Anda di halaman 1dari 10

Analisis natrium benzoat pada saos

di yogyakarta menggunakan metode


titrasi asam basa

DI SUSUN OLEH
APRIYANI EFENDI
61608100818002
Titrasi adalah suatu metode penentuan
kadar (konsentrasi) suatu larutan
dengan larutan lain yang telah diketahui
konsentrasinya.

Titrasi asam basa adalah penentuan


kadar suatu larutan basa dengan
larutan asam yang diketahui
kadarnya atau sebaliknya
Latar belakang jurnal
Natrium benzoat merupakan salah satu pengawet organik yang mudah
larut dan biasanya ditambahkan ke makanan. Pengawet dapat
menghalangi atau memperlambat proses fermentasi, keasaman, dan
analisis yang disebabkan oleh mikroba.

Tujuan dari penelitian


Untuk mengetahui natrium benzoat dan mengetahui
keberadaan tingkat kandungan pada sample saos di
yogyakarta.

Metode
Metode yang digunakan untuk menganalisa natrium
benzoat ini menggunakan titrasi asam basa secara
alkalimetri dengan 2 uji kualitatif dan kuantitatif
Bahan
Alat Saos, NaOH 0,0791 N,
Neraca analitik, Gelas NaOH 10%, HCl pekat,
beker, Pipet volume, FeCl3 5%, NH3 0,1 N,
NaCl, NaCl jenuh,
Buret, Labu ekstraksi
Aquadest, Chloroform
pelarut, Gelas ukur, murni, Indikator
Pepet tetes, Pemanas fenolftalein (pp) 0,1N,
listrik, Sendok penyu, Kalium hidrogen Platalat
Hairdrier (KHP)
2. Perlakuan saos

1. Pengambilan a. Penyiapan saos Masing-masing sampel Pembuatan NaCl jenuh


saos saos ditimbang dengan neraca analitik Dilarutkan NaCl dalam
sebanyak 50 gr. aquadest hingga NaCl tidak larut
lagi. Prosedur kerja:
Pengambilan b. b. Pembuatan HCl (1:3) dalam 100 ml
1) Saos yang telah ditimbang tadi
semua jenis sampel 1). Diambil 75 ml aquadest dengan ditambahkan 15 gr NaCl dan
saos yang dikemas gelas ukur dan dimasukkan ke dalam NaOH 10% hingga diperoleh
larutan yang bersifat alkalis.
dalam bentuk botol gelas kimia.
2) Kemudian larutan tersebut
dilakukan secara 2). Diambil 25 ml HCl menggunakan diencerkan dengan larutan
acak di Pasar 250ml NaCl jenuh dan
Beringharjo dibiarkan selama 2 jam.
gelas ukur, kemudian dimasukkan ke
3) Larutan tersebut dikocok
Yogyakarta.
setiap 30 menit dan
dalam gelas kimia yang telah diisi selanjutnya disaring dengan
akuades melalui dinding.
kertas saring. Filtrat yang
diperoleh kemudian
3). Dicampur hingga homogen. diekstraksi.
Pembuatan Kalium Hidrogen Pembakuan NaOH 0,1N
Platalat (KHP)
1) Diambil 10 ml larutan KHP yang telah dilarutkan
1) Ditimbang 2,0433 gr KHP. 2) dalam labu ukur 100 ml kemudian dimasukkan
Dilarutkan ke dalam aquadest ke dalam erlenmeyer.
yang telah dididihkan dan 2) Ditambahkan 2 tetes indikator pp.
didinginkan sampai 50 ml dalam 3) Dititrasi dengan larutan NaOH hingga terjadi
labu ukur lali dihomogenkan. perubahan warna menjadi merah muda tipis.
Perhitungan:
10 . grKHP/ BE KHP X V = ML titrasi X N NaOh
3. Ekstrasi sampel

a. Filtrat yang diperoleh pada penyiapan sampel, dipipet 100 mL dan dimasukkan ke
dalam corong pisah.
b. Kemudian dinetralkan dengan penambahan HCl (1:3) dan ditambahkan lagi 5 mL HCl
sesudah keadaan netral tercapai.
c. Selanjutnya diekstraksi dengan pelarut chloroform sebanyak 2 kali dengan volume
yang berturut-turut 30ml dan 30 ml untuk mencegah emulsi, dengan digoyang-goyang
secara kontinyu setiap kali ekstraksi dengan gerakan memutar/rotasi.
d. Lapisan chloroform kemudian ditampung dari setiap ektraksi dengan volume
pelarut tersebut.
e. Semua lapisan dietil eter setiap ekstraksi dikumpulkan, ekstrak tersebut kemudian
diuapkan dengan hairdryer hingga kering.
f. Filtrat yang telah kering kemudian dilarutkan dengan 50 ml alkohol.
4. Uji kualitatif 5. Uji kuantitatif
a. Larutan saos hasil ekstraksi a. Larutan saos hasil ekstraksi
tersebut diambil sebanyak 10 ml. dipipet sebanyak 10 ml dengan
b. Ditambahkan larutan NH3 sampai pipet volume.
larutan tersebut menjadi basa. b. Kemudian dimasukan ke dalam
c. Larutan tersebut kemudian labu Erlenmeyer 250 ml. Larutan
diuapkan di atas penangas air. tersebut ditambah 2-3 tetes
Residu yang diperoleh, dilarutkan indikator pp.
dengan air panas dan disaring. c. Selanjutnya dititrasi dengan
d. Selanjutnya ditambahkan 3-4 larutan NaOH 0,1 N yang telah
tetes FeCl3 0,5%. Adanya endapan dibakukan.
yang berwarna merah muda d. Volume larutan NaOH 0,1 N yang
menunjukkan adanya asam benzoat digunakan dicatat. Pengulangan
titrasi dilakukan masing-masing 2
kali.
Hasil pemeriksaan menunjukkan 12 sampel saos di
pasar beringharjo Yogyakarta positif menggunakan
pengawet natrium benzoat dengan kadar yang
melampaui batas sebanyak 5 sampel yaitu lebih dari
1.000 mg/kg menurut Peraturan Kepala BPOM Republik
Indonesia Nomor 36 Tahun 2013.

Uji kualitatif Uji kuantitatif

Pada uji kualitatif Terbentuknya warna Pada uji kuantitatif menggunakan


merah muda pada residu menunjukkan metode Titrasi Asam-Basa secara
bahwa sampel saos yang diperiksa positif Alkalimetri,dimana prinsip dari
(+) mengandung bahan pengawet organik pemeriksaan tersebut ialah natrium
yaitu natrium benzoat. Warna merah muda benzoat dipisahkan dari sampel dengan
terbentuk saat dilakukan penambahan 3-4 menjenuhkan sampel terlebih dahulu
tetes FeCl3 0,5% pada uji kualitatif, menggunakan NaCl kemudian diasamkan
dikarenakan FeCl3 bereaksi dengan benzoat dengan HCl encer dan diekstraksi dengan
yang terkandung dalam sampel chloroform. Hasil dari pemeriksaan
membentuk Besi(III)bezoat ditunjukkan dengan terbentuknya warna
[Fe(C6H5COOH)3] atau feri benzoat dengan merah muda pada residu yang dititrasi,
reaksi: 3C6H5COOH + FeCl3 → reaksi yang terjadi yaitu: C6H5COOH +
Fe(C6H5COO)3 + 3HC NaOH → C6H5COONa + H2O

Anda mungkin juga menyukai