3. Menentukan asam benzoat pada makanan atau minuman dengan titrasi alkalimetri
dan nitrimetri
II. Alat
1. Buret
2. Corong
3. Erlemeyer 100 mL
4. Gelas arloji
5. Gelas beaker 50; 100 mL
6. Gelas ukur 50 mL
7. Labu ukur 1.000 mL
8. Necara analitik
9. Pipet tetes
10. Pipet volume 10 mL
11. Pipet ukur 10 mL
12. Sendok sungu
13. Statif dan kelem
III. Bahan
1. Contoh obat
2. Aluminium foil
3. Asam asetat glasial (CH3COOH 100 %, 𝜌 = 1,05 kg/L)
4. Asam asetat anhidrat [(CH3CO)2O]
5. Asam perklorat pekat (HClO4 70 %, 𝜌 = 1,664 kg/L)
6. Kalium hidrogen ftalat
7. Benzena
8. Indikator kristal violet
9. Kloramfenikol
10. Larutan baku NaNO2 0,1N.
11. Larutan HCl 2N
12. Kalium bromida (KBr)
13. Asam sulfanilat [(H2N)C6H4SO3H]
14. Etanol 96%
15. Serbuk Zn
16. Es batu
17. Air suling
18. Indikator kanji iodida
19. Tissue
20. Kertas saring
IV. Prosedur
1. Penentuan kafein dalam obat
a. Standardisasi HClO4
Sebanyak 50 mg kalium biftalat anhidrat ditimbang dan dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 100 mL dan tambahkan asam asetat glasial sebanyak 5 mL kemudian
ditambahkan sebanyak 2 tetes indikator kristal violet. Selanjutnya dititrasi dengan
larutan standar HClO4 0,1 N hingga terjadi perubahan warna dari ungu menjadi
biru kehijauan. Titrasi dilakukan secara duplo.
b. Penentuan kadar kafein
Sebanyak 100 mg contoh obat yang telah dihaluskan ditimbang dan dimasukkan
ke dalam erlenmeyer, selanjutnya contoh dilarutkan dengan menggunakan asam
asetat sebanyak 5 mL anhidrat dan dipanaskan hingga larut kemudian
didinginkan, setelah dingin selanjutnya ditambah dengan benzena sebanyak 10
mL lalu ditambahkan indikator kristal violet sebanyak 2 tetes, lalu dititrasi dengan
asam perklorat 0,1 N hingga terjadi perubahan warna. Kemudian catat volume
asam perklorat 0,1 N yang dibutuhkan dan hitung kadar kafein. Pengujian
dilakukan secara duplo
2. Penentuan kloramfenikol dalam obat
a. Standarisasi larutan NaNO2
Sebanyak 173 mg asam sulfanilat ditimbang dengan seksama. Lalu air suling
dengan volume 25 ml dilarutkan Dalam labu Erlenmeyer. Kemudian larutan HCl
4N ditambahkan sebanyak 35 mL Dan didinginkan sampai suhu 150C lalu
ditambah KBr sebanyak 10 mg jika diperlukan. Selanjutnya dititrasi dengan
larutan NaNO2 0,1N yang akan dibakukan kembali sampai terjadi perubahan
warna larutan ungu menjadi biru kehijauan. titrasi ini dilakukan secara duplo lalu
dihitung kadar NaNO2 0,1 N sebenarnya
b. Pengujian obat kloramfenikol
Sebanyak 100 mg kloramfenikol ditimbang dan dipindahkan ke dalam erlenmeyer
250 mL.kemudian larutan 5 mL HCl pekat dan gram serbuk zink sedikit demi
sedikit ditambahkan.Lalu ditambahkan lagi dengan larutan HCl 2 mL, dan
larutan didinginkan sampai suhu 15oC, setelah itu ditambahkan dengan 3 gram
kalium bromida.selanjutnya dititrasi dengan perlahan-lahan sambil diaduk dengan
larutan NaNO2 0,1 N.Titrasi dianggap selesai bila 3 menit setelah penambahan
titran yang terakhir pada larutan masih menimbulkan warna biru pada kertas kanji
iodida.
V. Data Pengamatan
a. Penentuan kafein
Tabel 1. Data Pengamatan Standardisasi larutan HClO4
Volume HClO4
No Massa KHC8H4O4 Perubahan warna
(Titrasi)
Ungu menjadi biru
1 51 mg 2,59 mL
kehijauan
Ungu menjadi biru
2 53 mg 2,57 mL
kehijauan
Rata-rata 52 mg 2,58 mL
Tabel 2. Data Pengamatan Penentuan Kadar Kafein
Volume HClO4
No Massa contoh Perubahan warna
(Titrasi)
1 100,1 mg 1,19 mL Biru
2 99,9 mg 1,15 mL Biru
Rata-rata 100 mg 1,17 mL
= 6,999 g
Penentuan kadar kafein
1. Standardisasi larutan HClO4
Reaksi :
+ HClO4 → H + KClO4
HClO4
+ ClO4
Hg(CH3COO)2
H+
= 2,2785 mg
m kafein
%Kadar kafein = X 100%
m sampel
2,2785 mg
= X 100%
100 mg
= 2,28%
• Replikasi 2
Diketahui : m sampel = 99,9 mg
V HClO4 = 1,15 mL
m Kafein = V HClO4 X N HClO4 X BE Kafein
mgrek mg
= 1,15 mL X 0,0986 X 19,419 mgrek
mL
= 2,2019 mg
m kafein
%Kadar kafein = X 100%
m sampel
2,2019 mg
= X 100%
99,9 mg
= 2,20%
• Penentuan presisi
2,28%−2,20%
= | (2,28%+2,20%) |
2
= 35,71%
Penentuan kadar kloramfenikol
1. Standardisasi larutan NaNO2
Reaksi :
NaNO2 + HCl → HNO2 + NaCl
= 0,1017 mgrek/mL
2. Penentuan kloramfenikol
• Replikasi 1
(N NaNO2 X V NaNO2) X BE kloramfenikol
Kadar kloramfenikol = X 100%
m contoh
mgrek mg
(0,1017 mL X 2,05 mL) X 323,132
mgrek
= X 100%
100,1 mg
= 67,67%
• Replikasi 2
(N NaNO2 X V NaNO2) X BE kloramfenikol
Kadar kloramfenikol = X 100%
m contoh
mgrek mg
(0,1017 mL X 2,09 mL) X 323,132mgrek
= X 100%
100,3 mg
= 68,46%
3. Penentuan presisi
= 1,75%
b. Asam Benzoate dalam Makanan
Persiapan pembuatan larutan
1. Pembuatan larutan HCL 0,5 N
Diketahui : N HCl yang akan dibuat = 0,5 N
Volume yang dibutuhkan = 500 mL
C HCl P = 37%
ρ HCl P = 1,187 Kg/L
BM HCl = 36,46 g/mol
Ditanya : V HCl yang diambil?
Jawab :
• ρHCl = 1,187 kg/L
= 1,187 kg/L X 1 L
= 1,187 kg = 1.187 g
• Kemurnian = 37 %b/b
• Massa HCl = 37% X 1.187 g
= 439,19 g
massa 1.000 grek
• N = X X1
Mr V mol
439,19 g 1.000 grek
= X X1
36,46 g/mol 1.000mL mol
𝑔𝑟𝑒𝑘
= 12,0458 N ( )
𝐿
• Pengenceran
V1 X N1 = V2 X N2
V1 X 12,0458 N = 500 mL X 0,1 N
V = 4,16 mL
Jadi, volume yang diambil adalah 4,16 mL
2. Pembuatan larutan KOH 0,5 N
Diketahui : Volume yang dibutuhkan = 500 mL = 0,5 L
BE KOH = 56,10 g/grek
N KOH = 0,5 N
Ditanya : m yang ditimbang?
m
N= → m = N X V X BE
BE X V
grek g
m = 0,5 X 0,5 L X 56,10
L grek
= 14,025 g
Standardisasi KOH 0,5 N
Diketahui : m H2C2O4.2H2O = 126 mg
V titrasi = 4,00 mL
BE H2C2O4.2H2O = 62,98 𝑚𝑔⁄𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
Ditanya : N KOH ?
Jawab :
HC2O4 (aq) + 2KOH → K2C2O4 (aq) + H2O (l)
grek H2C2O4 ⁓ grek KOH
𝑚 H2C2O4.2H2O
N KOH =
𝐵𝐸 H2C2O4.2H2O x V
126 𝑚𝑔
= 𝑚𝑔
62,98 ⁄𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘 𝑥 4,00 𝑚𝐿
= 0,5002 N
Standardisasi HCl 0,5 N
Diketahui : m Na2CO3 = 290,2 mg
V titrasi = 10,94 mL
BE Na2CO3 = 52,98 mg/mgrek
Ditanya : N HCl ?
Jawab :
Reaksi :
Na2CO3(aq) + HCl → 2NaCl(aq) + H2O(l) + CO2(g)
Grek Na2CO3 ~ grek HCl
m Na2CO3
N HCl =
BE Na2CO3 X V
290,2 mg
= mg
52,98mgrek X 10,94 mL
= 0,5007 N
Penentuan asam benzoate
Rumus :
g
{ (V1 x N2)−( V2 x N2)} 1000 x 𝐵𝐸 𝑎𝑠𝑎𝑚 𝑏𝑒𝑛𝑧𝑜𝑎𝑡
kg
Kadar asam benzoate (mg/kg) = 𝑚 𝑐𝑜𝑛𝑡𝑜ℎ
g 𝑚𝑔
{ ( 25 𝑚𝐿 𝑥 0,5002 𝑁)−( 1,15 𝑚𝐿 𝑥 0,5007 𝑁)} 1000 x 122,2
kg 𝑚𝑔𝑟𝑒𝑘
= 99,9 𝑚𝑔
= 14.582,5155 mg/kg
Penentuan presisi
14543,4747−14582,5135
= | 14543,4747+14582,5135 |x 100%
2
= 0,27%
VII. Kesimpulan
Berdasarkan percobaan penentuan kafein dan kloramfenikol dalam obat dan asam
benzoate dalam makanan dapat disimpulkan bahwa :
a. Penentuan kadar kafein dapat dilakukan dengan titrasi bebas air dan penentuan kadar
kloramfenikol dapat dilakukan dengan titrasi nitrimetri.
b. Kadar kafein yang diperoleh pada replikasi 1 dan 2 berturut- turut adalah 2,28% dan
2,20% dengan RPD sebesar 35,71%.
c. Kadar kloramfenikol yang diperoleh dari replikasi 1 dan 2 berturut- turut adalah
67,27% dan 68,64% dengan RPD sebesar 1,75%.
d. Penentuan asam benzoate pada contoh makanan atau minuman dapat dilakukan titrasi
alkalimetri.
e. Kadar asam benzoate (mg/kg) pada replikasi 1 dan 2 berturut- turut adalah
14.543,4747 mg/kg dan 14.582,5155 mg/kg dengan RPD sebesar 0,27%, sedangkan
dalam peraturan BPOM batas maksimum penggunaan bahan pengawet adalah 0-5
mg/kg